Anda di halaman 1dari 32

MODUL PELATIHAN

INFEKSI LATEN TUBERKULOSIS (ILTB) DAN


TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TPT)

MODUL 7

PENCATATAN DAN PELAPORAN TERAPI


PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TPT)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
TAHUN 2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat
B. Tujuan Pembelajaran umum dan khusus
C. Pokok bahasan dan sub pokok bahasan
D. Model pembelajaran
BAB II PENCATATAN
A. Formulir Pencatatan TPT
B. Alur Pencatatan TPT
C. Pencatatan TPT menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis
(SITB)
1. Pencatatan TPT pada Kontak Serumah
2. Pencatatan TPT pada Kelompok Risiko Lainnya
BAB III PELAPORAN
A. Melihat Laporan Terapi Pencegahan Tuberkulosis di SITB
1. Laporan TBC.15 Fasyankes
2. Laporan TBC.15 Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional
3. Laporan Cakupan Faktor Risiko Kontak Serumah dan Faktor
Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT
BAB IV INDIKATOR DAN TARGET TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
A. Target Cakupan Pemberian TPT dan Persentase Penyelesaian TPT
B. Definisi Operasional Indikator TPT
C. Analisis Data TPT
1. Menghitung Cakupan Pemberian TPT
2. Menghitung Persentase Penyelesaian TPT
3. Melihat Kaskade Investigasi Kontak dan TPT

BAB V PENUTUP
A. Praktik Pencatatan dan Pelaporan TPT
B. Lampiran

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat
Sesuai dengan arahan dan kebijakan program TBC, semua kegiatan dan
kasus TBC wajib dicatat dan dilaporkan, termasuk di antaranya pemberian
Terapi Pencegahan TBC (TPT). Data yang dicatat dan dilaporkan menjadi
sumber informasi untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan TPT
yang telah dilakukan. Pada modul ini akan dibahas pencatatan, pelaporan,
target dan indikator, serta analisis data TPT.

B. Tujuan Pembelajaran Umum dan Khusus


2.1. Tujuan Umum
Peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan dari kegiatan
pemberian TPT.
2.2. Tujuan Khusus
i. Peserta mengetahui dan dapat melakukan pencatatan
menggunakan formulir pencatatan TPT.
ii. Peserta memahami dan dapat melakukan pencatatan dan
pelaporan data TPT ke Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis
(SITB).
iii. Peserta mengetahui cara memonitor dan mengevaluasi
pemberian TPT berdasarkan laporan pemberian TPT.
iv. Peserta mengetahui angka target dan indikator pemberian TPT.
v. Peserta dapat menghitung dan menganalisis capaian
pemberian TPT.

C. Model pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah pemaparan materi/presentasi
dan praktik. Fasilitator akan mempresentasikan materi menggunakan slide
power point dan dilanjutkan dengan diskusi aktif mengenai materi yang
telah disampaikan. Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah 45 menit.
Setelah sesi presentasi, fasilitator akan mendemonstrasikan cara
penginputan data TPT ke dalam SITB, kemudian peserta akan diberikan
beberapa contoh kasus dan mempraktikan pengentrian data ke dalam SITB
di perangkat komputer/laptop masing-masing. Untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta, beberapa perwakilan akan diminta untuk
mempraktikkan langsung di depan peserta yang lain. Estimasi waktu yang
dibutuhkan adalah 60 menit.

2
BAB II
PENCATATAN
1. Formulir pencatatan TPT
Formulir yang digunakan untuk pencatatan TPT adalah:
1.1. Formulir TBC.01P (Kartu Terapi Pencegahan Tuberkulosis)
Formulir TBC.01P digunakan untuk mencatat data identitas
penerima TPT, absensi pemberian TPT, sampai dengan hasil akhir
pemberian TPT dari masing-masing individu. (Lihat formulir di
Lampiran 1)
1.2. Formulir TBC.15 (Register Pemberian Terapi Pencegahan
Tuberkulosis)
Formulir TBC.15 merupakan register yang berisi daftar penerima
TPT. Semua penerima TPT yang tercatat di register formulir TBC.15
harus memiliki kartu TBC.01P, begitupun sebaliknya. (Lihat formulir
di Lampiran 2)
1.3. Formulir TBC.16K (Formulir Investigasi Kontak Tuberkulosis)
Formulir TBC.16K digunakan untuk mencatat data kontak serta hasil
investigasi kontaknya. Kontak serumah yang memenuhi syarat
diberikan TPT juga dicatat tanggal pemberian TPT nya di formulir
TBC.16K. (Lihat formulir di Lampiran 3)

2. Alur Pencatatan TPT


2.1. Pencatatan TPT pada Kontak Serumah
Sesuai dengan ketentuan program TBC, kontak serumah yang
ditemukan dari kegiatan investigasi kontak merupakan salah satu
sasaran utama pemberian TPT. Data kontak serumah dicatat di dalam
formulir TBC.16K dan dilaporkan di dalam
Modul Investigasi Kontak SITB. Kontak serumah yang memenuhi
syarat diberikan TPT dicatat tanggal pemberian TPT nya di formulir
TBC.16K dan dicatat sebagai penerima TPT di dalam formulir
TBC.01P. Data penerima TPT tersebut wajib dilaporkan di dalam
Modul Terapi Pencegahan TBC SITB. Alur pencatatan secara lengkap
dapat dilihat pada Bagan 1 di bawah ini:

