MODUL 7
BAB V PENUTUP
A. Praktik Pencatatan dan Pelaporan TPT
B. Lampiran
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi singkat
Sesuai dengan arahan dan kebijakan program TBC, semua kegiatan dan
kasus TBC wajib dicatat dan dilaporkan, termasuk di antaranya pemberian
Terapi Pencegahan TBC (TPT). Data yang dicatat dan dilaporkan menjadi
sumber informasi untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan TPT
yang telah dilakukan. Pada modul ini akan dibahas pencatatan, pelaporan,
target dan indikator, serta analisis data TPT.
C. Model pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah pemaparan materi/presentasi
dan praktik. Fasilitator akan mempresentasikan materi menggunakan slide
power point dan dilanjutkan dengan diskusi aktif mengenai materi yang
telah disampaikan. Estimasi waktu yang dibutuhkan adalah 45 menit.
Setelah sesi presentasi, fasilitator akan mendemonstrasikan cara
penginputan data TPT ke dalam SITB, kemudian peserta akan diberikan
beberapa contoh kasus dan mempraktikan pengentrian data ke dalam SITB
di perangkat komputer/laptop masing-masing. Untuk mengetahui tingkat
pemahaman peserta, beberapa perwakilan akan diminta untuk
mempraktikkan langsung di depan peserta yang lain. Estimasi waktu yang
dibutuhkan adalah 60 menit.
2
BAB II
PENCATATAN
1. Formulir pencatatan TPT
Formulir yang digunakan untuk pencatatan TPT adalah:
1.1. Formulir TBC.01P (Kartu Terapi Pencegahan Tuberkulosis)
Formulir TBC.01P digunakan untuk mencatat data identitas
penerima TPT, absensi pemberian TPT, sampai dengan hasil akhir
pemberian TPT dari masing-masing individu. (Lihat formulir di
Lampiran 1)
1.2. Formulir TBC.15 (Register Pemberian Terapi Pencegahan
Tuberkulosis)
Formulir TBC.15 merupakan register yang berisi daftar penerima
TPT. Semua penerima TPT yang tercatat di register formulir TBC.15
harus memiliki kartu TBC.01P, begitupun sebaliknya. (Lihat formulir
di Lampiran 2)
1.3. Formulir TBC.16K (Formulir Investigasi Kontak Tuberkulosis)
Formulir TBC.16K digunakan untuk mencatat data kontak serta hasil
investigasi kontaknya. Kontak serumah yang memenuhi syarat
diberikan TPT juga dicatat tanggal pemberian TPT nya di formulir
TBC.16K. (Lihat formulir di Lampiran 3)
3
2.2. Pencatatan TPT pada Kelompok Risiko Lainnya
Selain kontak serumah, kelompok risiko lain dengan HIV negatif
seperti pasien imunokompromais, WBP, petugas kesehatan, sekolah
berasrama, barak militer, dan pengguna narkoba suntik juga
merupakan sasaran pemberian TPT. Kelompok risiko lain yang sudah
dilakukan pemeriksaan ILTB dan memenuhi syarat diberikan TPT
wajib dicatat di dalam Formulir TBC.01P dan dilaporkan di dalam
Modul Terapi Pencegahan TBC SITB sampai dengan selesai terapi
(lihat Bagan 2).
4
ii. Saat membuka Modul Investigasi Kontak, akan muncul nama-
nama data kasus indeks yang perlu dilakukan investigasi
kontak. Klik tombol untuk menginput data investigasi
kontak.
5
iv. Klik tombol ‘Tambah Kontak’ untuk menginput data kontak.
6
Sesuai dengan alur pemeriksaan ILTB, apabila kontak
serumah memiliki gejala TBC maka kontak tersebut
memenuhi syarat rujukan terduga dan perlu dilakukan
pemeriksaan diagnosis. Di SITB terdapat variabel ‘Memenuhi
Syarat Rujukan’ yang isiannya akan muncul secara otomatis
berdasarkan ada atau tidaknya gejala TBC pada kontak
serumah (lihat Gambar 1). Kemudian jika hasil diagnosisnya
adalah Bukan Pasien TBC, maka orang tersebut perlu
diberikan TPT.
7
Indeks sudah terisi otomatis berdasarkan data di Modul
Investigasi Kontak.
