Anda di halaman 1dari 18

BLOK XV

MAKALAH

Dosen Penanggung Jawab :

Dr.drg. Dewi Elianora, Mdsc., SpKGA

Disusun Oleh :

Ketua : Mitha Ari Cahaya (16-056)

Sekretaris : Nabila Sasqia (16-082)

Anggota : - Melani Wulandhari (16-004)

- Analia Surya Dewi (16-008)


- Rinami Nurul Azizi (16-009)
- Reski Angraini (16-015)
- Ratih Nur Hikmah (16-027)
- Helsi Maya Niati (16-028)
- Putri Mulyani Gustion (16-036)
- Syerin Audia (16-057)
- Aisah (16-059)
- Putri Ayuningtias (16-064)
- Windy Leriyan (16-073)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
taufik dan hidayahNya kepada saya, sehingga saya telah dapat menyelesaikan
makalah ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Dalam penulisan makalah ini,
saya sudah berusaha semasimal mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik,
untuk itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah saya ini.

Suatu karya tulis tidak ada yang sempurna, karena yang sempurna itu
adalah Allah SWT, dengan hal itu saya sebagai penulis meminta maaf apabila ada
penulisan nama atau hal-hal yang janggal di telinga atau ucapan yang salah.
Semoga makalah yang ditulis ini bisa bermanfaat dengan baik, dan digunakan
apabila diperlukan.

Padang, 21 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………… i
Daftar Isi………………………………………………………………….... ii
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………….. 2
1.3 Tujuan………………………………………………….………………... 3

BAB II Pembahasan
2.1 Klarifikasi……………………………………………………………….. 4
2.2 Tentukan Masalah…………………………………………………………5
2.3 Jawaban Masalah……………………………………………….……….…6
2.4 Penjelasan Secara Sistematik…………………………………….……......7
2.5 Tujuan Pembelajaran…………………………………………….……......8
2.6 Belajar Mandiri………………………………………............................. 9
2.7 Hasil Belajar Mandiri dan Membahas Tujuan Pembelajaran…….……...10

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan...…………………………………………………………….. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Premature loss gigi sulung merupakan keadaan gigi sulung yang hilang
atau tanggal sebelum gigi penggantinya mendekati erupsi. Premature loss gigi
sulung menyebabkan terjadinya drifting dari gigi geligi sebelahnya dan
berdampak pada perkembangan oklusi seperti malposisi, gigi berjejal bahkan
impaksi gigi permanen. Penyimpangan dari oklusi normal disebut maloklusi.
Maloklusi pada tahap geligi campuran akan berkembang lebih parah apabila tidak
dilakukan perawatan ortodonti secara dini. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan premature loss gigi sulung dengan kejadian maloklusi
berdasarkan klasifikasi Angle pada siswa di SDN Kota Cimahi. Jenis penelitian
ini adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 77
siswa (7-11 tahun). Metode pengambilan sampel menggunakan cluster random
sampling. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi premature loss gigi sulung
adalah sebesar 36,4% dan prevalensi maloklusi sebesar 76,62%. Berdasarkan
klasifikasi Angle sebesar 23,4% dari populasi memiliki oklusi normal. Persentase
maloklusi kelas 1 Angle sebesar 45,5%, kelas II 23,4% dan kelas III 7,8%.
Terdapat hubungan yang bermakna antara premature loss gigi sulung terhadap
maloklusi (p-value = 0,000

1.2 Rumusan Masalah


1. Pemeriksaan klinis pada Premature loss
2. Diagnosis pada kasus
3. Etiologi pada Premature loss
4. Rencana perawatan Premature loss

4
1.3 Tujuan
1. Mampu menjelaskan dan mengetahui Pemeriksaan klinis pada
premature loss
2. Mampu menegakkan Diagnosis pada kasus
3. Mampu menjelaskan dan mengetahui Etiologi pada premature loss
4. Mampu menjelaskan dan mengetahui Rencana perawatan pada
premature loss

5
BAB II

PEMBAHASAN

Skenario 2

“ Gigi Ku Lepas “

Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun datang bersama ibunya ke RSGM dengan
keluhan gigi geraham belakang bawah kanan berlobang besar dan goyah.
Pemeriksaan intra oral gigi 85 karies mencapai pulpa, sondasi (-) termal (-), akar
gigi menembus bagian bukal dan goyang derajat 3. Dokter gigi melakukan
pencabutan pada gigi 85.

