Anda di halaman 1dari 6

Konflik Russia Ukraina dalam Perspektif Realism

Oleh :
Yogi Satria
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jl. K.H. Ahmad Dahlan, Cirendeu, Kec.Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15419
E-mail: satriayogi33@gmail.com

Abstrak
Realisme merupakan sebuah aliran yang menyampaikan sebuah karya seni lukis dengan apa
adanya seperti tampilan dalam kehidupan nyata sehari-hari. Sebuah pendapat Narsen Afatara
mengenai realisme menyebutkan bahwa "Kita sebut setiap seni realistis apabila apa yang kita
lihat adalah naturalistis dan apabila yang kita lihat menunjukkan dunia aktual seperti jika kita
memandang tembus sebuah jendela kaca yang datar, apakah penggambaran yang kita lihat itu
baik ataupun buruk". Jadi seniman realis adalah yang memandang dunia tanpa ilusi.

Kata Kunci : Ide yang di sepakati, Realisme

Abstarct

Realism is a genre that conveys a painting as it is, as it appears in real, everyday life. Narsen
Afatara's opinion on realism states that "We call every art realistic if what we see is naturalistic
and if what we see shows the actual world as if we were looking through a flat glass window,
whether the depiction we see is good or bad." . So a realist artist is one who sees the
worldwithout illusions.

Keywords : Shared ide, Realism


Pendahuluan

Dalam mengkaji fenomena yang terjadi, Hubungan Internasional telah menggunakan berbagai
perspektif yang memunculkan beragam teori. Realisme adalah salah satu perspektif dalam
Hubungan Internasional. Realisme merupakan suatu perspektif yang muncul sebagai penentang
pandangan Liberalisme (Jackson & Sorensen, 1999). Apabila Liberalisme memandang bahwa
hubungan antar negara dapat bersifat kooperatif, Realisme berpikiran sebaliknya dan cenderung
meragukan adanya kerja sama antar negara yang efektif. Karena mendasarkan perspektifnya
pada sifat alami manusia yang relevan dengan kenyataan, Realisme cenderung lebih mudah
diterima dan memiliki pengikut yang tergolong banyak (Wardhani, 2016). Walaupun demikian,
Realisme tetaplah hanya suatu perspektif yang lahir dari asumsi-asumsi dasar sifat alami
manusia. Bukan berarti kaum Realis lebih memilih peperangan atau konflik dan tidak
mengidamkan perdamaian, namun mereka menyadari bahwa perdamaian adalah sesuatu yang
sulit dicapai karena adanya egoisme sebagai sifat alami manusia.

 Realisme muncul sebagai hasil reaksi terhadap Liberalisme atau Idealisme dan mengklaim
bahwa pandangannya lebih realistis daripada pandangan kaum idealis.   Namun demikian,
perspektif Realisme sejatinya merupakan hasil kajian terhadap fenomena berupa tingkah laku
manusia yang bahkan telah ada jauh sebelum perspektif Liberalisme muncul (Wardhani, 2016).
Realisme identik dengan political power yang semakin menguat semenjak meletusnya Perang
Dunia II. Sehingga, inti dalam perspektif realisme adalah menjelaskan Hubungan Internasional
dalam istilah power dan menjelaskan philosophical nature of human being.

Terdapat empat asumsi dasar dalam perspektif realisme (Jackson & Sorensen, 1999). Asumsi
pertama adalah pandangan pesimistis kaum realis terhadap sifat alami manusia. Asumsi kedua
adalah Keyakinan bahwa hubungan internasional pada dasarnya konfliktual dan bahwa konflik
internasional pada akhirnya diselesaikan melalui perang. Asumsi ketiga adalah Menjunjung
tinggi nilai-nilai keamanan nasional dan kelangsungan hidup negara. Asumsi yang terakhir
adalah Skeptisisme dasar bahwa terdapat kemajuan dalam politik internasional seperti yang
terjadi dalam kehidupan politik domestik.
Perspektif Realism dalam Hubungan Internasional

Ilmu hubungan internasional dalam perkembangannya telah dipengaruhi oleh berbagai asumsi
dan teori – teori. Salah satu teori yang telah mempengaruhi perkembangan studi hubungan
internasional yakni realisme. Apakah yang dimaksud dengan realisme? Realisme merupakan
suatu pandangan pesimis terhadap sifat alami manusia dan sistem politik internasional. Realisme
merupakan pandangan dari politik internasional yang menunjukan bahwa sebenarnya hubungan
internasional itu bersifat kompetitif dan lebih menunjukkan sisi konfliktual (Wardhani, 2015).
Selain itu menurut Goldstein (2005: 68), realisme merupakan suatu paham yang pada intinya
mengemukakan bahwa manusia merupakan makhluk yang selalu cemas akan keselamatan
dirinya sendiri, sehingga suatu keinginan untuk mendapatkan posisi tertinggi dalam suatu sistem
merupakan hal yang wajar.Teori realisme ini digagaskan untuk memudahkan penstudi hubungan
internasional bahwa realisme pada dasarnya melihat dari sudut pandang anarki.