8
xi. Input tanggal mulai TPT, berat badan, paduan TPT, dan
sumber obat. Lama terapi pencegahan akan terisi secara
otomatis berdasarkan paduan TPT yang dipilih. Kemudian
simpan.
9
xiv. Apabila terapi sudah selesai, input hasil akhir terapi
pencegahan melalui tombol ‘Edit Data Akhir Terapi
Pencegahan’.
10
Kemudian pilih efek samping yang dialami pada checkbox
yang muncul.
11
ii. Untuk menginput data penerima TPT, klik tombol ‘Tambah’.
12
BAB III
PELAPORAN
1. Melihat Laporan Terapi Pencegahan Tuberkulosis di SITB
Data penerima TPT yang sudah diinput di dalam SITB akan terekap dalam
format data individu di Laporan TBC.15 Fasyankes dan dalam format
agregat di Laporan TBC.15 Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional. Laporan TBC
tersebut dapat diunduh dan dapat digunakan sebagai bahan analisis lebih
lanjut ataupun dicetak sebagai back up data. Selain Laporan TBC.15, di SITB
juga tersedia fitur laporan tambahan untuk analisis yaitu Cakupan Faktor
Risiko Kontak Serumah dan Faktor Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT.
Berikut langkah-langkah untuk melihat atau mengakses laporan TPT di
SITB:
1.1. Laporan TBC.15 Fasyankes
Laporan TBC.15 Fasyankes di SITB berisi data-data individu
penerima TPT yang sudah diinput oleh fasyankes. Data penerima
TPT yang masuk ke Laporan TBC.15 ialah penerima TPT yang sudah
memiliki tanggal mulai terapi dan data paduan TPT. Oleh karena itu,
penting bagi fasyankes untuk menginput data TPT secara lengkap
agar masuk ke dalam laporan dan terhitung sebagai capaian TPT.
i. Untuk mengakses Laporan TBC.15 Fasyankes, pilih menu
‘Laporan’ pada menu bar SITB. Kemudian pada kolom
Fasyankes, pilih ‘TBC.15 Fasyankes’).
13
folder penyimpanan internal.
14
1.2. Laporan TBC.15 Kab/Kota, Provinsi, dan Nasional
Berbeda dengan Laporan TBC.15 Fasyankes, pada Laporan TBC.15
Kab/Kota, Provinsi, atau Nasional berbentuk data agregat dari
penerima TPT yang sudah diinput di SITB. Laporan ini dapat diakses
oleh pengguna SITB di tingkat Kab/Kota, Provinsi, atau Nasional
saja, sesuai dengan tingkatan usernya. Sementara Laporan TBC.15
Fasyankes dapat diakses oleh semua tingkatan user. Secara umum,
langkah-langkah untuk mengakses laporan ini hampir sama dengan
cara mengakses Laporan TBC.15 Fasyankes.
i. Pada menu bar SITB, pilih ‘Laporan’. Kemudian pada kolom
Kabupaten/Kota, pilih ‘TBC.15 Kabupaten/Kota’ (pada contoh
ini menggunakan akun tingkat Kabupaten/Kota).
15
1.3. Laporan Cakupan Faktor Risiko Kontak Serumah dan Faktor Risiko
Lainnya yang Mendapatkan TPT
Selain laporan utama, di SITB juga terdapat laporan tambahan
untuk analisis kasus, yaitu menu Cakupan Faktor Risiko Kontak
Serumah dan Faktor Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT.
Laporan analisis kasus ini berbentuk agregat dan menampilkan
persentase cakupan pemberian TPT dari tingkat nasional sampai
dengan kabupaten/kota. Berikut langkah-langkah untuk
mengakses laporan tersebut:
vi. Pada menu bar SITB, pilih ‘Laporan’, kemudian buka kolom
‘Analisis Kasus’. Kemudian klik Cakupan Faktor Risiko Kontak
Serumah dan Faktor Risiko Lainnya yang Mendapatkan TPT.