2.1 Klarifikasi Istilah


 Sondasi (-) : Suatu pemeriksaan gigi yang dilakukan dengan
menggunakan sonde utk mendekteksi adanya karies atau tdk
 Tes termal : Bisa digunakan tes panas atau dingin atau bisa juga
digunkan dengan chloretil, Pemeriksaan yang tujuan nya untuk
menenunjukkan gigi masih vital atau tidak
 Goyang derajat 3 : Kegoyangan gigi yang lebih dari 1mm kesegala
arah
 Pulpa : Suatu dari bagian anotomi gigi yang berisi pembuluh
darah dan saraf

2.2 Tentukan Masalah


1. Kenapa dokter gigi melakukan pencabutan pada anak tersebut padahal
umur anak masih 5 tahun?
2. Apa saja yang perlu di pertembingkan pada pada gigi 85?
3. Apa yang menyebabkan akar gigi menembus bagian bukal?
4. Apakah ada tindakan lain selain pencabutan?
5. Apa perawatan yang dilakukan setelah pencabutan?
6. Berapa waktu ideal gigi sulung berganti menjadi gigi permanen?
7. Apa diagnosis dari skenario tersebut?

6
8. Apakah ada pengaruh gigi sulung karies dgn pertumbuhan gigi
permanen?
9. Apa anestesi yang cocok untuk kasus tersebut?
10. Apa akibat yang timbul dari gigi yang terlalu cepat dicanut?
11. Apakah indikasi dan kontraindikasi pada pencabutan gigi sulung?
12. Apa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengatasi gigi yang
lepas sebelum waktunya?
13. Apakah ada perbedaan pencabutan gigi anak dan dewasa? Jika ada
bagaimana prosedurnya?
14. Apa saja yang menyebabkan karies pada gigi sulung?
15. Apa penyebab lain selain di skenario?

2.3 Jawaban Masalah


1. Kenapa dokter gigi melakukan pencabutan pada anak tsb padahal umur
anak masih 5 tahun?
Jawaban : gigi 85 anak ini sudah mencapai pulpa sehingga terjadi
peradangan di karnakan gigi sudah mengalami nekrosis pulpa
- Karna gigi tersebut sudah goyang derajat 3
2. Apa saja yang perlu di pertembingkan pada pencabutan gigi 85?
Jawaban : oklusi, perkembangan rahang, ukuran gigi, dll
- Gigi 85 harus di jaga ruangannya untuk erupsi gigi premolar
nantinya
3. Apa yang menyebabkan akar gigi menembus bagian bukal?
Jawaban : mengalami tekanan saat mengunyah dan terjadi pergeseran
4. Apakah ada tindakan lain selain pencabutan?
Jawaban : tidak ada, karna tindakannya adalah pencabutan giginya
sudah goyang derajat 3 akar sudah menembus bukal
5. Apa perawatan yang dilakukan setelah pencabutan?
Jawaban : menggunakan space maintener, space regainer
- Untuk penggunaan space maintener harus mengetahui dulu
indikasi dan kontraindikasi

