Anda di halaman 1dari 7

Monitoring Pertumbuhan Anak Usia 3 bulan di Posyandu Flamboyan 2 Desa Bojong Wetan

Latbel: Posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.

Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri mempunyai pengertian yaitu
berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel,
organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat (gram,kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan (development) adalah
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel, jaringan organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Mengetahui dan
memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi
atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari
berbagai aspek. Perkembangan masa awal meliputi beberapa aspek kemampuan fungsional
yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial dan bahasa. Perkembangan pada fase awal ini akan
menentukan perkembangan fase selanjutnya. Kekurangan pada salah satu aspek
perkembangan dapat mempengaruhi aspek lainnya.Salah satu masalah yang sering terjadi
pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu keterlambatan tumbuh kembang
anak (Developmental Delay).

Gampel: Kegiatan dilaksanakan pada posyandu balita Posyandu Flamboyan 2


pada hari Jumat,18 Maret 2022.
- Nama: An. KH
- Usia: 3 bulan
- BB/PB: 5,95 kg/61 cm (baik)
- Lingkar kepala: 40 cm (baik)
- Arah garis pertumbuhan: tumbuh normal sesuai pita
- KPSP: Sesuai
- Tes Daya Dengar: normal

Monitoring Pertumbuhan Anak Usia 27 bulan di Posyandu Flamboyan 2 Desa Bojong


Wetan
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.

Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri mempunyai pengertian yaitu
berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel,
organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat (gram,kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan (development) adalah
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel, jaringan organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Mengetahui dan
memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi
atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari
berbagai aspek, seperti faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses
pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian
orang tua lebih difokuskan pada pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini
sangat berperan dalam pembentukan perkembangan anak. Stimulasi psikososial merupakan
perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa pada masa ini anak dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial.

Gampel: Kegiatan dilaksanakan pada posyandu balita Posyandu Flamboyan 2


pada hari Jumat,18 Maret 2022.
- Nama: An. AHA
- Usia: 27 bulan (2 tahun 3 bulan)
- BB/TB: 12,1 kg/85 cm (baik)
- Lingkar kepala: 48,5 cm (baik)
- Arah garis pertumbuhan: naik pada pita pertumbuhan dengan warna lebih
muda
- KPSP: sesuai
- Tes Daya Dengar: normal
- Checklist for autism: normal

Monitoring Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 24 bulan di Posyandu Flamboyan


2 Desa Bojong Wetan
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.

Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri mempunyai pengertian yaitu
berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel,
organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat (gram,kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan (development) adalah
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel, jaringan organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Mengetahui dan
memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi
atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari
berbagai aspek, seperti faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses
pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian
orang tua lebih difokuskan pada pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini
sangat berperan dalam pembentukan perkembangan anak. Stimulasi psikososial merupakan
perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa pada masa ini anak dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial.

Gampel: Kegiatan dilaksanakan pada posyandu balita Posyandu Flamboyan 2


pada hari Jumat,18 Maret 2022.
- Nama: An. MA
- Usia: 21 bulan (1 tahun 9 bulan)
- BB/TB: 10,05 kg/84 cm (baik)
- Lingkar kepala: 47 cm (baik)
- Arah garis pertumbuhan: menetap
- KPSP: sesuai
- Tes Daya Dengar: normal
- Checklist for autism: normal

Monitoring Pertumbuhan Anak Usia 6 bulan di Posyandu Flamboyan 2 Desa Bojong Wetan
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.

Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri mempunyai pengertian yaitu
berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel,
organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat (gram,kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan (development) adalah
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel, jaringan organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Tahun pertama kehidupan adalah sangat penting karena merupakan dasar perkembangan
atau penentu perkembangan selanjutnya. Dapat dikatakan bahwa usia awal merupakan
tahapan penting karena dimasa inilah banyak aspek penting yang berkembang pesat dan
merupakan masa diletakkannya pola-pola dasar perilaku individu. Berbagai aspek
perkembangan tidak terjadi secara terpisah dan sendiri-sendiri, melainkan saling
mempengaruhi antara satu aspek dengan aspek yang lain. Hambatan dalam salah satu aspek
dapat menghambat perkembangan aspek yang lainnya. Oleh karena itu seluruh aspek
perkembangan harus dianggap sama pentingnya dan semua diupayakan berkembang
optimal. Agar perkembangan individu terjadi seoptimal mungkin, diperlukan pemberian
stimulasi-stimulasi sesuai dengan taraf perkembangannya karena kurangnya stimulasi dapat
menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan menetap.

