MEDIK PADA
KASUS COVID -
19
dr.Novita Sari Dewi, Sp.KFR(K)
1
CURRICULUM VITAE
• PENDIDIKKAN FORMAL:
-FK UNISSULA 2003-2009
-PPDS IKFR UNDIP 2010-2014
-KONSULTAN GERIATRI REHABILITASI 2021
• PEKERJAAN:
- Ka. INSTALASI REHABILITASI MEDIK RS ROEMANI 2015-
sekarang
- Wakil ketua KSM non Bedah 2019-sekarang
- Dosen FK UNIMUS 2016-sekarang
- Staff Pengajar PPDS IKFR UNDIP 2015- sekarang
• ORGANISASI:
- Anggota IDI kota Semarang
- Bendahara 2 PERDOSRI CAB JATENG-DIY
- Anggota Litbang PERDOSRI CAB JATENG-DIY
2
OUTLINE
REHABILITASI FASE AKUT
• Klasifikasi klinis Covid-19
• Target Rehabilitasi fase akut
• Rehabilitasi Pada Pasien Tanpa Gejala & Gejala Klinis Ringan Dalam Isolasi Mandiri
• Rehabilitasi Pasien COVID-19 Gejala Sedang & Berat
• Rehabilitasi COVID-19 di ICU
3
KLASIFIKASI KLINIS COVID -19
SEDANG
• Remaja dan dewasa dengan tanda klinis pneumonia (demam,
batuk, sesak, napas cepat), tapi tidak ada tanda pneumonia
berat, termasuk SpO2 > 90% pada udara ruangan
BERAT
• Remaja dan dewasa dengan gejala dan tanda pneumonia
(demam,batuk, sesak, napas cepat) ditambah satu dari: RR >
30x/m, distress respirasi berat; atau SpO2 <90 udara ruangan
4
• Onset : dalam 1 minggu perburukan klinis (mis: pneumonia) atau ada
gejala respirasi baru atau perburukan.
Kritis • Radiologi : foto toraks, CT Scan, US; opasitas bilateral, volume overload
yang tidak bisa dijelaskan, lobar atau lung collapse, atau nodul.
• Gangguan oksigenasi pada dewasa :
• ARDS ringan : 200 mmHg <PaO2/FiO2 < 300 mmHg (PEEP/CPAP > 5
(ARDS)
cmH2O)
• ARDS sedang : 100 mmHg < PaO2/FiO2 < 200 mmHg (PEEP > 5cmH2O)
• ARDS berat : (Terintubasi) : OI > 16 atau OSI > 12,3
5
TARGET REHABILITASI MEDIK FASE
AKUT
Mendukung
optimalisasi Mengatasi gejala dan
perbaikan oksigenasi mencegah Mencegah dekondisi
perburukan klinis
Membantu proses
Mencegah ICU - penyapihan ventilasi
acquired weakness mekanik
6
Rehabilitasi Pada Pasien Tanpa Gejala dan Gejala
Klinis Ringan Dalam Isolasi Mandiri
DEEP
LAT BATUK POSISI
BREATHING
EFEKTIF OPTIMAL
EXC
LATIHAN LATIHAN
EDUKASI
FLEKSIBILITAS KEBUGARAN
7
DEEP BREATHING EXERCISE
• Posisi berbaring atau duduk bersandar
• Menarik napas (udara) perlahan melalui hidung, napas
perlahan melalui hidung hingga perut dan dada
mengembang optimal
• Menahan nafas 2-4 hitungan, selanjutnya hembuskan napas
(udara) melalui mulut juga secara perlahan
• Lakukan 3-5x repetisi dengan frekuensi 3-5x sehari atau
sesering mungkin (toleransi)
• Latihan dihentikan bila terasa bertambah sesak dan saturasi
oksigen <93%
• Lakukan prone bila level oksigen tidak terkoreksi
8
LATIHAN BATUK EFEKTIF
• Posisi duduk bersandar/duduk tegak dengan nyaman
• Tarik napas perlahan dari hidung, hembuskan dari mulut juga
perlahan, sebanyak 3x.
• Tarik napas perlahan dari hidung, lalu batukkan (rasakan hentakan
dada karena gerak batuk tersebut).
• Lakukan 3x repetisi dengan frekuensi 3-5x sehari (toleransi).
