Anda di halaman 1dari 4

TUGAS BAHASA INDONESIA KELAS RENDAH

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 0-5 TAHUN


D
I
S
U
S
U
N
OLEH : 1.Marianda
2.Ema
3.Pirdananta

Pemerolehan bahasa anak usia 0-5 tahun


Tahap perkembangan bahsa anak
Anak yang lahir ke dunia telah memiliki kemampuan dan kapasitas untuk berbahasa.
Bahasa diperoleh anak melalui proses alamiah, melalui komunikasi seharihari bukan melalui
pembelajaran yang membutuhkan guru, tempat, dan waktu yang khusus. Subyakto (1988)
menyatakan bahwa pemerolehan bahasa pertama terjadi apabila anak belum pernah belajar
bahasa apapun. Sehubungan dengan pemerolehan bahasa pertama anak, ada faktor yang
mempengaruhi, yaitu perkembangan kognitif anak, perkembangan sosial anak, alat pemerolehan
bahasa yang dibawa sejak lahir, dan urutan pemerolehan bahasa anak.
Selanjutnya, Dardjowidjoyo (2003) menyatakan bahwa pemerolehan bahasa atau
language acquisition adalah proses penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak secara natural.
Pemerolehan bahasa yang terjadi pada anak melalui dua proses, yaitu proses kompetensi atau
kemampuan dan proses perfomansi, termasuk di dalamnya proses pemahaman dan proses
penerbitan atau proses menghasilkan kalimat. Dalam hal pemerolehan bahasa, proses kompetensi
dianggap sebagai proses yang pertama yang dilalui oleh seorang anak, baru setelah itu anak
melalui proses performansi.
Sejalan dengan itu, Chaer (2003) juga menyatakan bahwa pada pemerolehan bahasa
pertama, anak mengalami dua proses yaitu proses kompetensi dan proses performansi. Proses
kompetensi merupakan proses penguasaan tatabahasa yang berlangsung secara tidak sengaja.
Proses kompetensi ini menjadi syarat untuk terjadinya proses performansi, yang terdiri atas dua
proses yaitu proses pemahaman yang melibatkan kemampuan atau kepandaian mengamati atau
kemampuan mempersepsi kalimat-kalimat yang didengar, dan proses yang kedua yaitu proses
penerbitan atau proses menghasilkan kalimat.
Pada awal pemerolehan bahasa, seorang anak akan lebih banyak mendengarkan atau
menyimak. Kemudian, anak akan berusaha untuk menirukan kata-kata yang pernah didengarnya,
baik dari orang tuanya, keluarga, maupun lingkungan sekitarnya. De ngan demikian, kemampuan
berbahasa pertama yang dikuasai oleh anak adalah mendengar atau menyimak. Selanjutnya, anak
akan menguraikan kata-kata tersebut dan mengujarkannya kembali melalui kata-kata.

Teori Pemerolehan Bahasa Anak

1.Teori Behaviorisme Teori behaviorisme menyoroti perilaku kebahasaan yang dapat diamati
langsung dan hubungan antara rangsangan (stimulus) dan reaksi (respon).

2. Teori Nativisme Chomsky Teori ini merupakan penganut nativisme. Menurutnya, bahasa
hanya dapat dikusai oleh manusia, binatang tidak mungkin dapat menguasai bahasa manusia.

3. Teori Kognitivisme Munculnya teori ini dipelopori oleh Jean Piaget (1954) yang mengatakan
bahwa bahasa itu salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan
kognitif

4. Teori Interaksionisme Teori interaksionisme beranggapan bahwa pemerolehan bahasa


merupakan hasil interaksi antara kemampuan mental pembelajaran dan lingkungan bahasa.
5 tahap perkembangan bahasa anak

1. Usia 0-12 bulan

Tahapan perkembangan bahasa anak usia dini yang pertama dimulai dari si Kecil baru
lahir hingga memasuki usia 12 bulan. Pada awalnya si Kecil hanya bisa merespon suara Mama
dan menunjukkannya dengan memberikan ekspresi pada wajah Mama. Selanjutnya, si Kecil
akan mulai merespon dengan mengulang konsonan atau vokal (babbling), memahami perintah
verbal, dan mampu mengetahui arah datangnya suara.Ketika si Kecil memasuki usia 10-16
bulan, si Kecil akan mulai mengucapkan beberapa kata pertama seperti Mama atau nama
panggilan kepada orang-orang di sekitarnya.

2. Usia 1-2 Tahun

Setelah si Kecil memasuki usia 1-2 tahun, tahap perkembangan bahasa anak selanjutnya
adalah si Kecil akan mampu untuk memahami kata-kata tunggal atau sederhana serta mampu
memproduksi kata-kata tersebut. Si Kecil mulai bisa menunjukan bagian-bagian tubuh seperti
hidung, tangan, mata dan telinga. Lebih lanjut, dalam tahap perkembangan bahasa pada anak, si
kecil mampu memahami makna di balik kalimat-kalimat sederhana seperti kata tepuk tangan dan
ambil mainan.

Beberapa ahli mengatakan bahwa ledakan Bahasa si Kecil pada usia 19-20 bulan, si Kecil
dapat mempelajari beberapa kata-kata baru dalam sehari. Pastikan Mama mempersiapkan si
Kecil untuk mempelajari kata-kata sederhana pada usia ini ya Ma.

3. Usia 2-3 tahun

Tahap perkembangan Bahasa berikutnya adalah ketika si Kecil sudah memasuki usia 24
bulan atau 2 tahun hingga usia 3 tahun. Pada usia ini, si Kecil sudah mampu memahami kata-
kata sederhana, kemudian si Kecil mulai belajar memahami kalimat sederhana. Lebih lanjut,
pada usia 2 tahun, si Kecil akan mampu mengingat nama orang tua, keluarga dan nama binatang
peliharaannya.Pada usia ini si Kecil juga sudah bisa mengatakan kalimat sederhana seperti
Mama saya mau makan yang sebelumnya hanya bisa mengatakan Mama makan.
4. Usia 3-4 tahun

Memasuki usia 3 sampai 4 tahun si Kecil sudah mulai memikirkan lingkungan di


sekitarnya dan mulai bersosialisasi. Hal ini didukung oleh kemampuan Bahasa si Kecil yang
sudah makin membaik dan pemahaman kosa kata si Kecil juga semakin luas. Pada usia ini,
tahapan perkembangan bahasa anak usia dini sudah mampu mengingat nama teman di sekolah
dan sudah dapat berbicara dengan kalimat sederhana yang berisi 3 sampai 4 kata.

5. Usia 4-5 tahun

Tahap perkembangan Bahasa anak usia dini memasuki tahap akhir yaitu pada usia 4-5
tahun. Pada usia ini, Si Kecil sudah dapat berbicara menggunakan kalimat kompleks dengan
jelas, bisa membedakan banyak warna dan bentuk serta mulai belajar bercerita.Sebagian kecil
anak pada usia 4-5 tahun sudah bisa memberikan opini terhadap suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan hingga memberikan saran.

Anda mungkin juga menyukai