Bagan 1. Alur Pencatatan TPT pada Kontak Serumah

3
2.2. Pencatatan TPT pada Kelompok Risiko Lainnya
Selain kontak serumah, kelompok risiko lain dengan HIV negatif
seperti pasien imunokompromais, WBP, petugas kesehatan, sekolah
berasrama, barak militer, dan pengguna narkoba suntik juga
merupakan sasaran pemberian TPT. Kelompok risiko lain yang sudah
dilakukan pemeriksaan ILTB dan memenuhi syarat diberikan TPT
wajib dicatat di dalam Formulir TBC.01P dan dilaporkan di dalam
Modul Terapi Pencegahan TBC SITB sampai dengan selesai terapi
(lihat Bagan 2).

Bagan 2. Alur Pencatatan TPT pada Kelompok Risiko Lainnya

3. Pencatatan TPT menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Tuberkulosis


(SITB)
Pencatatan pemberian TPT wajib dicatat di dalam Sistem informasi
Tuberkulosis (SITB) sebagai aplikasi utama untuk pelaporan program TBC.
Saat ini SITB sudah mengakomodir pencatatan TPT baik dari kelompok
kontak serumah maupun kelompok risiko lainnya, sedangkan pencatatan
TPT pada ODHIV dicatat di dalam Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA).
Pencatatan TPT di SITB disesuaikan dengan alur pemberian TPT yang ada
di Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB).

3.1. Pencatatan TPT pada Kontak Serumah


Sesuai dengan Bagan 1, pencatatan TPT pada kontak serumah
dimulai dari pencatatan data kontak dan hasil investigasi kontak di
Modul Investigasi Kontak SITB, kemudian kontak serumah yang
memenuhi syarat diberikan TPT akan dilanjutkan pencatatannya di
Modul Terapi Pencegahan TBC. Berikut langkah-langkah pencatatan
TPT pada kontak serumah di SITB:

Pencatatan Data Kontak Serumah di Modul Investigasi Kontak


i. Untuk masuk ke Modul Investigasi Kontak, pada halaman awal
SITB buka menu Kasus, kemudian pilih Investigasi Kontak
TBC (SO atau RO). Pilih IK TBC Internal untuk membuka data
investigasi kontak yang dilakukan di internal fasyankes.

4
ii. Saat membuka Modul Investigasi Kontak, akan muncul nama-
nama data kasus indeks yang perlu dilakukan investigasi
kontak. Klik tombol untuk menginput data investigasi
kontak.

iii. Input data tempat dan pelaksana investigasi kontak,


kemudian simpan.

5
iv. Klik tombol ‘Tambah Kontak’ untuk menginput data kontak.

v. Input data identitas kontak. Pada variabel ‘Serumah’ pilih


‘Ya’.

vi. Setelah menginput data identitas kontak, input data


investigasi kontak mulai dari tanggal investigasi kontak,
gejala, dan faktor risiko.

Gambar 1. Penginputan Kontak Serumah yang Bergejala TBC

6
Sesuai dengan alur pemeriksaan ILTB, apabila kontak
serumah memiliki gejala TBC maka kontak tersebut
memenuhi syarat rujukan terduga dan perlu dilakukan
pemeriksaan diagnosis. Di SITB terdapat variabel ‘Memenuhi
Syarat Rujukan’ yang isiannya akan muncul secara otomatis
berdasarkan ada atau tidaknya gejala TBC pada kontak
serumah (lihat Gambar 1). Kemudian jika hasil diagnosisnya
adalah Bukan Pasien TBC, maka orang tersebut perlu
diberikan TPT.

Gambar 2. Penginputan Kontak Serumah Tanpa Gejala TBC

Apabila kontak serumah tidak memiliki gejala TBC, maka


variabel ‘Memenuhi Syarat Rujukan’ secara otomatis berisi
‘Memenuhi Syarat Rujukan TPT’ untuk dilakukan
pemeriksaan ILTB (lihat Gambar 2).

vii. Apabila kontak serumah memenuhi syarat rujukan TPT, akan


muncul tombol yang mengarahkan ke Modul Terapi
Pencegahan TBC.

Pada contoh di atas, kontak serumah tersebut merupakan


terduga TBC yang hasil pemeriksaannya ‘Tidak TBC’ atau
bukan pasien TBC, maka perlu diberikan TPT.
Untuk menginput data TPT dari kontak serumah tersebut, klik
tombol .