7
- Space regainer dengan menggunakan double tube
- Space maintener cekat dan lepasan yang cekat biasa di gunakan
waktu panjang yang lepasan waktu singkat
6. Berapa waktu ideal gigi sulung berganti menjadi gigi permanen?
Jawaban : pada umur 10-12 tahun
- Normal idealnya 6 bulan sebelum waktu erupsi gigi permanen
7. Apa diagnosis dari sk tsb?
Jawaban : premature loss kehilangan gigi desidui seblum waktu
lepasnya
8. Apakah ada pengaruh gigi sulung karies dgn pertumbuhan gigi
permanen?
Jawaban : tidak ada kaitan/masalah dengan gigi permanen antara
sulung
- Jika tidak di rawat dengan baik akan mempengaruhi pertumbuhan
gigi permanen yang berhubungan dengan premature loss
9. Apa anestesi yang cocok untuk kasus tsb?
Jawaban : anestesi topical berupa gel, spray, pasta
- Anestesi topical yang berupa chloretil
10. Apa akibat yang timbul dari gigi yang terlalu cepat dicabut?
Jawaban : megakibatkan gigi yang lain menjadi tidak beraturan
- Akan terjadi rotasi pada gigi yang akan tumbuh, bertambah
panjangnya gigi antagonis, maloklusi dan imoaksi pada gigi
permanen
- Menimbulkan terganggunya fungsi mastikasi, terganggunya fungsi
bicara dan estetika
11. Apakah indikasi dan kontraindikasi pada pencabutan gigi sulung?
Jawaban : gigi rusak berat, gigi yang Impaksi menganggu erupsi gigi
permanen
- Gigi yang persistensi gigi dgn karies besar, gigi infeksi akut pasien
yang mmliki pnykt sistemik

8
- Gigi yang sudah seharusnya di cabut, supernumerary, dab abses
dentoalveolar
12. Apa pencegahan yang dpt dilakukan untuk mengatasi gigi yang lepas
sebelum waktunya?
Jawaban : 2 cara karies dpt dilakukan dgn tdk memakan makan yang
manis, dan di giginya dpt dibuatkan crown
- Dengan pemeliharan diet, intruksi pembersihan mulut, perawatan
dgn menggunakn fluor
13. Apakah ada perbedaan pencabutan gigi anak dan dewasa? Jika ada
bagaimana prosedurnya?
Jawaban : pada gigi anak-anak dengan cepat, prosedurnya sama
- Dengan tang 151 dengan gerakan sling graps
14. Apa saja yang menyebabkan karies pada gigi sulung?
Jawaban : 4 faktor yaitu bakteri, host, substrat, waktu, di tambah
anak-anak yang menyukai makanan manis
15. Apa penyebab lain selain di skenario?
Jawaban : trauma, penyakit atau kondisi yang mengharuskan gigi nya
di ekstrasi

2.4 Penjelasan Secara Sistematik

Gigi ku Lepas

Pemeriksaan Klinis

Diagnosa

Etiologi

Rencana
Perawatan

9
2.5 Tujuan Pembelajaran
1) Mampu menjelaskan dan mengetahui Pemeriksaan klinis pada
premature loss
2) Mampu menegakkan Diagnosis pada kasus
3) Mampu menjelaskan dan mengetahui Etiologi pada premature loss
4) Mampu menjelaskan dan mengetahui Rencana perawatan pada
premature loss

2.6 Belajar Mandiri


Dalam step ini kami melakukan belajar mandiri, yaitu dengan mencari
berbagai literature yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran baik dari
internet, buku, maupun dari pakarnya langsung.

2.7 Hasil Belajar Mandiri dan Membahas Tujuan Pembelajaran


Pada step ini kami mencurahkan referensi yang kami dapat, yaitu setelah
melalui step VI. Dari semua hasil mandiri yang kami lakukan sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang hendak kami capai, maka kami menguraikannya
seperti berikut ini

2.7.1 Pemeriksaan klinis pada Premature loss


a) Anamnesis
Anamnesis merupakan proses wawancara yang dilakukan kepada
pasien. Anamnesis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Alloanamnesis, yaitu anamnesis yang dilakukan terhadap orang
tua, wali atau orang yang dekat dengan pasien
b. Autoanamnesis, yaitu anamnesis yang dilakukan langsung
kepada pasien
Berbeda dengan dewasa, bayi dan anak belum dapat
memberikan keterangan sehingga aloanamnesis menduduki tempat
yang jauh lebih penting daripada autoanamnesis. Hamper 80% data
yang dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis didapatkan dari

