Anda di halaman 1dari 18

1

MODUL PERKULIAHAN

W612100029 –
Psikologi Kognitif ,
Inovatif dan Kreatif

Persepsi dan Atensi

Abstrak Sub-CPMK (lihat di RPS)

Dalam perkuliahan ini akan Ketepatan dalam memahami hal-hal


didiskusikan teori Persepsi yang berkaitan dengan Persepsi dan
dan Atensi Atensi

Latar Belakang
Sejarah Persepsi

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

02
Aulia Kirana
Psikologi Psikologi
Di dalam psikologi dan cognitive scientists persepsi di hubungkan dengan suatu
kesadaran dan mengerti oleh adanya informasi sensorik. Hal ini ternyata menjadi lebih
kompleks ketika pada tahun 1950-1960 bila ingin membicarakan mengenai persepsi akan
memakan waktu yang sangat lama atau dengan kata lain sangat jauh dari kenyataan .
Persepsi berasal dari bahasa latin perception, percepio yang mempunyai arti menerima,
mengumpulkan, melakukan tindakan, perhatian terhadap sesuatu yang didasari oleh
suatu proses pikir dan didahului oleh adanya suatu stimulus.
Persepsi juga merupakan bentuk suatu ekspresi diri. Persepsi adalah bidang
tertua didalam ilmu psikologi. Kognitif yang dalam bahasa latin adalah cognoscere yang
berarti “menjadi tahu.” Proses kognitif adalah suatu proses yang dapat bersifat alami dan
buatan, sadar dan tidak sadar, oleh karena itu banyak para ahli yang menganalisa
mengenai masalah kognitif ini dari sudut pandang yang berbeda dalam kontek yang
berbeda-beda misalnya pada ilmu neurologi, psikologi, anestesi, filosofi dan computer
science. Konsep dari kognitif itu sendiri adalah sesuatu yang bersifat abstrak mengenai
pikiran, alasan, persepsi, intelegensia, pembelajaran dan lain-lain. Dalam psikologi
kognitif merupakan suatu fungsi mental, proses mental, dan intelegensia.
Dahulu emosi tidak termasuk di dalam bentuk dari kognitif tapi saat ini para ahli
mulai memikirkan dan memeriksa kognitif psikologis dari emosi. Dimana emosi
memegang peranan penting juga dalam proses persepsi dan kognitif. Aspek terpenting
dari emosi di sini adalah munculnya system penilaian atau penafsiran sebagai bentuk
respon otak setelah mendapat sinyal stimulus. Selanjutnya penafsiran tersebut menjadi
mempunyai arti lebih luas dengan tertuju pada penilaian dan yang terakhir adalah proses
emosi menjadi bentuk yang lebih khusus categorical emotion misalnya rasa senang,
sedih, marah, malu, takut dan lain sebagainya. Selain itu para peneliti saat ini yang
mendalami masalah kognitif memfokuskan penelitian mereka pada kemampuan daya
abstrak dengan melibatkan kepercayaan, pengetahuan, keinginan, pilihan, maksud dan
tujuan dan intelegensia individu.

Pengertian Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau bisa disebut proses sensoris.
Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan
proses selanjutnya disebut proses persepsi. Proses tersebut mencakup pengindraan
setelah informasi diterima oleh alat indra, informasi tersebut diolah dan diinterpretasikan
menjadi sebuah persepsi yang sempurna. Menurut Stanton sebagaimana yang dikutip
dalam buku prilaku konsumen yang di tulis oleh nugroho : “ Persepsi dapat di definisikan

