KAJIAN TEORI
2. 1. Persepsi Masyarakat
proses di terimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat
berpikir, kerangka acauan dan aspek-aspek lain yang ada dalam diri
18
faktor internal dan faktor eksternal (Walgito, 2000). Berdasarkan atas hal
hasil persepsi antara individu dengan individu yang lain tidak sama.
theory of perception .
a. Teori Gestalt
19
semakin lama mengamati semakin mungkin seseorang
Objek Persepsi
2.2 berikut
20
c. Teori Brentano
gambar 2.3.
21
d. Brunswik’s model,
22
Atribut Latar Isyarat Jauh Isyarat Dekat Pilihan Perseptual
Penerima
dirasakan.
23
Hubungan antara orang dengan lingkungan
kebutuhan seseorang.
Stimulasi Pengamat
Berupa Sebagai
Lingkungan Penerima
Persepsi
Pengamat Sikap Perilaku
Pengalaman
Masa Lalu
persepsi, tetapi bila dipahami lebih jauh maknanya sama dan mirip,
24
perbedaan mendasarnya terletak pada detail dari tahap-tahap
Kognisi
Memori
Pengalaman
yang ada, yaitu konstansi pada suatu objek, adanya figur dan latar
a. Konstanti tempat,
b. Konstanti warna,
25
belakang diamati sebagai gejala yang tidak mempunyai batas dan
2004).
26
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa manusia sebagai
kepada konstanti, figur dan latar belakang, gerakan, dan ilusi yang
pengamat.
27
Faktor-faktor pemahaman ruang menyangkut hal-hal yang
melalui:
pendengaran
penciuman
temperatur lingkungan
28
dari keilmuan psikologi lingkungan. Teori Imageable City ini juga
hal dari elemen kota yang akan diingat oleh pengamat, yaitu:
29
elemen yang memberikan indentitas, elemen yang mengarah
bagi seseorang.
kota dianggap sebagai kota ideal, tetapi dari banyak faktor lain
bermakna.
budaya.
30
2. 1. 4. Persepsi Tentang Visual
31
Gambar 2.8
2. : Area Penglihatan, Menunjukan Batas Penglihatan Manusia
Sumber : Solso, 1999
desain.
32
Respon yang dihasilkan dari persepsi visual sangat
Bentuk,
Rupa/wujud,
Warna dan
Tekstur:
33
masing individu tersebut mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara
antara lain:
Fisiologis.
Perhatian.
dan fasilitas mental yang ada pada suatu obyek. Energi tiap
34
Minat.
minat.
35
melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah
berbeda-beda antarpribadi.
Perancangan Kota
36
Arsitektur hasil akhirnya adalah bangunan, sedangkan
didalamnya.
diawali melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan dari sisi arsitektur dan
diawali oleh Jose Luis Sert dan Team Ten pada tahun 1960-an, dan
kota diawali oleh Kevin Lynch dan rekan-rekan dari MIT dan Havard
menjelang tahun 1965, dan dinamai City Design. Disisi lain, ada
37
design. Perancangan kota oleh beberapa ahli dikemukakan dalam definisi
perencana kota dan arsitek dengan perhatian utama pada bentuk fisik
yang menata bentuk, tatanan, dan estetika lingkungan kota secara satu
(Guttheim, 1963).
muncl beberapa dekade yang lalu, tetapi hal ini tidak bertujuan untuk
38
berada di suatu tempat (sense of place), dan kesetaraan
(Danisworo,1994).
1994).
secara penuh.
39
tanggapan inderawi, yaitu unsur tampilan fisikal dalam bentuk kegiatan
2. 3. 1. Pengertian Signage
40
yang digunakan untuk memberi arahan adalah sangat penting dan
makna arsitektur itu sendiri dan hingga saat ini digunakan dengan
Selain itu signage juga dapat menjadi eye cather bagi suatu
menimbulkan image bagi kota. Ada dua kategori signs Carr (1973)
yaitu:
41
2. Private Signs, merupakan penanda yang bersifat
tersebut.
42
Simbol adalah sebagai sign-vehicle atau alat yang
atau ‘sign’.
bangunan.
sesungguhnya.
43
2. Iconic sebagai simbol atau tanda yang menyerupai suatu
di dalam arsitektur.