• Latihan dapat dihentikan bila bertambah sesak, muncul nyeri di dada
dan saturasi oksigen < 93%
Lakukan kontrol napas atau prone bila level oksigen tidak terkoreksi
9
POSISI OPTIMAL
• Pada pasien tanpa gejala atau gejala ringan posisi optimal adalah tegak baik
duduk dan berdiri. Berbaring dalam posisi prone lebih baik dari posisi
supine.
• Posisi tengkurap dengan memakai bantal minimal di kepala atau Thoracal
atau Pelvic, bila tidak memiliki bantal, posisi tengkurap tetap dapat
dilakukan dengan nyaman.
• Kedua lengan sebaiknya diletakkan dibawah 90° abduksi shoulder untuk
menghindari problem pada bahu, atau posisi lengan diletakkan dalam posisi
senyaman mungkin.
• Kepala dan leher dianjurkan menghadap kiri atau kanan agar jalan napas
atas tetap terjaga.
• Posisi badan, panggul dan tungkai dalam posisi segaris.
• Posisi dilakukan dalam keadaan rileks
• Juga dapat dilakukan posisi setengah membungkuk (Lean Position) sambil
duduk dengan memeluk bantal.
• Bila posisi terlentang SpO2 >95% posisi prone tidak wajib dilakukan
10
LATIHAN FLEKSIBILITAS
11
Latihan Kebugaran dan Mobilisasi Dalam Isoman
Latihan duduk berdiri Di dahului dengan Latihan fleksibilitas, Latihan ini bisa di lakukan 30 detik
, frekuensi 2-3 x sehari, dilakukan setiap hari
12
EDUKASI
Makan makanan yang bergizi dan seimbang, hidrasi yang cukup dan
menambah asupan protein
13
Rehabilitasi Pasien COVID-19 Gejala Sedang dan Berat
• Asesmen Rehabilitasi
-Tanda vital : Tekanan darah, denyut jantung, frekuensi napas (FN),
skala nyeri.
-Tingkat oksigenasi : SpO2, Analisa gas darah, PaO2/FiO2 ratio.
-Skala sesak (mMRC Dyspnea atau dengan Borg Scale, pola napas).
-Penyakit penyerta
-Disabilitas penyerta
14
Program Rehabilitasi
• Latihan kontrol pernapasan dengan target untuk memperpanjang fase inpirasi dengan
membuat FN lebih lambat (<24 x/menit).
• Latihan relaksasi dan konservasi energi. Dilakukan bersama dengan latihan kontol
pernapasan.
• Latihan diafragma. Diberikan bila sesak napas terkontrol dengan dengan FN < 24x/m.
• Teknik Purse-lips breathing TIDAK dilakukan pada pasien COVID-19. Kecuali pasien
dengan kondisi hipercapnea (mis pada PPOK atau hipoventilasi)
15
PROGRAM REHABILITASI MEDIK
• Mobilitas dinding toraks. Latihan dilakukan bila napas
terkontrol dan SpO2 >93%, dapat dilakukan dengan
asistif untuk mengurangi usaha napas saat Latihan
• Posisi prone
• Mobilisasi dan latihan rekondisi
• Bersihan mukus saluran napas
16
PRONE POSITION
TUJUAN INDIKASI KONTRAINDIKASI
17
Tujuan
Mencegah sindroma dekondisi
Mencegah perburukan klinis dan komplikasi akibat tirah baring
Pasien INDIKASI
COVID-19 •
•
•
Sesak terkontrol (FN <30x/m).
SpO2 >93% .
MAP >65 mmHg dan <125 mmHg.
• Tidak ada disritmia .
• Tidak ada gambaran patologi EKG baru dalam 24 jam terakhir
TERMINASI
18
Bersihan mukus saluran napas
• batuk yang khas pada pasien COVID-19 adalah batuk kering, pasien
harus diberikan latihan batuk efektif untuk mobilisasi sekret dari
saluran napas
• Batuk kering merupakan tanda gangguan transfer mukosiliar yang
terjadi pada saluran napas pasien COVID-19
• Jenis latihan yang dilakukan bila napas terkontrol :
Active cycle breathing training
Perkusi vibrasi dinding toraks
Posisi tegak dan mobilisasi
19
Rehabilitasi COVID-19 di ICU
TARGET
• Membantu penyapihan ventilasi
mekanik.