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


2 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
sebagai makna yang kita pertalikan berdasarkan pengalaman masa lalu dan stimulus
(rangsangan-rangsangan) yang kita terima melalui panca indra
(pengelihatan,pendengaran,perasa,dll).
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan, penerimaan
langsung dari suatu serapan, atau merupakan proses seseoarang mengetahui beberapa
hal melalui panca indranya. Philip kottler memberikan definisi persepsi sebagai proses
seorang individu memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan masukan-
masukan informasi untuk menciptakan gambaran yang memiliki arti. Persepsi disini tidak
hanya tergantung pada hal fisik, tetapi juga berhubungan dengan lingkungan sekitar dan
keadaan individu tersebut.
Sedangkan dalam proses memperoleh atau menerima informasi tersebut adalah
juga berasal dari objek lingkungan. Suatu rangsangan dipandang sebagai kejadian-
kejadian yang ada di dalam lingkungan eksternal individu yang ditangkap dengan
menggunakan alat sel syaraf yang selanjutnya akan terjadi proses pengolahan sensasi.
Ketika sejumlah sensasi masuk ke dalam struktur yang lebih dalam dari sistem susunan
syaraf, maka sensasi inilah yang disebut sebagai persepsi. Berdasarkan definisi tersebut
dapat dilihat bahwa persepsi di timbulkan oleh adanya rangsangan dari dalam diri individu
maupun dari lingkungan yang diproses di dalam susunan syaraf dan otak. Sukmana
menjelaskan, persepsi timbul selain akibat rangsangan Dari lingkungan, perspesi juga
lebih merupakan proses yang terjadi pada struktur fisiologi dalam otak. Penangkapan
tersebut biasanya dalam bentuk sensasi dan memori atau pengalaman dimasa lalu.
Faktor yang Mempegaruhi Persepsi Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
bisa terletak dalam diri pembentuk persepsi, dalam diri objek atau target yang di artikan,
atau dalam konteks situasi dimana persepsi tersebut dibuat. Gifford dalam Ariyanti, juga
menyebutkan bahwa persepsi manusia dipengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikut :
a. Personal Effect Dalam hal ini disebutkan bahwa karakteristik dari individu akan
dihubungkan dengan perbedaan persepsi terhadap lingkungan.
Hal tersebut, sudah jelas akan melibatkan beberapa faktor antara lain kemampuan
perseptual dan pengalaman atau pengenalan terhadap kondisi lingkungan. Kemampuan
perseptual masing-masing individu akan berbeda-beda dan melibatkan banyak hal yang
berpengaruh sebagai latar belakang persepsi yang keluar. Proses pengalaman atau
pengenalan individu terhadap kondisi lingkungan lain yang dihadapi, pada umumnya
mempunyai orientasi pada kondisi lingkungan lain yang telah dikenal sebelumnya dan
secara otomatis akan menghasilkan proses perbandingan yang menjadi dasar persepsi
yang dihasilkan. Pembahasan terhadap hal-hal yang berpengaruh sebagai latar belakang
terbentuknya persepsi dan mencakup pembahasan yang sangat luas dan kompleks.

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


3 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
b. Cultural Effect
Giffrod memandang bahwa konteks kebudayaan yang dimaksud berhubungan
dengan tempat asal atau tempat tinggal seseorang. Budaya yang dibawa dari tempat asal
dan tinggal seseorang akan membentuk cara yang berbeda bagi setiap orang tersebut
dalam “melihat dunia”. Selain itu, Gifford menyebutkan bahwa faktor pendidikan juga
dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap lingkungan dalam konteks
kebudayaan.
c. Physical Effect
Kondisi alamiah dari suatu lingkungan akan mempengaruhi persepsi seseorang
yang mengamati, mengenal dan berada dalam lingkungan tersebut. Lingkungan dengan
atribut dan elemen pembentuknya yang menghasilkan karakter atau tipikal tertentu akan
menciptakan identitas bagi lingkungan tersebut. Misalnya ruang kelas secara otomatis
akan dikenal bila dalam ruang tersebut terdapat meja yang diatur berderet, dan terdapat
podium atau mimbar dan papan tulis di bagian depannya.
Untuk itu dapat disimpulkan bahwa persepsi selain terjadi akibat rangsangan dari
lingkungan eksternal yang di tangkap oleh suatu individu, juga di pengaruhi oleh
kemampuan individu. tersebut dalam menangkap dan menterjemahkan rangsangan
tersebut menjadi sebuah informasi yang tersimpan menjadi sensasi dan memori atau
pengalaman masa lalu. Oleh karna itu, persepsi yang terbentuk dari masing masing
individu dapat berbeda beda. Selanjutnya menurut laurens, dikemukakan bahwa persepsi
sangat diperlukan oleh perencana dalam menentukan apa saja yang dibutuhkan oleh
masyarakat baik secara personal maupun sebagai kelompok penguna. Sebagian besar
arsitektur dibentuk oleh persepsi manusia.
Oleh karna itu, dalam menciptakan karya-karya arsitektur faktor persepsi sebagai
salah satu bentuk respon yang keluar secara personal setelah menangkap, merasakan
dan mengalami karya-karya tersebut menjadi salah satu pertimbangan yang cukup
penting. Respon tersebut mencerminkan sesuatu yang diinginkan oleh individu pengguna
dan penikmat hasil karya yang ada. Respon yang keluar berdasarkan pengalaman
ruangnya, pengetahuan akan bentuk dan simbolisasi yang di dapat dari pendidikanya.
Istilah yang digunakan oleh Laurens bagi pengalaman ruang, pengetahuan akan
bentuk dan simbolisasi adalah peta mental (mental image), dan sekali lagi menurut
Laurens bahwa peta mental tersebut akan berbeda-beda antara individu yang satu
dengan yang lain.
Beberapa pendapat ahli yang dirangkum oleh Laurens menyebutkan beberapa
faktor yang membedakan peta mental seseorang adalah sebagai berikut:
a. Gaya Hidup

