Anda di halaman 1dari 6

NOISE

Noise atau derau, dalam arti luas terdiri dari setiap sinyal yang keadirannya dalam suatu
saluran telekomunikasi tidah diharapkan. Derau ini merupakan paramter yang terpenting dalam
teknik transmisi. Deru inilah yang membatasi penampilan dari suatu sistem telekomunikasi.
Pada dasarnya derau ini dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu :
- Thermal noise
- Intermodulation noise
- Crosstalk
- Impulse noise
Contohnya jika suatu sinyal pada frekuensi 1000 Hz mempunyai power level sebesar 15 dBm
dan mengalami noise dengan power level sebesar 5 dBm akan mempunyai signal to noise ratio
sebesar 10 dB. Jelaslah bahwa makin tinggi S/N maka makin baik mutu komunikasinya. Oleh
karena itu ada suatu batas minimum dari (S/N) dalam hubungan telekomunikasi untuk dapat
memuaskan konsumen pemakai jasa telekomunikasi.
Sebagai contoh misalnya :
- untuk sinyal suara 30 dB
- untuk sinyal video 45 dB
- untuk sinyal data 15 dB

A. Thermal Noise

Thermal noise ini terdapat di semua media transmisi dan pada semua peralatan
komunikasi. Ini timbul dari pergeseran elektron bebas dan karakteristiknya berupa distribusi
energi yang merata pada spektrum frekuensi dengan suatu distribusi Gaussian. Karena
distrisudinya yang merata inilah maka thermal noise ini juga disebut white noise. Semua
peralatan dan media transmisi mempunyai saham dalam timbulnya thermal noise jika
temperaturnya di atas 0o (derajat Kelvin).

R.m.s noise voltage (Vn) ini besarnya adalah :

Vn = 4 kTWR volts2
dimana : W = bandwidth dalam Hz
T = temperatur absolut dalam K
k = konstanta Boltcmann’s (1,37 x 10-23 ) joules per K
R = tahanan dalam sumber tegangan

B. Intermodulation Noise

Derau antar modulasi atau Intermodulasi Noise timbul karena adanya intermodulasi
antara sinyal yang satu dengan sinyal yang lainnya. Misalkan jika ada sinyal dengan frekuensi F1
dan F2 merambat melalui suatu peralatan atau media yang bersifat non linear, maka akan timbul
modulasi antara kedua sinyal tersebut. Intermodulasi ini dapat terbentuk dari hharmonicnya suatu
sinyal. Untuk contoh di atas maka intermodulasi yang terjadi akan mempunyai frekuensi-
frekuensi sebagai berikut ini :
- harmonic yang pertama : F1 ± F2
- harmonic yang kedua : 2 F1 ± FR ; F1 ± 2 F2 ; dst
- harmonic yang ketiga : 2 F1 ± 2 F2 ; 3 F1 ± F2 ; dst
Intermodulation Noise dapat timbul dari bermacam-macam hal antara lain ialah :
a. level setting yang tidak baik. Jika level dari input dari suatu peralatan terlalu tinggi, maka
peralatan akan bekerja pada suatu daerah kerja yang non linier. Hal ini yang disebut sebagai over
drive.
b. Penempatan komponen yang kurang benar yang menyebabkan peralatan bekerja pada daerah
kerja yang non linier
c. Non linear envelope delay

Jadi kesimpulannya intermodulation noise ini timbul dari ke-non linearity-an dari peralatan.
Meskipun penyebab dari intermodulation noise ini berbeda dengan penyebab dari thermal noise,
akan tetapi dampak serta bentuknya sama.
C. Crosstalk

Crosstalk atau pembicaraan silang adalah suatu sambungan (coupling) yang tidak diingin
kan yang terjadi pada saluran pembicaraan. Ada 3 (tiga) hal penting yang menyebabkan timbul
nya crosstalk.

