Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

“Praktikum Laju Reaksi dan Termokimia”

Disusun Oleh :

Theodore Andrew Jong

SEKOLAH DIAN HARAPAN


MANADO
2022
Pengenalan Laboratorium Kimia

Tujuan :
1. Memahami konsep termokimia dan laju reaksi
2. Mengaplikasikan konsep termokimia dan laju reaksi dalam suatu
percobaan
3. Menguasai penggunaan alat dan bahan kimia dalam praktikum termokimia
dan laju reaksi

Dasar Teori
Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari mengenai
hubungan kalor dengan reaksi kimia. Sedangkan laju reaksi merupakan berkurangnya
konsentrasi reaktan akibat bereaksi, dan meningkatnya konsentrasi produk.
Dalam percobaan kali ini kita akan melihat bagaimana cepatnya laju reaksi
terjadi jika dibantu oleh katalis dan melihat perubahan panas dari sebuah larutan
untuk percobaan termokimianya.
Berikut adalah praktikum laju reaksi yang akan dilakukan:
1. H2O2 dicampur dengan ragi (bubuk)
2. H2O2 dicampur dengan ragi (cair)
3. H2O2 yang dipanasakan dan dicampur dengan ragi (cair)
4. H2O2 yang dicampur dengan Kalium Iodida (KI)
5. H2O2 yang dipanaskan dan dicampur dengan Kalium Iodida (KI)
Dikutip dari kumparansains, menurut Brian Hostetler, seorang pendidik di
Museum Alam & Science Denver, di Amerika, H2O2 bisa bereaksi terhadap ragi
ataupun KI adalah karena ragi dan KI akan menarik oksigen didalam hidrogen
peroksida dan memutuskan ikatannya sehingga mengubah hidrogen peroksida
menjadi air dan gas oksigen. Kemudian air dan gas oksigen tersebut akan
terperangkap oleh sabun dan menyebabkan ledakan busa. Sebenarnya molekul-
molekul yang terkandung dalam hidrogen peroksida akan terputus secara alami, tetapi
dalam percobaan kali ini dipercepat dengan adanya katalis, yaitu ragi dan KI
(Kumparansains, 2019). 
Untuk percobaan Termokimia, akan menggunakan HCl yang akan dicampur
dengan NaOH dalam sebuah wadah popmi yang akan ditutup menggunakan sterefoam
dan diukur kenaikan suhunya. Jadi HCl dan NaOH akan bereaksi menghasilkan NaCl
dan H2O disertai pelepasan Kalor (Darfi, 2016).

Prosedur Kerja
Alat dan Bahan
Praktikum laju reaksi
1. Gelas ukur
2. Timbangan
3. Tabung reaksi
4. Gelas kimia
5. Cairan hydrogen peroksida
6. Ragi
7. Kalium Iodida
8. Kompor
9. Pewarna makanan
10. Sabun cair
Praktikum Termokimia
1. Wadah pop mie
2. Cairan HCl
3. Cairan NaOH
4. Sterefoam
5. Pengaduk gelas
6. termometer
Hasil Pengamatan
Praktikum laju reaksi

Berdasarkan pengamatan, larutan hydrogen peroksida bereaksi dengan ragi


dan kalium Iodida, sama seperti yang dijelaskan pada dasar teori. Hanya saja yang
membedakan dari 5 percobaan yang dilakukan ada laju reaksinya terjadi.
Kalium Iodida sebagai katalis bereaksi lebih cepat dibanding menggunakan
ragi. Sementara itu menggunkan ragi yang terlebih dahulu dilarutkan dengan air, lebih
cepat reaksinya dibanding hanya menggunakan bubuknya saja. Juga hydrogen
peroksida yang dipanaskan membuat reaksi kimianya lebih cepat.
Praktikum Termokimia
Berdasarkan pengamatan terjadi perubahan terhadap suhu NaOH dan HCl saat
bereaksi dengan sebelum bereaksi, yaitu ketika keduanya belum bereaksi.
Pembahasan
Praktikum laju reaksi
Jadi sebuah reaksi kimia bisa dipengaruhi laju reaksinya oleh sebuah kapitalis
yang membuat reaksi lebih cepat terjadi. Perubahan temperatur juga bisa
mempengaruhi cepatnya laju reaksi terjadi, sebab kenaikan suhu menyebabkan
meningkatnya energi kinetik dan membuat partikel akan bergerak lebih cepat.
Selain itu, konsentrasi dari larutan juga berpengaruh terhadap laju reaksi.
Sebab dengan konsentrasi tinggi, molekul yang terkandung juga semakin banyak
sehingga molekul-molekul tersebut akan bertabrakan terus dan mempercepat reaksi
kimia.
Luas permukaan juga turut andil dalam laju reaksi. Sebab bila kedua reaktan
memiliki permukaan partikel yang luas. Gesekan antar partikel akan lebih sering
terjadi. Hal ini mengapa ragi yang dicampur dengan air memiliki reaksi yang lebih
cepat dibanding yang tidak dicampur dengan air, sebab dicampur dengan air membuat
permukaan ragi menjadi semakin luas.

Praktikum Termokimia
Jadi pada praktikum termokimia terjadi peningkatan suhu dimana
membuktikan bahwa reaksi kimia antara HCl dan NaOH merupakan endoterm, tetapi
ternyata tidak. Jadi reaksi kimia antara HCl dan NaOH merupakan eksoterm, karena
menghasilkan sebuah kalor, dan yang diukur saat reaksi terjadi adalah suhu
lingkungan bukan sistem, itulah mengapa terjadi peningkatan suhu pada termometer
Kesimpulan
1. Jadi sebuah laju reaksi bisa dipengaruhi oleh suhu, luas permukaan,
konsentrasi larutan, dan jenis katalisnya
2. Jadi dalam percobaan termokimia, suhu yang diukur merupakan suhu
lingkungan bukan sistem.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai