Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2 SESI 5

MATA KULIAH PDGK4204


PENDIDIKAN BAHA INDONESIA DI SD

NAMA : NUR AINI


NIM : 859671656
JURUSAN : S1 PGSD

POKJAR PANGANDARAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2024
TUGAS 2 SESI 5
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

Selesaikan soal-soal berikut dengan singkat, padat, dan betul!

NO 1. Kemampuan membaca pada MMP ditekankan pada kemampuam “melek huruf”, pada
membaca tingkat lanjut diarahkan pada kemampuan “melek wacana”, sedangkan pada
kemampuam menulis ditekankan pada “kemampuan yang bersifat mekanik” Jelaskan
perbedaan makna ketiga kemampuam tersebut!

Jawaban:

Perbedaan makna ketiga kemampuan tersebut adalah :

 Kemampuan melek huruf adalah suatu kemampuan membaca serta menulis,


mengindentifikasi, mengerti, membuat sebuah teks, namun tingkatnya setiap orang
berbeda.

 Kemampuan melek wacana adalah kemampuan mengenali, memahami, membaca


suatu bacaan, simbol atau makna lainya, namun tidak bisa menulis.

 kemampuan yang bersifat mekanik adalah dimana ketika ada keinginan untuk
melakukan suatu hal yang terbesit di pikiran, lalu kemudian segera menyelesaikan
sesuai kemampuan.

NO 2. Coba Anda jelaskan perbedaan pengejaan pada metode eja dan metode bunyi pada
membaca permulaan!

Jawaban:

Perbedaan antara pengejaan metode eja dan metode bunyi adalah :

Metode Eja

Pembelajaran membaca dan menulis permulaan dengan metode ini memulai


pengajarannya dengan memperkenalkan huruf-huruf alpabetis. Huruf-huruf tersebut
dihafalkan dan dilafalkan peserta didik sesuai dengan bunyinya menurut abjad. Sebagai
contoh:

A a, Bb, C c, D d, E e, F f, G g,

Dilafalkan sebagai: a, be, ce, de, e, ef, ge, dan seterusnya.

Setelah melalui tahapan ini, para siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan
cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenanya

Misanya: b, a, ba (dibaca be, a ba)

d, u du (dibaca de, u du)


ba - du dilafalkan badu

b, u, k, u menjadi:

b, u bu (dibaca be, u bu)

k, u ku (dibaca ke, u ku)

Proses ini seiring dengan menulis permulaan, setelah anak-anak bisa menulis huruf-huruf
lepas. Setelah itu dilanjutkan dengan belajar menulis rangkaian huruf yang berupa suku
kata. Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat sederhana,
misalnya huruf menjadi suku kata.

suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat yang diupayakan mengikuti prinsip
pendekatan spiral, pendekatan komunikatif, dan pendekatan pengalaman berbahasa.
Artinya pemilihan bahan ajar untuk pembelajaran MMP hendaknya dimulai dari hal-hal
yang konkret menuju pada hal yang abstrak, yaitu dari hal-hal yang mudah, akrab,
familiar dengan kehidupan peserta didik menuju hal-hal yang sulit, dan mungkin
merupakan sesuatu yang baru bagi peserta didik. Berdasarkan pengamatan, metode ini
memiliki kelemahan-kelemahan antara lain kesulitan dalam mengenal rangkaian-
rangkaian huruf yang berupa suku kata atau pun kata. Kelemahan lain dalam metode ini
adalah dalam kesulitan pelafalan diftong dan fonem - fonem rangkap, seperti ng, ny, kh,
au, oi, dan sebagainya. Bertolak dari kedua kelemahan tersebut, proses pembelajaran
melalui sistem tubian dan hafalan akan mendominasi proses pembelajaran MMP jenis
ini, padahal pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA) merupakan ciri utama dari
pelaksanaan kurikulum SD yang saat ini prinsipnya masih berlaku.

Metode Bunyi

Proses pembelajaran membaca permulaan pada sistem pelafalan abjad atau huruf dengan
metode bunyi adalah:

b dilafalkan /eb/

d dilaflakan /ed/: dilafalkan dengan e pepet seperti pengucapan pada kata; benar, keras,
pedas, lemah dan sebagainya

c dilafalkan /ec/

g dilafalkan /eg/

p dilafalkan /ep/ dan sebagainya

Dengan demikian, kata "nani" dieja menjadi:

en,a na

en, i ni dibaca na-ni


Dari penjelasan metode di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran MMP melalui
metode bunyi adalah bagian dari metode eja. Prinsip dasar dan proses pembelajaran tidak
jauh berbeda dengan metode eja/abjad di atas. Demikian juga dengan kelemahan-
kelemahannya, perbedaannya terletak hanya pada cara atau sistem pembacaan atau
pelafalan abjad

NO 3. Mengapa kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil? Jelaskan
perbedaan kedua penilaian tersebut!

Jawaban:

kemajuan siswa dalam MMP perlu penilaian proses dan hasil dikarenakan Keberhasilan
pengajaran tidak hanya dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa, tetapi juga dari
segi prosesnya. Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar.
Ini berarti optimalnya hasil belajar siswa tergantung pula pada proses belajar siswadan
proses mengajar gura. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penilaian terhadap proses belajar-
mengajar. Perbedaan antara penilaian proses dan penilaian hasil adalah :

a. Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung. Penilaian proses


merupakan penilaian yang menitik beratkan sasaran Penilaian pada tingkat efektivitas
kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran.

b. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik adalah proses pengumpulan informasi/data


tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap, aspek pengetahuan,
dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis yang
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar.

NO 4. Apa yang membedakan antara pembelajaran bahasa dengan fokus menulis dan
pembelajaran membaca dengan fokus membaca!

Jawaban:
yang dimaksud dengan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus membaca adalah
pembelajaran bahasa Indonesia yang dipusatkan pada melatih keterampilan membaca.
Sedangkan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus menulis adalah pembelajaran
bahasa Indonesia yang dipusatkan atau bertumpu pada kegiatan lati han menulis.
Mohon maaf masih banyak kekurangan

Anda mungkin juga menyukai