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


4 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Gaya hidup seseorang menyebabkan timbulnya selektivitas dan distorsi peta
mental.Hal tersebut erat kaitanya dengan tempat (jenis, kondisi, jumlah, dan lain
sebagainya) yang pernah dikunjungi sesuai dengan gaya hidup yang dimiliki.
b. Keakraban
Dengan Lingkungan Hal ini menyangkut pada sebarapa baik seseorang mengenal
lingkunganya. Semakin kuat seseorang mengenal lingkunganya, semakin luas dan rinci
peta mentalnya.
c. Keakraban Sosial
Semakin luas pergaulanya, semakin luas wilayah yang dikunjungi, dan semakin ia
tahu akan kondisi wilayah tertentu maka semakin baik peta mentalnya.
d. Kelas Sosial
Semakin terbatas kemampuan seseorang, semakin terbatas pula daya geraknya
dan semakin sempit peta mentalnya.
e. Perbedaan Seksual
Laki-laki biasanya mempunyai peta mental yang lebih baik dan terinci dari pada
perempuan karena kesempatan pergaulan dan ruang geraknya juga lebih luas. Terlebih
lagi, dalam kondisi masyarakat yang ada pada umumnya akan lebih memberi peluang
pada kaum pria untuk bergerak dengan berbagai aktivitas. Hal-hal inilah yang akan
memberikan pengertian bagaimana menciptakan lingkungan yang mudah dilihat dan
diingat, sekaligus membangkitkan kekayaan pengalaman orang yang memakainya
terutama pada fasilitas publik.. Selain itu, berdasarkan dari faktor yang membedakan peta
mental seseorang, perlu juga diketahui karakteristik masyarakat tersebut meliputi jenis
kelamin, tingkat pendidikan, mata pencaharian untuk mengetahui aktivitas utama sehari-
hari dan tingkat pendapatan.

Proses Terbentuknya Persepsi

Proses persepsi dimulai dari proses menerima rangsangan, menyeleksi,


mengorganisasi, menafsirkan, mengecek dan reaksi terhadap rangsangan. Rangsangan
dari proses persepsi dimulai dari penangkapan indera terhadap objek persepsi. Ada dua
jenis proses persepsi,yaitu :
a. Proses fisik
Proses persepsi dimulai dari pengindraan yang menimbulkan stimulus dari
reseptor yang dilanjutkan dengan pengolahan data pada syaraf sensorik otak atau dalam
pusat kesadaran. Proses ini disebut juga dengan proses fisiologis.
b. Proses psikologis

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


5 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Proses pengolahan data pada syaraf sensorik otak akan menyebabkan reseptor
menyadari apa yang dilihat, didengar, atau apa yang diraba. Terbentuknya persepsi
individu maupun suatu komunitas juga sangat tergantung pada stimulus yang jadi
perhatian untuk di persepsikan. Di samping itu, kelengkapan data dan faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi sangat menentukan kualitas persepsi dari reseptor. Pada
akhirnya, persepsi masyarakat santri terhadap Lembaga Keuangan Syariah ditentukan
oleh tingkat pemahaman dan factor internal maupun eksternalnya yang diolah secara
berbeda oleh masingmasing reseptor baik secara behavioristik maupun mekanistik.
Menurut Hamka indikator persepsi ada dua macam, yaitu:
a. Menyerap Stimulus yang berada di luar individu diserap melalui indera, masuk
ke dalam otak, mendapat tempat, sehingga disitu terjadi proses analisis, diklasifikasi dan
diorganisir dengan pengalaman-pengalaman individu yang telah dimiliki sebelumnya,
karena itu penyerapan itu bersifat individual berbeda satu sama lain meskipun stimulus
yang diserap sama.
b. Mengerti atau memahami Indikator adanya persepsi sebagai hasil proses
klasifikasi dan organisasi. Tahap ini terjadi dalam proses psikis. Hasil analisis berupa
pengertian atau pemahaman. Pengertian atau pemahaman tersebut juga bersifat
subjektif, berbeda-beda bagi setiap individu