10
anamnesis. Bahkan dalam keadaan tertentu, anamenesis merupakan
satu-satunya cara tercepat dan kunci untuk menegakkan
diagnosis.Namun demikian, terdapat beberapa hambatan dalam
melakukan anamnesis. Salah satunya, karena anamnesis yang
dilakukan merupakan aloanamnesis sehingga pemeriksa harus
waspada akan kemungkinan terjadinya kesalahan karena data yang
disampaikan oleh orang tua atau pengantar pasien mungkin
berdasarkan asumsi atau persepsi orang tua atau pengantar. Keadaan
ini tentu saja berhubungan dengan tingkat pengetahuan, pendidikan,
adat dan tradisi, kepercayaan, kebiasaan dan faktor lainnya.
Anamnesis yang baik dan terarah akan memudahkan dalam
menegakkan diagnosis, sehingga dibutuhkan anamnesis yang
lengkap pada pasien, termasuk riwayat kehamilan ibu, riwayat
kelahiran, makanan, imunisasi, pertumbuhan dan perkembangannya
serta riwayat keluarga dan corak reproduksi, dan sebagainya.
Dengan perkataan lain, dokter harus memperhatikan seluruh
aspek tumbuh kembang anak.
Anamnesis sebaiknya dilakukan dalam suasana yang kondusif
dan nyaman sehingga orang tua atau pengantar pasie dapat
mengemukakan keadaan pasien dengan spontan, wajar namun tidak
berkepanjangan. Anamnesis biasanya dilakukan dengan cara tatap
muka, dan keberhasilannya tergantung pada kepribadian,
pengalaman dan kebijakan pemeriksa. Pemeriksa harus bersikap
empati dan menyesuaikan diri dengan keadaan social, budaya,
pendidikan serta memperhatikan kepribadian dan kondisi emosional
orang tua yang diwawancarai. Dalam melakukan anamnesis,
pemeriksa sebaiknya tidak sugestif dan sedapat mungkin
memberikan kesempatan kepada orang tua untuk menceritakan
riwayat penyakit pasien sesuai persepsinya, bukan memberikan
pertanyaan yang jawabannya hanya “ya” atau “tidak”.

11
b) Menanyakan keadaan umum pasien
1. Riwayat penyakit terdahulu, baik yang berkaitan langsung maupun
yang tidak ada hubungannya sama sekali
2. Riwayat pasien ketika ia dalam kandungan ibu
3. Riwayat tumbuh kembang
4. Riwayat keluarga
c) Pemeriksaan Ekstra Oral
1. Penampilan umum besar- dan berat
2. Cara berjalan
3. Kulit, corak
4. Mata
5. Bibir
6. Simestris wajah
7. Pemeriksaan TMJ (Temporo Mandibular Joint)
8. Pemeriksaan Kelenjar Limfe

d) Pemeriksaan Intra Oral


1. Jaringan lunak
2. Pipi
3. Bibir bagian dalam
4. Lidah
5. Tonsil
6. Palatum lunak dan keras
7. Gingiva
8. Gigi
Gigi memiliki beberapa pemeriksaan :
- Kebersihan mulut
- Keadaan gigi-gigi
- Posisi gigi crowding, spasing, drifting
- Oklusi
- Molar pertama tetap dan Kaninus

12
- Insisivus overjet, overbite
- Mobilitas
- Warna gigi
- Karies
-
2.7.2 Diagnosis Pada Kasus

Premature Loss

Premature loss adalah kehilangan gigi desidui sebelum


waktunya. Premature loss gigi desidui dapat mengurangi lengkung rahang
yang diperlukan untuk gigi pengganti maka cenderung menyebabkan gigi
berjejal, dan impaksi gigi permanen. Kehilangan dini gigi sulung dapat
menyebabkan terjadinya penyempitan lengkung rahang, pergerakan gigi
molar permanen ke mesial, ekstruksi gigi antagonis serta gigi permanen
impaksi atau berdesakan.

Oleh karena itu dibutuhkan alat untuk mempertahankan ruangan


sampai gigi permanen pengganti erupsi sehingga diperoleh oklusi
normal pada gigi permanennya. Alat yang di gunakan untuk
mempertahankan ruangan akibat kehilangan dini gigi sulung adalah
Space Maintainer (SM).

