EKSTRAKSI SERI
SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Oleh Kelompok F :
1. Fairuz Subiantoro (161610101052)
2. Ria Inawati (161610101053)
3. Luthfia Choirunnisa (161610101054)
4. Dania Kartikasari (161610101055)
5. Muhammad Akbar Rachmatullah (161610101056)
6. Ghina Lady Salsabila (161610101057)
7. Aruni Kristiana Putri (161610101058)
8. Thariq Ibnu Tarmizi (161610101059)
9. Chintya Monica Amelinda (161610101060)
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..... 1
DAFTAR ISI…………………………………………………................... 2
SKENARIO………………………………………………………………. 3
STEP 1……………………………………………………………………. 4
STEP 2……………………………………………………………………. 5
STEP 3…………………………………………………………………… 6
STEP 4…………………………………………………………………… 10
STEP 5……………………………………………………………………. 11
STEP 7…………………………………………………………………… 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 23
SKENARIO 2
(Ekstraksi Seri)
Seorang ibu datang ke RSGM Universitas Jember ingin memeriksakan gigi anaknya yang
berumur 9 tahun. Ibu tersebut mengeluhkan gigi depan atas anaknya yang tidak rata.
Hasil pemeriksaan intra oral:
- memiliki gejala DDM dengan keempat insisif permanen RA berdesakan dan keempat insisif
permanen RB sesuai dengan inklinasi yang normal,
- gigi 12 dan 22 rotasi sentris
- tanggal prematur pada gigi 53 dan 63
- gigi 54, 55, 64, 65,73, 74,75,83,84 dan 85 dalam kondisi baik
Hasil pemeriksaan Rӧ:
benih gigi 13 14 15 23 24 25 33 34 35 43 44 dan 45 lengkap dengan pola erupsi normal.
Hasil analisa model:
- klasifikasi maloklusi klas I Angle
- relasi molar permanen neutroklusi
- diskrepansi/kekurangan tempat RA = 11 mm dan RB = 10 mm.
Diagnosis: klas I Angle dengan berdesakan anterior
Macam perawatan: ekstraksi seri
STEP 1
a. DDM (Disharmoni dento maksiler) : ketidakharmonisan antara volume rahang dan
volume gigi. Terjadi apabila ukuran rahang normal, gigi lebih besar, ukuran rahang
kecil, gigi normal, atau keduanya. Biasanya karena faktor genetik.
b. Inklinasi : besar sudut rahang atas dan rahang bawah yang dihitung sesuai dengan
bidang miringnya
c. Rotasi sentris : perputaran gigi sesuai dengan sumbu giginya
d. Maloklusi klas 1 angle : kontak antara Mesiobukal M1 RA dengan bukal groove M1
RB. Juga bisa dilihat dengan relasi caninusnya yaitu, caninus RA berada diantara
Caninus dan Premolar RB. Ditandai dengan adanya gigi berdesakan pada daerah
anterior.
e. Ekstraksi seri :suatu perawatan ortodonti interseptif yang memiliki tujuan untuk
mencegah malkoklusi yang dilakukan saat fase gigi geligi pergantian dengan cara
ekstrasi gigi dalam kurun waktu tertentu, atau rencana pencabutan gigi satu atau lebih,
pada usia dini secara berurutan untuk meningkatkan kesejajaran gigi permanen.
Dimulai dari pencabutan gigi sulung kemudian dilanjutkan gigi permanen.
f. Diskrepansi : ketidakseimbangan antara tempat yang dibutuhkan dengan tempat yg
tersedia dalam lengkung rahang, biasanya dalam masa gigi bercampur. Pengukuran
biasanya dilakukan pada model dan dilakukan untuk menentukan rencana perawatan
g. Neutroklusi (maloklusi klas 1 angle) : merupakan kondisi relasi molar dimana cusp
mesiobukal M1 RA beroklusi dengan groove bukal M1 RB.
STEP 2
Gejala klinis : gigi sulung (tidak ada monkey gaps/ diastema), gigi campuran (terjadi
palatoversi pada insisiv lateral RA, gejala lainnya adalah adanya gigi caninus yang
eksostem karena I2 tumbuh kemudian meresorpsi akar caninus sulung, ketika M1
dinganti P1 yang menyebabkan kekurangan tempat untuk C permanen. Sehingga C
tumbuh tidak pada lengkungnya (eksostem).
2. Mahasiswa Mampu Menjelaskan mengenai definisi serta tujuan ekstraksi seri
Serial ekstraksi adalah sebuah rencana untuk pencabutan satu atau lebih gigi
sulung secara dini yang berurutan, untuk meningkatkan kesejajaran benih gigi
permanen, dan pada akhirnya melakukan pencabutan gigi permanen untuk memelihara
rasio yang tepat antara ukuran gigi dan rahang yang tersedia. Serial ekstraksi dilakukan
dengan cara pencabutan dengan waktu yang sesuai dan direncanakan dari gigi sulung
dan permanen dalam tahap geligi campuran dengan disproporsi dentoalveolar.
