Anda di halaman 1dari 25

Farmakoterapi pada

Penatalaksanaan Demam
apt. Drs. Budi Raharjo, SpFRS
Curiculum Vitae
Pendidikan Pekerjaan
▪ Sarjana Farmasi & Apoteker ▪ Staf Instalasi Farmasi RSUD
Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Margono Soekarjo,
Yogyakarta (lulus 1993) Purwokerto, Jawa Tengah
▪ Spesialis Farmasi Rumah Sakit (1995 – sekarang)
Universitas Airlangga Surabaya ▪ Dosen Tidak Tetap di Prodi
(lulus 1999) Apoteker:
▪ UMP, Unsoed, UMS, USB,
Pengalaman Organisasi Unwahas
▪ Ketua PC IAI Banyumas (2010-2014 ▪ Dosen Tidak Tetap di Prodi
dan 2014-2018) S2/Magister Farmasi Klinik:
▪ Ketua II PD IAI Jawa Tengah 2018- ▪ UGM, UAD, UMS, UMP
2022 (membidangi pendidikan dan
penelitian, sertifikasi, CPD)
Curiculum Vitae…
Riwayat Pekerjaan di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto:
▪ Staf IF RSUD Prof Dr Margono Soekarjo, 1995-2003
▪ Penanggungjawab (PJ) Yan.Farmasi Rawat Jalan, 2003-2007
▪ PJ Pelayanan Farmasi Rawat Inap IFRS, 2007-2009
▪ Kepala Instalasi Farmasi RSMS, 2009-2014
▪ Apoteker Klinik di Ruang Rawat ICU dan ICCU, 2014-2015
▪ PJ Pelayanan Farmasi Klinik IFRS, 2015-2016
▪ PJ Pelayanan Non VIP IFRS, 2016-2017
▪ Apoteker Klinik di Ruang Rawat HCU, 2017-2018
▪ Apoteker Klinik di Ruang Rawat Interna, 2018-2019
▪ Supervisor Apoteker Klinik Intensive Care, 2019-2020
▪ Apoteker Klinik di Ruang Rawat Interna, 2020-sekarang
Definisi Demam
 Demam adalah suatu kondisi yang ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh di atas suhu normal sesuai
dengan kelompok usia pasien

 Suhu tubuh normal:


 Bayi: 36,5-37,5 oC
 Anak-dewasa: 36-37 oC

 Demam tidak selalu berhubungan dengan infeksi


 Perlu penegakan diagnosis (anamnesis, pemeriksaan
fisik dan laboratorium) yang baik untuk menentukan
penyebab demam pada anak
Penyebab demam pada anak
 Non Infeksi
 Tumbuh gigi
 Paska imunisasi
 Dehidrasi
 Hiperaktivitas
 Infeksi
 Bakteri
 Virus
 Parasit
 Penyebab tidak jelas
Penyebab Infeksi
 Penyakit dengan demam
sangat sering dijumpai pada
anak, sekitar 20-40 % kasus
pediatrik per tahun
 Penyakit demam pada anak
selalu mengindikasikan
adanya infeksi
 Infeksi tetap merupakan
penyebab kematian tertinggi
pada anak usia < 5 tahun
Tatalaksana
✓ Istirahat
✓ Jaga suhu ruangan
✓ Memperbanyak konsumsi cairan
✓ Air, sup, jus, dll
✓ Minum cairan elektrolit apabila anak diare
✓ Biarkan anak makan apa yg diinginkan
✓ Mengompres dengan air hangat
✓ Waspadai bila terjadi kejang → Kejang Demam
✓ Obat Antipiretik
✓ Obat Antikonvulsan bila terjadi kejang
Obat Antipiretika (dan Antikonvulsan)
 Parasetamol: 10-15 mg/kg/kali diberikan tiap 4-6 jam.
Ibuprofen: 5-10 mg/kg/kali 3-4 kali sehari (hati2 apabila
terdapat tanda dehidrasi → Berisiko AKI)
 Bila rute oral tidak memungkinkan, parasetamol rektal
menjadi pilihan:
 Anak 1-6 tahun → Rektal 125 mg maksimal 750 mg
 Anak 7-12 tahun → Rektal 250 mg maks imal 1 gr/hari
 Dewasa → 500-1000 mg maksimal 4 gr/hari
 Bila terindikasi Kejang Demam:
 Antikonvulsan intermiten, yaitu antikonvulsan yang
diberikan hanya pada saat demam
 Diazepam oral 0,3 mg/kg/kali atau rektal 0,5 mg/kg/kali (5 mg
utk berat badan <12 kg dan 10 mg utk berat badan >12 kg)
Paracetamol Oral vs Rectal