Pencatatan Data TPT dari Kontak Serumah yang Memenuhi Syarat


Diberikan TPT di Modul Terapi Pencegahan TBC
viii. Setelah tombol diklik, maka akan masuk ke Modul Terapi
Pencegahan TBC, Data Identitas Penerima TPT dan Data Kasus

7
Indeks sudah terisi otomatis berdasarkan data di Modul
Investigasi Kontak.

ix. Kemudian isi Data Register, lalu simpan.

x. Setelah menginput data register, tahap selanjutnya adalah


menginput tanggal mulai TPT dan paduan TPT, hal ini wajib
dilakukan karena akan memengaruhi data di laporan TBC.15
(dan berpengaruh pada capaian cakupan TPT). Laporan
TBC.15 hanya memuat data-data penerima TPT yang sudah
memiliki tanggal dan paduan TPT.
Untuk menginput data paduan obat TPT, buka tab ‘Terapi
Pencegahan’, kemudian klik tombol ‘Edit Data Paduan’.

8
xi. Input tanggal mulai TPT, berat badan, paduan TPT, dan
sumber obat. Lama terapi pencegahan akan terisi secara
otomatis berdasarkan paduan TPT yang dipilih. Kemudian
simpan.

xii. Setelah menginput paduan TPT, pemantauan pemberian TPT


perlu dicatat di kotak pemberian obat. Klik tombol untuk
menginput absensi pemberian TPT.

xiii. Input absensi pemberian obat TPT di masing-masing jadwal


minum TPT. Terdapat tiga pilihan absensi; (1)Datang
meminum obat di depan petugas/mengambil obat; (2)Dibawa
pulang; (3)Tidak datang/Tidak minum obat. Lengkapi absensi
pemberian obat TPT sampai dengan akhir pengobatan.

9
xiv. Apabila terapi sudah selesai, input hasil akhir terapi
pencegahan melalui tombol ‘Edit Data Akhir Terapi
Pencegahan’.

Input tanggal akhir terapi pencegahan dan hasil akhir terapi


pencegahan, kemudian simpan.

Apabila penerima TPT mengalami efek samping yang


mengakibatkan harus diberhentikannya terapi, maka pada
field ‘Hasil Akhir Terapi Pencegahan’ dapat dipilih ‘Berhenti
Karena Efek Samping’. field ‘Hasil Akhir Terapi Pencegahan’
dapat dipilih ‘Berhenti Karena Efek Samping’.

10
Kemudian pilih efek samping yang dialami pada checkbox
yang muncul.

3.2. Pencatatan TPT pada Kelompok Risiko Lainnya


Sesuai dengan Bagan 2, pencatatan TPT pada kelompok risiko lainnya
di SITB dilakukan melalui Modul Terapi Pencegahan TBC. Secara
umum, langkah-langkah penginputan data TPT pada kelompok risiko
lainnya hampir sama dengan TPT pada kontak serumah. Berikut
langkah-langkah pencatatan TPT pada kelompok risiko lainnya di
SITB:
i. Untuk masuk ke Modul Terapi Pencegahan TBC, pada
halaman awal SITB buka menu Kasus, kemudian pilih Terapi
Pencegahan TBC.

11
ii. Untuk menginput data penerima TPT, klik tombol ‘Tambah’.

iii. Setelah tombol ‘Tambah’ diklik, akan terbuka Data Identitas


Penerima TPT dan data Faktor Risiko yang harus dilengkapi
oleh petugas. Variabel Faktor Risiko Serumah akan secara
default akan terisi dengan ‘Tidak’ (Sebaliknya, jika
penginputan TPT dimulai dari Modul Investigasi Kontak, maka
variabel Faktor Risiko Serumah akan secara default terisi ‘Ya’).

Kemudian pada variabel ‘Faktor Risiko Lain’ pilih salah satu


faktor risiko yang sesuai dengan penerima TPT.
iv. Langkah penginputan selanjutnya yaitu penginputan data
register, data paduan TPT, absensi pemberian TPT, dan hasil
akhir TPT dengan cara yang sama seperti di penginputan TPT
pada kontak serumah (lihat langkah nomor 3.3.1.ix.)

12
BAB III
PELAPORAN
1. Melihat Laporan Terapi Pencegahan Tuberkulosis di SITB
Data penerima TPT yang sudah diinput di dalam SITB akan terekap dalam
format data individu di Laporan TBC.15 Fasyankes dan dalam format
agregat di Laporan TBC.15 Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional. Laporan TBC
tersebut dapat diunduh dan dapat digunakan sebagai bahan analisis lebih
lanjut ataupun dicetak sebagai back up data. Selain Laporan TBC.15, di SITB
juga tersedia fitur laporan tambahan untuk analisis yaitu Cakupan Faktor
Risiko Kontak Serumah dan Faktor Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT.
Berikut langkah-langkah untuk melihat atau mengakses laporan TPT di
SITB:
1.1. Laporan TBC.15 Fasyankes
Laporan TBC.15 Fasyankes di SITB berisi data-data individu
penerima TPT yang sudah diinput oleh fasyankes. Data penerima
TPT yang masuk ke Laporan TBC.15 ialah penerima TPT yang sudah
memiliki tanggal mulai terapi dan data paduan TPT. Oleh karena itu,
penting bagi fasyankes untuk menginput data TPT secara lengkap
agar masuk ke dalam laporan dan terhitung sebagai capaian TPT.
i. Untuk mengakses Laporan TBC.15 Fasyankes, pilih menu
‘Laporan’ pada menu bar SITB. Kemudian pada kolom
Fasyankes, pilih ‘TBC.15 Fasyankes’).

ii. Sesuaikan kebutuhan data pada filter. Untuk mengunduh


laporan, klik tombol ‘Export’, kemudian klik link download
yang muncul. Setelah link download, Laporan TBC.15
Fasyankes dalam format excel akan otomatis terunduh ke

13
folder penyimpanan internal.