44
Tabel 2.1
Kode-Kode Ekspresif Maupun Kode-Kode Lingkungan
Pemaknaan maksud
Pemaknaan estetika
Ide-ide arsitektural
Konsep-konsep Penyikapan
Signifieds atau ruang pemaknaan Simbol
yang ditandakan Kepercayaan simbol tersembunyi
berupa kode- agama/sosial Data data
kode lingkungan Fungsi fungsi antropologikal
kegiatan Proxemic
Cara hidup Nilai tanah
Tujuan tujuan
komersil
Sistem sistem teknis
berubah artinya atau memiliki makna yang lebih kuat bila berada
45
Signage mempunyai dua sasaran, yaitu langsung dan tidak
langsung.
kota yaitu :
46
pertokoan seperti papan nama (name plate)¸ sign
blok bangunan.
kombinasi antara papan nama jalan dengan rambu lalu lintas pada
tempat atau tiang yang sama. Demikian juga street furniture lain
sistem traffic sign terpadu, terdiri dari lampu lalu lintas, penerangan
2. 3. 3. Karakteristik Signage
47
menjadi penanda bagi suatu kawasan atau bahkan kota. Oleh
suatu tempat;
balauan;
entertaiment lain.
2. 3. 4. Lokasi Signage
48
Gambar 2.10 : Lokasi Signage menurut zonanya
Sumber : Shirvani, 1985
2. 3. 5. Sifat Signage
49
2. 3. 6. Klasifikasi Signage
(Mandelker, 1982):
(public sign).
50
mudah untuk dipindahkan atau dibongkar secara tidak
(Shirvani, 1982):
berada.
51
Dasar dari signage ini terletak di tana atau tertutup
atas:
atas atap.
dari 21 cm.
permanen.
dilihat.
52
15 cm dari dinding banguanan dan dipasang tegak
bangunan.
53
daerah dan dalam mengantisipasi kompetensi perusahaan dalam
lokasi reklame
54
lokasi pemasangan reklame sesuai dengan standarisasi reklame
a. Penempatan
signage.
disekitarnya.
55
Penempatan signage diperbolehkan menyatu dengan
pemanfaatan ruang.
b. Ukuran
56
koridor jalan sehingga masih dapat terlihat jelas baik oleh
keseluruhan.
0,28 m.
c. Pencahayaan
d. Konstruksi
melintas.
57
dengan kondisi bangunan dan prasarana pelengkap jalan
yang ada.
tiang penyangga.
1. Penggunaan peraturan
ijin,
peraturan
58
perpanjangan ijin.
seperti yang tersebut diatas antara lain jumlah, lokasi, luas dan
59
2. Signage yang bersifat tidak langsung
diletakan.
60
terjadi kesemrawutan dan persaingan antara signage.
aspek yang diatur serta kriteria yang manjadi pertimbangan dapat dilihat
Elemen Bentuk
Kontruksi Penempatan Jumlah Orientasi Pencahayaan
(Aspek) (ukuran)
Keindahan
Keselamatan - - -
Keefektifan -
Oleh karena itu, konsep yang bermanfaat adalah konsep yang dibentuk
kata lain, konsep penelitian dilahirkan dari teori yang digunakan oleh
62
konsep penelitian itu akan mengarahkan penelii kepada metode yang
2000).
63
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN SIGNAGE
(Studi Kasus jalan Tjilik Riwut di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah)
Persepsi itu merupakan aktivitas Perancangan kota merupakan Signage kota merupakan fasilitas
yang ada dalam diri individu seperti bagian dari proses perencanaan kota yang sangat dibutuhkan oleh
perasaan, pengalaman, yang berhubungan dengan kualitas masyarakat untuk mengetahui
kemampuan berpikir, kerangka fisik lingkungan, yaitu desain fisik petunjuk arah agar dapat mencapai
acauan dan aspek-aspek lain yang dan keruangan suatu lingkungan tempat tujuan yang diinginkan.
ada dalam diri individu masyarakat (Shirvani,1985). Indikator dari tanda-tanda/signage
akan ikut berperan dalam persepsi yang ada dalam kawasan kota
tersebut (Walgito, 2000). secara dua dimensi maupun tiga
dimensi (Shirvani,1985).
PERSEPSI MASYARAKAT
64