1. Electrical coupling diantara media transmisi, misalnya antara pasangan-pasangan kawat pada
sistem komunikasi yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya.
2. Pengendalian yang kurang baik dari frekuensi respons misalnya design filter yang kurangbaik.
3. Non linearity pada analog multiplex system (FDM).
Pada dasarnya ada 2 macam crosstalk, yaitu :
- crosstalk yang dapat terdengar dengan jelas
- crosstalk yang terdengar tetapi tidak jelas
dengan sendirinya crosstalk yang dapat terdengar dengan jelas akan sangat mengganggu
suatu sambungan pembicaraan.Melihat dari namanya maka crosstalk ini adalah suatu
pembicaraan silang, akan tetapi yang sebenarnya crosstalk ini tidak saja hanya terbatas pada
pembicaraan saja. Crosstalk ini dalam pengertian luas adalah merupakan suatu ketidak
seimbangan sehingga suatu sinyal akan masuk ke dalam saluran sinyal yang lainnya, sehingga
akan mempengaruhi sinyal asli yang dikirimkan.Jika crosstalk ini terdapat pada suatu hubungan
komunikasi suara, maka gangguan ini dapat mengganggu pembicaraan yang sedang
berlangsung.Akan tetapi jikacrosstalk ini terdapat pada suatu hubungan komunikasi yang lainnya
di luar suara, maka ini akan mempengaruhi sinyal yang diterima sehingga akan merusak sinyal
yang diterima sedemikian rupa sampai merubah arti dari informasi yang dimaksudkan
sebenarnya.

D. Impulse Noise

Impulse noise adalah suatu derau sesaat yang berbentuk pulsa-pulsa sempit jadi hanya
terjadi pada waktu yang singkat akan tetapi biasanya dengan amplitudo yang cukup besar. Untuk
suatu pembicaraan, impulse noise ini tidak berpengaruh apa-apa, oleh karena itu jika
membicarakan komunikasi suara, hal ini tidak begitu diperhatikan. Akan tetapi impulse noise ini
akan dapat membuat cacat sinyal yang diterima sehingga informasi yang dibawa dapat berubah
artinya.

Tips Menghindari Noise

Sebagai langkah awal, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk dapat meminimalkan
noise gambar. Setalah itu, dapat juga dilakukan pada langkah selanjutnya. Beberapa hal tersebut
adalah:

 Membeli DSLR: Terlepas dari harganya yang cukup mahal, sensor DSLR memang
memiliki ukuran yang lebih besar dari kamera pocket. Jadi, setiap pixel lebih besar.
Kedua kondisi ini membuat DSLR menghasilkan noise lebih kecil daripada kamera
pocket. Untuk pilihan ekonomis, pilihlah DSLR kelas entry level.
 Menurunkan ISO: Fotografer pemula seringkali memilih angka ISO yang sangat tinggi
untuk kondisi cahaya yang minim. Hal ini dapat dimaklumi karena tujuannya adalah
untuk memperoleh waktu exposure yang cukup. Prinsipnya sudah benar. Namun jangan
berlebihan. Apalagi ISO 800 sudah memadai untuk shutter time yang singkat, untuk apa
memilih ISO 1600.

 Cahaya Lebih Terang: Apabila foto yang dipotret dalam kondisi gelap ingin dibuat
lebih terang, biasanya cara ini dilakukan dengan menggunakan software foto pada PC.
Namun, apabila gambar yang gelap diterangi dengan cara ini, noise gambar akan
meningkat drastis. Seringkali muncul noise baru yang sebelumnya tidak kelihatan. Untuk
memperoleh hasil yang diinginkan, objek harus dibuat seterang mungkin. Anda dapat
menggunakan sebuah histogram sebagai alat bantu.

 Bersabar: Apabila ingin memotret pada kondisi cahaya yang minim, seperti pada kondisi
remang atau malam hari, sebaiknya matikan kamera beberapa saat setelah digunakan.
Alasannya, long exposure akan membuat sensor cepat panas. KOnverter yang panas
menghasilkan lebih banyak noise daripada yang dingin.
 Memanfaatkan Noise Gambar: Untuk memperoleh foto hitam putih, banyak fotografer
yang menggunakan film analog atau memanfaatkan noise gambar sebagai alat bantunya.
Banyak foto model pria yang menjadi lebih dramatis setelah mendapat tambahan graining
yang sebenarnya merupakan noise yang cukup tinggi. Jadi, cobalah untuk memanfaatkan
noise gambar untuk estetika. Semua filter noise yang disediakan oleh kamera sebisa
mungkin dinonaktifkan.