Atensi

Atensi adalah proses


konsentrasi pikiran atau
pemusatan aktifitas mental
(attention is a concentration
of mental activitity). Proses
atensi melibatkan pemusatan

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


6 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pikiran pada tugas
tertentu, sambil berusaha
mengabaikan stimulus lain
yang
mengganggu, Misalnya,
ketika seseorang sedang
mengikuti ujian. Perhatian
juga
dapat merujuk pada proses
pengamatan beberapa
pesan sekaligus, kemudian
mengabaikannya kecuali
hanya satu pesan (Matlin,
1989).
Informasi baru apabila
tidak diberikan atensi
2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif
7 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
akan mudah hilang.
Kemudian,
dalam pengertian lain,
secara umum atensi dapat
diartikan sebagai
konsentrasi
terhadap aktivitas mental
seseorang (Matlin, 1989).
Atensi adalah proses
konsentrasi pikiran atau
pemusatan aktifitas mental
(attention is a concentration
of mental activitity). Proses
atensi melibatkan pemusatan
pikiran pada tugas
tertentu, sambil berusaha
2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif
8 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
mengabaikan stimulus lain
yang
mengganggu, Misalnya,
ketika seseorang sedang
mengikuti ujian. Perhatian
juga
dapat merujuk pada proses
pengamatan beberapa
pesan sekaligus, kemudian
mengabaikannya kecuali
hanya satu pesan (Matlin,
1989).
Informasi baru apabila
tidak diberikan atensi
akan mudah hilang.
Kemudian,
2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif
9 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dalam pengertian lain,
secara umum atensi dapat
diartikan sebagai
konsentrasi
terhadap aktivitas mental
seseorang (Matlin, 1989).
Atensi adalah proses konsentrasi pikiran atau pemusatan aktifitas
mental (attention is a concentration of mental activitity). Proses atensi melibatkan
pemusatan pikiran pada tugas tertentu, sambil berusaha mengabaikan stimulus
lain yang mengganggu, Misalnya, ketika seseorang sedang mengikuti ujian.
Perhatian jugadapat merujuk pada proses pengamatan beberapa pesan
sekaligus, kemudian mengabaikannya kecuali hanya satu pesan (Matlin, 1989).
Informasi baru apabila tidak diberikan atensi akan mudah hilang. Kemudian,
dalam pengertian lain, secara umum atensi dapat diartikan sebagai
konsentrasiterhadap aktivitas mental seseorang (Matlin, 1989).

Jenis Atensi

Atensi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah


divided attention (perhatian terbagi) dan selective attention (perhatian terpilih).
Berikutmasing-masing penjelasannya
Divided Attention
Divided attention (perhatian terbagi) biasanya terjadi pada saat orang
dihadapkan pada lebih dari satu sumber pesan atau sumber informasi yang saling
berkompetisi, sehingga orang tersebut harus membagi perhatian. Contoh, padawaktu
seseorang yang mengemudikan mobil dijalan raya di pusat kota denganlalu lintas yang
sangat padat sambil mendengar lagu atau makan cemilan. Ataupengemudi yang sudah
berpengalaman akan sangat mudah untuk mengemudisambil berbicara dalam situasi

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


10 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dan kondisi apapun, tetapi jika ada kendaraan lainyang mengarah pada mobil
mereka, mereka akan mengalihkan perhatian nyadengan cepat untuk
menghindarinya
Selective Attention
Selective Attention (perhatian terpilih) sering terjadi pada waktu seseorang
dihadapkan pada dua tugas atau lebih secara bersamaan waktunya. Orang tersebut
harus memusatkan perhatiannya pada satu tugas saja dan mengabaikan tugas-tugas
yang lainnya. Contohnya saat kita sedang belajar namun diluar rumah banyak
suara anak-anak yang sedang bermain, maka kita akan memberikan atensi kepada apa
yang sedang kita pelajari dan mengabaikan suara-suara tersebut (dichotic
listening). Dan contoh lainnya yaitu the stroop effect, yaitu kesulitan atau lama dalam
menyebutkan warna dalam bentuk tulisan yang berbeda