- Tanggalnya gigi insisivus sulung

Pada keadaan crowded tanggalnya gigi seri susu yang karies


berpengaruh terhadap perkembangan oklusi dan penutupan ruang dapat
terjadi. Bila gigi seri sulung tanggal karena benturan maka pergeseran
atau luka dari gigi pengganti dapat terjadi.

- Tanggalnya gigi kaninus sulung

Tanggalnya gigi kaninus yang terlalu cepat dapat diikuti dengan


hilangnya ruang.Tanggalnya gigi kaninus secara dini terutama pada
rahang bawah, dapat menimbulkan resorpsi akar gigi insisivus lateralis

13
permanent yang crowded . Keadaan ini seringkali unilateral sehingga
gigi insisivus yang crowded tergeser ke sisi tersebut dengan disertai
pergeseran garis tengah. Keadaan ini merupakan akibat paling serius
dari tanggalnya gigi kaninus sulung karena dapat menyebabkan oklusi
yang tidak simetris.

- Tanggalnya gigi molar sulung

Tanggalnya gigi molar kedua sulung yang terlalu cepat


mengakibatkan pergerakan kedepan dari gigi molar pertama tetap yang
menutupi ruang untuk erupsi gigi premolar tetap. Tanggalnya gigi
molar pertama sulung juga menyebabkan hilangnya ruang untuk erupsi
gigi premolar tetap, sebagian karena pergeseran ke depan dari gigi
belakang dan sebagian karena crowded gigi insisivus seperti pada
kaninus sulung.

2.7.3 Etiologi pada Premature loss


Etiologi premature loss gigi desidui umumnya dihubungkan
dengan karies gigi. Penyebab lain kehilangan dini gigi desidui yaitu
trauma, erupsi ektopik, kelainan kongenital, dan defisiensi panjang
lengkung yang kemudian menyebabkan resorpsi gigi desidui.
Penyebab hilangnya gigi desidui berbeda pada kedua regio. Pada
regio anterior,kehilangan gigi terutama dikarenakan trauma dan
penyebab lainnya yaitu karies gigi. Walaupun prevalensi karies gigi
tampaknya menurun, namun sejumlah anak masih menderita karies
botol dan karies rampan. Pola karies ini dapat menyebabkan
kehilangan gigi di kedua regio yaitu anterior dan posterior. Pada
regio posterior kebanyakan kehilangan gigi dikarenakan karies,
jarang disebabkan oleh trauma.
Tercabutnya gigi sulung yang terlalu cepat juga dapat disebabkan
karena beberapa hal,antara lain:
• Tercabutnya gigi sulung karena terjatuh atau kecelakaan (trauma)

14
• Adanya penyakit atau kondisi yang menjadi penyebab premature
loss
• Karies besar pada gigi yang tidak bisa dirawat lagi
• Resorpsi terlalu dini dari akar-akarnya

2.7.4 Rencana Perawatan Premature loss


Tindak lanjut yang dilakukan dalam hal menangani premature loss
ini adalah menggunakan space mantainer ataupun space regainer
yang disesuaikan sesuai kondisi rongga mulut pasien tersebut.
Space Maintainer
Ada berbagai macam tipe space maintainer , yang secara umum bisa
dikelompokkan menjadi dua kategori, lepasan dan cekat. Space
maintainer lepasan bisa digunakan untuk periode yang relative singkat,
biasanya sampai 1 tahun. Space maintainer cekat, jika didesain dengan
baik, akan tidak begitu merusak jaringan rongga mulut
dibandingkan space maintainer lepasan, dan kurang begitu mengganggu
bagi pasien. Oleh karena itu, alat ini dapat digunakan untuk waktu yang
lebih panjang, biasanya sampai 2 tahun.Penggunaan space
maintainer yang lama dapat berdampak buruk pada kesehatan mulut,
karena itu apapun jenis space maintainer yang digunakan, efeknya
terhadap kesehatan rongga mulut perlu mendapat perhatian khusus.
1. Space Maintainer Lepasan
Alat ini digunakan khusus bila gigi hilang dalam satu kuadran lebih
dari satu gigi.Alat lepasan ini sering merupakan satu-satunya pilihan
karena tidak adanya gigi penyangga yang sesuai untuk alat cekat.Alat ini
dapat ditambahkan gigi-gigi artificial untuk mengembalikan fungsi
estetik. Alat ini digunakan pada rahang atas maupun rahang bawah
dimana telah kehilangan gigi bilateral lebih dari satu, alat ini juga
digunakan pada kasus tanggalnya gigi M2 sulung sebelum erupsi M1
permanen.Space maintainer GTS memiliki konstruksi yang sederhana,
pergerakan fungsional baik dan biaya yang relative murah.Pembersihan
GTS dan gigi yang tepat penting untuk mengurangi kemungkinan
berkembangnya lesi karies yang baru, alat space maintainer lepasan dari