• Mencegah ICU-AW.
20
Program rehabilitasi di ICU
• Bersihan jalan napas. Teknik klasik bersihan jalan napas. Alat bantu batuk
bila tidak ada kontraindikasi dan memenuhi syarat ruangan tekanan negatif.
• Latihan pasif dilakukan sedini mungkin sesuai toleransi oksigenasi.
• Latihan pernapasan termasuk latihan diafragma dilakukan pada pasien yang
sudah mulai ada napas spontan dan CAM-ICU negatif.
• Posisi prone pasien dengan ventilasi mekanik, NIV atau dengan Kanula
Hidung Arus Tinggi (KHAT).
• Mobilisasi dini.
• Tilting table.
• Neuromuscular electrical stimulation
21
Posisi prone pada pasien dengan ventilasi mekanik
22
REHABILITASI PASIEN SINDROMA PASCA COVID-
19
TARGET
- Mengatasi gejala
- Perbaikan kapasitas fungsional
- Kembali beraktivitas, berpartisipasi dan kembali bekerja
Carfì A, Bernabei R, Landi F, for the Gemelli Against COVID-19 Post-Acute Care Study Group.
Persistent Symptoms in Patients After Acute COVID-
19. JAMA. 2020;324(6):603–605. doi:10.1001/jama.2020.12603
23
REHABILITASI MEDIK PASIEN PASKA
COVID-19
Assessment
komprehensif
Program yang
komprehensif
24
ASSESMENT PADA PASIEN PASKA
COVID-19
• Tanda-tanda vital
• SpO2 saat istirahat dan saat beraktivitas
• Skala sesak (mMRC Dyspnea atau skala Borg)
• Status neuromusculoskeletal
• Uji fungsi kebugaran kardiorespirasi : 30 Second sit-to-stand test , uji jalan 6 menit ,
Cardiopulmonary exercise testing/CPET (sesuai dengan fasilitas yang tersedia).
• Pemeriksaan pendukung : fungsi paru dilakukan dengan Single breath counting test/ SBT, bila
spirometri tidak bisa dilakukan karena tidak memiliki ruangan tekanan negatif.
• Uji kekuatan otot napas dan otot perifer
• Uji kognisi
• Uji fungsi menelan pada pasien dengan pasca perawatan ICU dengan prolong ventilasi
mekanik atau dengan trakeostomi
25
PROGRAM REHABILITASI
• Latihan kebugaran kardiorespirasi
• Latihan penguatan otot napas dan otot perifer
• Latihan dengan incentive spirometry
• Latihan diafragma
• Latihan fleksibilitas
• Pemberian modalitas fisik sesuai indikasi dan
evidence base
• Pasien yang mengalami gangguan komunikasi pasca
perawatan ICU diberikan program terapi stimulasi
kognisi, latihan bicara dan bahasa
• Latihan fonasi, artikulasi dan bahasa.
26
PENGAWASAN SAAT LATIHAN
TEKANAN DENYUT
SATURASI
DARAH JANTUNG
SESAK KELELAHAN
27
LATIHAN DIHENTIKAN BILA
Eksaserbasi
gejala yang tidak
Suhu tubuh>
Saturasi< 93 membaik
37,5
dengan istirahat
28
EVALUASI MANDIRI SAAT LATIHAN
DI RUMAH
• Mengenali dan menginterpretasi gejala
• Dapat menggunakan Skala Borg (sesak
dan usaha) untuk menentukan intensitas
• Dapat menghitung HR secara mandiri
• Dapat membaca hasil SpO2 dan
mengukur TD secara mandiri
• Mengetahui kapan harus istirahat atau
menurunkan intensitas
• Membuat catatan/logbook Skala Borg
dan saturasi oksigen
29
EDUKASI
30
TAKE HOME MESSAGE
• Covid 19 memiliki gejala yang bervariasi dan melibatkan banyak
organ perlu penanganan multidisiplin
• Penatalaksanaan Sindroma Pasca Covid-19 bersifat simptomatik,
komprehensif dan Individualized
• Program Rehabilitasi Medik Pasca Covid-19 diberikan untuk mengatasi
gejala dan perbaikan kapasitas fungsional sehingga pasien dapat
kembali beraktivitas, berpartisipasi dalam masyarakat dan Kembali
bekerja
31
Referensi
32