Tujuannya untuk mendapatkan kesejajaran gigi yang benar, lengkung rahang
yang ideal dan inklinasi gigi yang optimal serta meningkatkan jumlah ruangan untuk
gigi permanen. Gigi tersebut selanjutnya akan mendapatkan posisi yang stabil
dibandingkan dengan gigi-geligi yang mendapatkan perawatan ortodonti ketika tahap
gigi permanen.
3. Mahasiswa Mampu Menjelaskan mengenai indikasi dan kontraindikasi
ekstraksi seri
Indikasi Serial Ekstraksi
Gigi desidui tanggal prematur
Defisiensi lengkung rahang dan diskrepansi ukuran gigi
Tidak adanya diastema fisiologis
Tanggal premature kaninus sulung dan pergeseran garis median
Resorpsi akar kaninus sulung yang abnormal atau asimetris
Gigi berdesakan rahang atas dan bawah dengan inklinasi ekstrim ke labial
Erupsi insisivus lateral bawah ke lingual
Abnormal arah erupsi dan urutan erupsi
Menghilangkan kebiasaan buruk
Maloklusi angle klas I dental dengan minimal diskrepansi 5-10 mm
Kontra Indikasi Seri Ekstraksi
Maloklusi klas I angle dengan kekurangan tempat yang kecil
Maloklusi klas II divisi 2 dan klas III angle
Openbite, dikarenakan pda keadaan openbite jika dilakukan ekstraki seri tidak
akan mengkoreksi openbite. Oleh karena itu perlu dilakukan koreksi openbite
terlebih dahulu, kemudian bisa dipertimbangkan dilakukan ekstraksi seri atau
tidak.
Crowded ringan, karena crowded ringan dapat menjadi normal ketika pasien
anak-anak yang masih mengalami pertumbuhan rahang. Rahang yang bertambah
lebar akan memberikan ruang bagi gigi yang berdesakan
Agenesis
Diastema
Overbite besar
4. Mahasiswa Mampu Menjelaskan mengenai macam metode dan penatalaksanaan
ekstraksi seri
Penatalaksanaan
Tahap penentuan diagnosis dimulai dari pemeriksaan klinis yang terdiri dari
pemeriksaan fotografi ekstraoral terutama profil wajah dan pemeriksaan intraoral,
pemeriksaan radiografis yang terdiri dari foto panoramik dan sefalometri, dan analisis
dental melalui model studi.
Pemeriksaan Intraoral menilai hubungan molar, derajat crowding, maloklusi yang
terdapat pada tiap rahang, termasuk overjet dan overbite, restorasi dan keadaannya,
karies, dan jenis gigi baik gigi sulung maupun permanen
Pemeriksaan radiografis melalui foto panoramik bertujuan untuk menilai ada atau
tidaknya gigi secara kongenital, supernumerari gigi, analisis gigi campuran, menilai
usia gigi, pembentukan akar, kemungkinan pola erupsi, patologi tulang.
Foto sefalometri merupakan penilaian tambahan untuk analisis hubungan skeletal dan
arah pertumbuhan
Analisis geligi campuran seperti analisis Moyer’s dapat digunakan untuk
memprediksi jumlah ruangan yang dibutuhkan untuk gigi yang belum erupsi dengan
menghubungkan ukuran insisif mandibula permanen dengan kombinasi ukuran
caninus dan premolar sebelum tindakan serial ekstraksi.
5. Mahasiswa Mampu Menjelaskan mengenai keuntungan dan kerugian ekstraksi seri.
Kelebihan
• Dapat mengkoreksi crowded berat
• Usaha preventif pemakaian alat orthodonti cekat
• Trauma dapat dihindari dengan pemberian obat
• Memungkinkan adanya pergerakan fisiologis sehingga hasil perawatan lebih stabil
• Memudahkan proses pembersihan pada gigi sehingga dapat mengurangi kemungkinan
terjadinya karies
• Kerusakan tulang alveolar dan periodontal yang lebih rendah
Kekurangan
• Adanya kemungkinan gigi insisivus dan caninus permanen bergerak kearah distal
karena kurangnya tekanan dari gigi premolar
• Memungkinkan terjadinya kebiasaan buruk yaitu tongue thrusting
• Membuat profil wajah yang semakin cekung
• meningkatkan overbite
• adanya jaringan parut
• Waktu perawatan panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Naragond Appasaheb, Smitha Kenganal. 2012. Serial Extractions – A Review. IOSR Journal
of Dental and Medical Sciences (JDMS) ISSN: 2279-0853, ISBN: 2279-0861. Volume
3, Issue 2 (Nov.- Dec. 2012), PP 40-47