Laporan TBC.15 Fasyankes yang sudah diunduh sudah


menggunakan format formulir TBC.15 dan dapat dicetak
apabila dibutuhkan, berikut cuplikan tampilannya:

Sementara apabila tombol ‘OK’ diklik, Laporan TBC.15 akan


muncul di tab baru pada browser yang sedang dibuka. Berikut
cuplikan tampilannya:

14
1.2. Laporan TBC.15 Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional
Berbeda dengan Laporan TBC.15 Fasyankes, pada Laporan TBC.15
Kab/Kota, Provinsi, atau Nasional berbentuk data agregat dari
penerima TPT yang sudah diinput di SITB. Laporan ini dapat diakses
oleh pengguna SITB di tingkat Kab/Kota, Provinsi, atau Nasional
saja, sesuai dengan tingkatan usernya. Sementara Laporan TBC.15
Fasyankes dapat diakses oleh semua tingkatan user. Secara umum,
langkah-langkah untuk mengakses laporan ini hampir sama dengan
cara mengakses Laporan TBC.15 Fasyankes.
i. Pada menu bar SITB, pilih ‘Laporan’. Kemudian pada kolom
Kabupaten/Kota, pilih ‘TBC.15 Kabupaten/Kota’ (pada contoh
ini menggunakan akun tingkat Kabupaten/Kota).

ii. Untuk mengunduh laporan, klik tombol ‘Export’, kemudian


klik link download untuk mengunduh file excel ke folder
penyimpanan internal. Sementara untuk membuka laporan di
browser, klik tombol ‘OK’. Berikut cuplikan tampilan dari
Laporan TBC.15 Kabupaten/Kota:

Langkah yang sama juga dapat diterapkan untuk mengakses


Laporan TBC.15 Provinsi maupun Nasional.

15
1.3. Laporan Cakupan Faktor Risiko Kontak Serumah dan Faktor Risiko
Lainnya yang Mendapatkan TPT
Selain laporan utama, di SITB juga terdapat laporan tambahan
untuk analisis kasus, yaitu menu Cakupan Faktor Risiko Kontak
Serumah dan Faktor Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT.
Laporan analisis kasus ini berbentuk agregat dan menampilkan
persentase cakupan pemberian TPT dari tingkat nasional sampai
dengan kabupaten/kota. Berikut langkah-langkah untuk
mengakses laporan tersebut:
vi. Pada menu bar SITB, pilih ‘Laporan’, kemudian buka kolom
‘Analisis Kasus’. Kemudian klik Cakupan Faktor Risiko Kontak
Serumah dan Faktor Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT.
(pada contoh ini menggunakan akun SITB tingkat kab/kota)

vii. Kemudian sesuaikan kebutuhan data pada filter, lalu klik ‘OK’
untuk membuka laporan pada browser atau klik ‘Export’
untuk mengunduh laporan. Berikut cuplikan laporan analisis
kasus TPT yang dibuka pada browser:

16
BAB IV
INDIKATOR DAN TARGET TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
1. Target Cakupan Pemberian TPT dan Persentase Penyelesaian TPT

Target
No. Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Cakupan pemberian Terapi
Pencegahan Tuberkulosis
1 11% 29% 48% 58% 68%
(TPT) pada kontak
serumah
Cakupan pemberian TPT
2 40% 50% 65% 80% 90%
pada anak usia <5 tahun
Cakupan pemberian TPT
3 0% 15% 30% 40% 50%
pada anak usia 5-14 tahun
Cakupan pemberian TPT
4 pada remaja dan dewasa 10% 30% 50% 60% 70%
usia ≥15 tahun
Cakupan pemberian TPT
5 pada kelompok risiko 5% 10% 20% 30% 40%
lainnya
Cakupan pemberian TPT
6 35% 40% 45% 50% 55%
pada ODHIV
Sumber: Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024

Target
No. Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Angka penyelesaian TPT
1 60% 70% 85% 90% 90%
pada anak usia <5 tahun
Angka penyelesaian TPT
2 60% 75% 90% 90% 90%
pada anak usia 5-14 tahun
Angka penyelesaian TPT
3 pada remaja dan dewasa 60% 80% 90% 90% 90%
usia ≥15 tahun
Angka penyelesaian TPT
4 pada kelompok risiko 60% 65% 70% 75% 80%
lainnya
Angka penyelesaian TPT
5 60% 70% 80% 90% 90%
pada ODHIV
Sumber: Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Tahun 2020