Gampel: Kegiatan dilaksanakan pada posyandu balita Posyandu Flamboyan 2


pada hari Jumat,18 Maret 2022.
- Nama: An. MRK
- Usia: 6 bulan
- BB/TB: 6,3 kg/68 cm (baik)
- Lingkar kepala: 65 cm (baik)
- Arah garis pertumbuhan: menetap
- KPSP: sesuai
- Tes Daya Dengar: normal

Monitoring Pertumbuhan Anak Usia 24 bulan di Posyandu Flamboyan 2 Desa Bojong


Wetan
Posyandu adalah salah satu bentuk upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM)
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan AKI dan AKB.

Pertumbuhan dan perkembangan, dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan dan
saling mempengaruhi. Pertumbuhan (growth) itu sendiri mempunyai pengertian yaitu
berkaitan dengan masalah perubahan ukuran, besar, jumlah, atau dimensi pada tingkat sel,
organ maupun individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat (gram,kilogram), satuan panjang (cm, m), umur tulang, dan keseimbangan
metabolik (retensi kalsium dan nitrogen dalam tubuh). Perkembangan (development) adalah
pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan
menyangkut adanya proses deferensiasi sel-sel, jaringan organ, dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah hal yang paling penting. Mengetahui dan
memahami tumbuh kembang anak tidak hanya melihat dari satu aspek saja, pemberian nutrisi
atau gizi pada anak, tetapi lebih dari itu tumbuh kembang anak juga harus dilihat dari
berbagai aspek, seperti faktor keturunan, kejiwaan, aturan dalam keluarga dan proses
pembelajaran termasuk didalamnya pendidikan keluarga dan agama. Dalam hal ini perhatian
orang tua lebih difokuskan pada pertumbuhan secara fisik dan Stimulasi psikososial di sini
sangat berperan dalam pembentukan perkembangan anak. Stimulasi psikososial merupakan
perkembangan anak yang ditinjau dari aspek psikososial, bahwa pada masa ini anak dalam
perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan sosial.

Gampel: Kegiatan dilaksanakan pada posyandu balita Posyandu Flamboyan 2


pada hari Jumat,18 Maret 2022.
- Nama: An. EH
- Usia: 24 bulan (2 tahun)
- BB/TB: 11,5 kg/85 cm (baik)
- Lingkar kepala: 48,5 cm (baik)
- Arah garis pertumbuhan: menetap
- KPSP: sesuai
- Tes Daya Dengar: normal
- Checklist for autism: normal

DETEKSI DINI STUNTING POSYANDU SEROJA 3 DESA SEMBUNG JAMBU

Latbel: Stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan
menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, dari
janin hingga usia 24 bulan. Kondisi ini menyebabkan perkembangan otak dan fisik
terhambat, rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi, dan saat dewasa mudah
menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan
penyakit tidak menular lainnya. Stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat
pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan
populasi menurut Word Health Organization (WHO).

Gangguan pertumbuhan ini terjadi akibat beberapa faktor diantaranya faktor sosial-
ekonomi, faktor janin, dan faktor ibu. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan
angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan
memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Salah satu tindakan yang
dilakukan pelayanan kesehatan dalam upaya mencegah stunting pada anak
adalah medeteksi sedini mungkin.

Gampel: Deteksi stunting dilakukan di Posyandu Seroja 3 pada tanggal 9 Juni 2022
pukul 09.00-11.00. Saat di posyandu, 1 anak terdeteksi tinggi tidak bertambah
selama 3 bulan berturut-turut yaitu Anak FRW usia 19 bulan, tinggi badan 73 cm
dengan berat badan 11,05 kg. Anak terdeteksi stunting dan edukasi terkait perbaikan
gizi untuk mengejar pertumbuhan.

DETEKSI DINI STUNTING POSYANDU MELATI 2 DESA KETITANG LOR


Latbel: Stunting adalah kekurangan gizi pada balita yang berlangsung lama dan
menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Stunting disebabkan oleh kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan, dari
janin hingga usia 24 bulan. Kondisi ini menyebabkan perkembangan otak dan fisik
terhambat, rentan terhadap penyakit, sulit berprestasi, dan saat dewasa mudah
menderita obesitas sehingga berisiko terkena penyakit jantung, diabetes, dan
penyakit tidak menular lainnya. Stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat
pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan
populasi menurut Word Health Organization (WHO).

