Anda di halaman 1dari 4

Diskusi Sesi 2 Bahasa Indonesia di SD

Latihan soal inisiasi 2

Untuk mengecek pemahaman Anda tentang materi Pemerolehan


Bahasa. Coba Anda jawab pertanyaan berikut ini:

1. Jelaskan tahap-tahap pemerolehan Bahasa!

2. Bagainmana strategi Pemerolehan Bahasa!

3. Berikan pendapat Anda tentang proses pemerolehan Bahasa


kedua (B2)?
4. Jelaskan Fungsi anatomi syaraf dalam pemerolehan Bahasa
kedua(B2)?

No 1. TAHAP-TAHAP PEMEROLEHAN BAHASA

perkembangan komunikasi verbal anak sesungguhnya sudah dimulai sejak dini, yaitu
sejak tangisan pertama ketika bayi merasa tidak nyaman karena lapar, popok basah,
kedinginan, digigit nyamuk. Atas tangisan ini, ibu atau orang di sekitarnya
akan menolong atau memperhatikannya. Fenonema “interaktif” ini akan menjadi
pelajaran bagi si bayi. Ia akan menangis bila meminta ibu atau orang lain melakukan
sesuatu kepadanya. Pada usia 3 minggu, bayi tersenyum saat ada stimulus dari luar,
misalnya wajah seseorang, tatapan mata, suara, dan gelitikan. Ini disebut senyum
sosial. Pada usia 12 minggu, ia memulai dengan pola dialog sederhana berupa suara
balasan apabila ibunya memberikan tanggapan. Pada usia 2 bulan, bayi mulai
menanggapi ajakan komunikasi ibunya. Pada usia 5 bulan, bayi mulai meniru gerak-
gerik orang dan mempelajari bentuk ekspresi wajah. Pada usia 6 bulan, bayi mulai
tertarik dengan benda-benda sekitar sehingga terjadi komunikasi antara ibu, bayi, dan
benda-benda sekitar. Pada usia 7 12 bulan, anak mulai dapat menunjuk sesuatu untuk
menyatakan keinginannya. Gerak-gerik ini akan berkembang disertai dengan bunyi-
bunyi tertentu yang mulai ajeg (konsisten). Pada masa ini sampai
sekitar 18 bulan, peran gerak-gerik lebih menonjol dengan penggunaan satu suku
kata. Pada usia 2 tahun, komunikasi verbal anak mulai memasuki tahap sintaksis
dengan mampu merangkai kalimat dua kata, bereaksi terhadap
pasangan bicaranya, dan masuk dalam dialog singkat.
Perkembangan kemampuan berbahasa anak berjalan seiring dengan perkembangan fisik, mental, intelektual,
dan sosialnya. Tahap-tahap perkembangan bahasa anak :
(1) Tahap Pralinguistik. Bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan akan semakin mendekati vocal atau
konsonan tertentu. Tetapi umumnya bunyi-bunyi tersebut belumlah mengacu pada kata, kalimat dengan makna
tertentu. Fase ini berlangsung sejak anak lahir sampai sekitar 12 bulan.
(2) Tahap Satu Kata atau Holografis. Fase ini berlangsung ketika anak berusia 12-18 bulan. Satu
kata yang diucapkan anak mewakili satu frasa, kalimat atau wacana. Contoh “Mimi” sambil menunjuk sangkir
(Saya mau minum)
(3) Tahap Dua Kata. Fase ini berlangsung ketika anak berusia 18-24 bulan. Dalam bertutur anak-
anak mulai menggunakan dua kata : papa ikut, mama main. Hanya kata-kata pokok yang diucapkan anak, seperti
kata kerja dan kata benda, dan/atau kata sifat. Tak ada kata tugas seperti kata depan atau kata penghubung.
(4) Tahap Telegrafis. Antara anak usia 2-3 tahun anak telah menghhasilkan ujaran dalam kalimat-kalimat
pendek. Pada fase ini anak belum menggunakan kata tugas dalam bertutur.