Dosis tunggal Paracetamol 30 mg secara rectal


lebih efektif dibanding pemberian secara oral
dengan dosis 15mg/Kg BB dalam menurunkan
demam dengan Kemanan yang sebanding.
Parasetamol Oral vs Rectal

Kesimpulan:
• Pemberian Paracetamol secara Rectal dan oral memberikan
efektifitas yang sebanding dalam menurunkan demam.
• Rekomendasi dari the American Academy of Pediatrics
melarang penggunaan paracetamol secara rectal harus
direvisi.
Risiko AKI pada penggunaan NSAID
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Tubulus Proximal
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Ultrafiltrat
125
ml/menit

Tubulus Proximal
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 500 ml/menit

Vasokontriksi
Arteri Efferent

Coffein
Tubulus Proximal
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 500 ml/menit

Vasokontriksi
Ultrafiltrat Arteri Efferent
150
ml/menit
Coffein
Tubulus Proximal
Setelah minum kopi maka produksi urin meningkat
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
600 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Penurunan Aliran
Darah pada Arteri Aff.

Kondisi
Dehidrasi
Atau Tubulus Proximal
Gangguan
Hemodinamik
Jantung (CHF)
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
600 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Penurunan Aliran
Darah pada Arteri Aff. Ultrafiltrat
75
ml/menit
Kondisi
Dehidrasi
Atau Tubulus Proximal
Gangguan
Hemodinamik
Jantung (CHF)
Renal Plasma Flow

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
650 ml/menit Glomerolus 525 ml/menit

Ultrafiltrat
125
ml/menit

Tubulus Proximal

PROSTAGLANDIN : mengatur vasokontriksi dan vasodilatasi


Arteri Afferent dan Efferent
Obat yg pengaruhi Hemodinamik Ginjal

Glomerolus
Arteri Afferent Tekanan Arteri Efferent
Hidrostatik
Aliran Darah Aliran Darah
?..650 ml/menit Glomerolus ?..525 ml/menit

Vasokonstriktor Afferent: Vasodilator Efferent:


Inhibitor Prostaglandin Ultrafiltrat Renin-Angiotensin Aldosteron
125 - ACE Inhibitor
- NSAID
ml/menit - Angiotensin II Antagonis
- COX-2 inhibitor ?
Vasokonstriktor langsung Vasokonstriktor langsung
Tubulus Proximal - CCB dihydropiridin
- Cyclosporine
- Amphotericine-B - Diltiazem
- Kontras Media - Verapamil
- Vasopresor
Ibu memilih obat demam utk anak

Menentukan jenis antipiretik: 34% pertimbangan


apoteker, 23% karena pengalaman sebelumnya, 15%
karena pertimbangan dokter, 10% karena iklan di TV,
9% informasi teman, sisanya lain-lain
Risiko AKI pada penggunaan NSAID
 Sebelum menggunakan antipiretika golongan NSAID
pada pasien terutama pediatrik:
 Pastikan tidak terdapat tanda dehidrasi terutama
dehidrasi berat
 Pastikan rehidrasi secara oral berjalan baik
 Bila rehidrasi oral tidak dapat dilakukan, maka
langsung rujuk ke FasYanKes rawat inap
(puskesmas/klinik/rumah sakit) karena harus segera
dilakukan rehidrasi secasra intravena

 Parasetamol masih menjadi pilihan bijak untuk kasus


demam dengan atau yang disebabkan dehidrasi
Kesimpulan
 Demam sering dialami oleh anak
 Demam tidak selalu berhubungan dengan infeksi
 Demam pada anak sebagian besar merupakan tanda
infeksi
 Pemilihan terapi antipiretika pada kasus anak perlu
pertimbangan risk-benefit
 Pemberian antipiretika golongan NSAID pada anak
dengan atau yang disebabkan dehidrasi akan berisiko
AKI (Acute Kidney Injury)
 Parasetamol masih menjadi pilihan bijak untuk kasus
demam dengan atau yang disebabkan dehidrasi
Terimakasih
Diskusi

Anda mungkin juga menyukai