Teori Atensi

Menurut Gazaniga (2009) dalam teori ini, pendekatan utama dalam


atensimenekankan bahwa individu sangat terbatas dalam jumlah informasi yang
dapatmereka proses pada waktu tertentu. Metafora dalam teori ini dikenal
dengansebutan “Bottleneck theories (teori leher botol)” (Matlin, 2013).Menurut
Broadbent (1858) dan Treisman (1964) teori bottleneckmengusulkan jalan sempit
serupa dalam pemrosesan informasi manusia. Dengankata lain, teori ini membatasi
kuantitas informasi yang bisa kita perhatikan. Jadi,jika satu pesan mengalir melalui
bottleneck, maka pesan lainnya harusditingggalkan (diabaikan) (Matlin, 2013).
Menurut Luck & Vecera (2002) serta Tsang (2007) jika kita
membahasmengenai theories of object recognition, maka teori tersebut
menolak teori botleneck, karena teori bottleneck meremehkan fleksisbilitas perhatian
manusia.Kemudian menurut Kanwisher (2001), serta Luck & Vecera, (2002)
dalam penelitian ilmu syaraf menyebutkan bahwa teori bottleneck tidak hanya
menghilangkan salah satu fase proses atensi, namun informasi yang
hilangmelalui banyak fase dalam atensi, dari awal hingga akhir pemrosesan
nanti (Matlin, 2013).
Menurut teori ini langkah pertama yang terjadi dalam pemrosesan objekadalah
“tahap preattentive”. Tahap pre attentive ini terjadi sebelum kita memusatkan
perhatian pada suatu objek. Karena atensi tidak dilibatkan, makapeneliti berpendapat
bahwa tahap ini terjadi secara otomatis, tidak disadari, dantanpa usaha. Pada tahap ini,
ciri-ciri objek dianalisis secara independen di areaotak yang terpisah dan belum dikaitkan
dengan objek tertentu. Contohnya, pada tahap preattentive, sistem visual seseorang

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


11 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang mengamati bola merah yang menggelinding akan memproses kualitas
kemerahan (warna), kebulatan (bentuk),dan gerakan ke kanan (gerak) secara
terpisah.Tahap pemrosesan selanjutnya adalah “Focussed attention stage
(tahapperhatian terfokus)”, difokuskan pada suatu objek dan fitur-fitur independen
yangdigabungkan, menyebabkan pengamat (bola merah yang bergulir tadi) menjadisadar
akan “bola merah yang bergelinding”.
Evidence for Feature Integration Theory
Untuk memberikan beberapa bukti perseptual bahwa objek
padakenyataannya dianalisis menjadi fitur, Anne Treisman dan Hilary Schmidt
(1982)melakukan eksperimen yang melibatkan efek persepsi yang disebut
(illusoryconjunctions (konjungsi ilusi)” di mana satu objek dapat mengambil
propertiobjek lain.

Pada gambar diatas terdapat empat benda diapit oleh dua nomorhitam.
Kemudian, peneliti mem-flash tampilan ini ke layar selamaseperlima detik,
diikuti oleh bidang penyamaran titik acak yangdirancang untuk menghilangkan
persepsi sisa yang mungkin tersisasetelah rangsangan dimatikan. Peserta diminta
untuk melaporkan nomorhitam terlebih dahulu dan kemudian melaporkan apa yang
mereka lihatdi masing-masing dari empat lokasi tempat bentuk itu berada.
Jadi,peserta harus membagi perhatian mereka menjadi dua
tugas:mengidentifikasi angka dan mengidentifikasi bentuk. Dengan membagi perhatian
peserta, Tresiman dan Schmidt mengurangi kemampuannyauntuk memfokuskan
perhatian pada bentuk.Kemudian didapatkan hasil dari percobaan ini, yaitu pada
sekitarseperlima dari percobaan, peserta melaporkan melihat bentuk yangterdiri
dari kombinasi fitur dari dua rangsangan yang berbeda.
Misalnya,setelah disajikan dengan tampilan pada gambar tersebut, di
manasegitiga kecil berwarna merah dan lingkaran kecil berwarna hijau,mereka
mungkin melaporkan melihat lingkaran merah kecil dan segitigahijau kecil. Kombinasi fitur

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


12 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dari rangsangan yang berbeda ini disebut konjungsi ilusi. Konjungsi ilusi dapat terjadi
bahkan jika rangsangan sangat berbeda dalam bentuk dan ukuran. Misalnya, lingkaran
biru kecil dan kotak hijau besar dapat dilihat sebagai kotak biru besar
danlingkaran hijau kecil.