17
2. Definisi operasional indikator TPT

Pembilang Penyebut Sumber Penanggung


No Indikator
(Numerator) (Denominator) Data Jawab

1 Cakupan Jumlah anak Estimasi jumlah TBC 01P Faskes dan


pemberian TPT usia <5 tahun anak usia <5 TBC.15 Kab/Kota/
pada anak usia yang mendapat tahun yang Provinsi
<5 tahun TPT memenuhi
syarat
diberikan TPT
2 Cakupan Jumlah anak Estimasi jumlah TBC 01P Faskes dan
pemberian TPT usia 5 - 14 anak usia 5 - 14 TBC.15 Kab/Kota/
pada anak usia tahun tahun yang Provinsi
5-14 tahun yang memenuhi
mendapat TPT syarat
3 Cakupan Jumlah remaja diberikan TPT
Estimasi jumlah TBC 01P Faskes dan
pemberian TPT dan dewasa remaja dan TBC.15 Kab/Kota/
pada remaja usia ≥15 tahun dewasa usia Provinsi
dan dewasa usia yang mendapat ≥15 tahun yang
≥15 tahun TPT memenuhi
syarat
diberikan TPT

4 Cakupan Jumlah ODHIV Jumlah ODHIV Sistem Faskes dan


pemberian TPT baru yang baru yang Informasi Kab/Kota/
pada ODHIV mendapat TPT dilaporkan HIV AIDS Provinsi
(SIHA)

5 Cakupan Jumlah Estimasi kelom- TBC 01P Faskes dan


pemberian TPT kelompok pok risiko TBC.15 Kab/Kota/
pada kelompok risiko lainnya lainnya yang Provinsi
risiko lainnya yang mendapat memenuhi
TPT syarat
diberikan TPT

6 Angka Jumlah anak Jumlah anak TBC 01P Faskes dan


penyelesaian usia <5 tahun usia <5 tahun TBC.15 Kab/Kota/
TPT pada anak yang yang memulai Provinsi
usia <5 tahun menyelesaikan TPT
TPT

18
Pembilang Penyebut Sumber Penanggung
No Indikator
(Numerator) (Denominator) Data Jawab

7 Angka Jumlah anak Jumlah anak TBC 01P Faskes dan


penyelesaian usia 5 - 14 TBC.15 Kab/Kota/
TPT pada usia
5 -14 tahun tahun
anak usia 5-14 yang memulai Provinsi
tahun yang
menyelesaikan TPT
TPT

8 Angka Jumlah remaja Jumlah remaja TB.01P Faskes dan


penyelesaian dan dewasa dan dewasa TBC.15 Kab/Kota/
TPT pada usia ≥15 tahun usia ≥15 tahun Provinsi
remaja dan yang yang memulai
dewasa usia menyelesaikan TPT
≥15 tahun TPT

9 Angka Jumlah ODHIV Total ODHA Sistem Faskes dan


penyelesaian baru yang baru yang Informasi Kab/Kota/
TPT ODHIV menyelesaikan memulai TPT HIV AIDS Provinsi
TPT (SIHA)

10 Angka Jumlah Jumlah TBC 01P Faskes dan


penyelesaian kelompok kelompok risiko TBC.15 Kab/Kota/
TPT pada risiko lainnya
kelompok yang lainnya yang Provinsi
risiko menyelesaikan memulai TPT
lainnya TPT

3. Analisis Data TPT


3.1. Menghitung Cakupan Pemberian TPT
Sesuai dengan penjelasan indikator pada tabel Definisi Operasional
di poin D.2., Cakupan Pemberian TPT dihitung me
nggunakan rumus:

Cakupan Pemberian TPT = Jumlah Orang yang Mendapatkan TPT x 100%


Jumlah Estimasi Orang Memenuhi Syarat Diberikan TPT

Jumlah orang yang mendapat TPT dapat dilihat pada Laporan


TBC.15, sementara jumlah estimasi orang memenuhi syarat
diberikan TPT dapat dilihat pada file excel Target dan Indikator
yang sudah dibagikan ke Pengelola Program TBC Provinsi (dan
seharusnya sudah dibagikan kepada Pengelola Program TBC

19
Kabupaten/Kota). Data estimasi tersebut tersedia sampai dengan
tingkat kabupaten/kota.

Contoh:
Misalnya kita akan menghitung cakupan pemberian TPT pada
kontak serumah usia <5 tahun di Kota Jakarta Pusat tahun 2021.
Maka langkah-langkah menghitungnya sebagai berikut:
i. Buka Laporan TBC.15, lalu filter data penerima TPT dengan
Faktor Risiko Kontak Serumah dan Usia 0-4 tahun.

Pada Laporan TBC.15 Kota Jakarta Pusat di atas, diketahui


terdapat 38 kontak serumah usia <5 tahun yang mendapat
TPT.
ii. Langkah selanjutnya adalah melihat jumlah estimasi kontak
serumah usia <5 tahun di Kota Jakarta Pusat tahun 2021. Buka
file excel Target dan Indikator, kemudian lihat kolom ‘Kontak
Serumah (Anak Usia <5 Tahun)’, lalu lihat data estimasi Kota
Jakarta Pusat tahun 2021.