Kaum realis beranggapan bahwa negara – negara yang berdaulat merupakan aktor utama dan
merupakan sebagai unit dasar dalam analisis. Perilaku atau tindakan yang terjadi dan dilakukan
oleh antar negara akan cenderung bersifat anarki dalam lingkungan internasional. selain itu,
perilaku negara dapat dipahami secara rasional sebagai pengejaran kekuasaan yang di definisikan
sebagai kepentingan.

Menurut Jackson & Sorensen (1999: 88), ide dan asumsi dasar kaum realis adalah: (1)
pandangan pesimis atas sifat manusia; (2) keyakinan bahwa hubungan internasional pada
dasarnya konfliktual dan bahwa konflik internasional pada akhirnya diselesaikan melalui perang;
(3) menjunjung tinggi nilai – nilai keamanan nasional dan kelangsungan hidup negara; (4)
skeptisisme dasar bahwa terdapat kemajuan dalam politik internasional seperti yang terjadi
dalam kehidupan politik domestik. Pemikiran dan asumsi ini mengendalikan pemikiran dari
sebagian besar teoritis HI realis terkemuka, baik dimasa silam maupun sekarang.
Baru baru ini ketegangan Russia dan Ukraina balik memanas setelah Russia mengalokasikan
peralatan serta personil militer ke perbatasan Ukraina. pada lepas 30 November 2021 puluhan
ribu personil tentara ditempatkan serta disiagakan diperbatasan Ukraina dalam keadaan siap
tempur.

Menanggapi ini NATO sendiri bertujuan untuk mengirimkan bencana bantuan mirip alat-alat
tempur serta personil militer ke Ukraina buat menghalau kekuatan Russia di Eropa timur dan
mengingatkan Moskow (Russia) agar tidak mengambil tindakan invasif terhadap Ukraina mirip
yang mereka lakukan pada tahun 2014 lalu.

Terlepas asal masalah diatas, pertama-tama akan aku memperkenalkan pemahaman realisme
secara fundamental. Realisme secara sederhananya artinya pemikiran yang memandang sejatinya
manusia itu ialah mahluk yg liar yg ingin mengatasi rasa takut mereka menggunakan menguasai
satu sama lain. di pemahaman kerangka berpikir realisme sendiri, negara merupakan satu-
satunya yang mempunyai peranan penting dalam menjalankan hubungan internasional disini
sebagai suatu sosok yang haus mencari kekuatan demi memenuhi kepentingan nasional bangsa
nya.

kemudian dimana letak paradigma realisme sendiri pada dalam memandang konflik antar Russia
serta Ukraina sendiri? akan saya jelaskan kaitan erat antara paham pesimis (realisme) serta
perseteruan yang melibatkan beberapa negara ini untuk turut berpartisipasi kedalamnya.

Realisme di korelasi Ukraina serta Russia

Ketegangan antara Ukraina dan Russia telah menjadi bukti yg konkrit bahwa sejatinya bahwa
paradigma realisme masih berjalan. Disini ada ilustrasi bahwa Russia adalah sosok yang
mengancam menjadi suatu kekuatan akbar yg ingin mendominasi atau menguasai atas Ukraina
melalui sesuatu yg sinkron menggunakan instrumen atau alat yg biasa dipergunakan oleh para
realis yaitu kekuatan militer. Ukraina di sisi yg sedang merasa terancam atau dilanda akan
ketakutan kejadian pencaplokan seperti di wilayah Krimea beberapa tahun kemudian, mencoba
buat melakukan bersekut menggunakan NATO serta PBB buat menumbuhkan harapan mereka
bertahan melawan serangan.
Kesimpulan

Menurut yang saya sampaikan, sejatinya, paradigma realisme ini akan terus menerus relevan
dengan kehidupan politik luar negeri era kita sekarang, karena kita masih mendapati adanya
perlombaan senjata bahkan pada jaman kekuatan ekonomi ini sekalipun yang mampu terbilang
masih memungkinkan terdapat nya cita-cita asal suatu negara untuk menguasai yang lainnya
demi memenuhi kepentingan nasional mereka melalui tindakan militer menjadi solusi akhir.
Refence
Jackson, Robert & Georg Sorensen. 2013. Pengantar Studi Hubungan Internasional Teori dan
Pendekatan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Wardhani, Baiq L.S., (5 Maret 2015). Teori Hubungan Internasional SOH 201 : Realism in IR.
[PowerPoint slides]. Dipresentasikan pada perkuliahan SOH 201 di Universitas Airlangga.
 

Anda mungkin juga menyukai