Sumber:
1. Modul 1 konsep dasar pemerolehan bahasa pertama
2. Materi Inisiasi 2

No 2. STRATEGI PRMEROLEHAN BAHASA


Berbeda dengan orang dewasa, anak kecil cenderung lebih cepat
belajar dan menguasai suatu bahasa. Dalam lingkungan masyarakat
bahasa apapun mereka hidup. Anak-anak hanya memerlukan waktu relatif
sebentar untuk menguasai sistem bahasa itu. Apalagi kalau mereka berada
dalam lingkungan bahasa ibunya (Bahasa Pertama)
Tanpa sadar ternyata anak melakukan strategi dalam belajar satu bahasa di antaranya adalah
(1) Mengingat. Mengingat memainkan peranan yang cukup penting dalam belajar bahasa atau belajar apa
pun. Setiap pengalaman indrawi yang dilalui anak, dicatat dalam benaknya. Ketika dia menyentuh, menyerap,
mencium, mendengar, dan melihat sesuatu, memori anak merekamnya.
dunianya. Pada setiap awal belajar bahasa, anak mulai membangun
pengetahuan tentang kombinasi bunyi-bunuyi tertentu yang menyertai dan
merujuk pada sesusatu yang dia alami. Ingatan itu akan semakin kuat,
terutama apabila penyebutan akan benda atau peristiwa tertentu terjadi
berulang-ulang. Dengan cara ini, anak-anak mengingat kata- kata tentang
sesusatu sekaligus berulang-ulang pula cara mengucapnya
(2) Meniru. Keadaan ini membuat anak senang melakukan percobaan atau
eksperimen dalam berbahasa. Percobaan ini terus berlangsung sampai
kemampuan berbahasanya berpindah pada tingkat yang lebih kompleks.
Oleh arena itu, tak perlu heran apabila suatu ketika anda mendengan anak
mampu memproduksi tuturan yang belum pernah anda dengar
sebelumnya. Hal ini terjadi karena dalam belajar bahasa, seorang anak
tidak hanya menagkapkata-kata. Dia pun dapat mencerna prinsip-prinsip
organisasi bahasa secara alami. Dengan demikian, sifat peniruan anak
bersifat kreatif dan dinamis.
(3) Mengalami Langsung. Strategi lain yang mempercepat anak menguasai bahasa pertamanya adalah
mengalami langsung kegiatan berbahasa dalam konteks yang nyata. (4) Bermain. Kegiatan bermain sangat
penting untuk mendorong pengembangan kemampuan berbahasa anak. Dalam bermain kadang si anak berperan
sebagai orang dewasa, sebagai penjual atau pembeli dalam bermain dagang-dagangan ibu,
bapak atau
anak dalam bermain rumah-rumahan, sebagai dokter atau perawat atau
pasien atau sebagai guru atau murid dalam bermain sekolah-sekolahan.
Tanpa disadari, mereka sedang bermain drama, sekaligus berlatih berbicara dan menyimak
sumber: modul, materi inisiasu dan academia.edu MAKALAH STRATEGI PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

No 3. prosespemerolehan Bahasa kedua (B2)?


Bahasa kedua adalah bahasa yang dikuasai oleh seseorang melalui belajar
secara formal. Secara umum tipe pemerolehan bahasa kedua dapat
dibedakan menjadi tiga, yaitu : 1. Secara terpimpin Pemerolehan bahasa
kedua secara terpimpin dilakukan melalui aktivitas pembelajaran, baik di
sekolah maupun kursus atau les. Bahasa yang dipelajari bersifat formal dan
baku. 2. Secara alamiah Pemerolehan bahasa kedua secara alamiah
dilakukan secara spontan. 3. Secara terpimpin dan alamiah Kunci
keberhasilan belajar bahasa kedua adalah kemauan belajar, keberanian
mempraktekkan dalam situasi real, dan keintensifan dalam berkomunikasi
dengan bahasa kedua

Proses pemerolehan bahasa kedua adalah sebagai berikut:


a. Bagi sebagian besar anak Indonesia, bahasa Indonesia bukan bahasa
pertama mereka, melainkan bahasa kedua, atau ketiga.
b. Pengenalan/penguasaan bahasa kedua dapat terjadi melalui proses
pemerolehan atau proses belajar.
c. Proses belajar terjadi secara formal, disengaja, melalui interaksi
edukatif, ada bimbingan, dan dilakukan dengan sadar.
d. Bahasa Pertama (B1) dan Bahasa Kedua (B2) didapat bersama-sama
atau dalam waktu berbeda. Jika didapat dalam waktu yang berbeda, Bahasa
Kedua (B2) didapat pada usia prasekolah atau pada usia Sekolah Dasar.
e. Bahasa Kedua (B2) dapat diperoleh di lingkungan Bahasa Pertama
(B1) dan Bahasa Kedua (B2). Jika diperoleh di lingkungan Bahasa
Pertama, Bahasa Kedua dipelajari melalui proses belajar formal; jika
didapat di lingkungan Bahasa Kedua, Bahasa Kedua didapat melalui
interaksi tidak formal, melalui keluarga, atau anggota masya-rakat Bahasa
Kedua.
f. Belajar bahasa disengaja, misalnya karena menjadi salah satu mata
pelajaran di sekolah
g. Berlangsung setelah pelajar berada di sekolah dan lingkungan sekolah
sangat menentukan
h. Motivasi pelajar untuk mempelajarinya tidak sekuat mempelajari bahas
pertama. Motivasi itu misalnya ingin memperoleh nilai baik pada
waktuulangan atau ujian dan waktu belajar terbatas
i. Pelajar tidak mempunyai banyak waktu untuk mempraktikan bahasa
yang dipelajari.
j. Bahasa pertama mempengaruhi proses belajar bahasa kedua.
k. Umur kritis mempelajari bahasa kedua kadang-kadang telah lewat
sehingga proses belajar bahasa kedua berlangsung lama.
l. Disediakan alat bantu belajar dan ada orang yang
mengorganisasikannya, yakni guru dan sekolah

No 4. Fungsi anatomi syaraf dalam pemerolehan Bahasa kedua(B2)?


Neurofungsional
menyatakan adanya hubungan antara bahasa dengan anatomi syaraf.Dua daerah otak. Dua
daerah dalam otak, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri, menentukan pemerolehan
B2. Pemerolehan B2 dapat diterangkan menurut fungsi syaraf dengan memperhatikan dua hal.
a. Pertama, fungsi syaraf yang mana yang digunakan untuk berkomunukasi.
b. Kedua, tingatan mana dalam system syaraf tersebut yang dilibatkan.

Anda mungkin juga menyukai