15
berbagai tipe tidak boleh dianjurkan untuk pasien anak yang mempunyai
masalah karies dan kebersihan mulut yang jelek.Masalah yang sering
timbul dari pemakaian alat ini adalah malasnya anak memakai alat
sehingga fungsi space maintainer tidak tercapai dan alat jarang
dibersihkan sehingga menyebabkan iritasi jaringan mulut.
2. Space Maintainer Cekat
Ada beberapa macam jenis space maintainer cekat yang sering
digunakan dalam klinik, yaitu: band-loop, crown-loop, distal shoe, dan
lingual arch.
a. Band and Loop Space Maintainer
Band and loop dirancang untuk mempertahankan ruang dari
tanggalnya satu gigi dalam satu kuadran.Alat ini digunakan pada
kasus tanggalnya gigi molar satu sulung dan molar dua sulung secara
dini untuk mencegah migrasi ke mesial yang berhubungan dengan
erupsi gigi molar satu permanen, selain itu alat ini juga digunakan
pada kasus tanggalnya gigi kaninus sulung secara dini untuk
mencegah pergerakan insisivus lateral permanen. Band and loop ini
lebih disukai karena proses pembuatannya lebih mudah, waktu kerja
yang singkat, tidak perlu dilakukan anastesi lebih dahulu untuk
pemasangan band karena tidak ada preparasi yang dilakukan pada
gigi, pengaplikasiannya mudah dan lebih ekonomis.
b. Crown-loop Space Maintainer
Jenis crown loop ini biasa digunakan pada kasus:
a. Gigi abutment bagian posterior mengalami karies yang
luas dan memerlukan restorasi mahkota
b. Gigi abutment pernah mendapatkan perawatan pulpa yang
mana dalam kasus mahkota perlu dilindungi secara
menyeluruh Keuntungannya antara lain kontruksinya
tampak lebih ringan, ekonomis, memperbaiki fungsi
kunyah, serta tidak menghalangi over erupsi gigi antagonis.

16
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Premature loss gigi adalah kehilangan gigi desidui sebelum waktunya.


Premature loss gigi desidui dapat mengurangi lengkung rahang yang di perlukan
untuk gigi pengganti maka cenderung menyebabkan gigi berjejal, dan impaksi
gigi permanen.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Risang Linggar, Gartika Meirina, Primarti Saptarini Risti. 2017. Evaluasi
kepatuhan anak pada perawtan spac maintainer lepasan di RSGM UNPAD.
Dapartemen ilmu kedokteran gigi anak. Fakultas Kedokteran gigi,
Universitas Padjajaran

Isabela Rivi, Soenawan Hendrarlin. 2001. Pemakaian crown loop dan band loop di
rahang bawah anak usia enam tahum. Bagian ilmu kedokteran gigi anak.
Fakultas kedokteran gigi Universits Indonesia

Herawati Hillda, Sukma Novita, Utami Dewi Rainisa. Relationships between


deciduous teeth premature loss and malocclusion incidence in elementary
school in cimahi. Journal of Medicine and Health Vol 1 No 2 August 2015

Yuliana Vera, Yumna Amila, Syariza Dharli. Space Maintainer tipe crown and
loop: suatu perawatan kusus tanggal dini gigi sulung. Journal of
Cakradonya Dent J 2015; 7 (1):745-806

18

Anda mungkin juga menyukai