Dari data di atas, diketahui estimasi kontak serumah usia <5


tahun di Kota Jakarta Pusat tahun 2021 adalah sebanyak 903
orang.

20
iii. Selanjutnya, menghitung cakupan pemberian TPT kontak
serumah usia <5 tahun di Kota Jakarta Pusat sesuai rumus yang
telah dijelaskan sebelumnya.

Cakupan Pemberian TPT = 38 x 100% = 0,042%


903

Berdasarkan perhitungan di atas, didapatkan cakupan


pemberian TPT pada kontak serumah usia <5 tahun di Kota
Jakarta Pusat tahun 2021 adalah 0,042%.

3.2. Menghitung Persentase Penyelesaian TPT


Persentase penyelesaian TPT digunakan untuk melihat proporsi
penerima TPT yang sudah menyelesaikan terapinya. Adapun rumus
perhitungannya sebagai berikut:
Angka Penyelesaian TPT = Jumlah Penerima TPT dengan Hasil Akhir ‘Pengobatan Lengkap’ x 100%
Jumlah Orang yang Mendapat TPT

Data jumlah orang yang mendapat TPT dan menyelesaikan TPT


dapat dilihat di Laporan TBC.15. Adapun perhitungan angka
penyelesaian TPT biasanya dihitung dengan melihat kohort 1 tahun
sebelumnya untuk memastikan masa terapi sudah selesai
seluruhnya (baik yang mulai terapi di bulan Januari sampai
Desember). Sebagai contoh, kita akan menghitung angka
penyelesaian TPT dari penerima TPT yang mulai terapi di tahun
2020, maka kohort terapi seharusnya sudah selesai seluruhnya
pada akhir 2021.

3.3. Melihat Cascade Investigasi Kontak (IK) dan TPT


Analisis cascade dari kegiatan IK dan TPT ditujukan untuk melihat
secara runut jumlah (1) jumlah kontak serumah yang
teridentifikasi dari kegiatan investigasi kontak; (2) jumlah
kontak serumah yang diperiksa TBC; (3) jumlah kontak
serumah yang sakit TBC; dan (4) jumlah kontak serumah yang
mendapat TPT. Dari cascade tersebut dapat diidentifikasi adanya
gap-gap yang perlu ditindaklanjuti untuk memperbaiki kualitas dan
capaian program.
Cascade kegiatan IK dan TPT dilihat dari Laporan TBC.16K
(berisi data individu per kontak) yang dapat diakses di SITB.
Periode data pada Laporan TBC.16K dibuat berdasarkan tanggal
kasus indeks terkonfirmasi TBC (pada SITB adalah tanggal hasil
diagnosis TBC).
.

21
Pada sub bab ini akan dibahas cara mengakses Laporan TBC.16K di
SITB dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
i. Pada menu bar SITB, pilih ‘Laporan’, kemudian pada tab
Fasyankes pilih TBC.16K. Sesuaikan kebutuhan data pada
filter, lalu klik ‘Export’ untuk mengunduh excel laporan, atau
klik ‘View HTML’ untuk membuka laporan pada browser.

ii. Pada contoh ini, kita akan melihat jumlah kontak serumah di
Puskesmas Kec. Kemayoran periode Januari-Desember 2021.
Berikut tampilan Laporan TBC.16K yang sudah diunduh:

Untuk mengetahui jumlah kontak serumah, lihat variabel


nomor 11 (Kontak Serumah) yang berisi ‘V’. Gunakan fitur
filter untuk mempermudah menghitung jumlah kontak
serumah. Setelah variabel ‘Kontak Serumah’ difilter, diketahui
terdapat 611 kontak serumah yang teridentifikasi di PKC.
Kemayoran pada periode Januari-Desember 2021. Jumlah

22
tersebut menjadi data untuk cascade pertama IK-TPT.

iii. Cascade ke 2 adalah jumlah kontak serumah yang diperiksa


TBC. Data ini dilihat dari kolom nomor 25 dengan variabel
‘Diperiksa’ yang menunjukkan kontak-kontak yang diperiksa
TBC.

Setelah variabel ‘Diperiksa’ difilter, diketahui terdapat 45


kontak serumah yang diperiksa TBC di PKC. Kemayoran
pada periode Januari-Desember 2021.
iv. Cascade ke 3 adalah jumlah kontak serumah yang sakit TBC.
Data ini dilihat dari kolom nomor 26 dengan variabel ‘Sakit
TBC’ yang menunjukkan kontak-kontak yang diperiksa TBC
denga hasil positif TBC. Jumlah orang yang sakit TBC dilihat
dengan adanya tanggal hasil pemeriksaan TBC di kolom
tersebut.