Gangguan pertumbuhan ini terjadi akibat beberapa faktor diantaranya faktor sosial-
ekonomi, faktor janin, dan faktor ibu. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan
angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan
memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Salah satu tindakan yang
dilakukan pelayanan kesehatan dalam upaya mencegah stunting pada anak
adalah medeteksi sedini mungkin.

Gampel: Deteksi stunting dilakukan di Posyandu Melati 2 pada tanggal 17 Mei 2022
pukul 09.00-11.00. Saat di posyandu, 1 anak terdeteksi tinggi anak tidak bertambah
berturut-turut yaitu Anak ZF usia 8 bulan, panjang badan 63 cm dengan berat badan
7,2kg. Anak terdeteksi stunting dan edukasi terkait perbaikan gizi untuk mengejar
pertumbuhan.
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA DI POSYANDU NUSA
INDAH 1 DESA REJOSARI
Label: Upaya yang dilakukan dalam menerapkan gizi seimbang, setiap keluarga harus
mampu mengenal, mencegah, dan mengatasi masalah gizi setiap anggota
keluarganya. Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun
2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi. Upaya yang dilakukan untuk mengenal,
mencegah, dan mengatasi masalah gizi yaitu dengan cara menimbang berat badan
secara teratur, memberikan ASI saja kepada bayi sejak lahir sampai umur enam
bulan, menu makanan yang bervariasi, menggunakan garam beryodium, dan
pemberian suplemen gizi sesuai anjuran petugas kesehatan.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada sasaran perlu dilakukan secara benar
sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Makanan Tambahan Balita adalah
suplementasi gizi berupa makanan tambahan dalam bentuk biskuit dengan formulasi
khusus dan difortifikasi dengan vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan
anak balita usia 6-59 bulan dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24
bulan, makanan tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu
Ibu/MP-ASI.

Gampel: Kegiatan dilaksanakan di Posyandu Nusa Indah 1 pada hari Senin, 9 Mei
2022 pada pukul 09.00-11.00 WIB. Balita sejumlah 14 balita datang ke posyandu dan
menerima PMT yang berisi buah, susu, dan snack dengan serat tinggi. Kegiatan
berjalan lancar dan seluruh balita mendapatkan PMT.

PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU HAMIL DI POSYANDU SEROJA


2 DESA SEMBUNG JAMBU

Label: Selama kehamilan tubuh wanita mengalami perubahan anatomi dan fisiologis
untuk menunjang terjadinya perubahan metabolisme, tumbuh kembang janin dan
mempersiapkan tubuh untuk proses persalina. Perubahan tersebut menyebabkan
meningkatnya kebutuhan nutrisi wanita namun selama kehamilan jumlah zat besi
yang dibutuhkan tubuh tidak dapat hanya dipenuhi melalui makanan. Hal ini
menyebabkan wanita rentan terhadap anemia defesiensi besi.

Anemia merupakan gangguan hematologis yang paling sering ditemui pada wanita
hamil. WHO memperkirakan lebih dari 40% wanita hamil di seluruh dunia mengalami
anemia. Setidaknya setengah dari anemia pada masa kehamilan disebabkan oleh
defesiensi zat besi. Kebutuhan zat besi meningkat selama kehamilan, dan kegagalan
dalam mempertahankan jumlah zat besi yang dibutuhkan tubuh dapat menyebabkan
gangguan pada ibu dan janin. Anemia defesiensi besi selama kehamilan harus
ditangani secara adekuat dan aman untuk mencegah komplikasi selama kehamilan.
WHO merekomendasikan pemberian tablet tambah darah sebagai upaya
pencegahan terjadinya anemia defesiensi besi pada ibu hamil. Pemerintah Indonesia
juga telah mengupayakan pencegahan anemia pada ibu hamil dengan pemberian
tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

Gampel: Kegiatan dilaksanakan di Seroja 2 pada hari Kamis, 9 Juni 2022 pada pukul
09.00-11.30 WIB. Ibu hamil sejumlah 6 orang datang ke posyandu dan melakukan
ANC. Setelah melakukan ANC, ibu diberi tablet tambah darah sejumlah 10 tablet
sebagai pencegahan terjadinya anemia kehamilan. Kegiatan berjalan lancar dan
seluruh ibu hamil menerima tablet tambah darah.

Anda mungkin juga menyukai