(pada contoh ini menggunakan akun SITB tingkat kab/kota)
vii. Kemudian sesuaikan kebutuhan data pada filter, lalu klik ‘OK’
untuk membuka laporan pada browser atau klik ‘Export’
untuk mengunduh laporan. Berikut cuplikan laporan analisis
kasus TPT yang dibuka pada browser:
16
BAB IV
INDIKATOR DAN TARGET TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
1. Target Cakupan Pemberian TPT dan Persentase Penyelesaian TPT
Target
No. Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Cakupan pemberian Terapi
Pencegahan Tuberkulosis
1 11% 29% 48% 58% 68%
(TPT) pada kontak
serumah
Cakupan pemberian TPT
2 40% 50% 65% 80% 90%
pada anak usia <5 tahun
Cakupan pemberian TPT
3 0% 15% 30% 40% 50%
pada anak usia 5-14 tahun
Cakupan pemberian TPT
4 pada remaja dan dewasa 10% 30% 50% 60% 70%
usia ≥15 tahun
Cakupan pemberian TPT
5 pada kelompok risiko 5% 10% 20% 30% 40%
lainnya
Cakupan pemberian TPT
6 35% 40% 45% 50% 55%
pada ODHIV
Sumber: Strategi Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024
Target
No. Indikator
2020 2021 2022 2023 2024
Angka penyelesaian TPT
1 60% 70% 85% 90% 90%
pada anak usia <5 tahun
Angka penyelesaian TPT
2 60% 75% 90% 90% 90%
pada anak usia 5-14 tahun
Angka penyelesaian TPT
3 pada remaja dan dewasa 60% 80% 90% 90% 90%
usia ≥15 tahun
Angka penyelesaian TPT
4 pada kelompok risiko 60% 65% 70% 75% 80%
lainnya
Angka penyelesaian TPT
5 60% 70% 80% 90% 90%
pada ODHIV
Sumber: Petunjuk Teknis Penanganan Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) Tahun 2020
17
2. Definisi operasional indikator TPT
18
Pembilang Penyebut Sumber Penanggung
No Indikator
(Numerator) (Denominator) Data Jawab
19
Kabupaten/Kota). Data estimasi tersebut tersedia sampai dengan
tingkat kabupaten/kota.
Contoh:
Misalnya kita akan menghitung cakupan pemberian TPT pada
kontak serumah usia <5 tahun di Kota Jakarta Pusat tahun 2021.
Maka langkah-langkah menghitungnya sebagai berikut:
i. Buka Laporan TBC.15, lalu filter data penerima TPT dengan
Faktor Risiko Kontak Serumah dan Usia 0-4 tahun.
20
iii. Selanjutnya, menghitung cakupan pemberian TPT kontak
serumah usia <5 tahun di Kota Jakarta Pusat sesuai rumus yang
telah dijelaskan sebelumnya.
21
Pada sub bab ini akan dibahas cara mengakses Laporan TBC.16K di
SITB dengan Langkah-langkah sebagai berikut:
i. Pada menu bar SITB, pilih ‘Laporan’, kemudian pada tab
Fasyankes pilih TBC.16K. Sesuaikan kebutuhan data pada
filter, lalu klik ‘Export’ untuk mengunduh excel laporan, atau
klik ‘View HTML’ untuk membuka laporan pada browser.
ii. Pada contoh ini, kita akan melihat jumlah kontak serumah di
Puskesmas Kec. Kemayoran periode Januari-Desember 2021.
Berikut tampilan Laporan TBC.16K yang sudah diunduh:
22
tersebut menjadi data untuk cascade pertama IK-TPT.
23
Setelah variabel ‘Sakit TBC’ difilter, diketahui terdapat 23
kontak serumah yang sakit TBC di PKC. Kemayoran pada
periode Januari-Desember 2021.
v. Cascade ke 4 adalah jumlah kontak serumah yang mendapat
TPT. Data ini dilihat dari kolom ‘Tanggal Pemberian TPT’ di
mana nomor 28 untuk jumlah penerima TPT usia <5 tahun dan
kolom 29 untuk usia ≥5 tahun. Jumlah orang yang mendapat
TPT dilihat dengan adanya tanggal pemberian TPT di kolom
tersebut. (catatan: unfilter/hapus filter terlebih dahulu di
kolom ‘Diperiksa’ dan ‘Sakit TBC’ sebelum memfilter kolom
‘Tanggal Pemberian TPT’).