23
Setelah variabel ‘Sakit TBC’ difilter, diketahui terdapat 23
kontak serumah yang sakit TBC di PKC. Kemayoran pada
periode Januari-Desember 2021.
v. Cascade ke 4 adalah jumlah kontak serumah yang mendapat
TPT. Data ini dilihat dari kolom ‘Tanggal Pemberian TPT’ di
mana nomor 28 untuk jumlah penerima TPT usia <5 tahun dan
kolom 29 untuk usia ≥5 tahun. Jumlah orang yang mendapat
TPT dilihat dengan adanya tanggal pemberian TPT di kolom
tersebut. (catatan: unfilter/hapus filter terlebih dahulu di
kolom ‘Diperiksa’ dan ‘Sakit TBC’ sebelum memfilter kolom
‘Tanggal Pemberian TPT’).

Dari cuplikan laporan di atas, diketahui terdapat 2 kontak


serumah usia <5 tahun yang mendapat TPT di PKC.
Kemayoran pada periode Januari-Desember 2021.

24
Sementara dari kolom 29 diketahui terdapat 47 kontak
serumah usia ≥5 tahun yang mendapat TPT di PKC.
Kemayoran pada periode Januari-Desember 2021.
Dengan demikian, terdadpat total 49 kontak serumah yang
mendapat TPT di PKC. Kemayoran pada periode Januari-
Desember 2021.

Kesimpulannya dari perhitungan cascade IK-TPT di PKC.


Kemayoran periode Januari-Desember 2021 adalah:
i. Terdapat 611 kontak serumah yang teridentifikasi dari
kegiatan investigasi kontak
ii. Terdapat 45 kontak serumah yang diperiksa TBC
iii. Terdapat 23 kontak serumah yang sakit TBC
iv. Terdapat 49 kontak serumah yang mendapat TPT tahun 2021

Cascade tersebut dapat divisualisasikan dalam bentuk grafik batang


untuk mempermudah interpretasi data.

25
BAB V
PENUTUP

A. PRAKTIK PENCATATAN DAN PELAPORAN TPT


Setelah fasilitator mempresentasikan materi dan mendemonstrasikan
penginputan data di SITB, peserta melakukan praktik penginputan data di SITB
dan mengerjakan soal analisis data secara mandiri berdasarkan kasus di bawah
ini:

Bagian 1: Praktik Penginputan Data TPT di SITB

1. Budi (32 tahun) merupakan kontak serumah dari pasien TBC SO. Setelah
dilakukan investigasi kontak, Budi memiliki gejala TBC dan perlu
dilakukan pemeriksaan diagnosis TBC. Hasil pemeriksaan TCM Budi
adalah negatif, sementara hasil pemeriksaan toraks nya adalah normal
(tidak sugestif TBC) sehingga dokter mendiagnosis Budi Bukan Pasien TBC.
Oleh karena itu, Budi perlu dilakukan pemeriksaan infeksi TBC laten
menggunakan TST, ternyata hasil TST menunjukkan positif sehingga Budi
perlu diberikan TPT. Kemudian Budi mendapatkan TPT dengan paduan 6H
dan menyelesaikan terapinya sampai lengkap.

2. Bunga (25 tahun) merupakan kontak serumah dari pasien TBC SO. Setelah
dilakukan investigasi kontak, Bunga tidak memiliki gejala TBC sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui adanya infeksi
TBC laten. Setelah diperiksa, diketahui hasil foto toraks Bunga adalah
normal (tidak sugestif TBC) dan hasil TST nya positif sehingga
mengharuskan Bunga diberikan TPT. Bunga mendapatkan TPT dengan
paduan 3HP. Setelah mendapatkan TPT selama 4 minggu, Bunga
mengalami efek samping hepatotoksisitas dan gangguan pencernaan
sehinga pemberian TPT perlu diberhentikan.

3. Putri (44 tahun) merupakan pasien dengan kondisi imunokompromais


yang sedang mendapatkan perawatan dialisis. Oleh karena itu, Putri perlu
dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya infeksi TBC laten. Hasil
pemeriksaan toraks Putri adalah normal (tidak sugestif TBC), sedangkan
hasil TST nya positif sehingga perlu diberikan TPT. Putri mendapatkan TPT
dengan paduan 3HP. Di minggu ke 5, Putri tidak datang ke fasyankes untuk
mengambil obat TPT sehingga di minggu tersebut Putri tidak minum obat
TPT. Oleh karena itu, Putri harus menambah 1 minggu di akhir masa terapi
untuk menggantikan pengobatan yang absen di minggu ke 5. Putri
menyelesaikan TPT sampai dengan minggu ke-13.

26
Catatan: data-data dasar seperti nama, tanggal lahir, domisili, fasyankes, dan
lain sebagainya silakan disesuaikan.

27
Bagian 2: Analisis Data TPT

1. Hitunglah cakupan pemberian TPT pada kontak serumah usia <5 tahun di
provinsi anda periode Januari-Desember 2022.

2. Hitunglah jumlah kontak serumah yang mendapatkan TPT pada Januari-


Desember 2022 di provinsi anda dan hitung angka penyelesaian TPT nya
(% penerima TPT yang hasil akhirnya pengobatan lengkap). Apabila angka
penyelesaian TPT tidak 100%, identifikasi penyebab masalah tersebut!
Jumlah Kontak Jumlah Kontak
% Angka
Bulan Serumah yang Serumah yang
Penyelesaian TPT
Mendapat TPT Menyelesaikan TPT
April
Mei

