Laporan Skenario 2
Laporan Skenario 2
SKENARIO 2
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Tutorial
Blok 21 Perawatan Kelainan Tumbu Kembang dan Estetik
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Disusun oleh:
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Ekstraksi Seri,
Makalah ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi tutorial kelompok B pada
skenario kelima.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penyusun ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. drg. Rina Sujiati, M,Kes. selaku tutor yang telah membimbing jalannya diskusi
tutorial kelompok B Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan telah
memberikan masukan yang membantu bagi pengembangan ilmu yang telah
penyusun dapatkan.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan
dalam perbaikan–perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penyusun
SKENARIO 2
(EKSTRAKSI SERI)
1. Tanggal prematur
- keadaan tanggalnya gigi lebih awal, sebelum waktunya. Terjadi pada
gigi sulung oleh karena trauma.
2. Rotasi sentris
- rotasi: perputaran gigi pada sumbu vertikal
- sentris tepat pada tengah sumbu vertikal dengan kedua sisi proksimal
sama-sama berputar.
3. DDM (Disharmoni Dentomaksila)
- Ketidakharmonisan antara ukuran gigi dengan ukuran rahang, banyak
terjadi di rahang atas.
- Disharmoni dentomaksila, ciri: berdesakan pada gigi anterior (keempat
insisif pada posisi normal, caninus extruded)
- Kelebihan tempat (crowded) /kekurangan tempat (diastema).
- Terjadi karena gigi > rahang normal, gigi normal<rahang kecil.
- Oleh karena herediter.
4. Inklinasi
- Sudut antara bidang sebagai acuan dengan bidang kemiringannya.
5. maloleh karenalusi klas 1 angle
- neutroklusi, keadaan cusp mesial molar pertama rahang atas pada
bukal groove molar pertama rahang bawah.
6. Diskrepansi
- Selisih ruang yang tersedia dengan ruang yang dibutuhkan pada
rahang.
- Pengukuran pada model studi, untuk menentukan rencana perawatan
maloklusi.
7. ekstraksi seri
- pencabutan gigi sulung dilanjuntukan gigi permanen, pada fase geligi
pergantian.
- Perlu pertimbangan diskrepansi lengkung rahang. Diskrepansi rahang
>10 perlu dilakukan ekstraksi seri, perlu pemeriksaan foto radiologi.
- Berfungsi untuk mencegah maloklusi gigi permanen, dilakukan dengan
interval waktu tertentu (terencana dan teliti).
- Dibantu dengan pemeriksaan radiografi untuk melihat pola erupsi,
lebar mesiodistal gigi permanen, hubungan rahang atas dan bawah.
- Menambah ruang, memanfaatkan pergerakan gigi, tanpa harus
menggunakan alat.
- Anamnesa (untuk melihat adanya kelainan genetik), pemeriksaan lihat
gejala DDM.
STEP 3 (Brainstorming)
1. Indikasi:
- Terdapat ddm
- Pada masa geligi pergantian
- Diskrepansi lebih dari sama dengan 10mm
- Pasien dan orang tua pasien kooperatif
- Relasi molar klas 1 angle (neutroklusi)
- Overbite normal
- Gigi persisten (tidak tanggal, gigi pengganti sudah erupsi)
Kontraindikasi:
- Terdapat kelainan skeletal
- Terdapat diastema
- Agenisi
- Maloklusi klas 1 crowded ringan
- Overbite, deepbite
- Maloklusi klas 2
- Maloklusi klas 3 angle
- Memiliki kelainan pembekuan darah
- Pasien kurang kooperatif
- Profil wajah lurus dan cekung
2. Anamnesa : berhubungan faktor genetik
pemeriksaan intraoral: ada atau tidaknya gigi berjejal
analisa model : penghitungan diskrepansi rahang
pemeriksaan penunjang radiografi : melihat letak benih gigi pengganti,
adanya benih gigi
ekstraksi gigi m sulung mempercepat erupsi premolar pertama
permanen
premolar pertama permanen diekstraksi untuk erupsi gigi caninus
permanen
anterior berjejal menggunakan alat ortodonti (tidak butuh waktu lama)
3. Keuntungan
- Sebagai upaya preventif untuk tidak menggunakan alat orto cekat
- Merapikan gigi berjejal
- Menurunkan waktu retensi alat ortodontik cekat maupun lepasan
- Tidak ada destruksi besar-besaran pada jaringan periodontal
- Cocok untuk anak berkebutuhan khusus untuk merapikan gigi
- Mempermudah pemeliharaan oral hygine yang baik
Kerugian
- Bila perhitungan kurang tepat akan menyisakan diastema
STEP 4 (Mapping)
Disharmoni Dentomaksila
Maloklusi
Ekstraksi Seri
A. Indikasi:
a. DDM (Disharmoni Dento Maxilar)
Merupakan ketidak sesuaian antara volume rahang dan volume
gigi. Untuk gigi yang crowded (berdesakan) dapat disebabkan oleh
2 hal yaitu karena ukuran gigi besar tetapi ukuran rahang normal
atau karena ukuran gigi normal akan tetapi ukuran rahang kecil.
Sehingga dengan adanya kondisi tersebut dapat menyebabkan gigi
berdesakan khususnya untuk gigi anterior yang dapat terlihat
melalui gejala klinis:
keempat gigi insisiv berada pada lengkung rahang yang
normal sementara gigi kaninus extruded, atau
gigi kaninus berada pada lengkung rahang yang normal
sementara gigi insisiv lateral tumbuh sesuai dengan benih giginya
yakni di bagian palatal akibat tidak mendapatkan tempat.
Dengan melihat kedua gejala klinis tersebut maka pasien dapat
diindikasikan untuk dilakukan ekstraksi seri.
- Pada fase geligi pergantian
- Tidak ada kelainan skeletal
- Overbite normal
- Terjadi diskrepansi atau kekurangan tempat, yaitu lebih besar atau
sama dengan 10 mm (crowded berat).
- Benih gigi telah menembus alveolar crest, namun gigi sulung
belum tanggal
- Keinginan pasien maupun orang tua (kooperatif)
B. Kontraindikasi :
- Diastema, Agenisi
Ketika pasien yang memiliki diastema dan/atau agenisi dilakukan
ekstraksi seri, diastema dapat menjadi semakin parah.
Andlaw, R.J. dan W.R Rock. 1992. Perawatan Gigi Anak. Jakarta.Widya Medika
Indrayanti R, Pertiwi AS, Sasmita IS. 2006. Laporan Penelitian Pola Erupsi Gigi
Permanen Ditinjau dari Usia Kronologis pada Anak Usia 6 sampai 12
tahun. Bandung: FKG UNPAD. Hal: 1-25.
JADA. 2005. Tooth Eruption The Primary Teeth. Journal American Dental
Association, vol 136.
Mc Donald, R. and Avery. 2000. Dentistry for The Child and Adolescent.
Missoury: Mosby-Year Book, Page. 184-214.
Singh, Gurkeerat. 2007. Textbook of Orthodontics second edition. New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers.,569-570.
Proffit, William. 2007. Contemporary Orthodontics Fourth Edition. Missouri:
Mosby Elsevier.
Darwis, S. R., dan L. Vininingtyas. 2018. Serial Ekstraksi: Prosedur Interseptif
terhadap Penanganan Masalah Maloklusi Dental. Insisiva Dental Journal.
Vol. 7 No. 1 Bulan Mei Tahun 2018.