 Mendinginkan Kamera: Kamera sebaiknya tidak terpapar sinar matahari dalam waktu
lama karena komponen dalamnya menjadi lebih panas. Perhatikan agar casing tetap
ternaungi dari cahaya matahari. Selalu gunakan tempat kamera, berupa tas kecil kamera,
sarung, dan sejenisnya. Walaupun tempatnya datar, sebaiknya jangan letakkan kamera di
atas dashboard atau di jok belakang mobil. Tempat paling dingin adalah di dalam laci
dashboard mobil

 Tool Spesial: Apabila semua tips di atas kurang membantu, Anda dapat menggunakan
software khusus misalnya Neat Image 5.8, Nik DFine 2.0, Noise Ninja 2.1.1. Software
khusus akan menganalisis noise gambar dan meminimalkan noise tersebut dengan
alogaritma khusus. Namun seringkali gambar kehilangan detil. Oleh sebab itu, gunakan
tool hanya bila diperlukan saja.

Berbagai macam metode digunakan untuk dapat mengatasi noise agar sistem dapat memberikan
output yang lebih baik kualitasnya. Secara garis besar, penanggulangan noise terbagi menjadi passive
noise control dan active noise control. Passive noise control adalah upaya penanggulangan noise
menggunakan komponen yang tidak memerlukan daya. Umumnya passive noise control
menggunakan bahan-bahan kedap suara yang berperan sebagai insulasi terhadap noise. Bahan-bahan
insulasi tersebut umum untuk ditemui pada studio rekaman. Dengan adanya insulasi dari bahan-
bahan tersebut, umumnya ambience dan reverberation dapat dihilangkan. Hal ini dikarenakan
pantulan suara, sumber dari ambience dan reverberation, terserap oleh bahanbahan insulasi tersebut.
Active noise control adalah upaya penanggulangan noise menggunakan komponen yang memerlukan
daya. Berbeda dengan metode passive noise control, metode active noise control mengatasi noise
dengan cara memanipulasi sumber audio atau noise. Metode active noise control yang umum
digunakan antara lain adalah metode penyesuaian gain, metode noise cancellation dan metode noise
reduction. Salah satu perangkat yang menggunakan metode ini adalah noise reduction headphones.
 Penyesuaian Gain

Suara yang besar menutupi suara yang lebih kecil. Inilah prinsip dasar dari metode
peningkatan gain. Peningkatan gain adalah metode yang paling umum digunakan dalam
mengatasi noise. Pada metode ini, nilai daya yang dikeluarkan oleh sumber audio disesuaikan
sehingga menghasilkan suara yang lebih keras. Diharapkan peningkatan daya tersebut dapat
menutupi noise yang umumnya memiliki daya konstan dan cenderung lemah. Keunggulan
metode ini adalah kemudahannya untuk diaplikasikan pada sistem yang ada. Hampir semua
sistem audio memiliki fitur pengaturan gain yang biasanya dikenal sebagai kontrol volume audio.
Sedangkan kekurangan utamanya adalah tidak adanya kemampuan adaptif dalam menghadapi
noise yang tidak bernilai konstan sehingga umumnya kontrol volume dioperasikan secara manual
oleh user. Kekurangan ini dapat diatasi dengan otomasi proses peningkatan gain.

 Noise Reduction

Noise pada umumnya berada di daerah suara yang spesifik. Desis berada pada frekuensi
tinggi, sedangkan derau dan dengung berada pada frekuensi rendah. Inilah prinsip yang
mendasari metode noise reduction. Melalui berbagai teknik pengolahan sinyal, sinyal dapat
dipecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Setelah proses pemecahan tersebut,
dilakukan penghapusan pada beberapa bagian dari sinyal tersebut yang menduduki daerah
frekuensi yang dianggap sebagai noise. Dari pengurangan inilah metode ini mendapatkan
namanya.

Anda mungkin juga menyukai