Juni
Total

28
Lampiran 1.

PENANGGULANGAN TBC NASIONAL TBC.01P


INDONESIA 2020/EDISI 3

KARTU TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS


Nama : _________________________________________________ Jenis Kelamin : L P
Alamat Lengkap : _________________________________________________ Tanggal Lahir : ___ /___ /___ Umur : Tahun Bulan
Kab/ Kota : _________________________________________________ No. Register TPT Kab/ Kota :
Provinsi : _________________________________________________ Nama fasyankes :
Nama Kepala Keluarga : _________________________________________________
No. Telp/ HP : _________________________________________________

Pemeriksaan yang Sudah Dilakukan (Bila ada): Kasus Indeks


Uji Tuberkulin : _______________________________________
Nama
Foto Toraks : _______________________________________
Alamat
Imunisasi BCG: : Ya Tidak
No.Reg TBC
Tinggi Badan: _______________ Berat Badan: ______________

Paduan TPT : _______________________________________ Tipe TBC SO RO

Sumber Obat : Program Bayar Sendiri


Faktor risiko lainnya* : ___________________________
Asuransi Lain-lain

PERIODE TERAPI
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah dosis BB (kg)

Hasil Akhir Terapi Pencegahan Tuberkulosis (Tulis tanggal dalam kotak yang sesuai) catatan:
*) diisikan apabila bukan kontak serumah,
Lengkap Gagal Meninggal Putus berobat Tidak di evaluasi Pasien yang menjalani pengobatan anti-TNF (Tumor Necrosis Factor )
Pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, Pasien yang sedang persiapan
transplantasi organ, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Petugas Kesehatan yang
berisiko tinggi, Sekolah berasrama, Barak Militer, dll)

29
Lampiran 2.

PENANGGULANGAN TBC NASIONAL TBC.15


INDONESIA 2020/EDISI 3

REGISTER PEMBERIAN TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS


Nama Fasyankes : …………………………………. Bulan: …………… Tahun: ……………

Jenis Kelamin Hasil Akhir Terapi Pencegahan Tuberkulosis


Tanggal mulai
No Nama Lengkap Umur Alamat Faktor risiko Paduan TPT Pengobatan
L P TPT Gagal Meninggal Putus berobat Tidak di evaluasi
lengkap

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

Jumlah 30
Lampiran 3.

PENANGGULANGAN TBC NASIONAL TBC.16K


INDONESIA 2020/EDISI 3

FORMULIR INVESTIGASI KONTAK TUBERKULOSIS


Nama Kader/Petugas Kesehatan : ………………………………………..….
Organisasi Kader : ………………………………………..….

Nama Indeks Kasus : ………………………………………..….

No. Register TBC.03 Indeks : ………………………………………..…. Bulan : …………………………

Identitas Kontak Hasil Skrining Hasil Tanggal Pemberian


Gejala Lain Faktor Risiko Pemeriksaan TPT
Tanggal Fasyankes
No. Kontak Dirujuk Diperiksa
Nama Umur L/P Alamat Investigasi Batuk Berkeringat Demam
Pernah Rujukan
Serumah Sesak Lansia berobat TBC Sakit Tidak
napas
malam hari tanpa meriang >1 DM
>60 th
Ibu Hamil Perokok
tapi tidak < 5 th ≥ 5 th
kegiatan bulan
tuntas
TBC TBC

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Keterangan: Organisasi Kader diisi apabila ada dan disebutkan

Apabila Investigasi kontak dilakukan oleh petugas kesehatan semua kolom diisi oleh petugas

Apabila dilakukan oleh kader, Pengisian Formulir Kolom nomor 1-18 (diisi oleh Kader): Keterangan Pengisian Formulir Kolom 19-23 (diisi oleh Petugas Kesehatan):

1) Tuliskan nomor urut 19) Berikan tanda (V) apabila jawaban ya Kontak dirujuk, bila terdapat minimal salah satu:

2) Tuliskan Nama kontak yang diidentifikasi 20 s.d 21) Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan TBC pada salah satu kolom yang sesuai 1. Anak < 5 th

3) Tuliskan umur kontak yang diidentifikasi 22 s.d 23) Tuliskan tanggal pemberian TPT untuk pertama kali pada salah satu kolom yang sesuai 2. Semua batuk

4) Tuliskan Jenis kelamin kontak (L : laki-laki, tulis P : perempuan) 3. Satu gejala lain dan satu faktor risiko

5) Alamat rumah: Nama jalan, RT/RW, Nomor Rumah

31
6) Bila kontak tinggal serumah dengan pasien, berikan tanda (V)

7) Tuliskan tanggal dilakukan investigasi kontak (skrining) pada kontak yang ditemui. Kosongkan bila tidak bertemu kontak

8) Berikan tanda (V) apabila ada gejala batuk pada proses hasil skrining (investigasi kontak)

9-17) berikan tanda (V) apabila jawaban ya

18) Tuliskan nama fasyankes rujukan tempat merujuk terduga

Anda mungkin juga menyukai