24
Sementara dari kolom 29 diketahui terdapat 47 kontak
serumah usia ≥5 tahun yang mendapat TPT di PKC.
Kemayoran pada periode Januari-Desember 2021.
Dengan demikian, terdadpat total 49 kontak serumah yang
mendapat TPT di PKC. Kemayoran pada periode Januari-
Desember 2021.
25
BAB V
PENUTUP
1. Budi (32 tahun) merupakan kontak serumah dari pasien TBC SO. Setelah
dilakukan investigasi kontak, Budi memiliki gejala TBC dan perlu
dilakukan pemeriksaan diagnosis TBC. Hasil pemeriksaan TCM Budi
adalah negatif, sementara hasil pemeriksaan toraks nya adalah normal
(tidak sugestif TBC) sehingga dokter mendiagnosis Budi Bukan Pasien TBC.
Oleh karena itu, Budi perlu dilakukan pemeriksaan infeksi TBC laten
menggunakan TST, ternyata hasil TST menunjukkan positif sehingga Budi
perlu diberikan TPT. Kemudian Budi mendapatkan TPT dengan paduan 6H
dan menyelesaikan terapinya sampai lengkap.
2. Bunga (25 tahun) merupakan kontak serumah dari pasien TBC SO. Setelah
dilakukan investigasi kontak, Bunga tidak memiliki gejala TBC sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui adanya infeksi
TBC laten. Setelah diperiksa, diketahui hasil foto toraks Bunga adalah
normal (tidak sugestif TBC) dan hasil TST nya positif sehingga
mengharuskan Bunga diberikan TPT. Bunga mendapatkan TPT dengan
paduan 3HP. Setelah mendapatkan TPT selama 4 minggu, Bunga
mengalami efek samping hepatotoksisitas dan gangguan pencernaan
sehinga pemberian TPT perlu diberhentikan.
26
Catatan: data-data dasar seperti nama, tanggal lahir, domisili, fasyankes, dan
lain sebagainya silakan disesuaikan.
27
Bagian 2: Analisis Data TPT
1. Hitunglah cakupan pemberian TPT pada kontak serumah usia <5 tahun di
provinsi anda periode Januari-Desember 2022.
Juni
Total
28
Lampiran 1.
PERIODE TERAPI
Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Jumlah dosis BB (kg)
Hasil Akhir Terapi Pencegahan Tuberkulosis (Tulis tanggal dalam kotak yang sesuai) catatan:
*) diisikan apabila bukan kontak serumah,
Lengkap Gagal Meninggal Putus berobat Tidak di evaluasi Pasien yang menjalani pengobatan anti-TNF (Tumor Necrosis Factor )
Pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, Pasien yang sedang persiapan
transplantasi organ, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Petugas Kesehatan yang
berisiko tinggi, Sekolah berasrama, Barak Militer, dll)
29
Lampiran 2.
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Jumlah 30
Lampiran 3.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Apabila Investigasi kontak dilakukan oleh petugas kesehatan semua kolom diisi oleh petugas
Apabila dilakukan oleh kader, Pengisian Formulir Kolom nomor 1-18 (diisi oleh Kader): Keterangan Pengisian Formulir Kolom 19-23 (diisi oleh Petugas Kesehatan):
1) Tuliskan nomor urut 19) Berikan tanda (V) apabila jawaban ya Kontak dirujuk, bila terdapat minimal salah satu:
2) Tuliskan Nama kontak yang diidentifikasi 20 s.d 21) Tuliskan tanggal hasil pemeriksaan TBC pada salah satu kolom yang sesuai 1. Anak < 5 th
3) Tuliskan umur kontak yang diidentifikasi 22 s.d 23) Tuliskan tanggal pemberian TPT untuk pertama kali pada salah satu kolom yang sesuai 2. Semua batuk
4) Tuliskan Jenis kelamin kontak (L : laki-laki, tulis P : perempuan) 3. Satu gejala lain dan satu faktor risiko
31
6) Bila kontak tinggal serumah dengan pasien, berikan tanda (V)
7) Tuliskan tanggal dilakukan investigasi kontak (skrining) pada kontak yang ditemui. Kosongkan bila tidak bertemu kontak
8) Berikan tanda (V) apabila ada gejala batuk pada proses hasil skrining (investigasi kontak)