Visual Search
Visual Search Pendekatan lain untuk mempelajari peran atensi dalam
pemrosesan,yaitu menggunakan jenis tugas pencarian visual yang
disebutconjunction search (pencarian konjungsi).

Visual Search
Pendekatan lain untuk
mempelajari peran atensi
dalam pemrosesan,

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


13 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yaitu menggunakan jenis
tugas pencarian visual
yang disebut
conjunction search (pencarian
konjungsi)
Sebelum kita membahas
Conjunction search
(pencarian konjungsi),
terlebih dahulu
mendeskripsikan jenis
pencarian lain yang
disebut
feature search (pencarian
fitur). Mari perhatikan cari
garis horizontal

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


14 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
pada gambar diatas. Pada
gambar (a.) adalah feature
search (pencarian
fitur) karena kita dapat
menemukan target dengan
mencari fitur tunggal
(garis horizontal). Kemudian,
mari kita perhatikan garis
horizontal hijau
pada gambar (b.), ini
adalah conjunction search
(penelusuran
konjungsi), karena harus
harus menelusuri kombinasi
(konjungsi) dari

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


15 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dua fitur atau lebih dalam
rangsangan yang sama
(horizontal dan hijau).
Pada gambar (b.) kita tidak
dapat fokus hanya pada warna
hijau karena
ada garis vertikal hijau, dan
kita tidak dapat fokus hanya
pada garis
horizontal karena ada
garis merah horizontal.
kita harus mencari
hubungan antara horizontal
dan hijau
Sebelum kita membahas Conjunction search (pencarian konjungsi),terlebih
dahulu mendeskripsikan jenis pencarian lain yang disebutfeature search
(pencarian fitur). Mari perhatikan cari garis horizontalpada gambar diatas.

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


16 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada gambar (a.) adalah feature search (pencarianfitur) karena kita dapat
menemukan target dengan mencari fitur Tunggal (garis horizontal). Kemudian, mari kita
perhatikan garis horizontal hijau pada gambar
(b.), ini adalah conjunction search (penelusuran konjungsi), karena harus
harus menelusuri kombinasi (konjungsi) daridua fitur atau lebih dalam rangsangan yang
sama (horizontal dan hijau).Pada gambar (b.) kita tidak dapat fokus hanya pada warna
hijau karenaada garis vertikal hijau, dan kita tidak dapat fokus hanya pada
garishorizontal karena ada garis merah horizontal. kita harus mencarihubungan
antara horizontal dan hijau.

Peran Atensi Dalam Proses Berpikir

Peran Atensi dalam Proses Berpikir Setiap tugas atensi (perhatian) meminta
kapasitas kognitif seseorang. Tugas-tugas atensi (perhatian) dapat meliputi tugas-tugas
sederhana, sampai pada tugas-tugas yang sulit. Tingkat kesulitan suatu tugas sangat
berpengaruh pada penggunaankapasitas kognitif untuk melakukan konsentrasi
pikiran. Bagi tugas-tugas yangmemerlukan konsentrasi pikiran yang tinggi,
maka tidak mudah dihentikan ataudibuyarkan oleh hal-hal lain yang masuk
ke dalam pikiran dan yang tidakberhubungan dengan tugas-tugas itu.
Sebaliknya, bagi tugas-tugas yang hanyamemerlukan sedikit konsentrasi
pikiran, mudah dihentikan atau dibuyarkan oleh hal-hal lain yang tidak berhubungan
dengan tugas-tugas itu.Untuk mengurangi interupsi (gangguan) oleh masukan yang tidak
dikehendakiatau tidak relevan dengan tugas pada waktu itu, dapat dilakukan
dengan caramengkonsentrasikan pikiran secara penuh pada tugas yang
sedang ditangani itu.Konsentrasi pikiran atau kesadaran dapat ditingkatkan
dengan melalui pelatihan-pelatihan. Biasanya pelatihan konsentrasi ini sangat
diperlukan bagi anak-anak ketikamereka mulai memasuki dunia pendidikan di
sekolah, agar mereka dapatmengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan sekolah.

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


17 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin. (2019). Psikologi Kognitif (


Edisi 8). Jakarta: Erlangga

2023 Psikologi Kognitif, Inovatif dan Kreatif


18 Aulia Kirana, M.Psi.,Psikolog
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai