PENGELOLAAN
FROZEN SHOULDER
Hui Bin Yvonne Chan, BSc(Hons), Pek Ying Pua, BPhty, MManipPhty,
Choon How How1, MMed, FCFP
Diterjemahkan oleh :
Ivana Shafira Putri (22010119220069)
Dosen Pembimbing :
dr. Lisa Nurhasanah, Sp.KFR
ABSTRAK
Kata kunci : adhesive capsulitis, Frozen Shoulder, terapi fisik, manajemen sendiri
KASUS
Tahap
Tahap Beku Tahap
Pembekuan Pencairan
Nyeri
Waktu
• Gambar 1. Bagan presentasi klinis Frozen Shoulder. Ikon dengan ekspresi wajah mewakili tingkat rasa
nyeri pasien
SEBERAPA UMUMKAH FROZEN
SHOULDER DALAM PRAKTEK SAYA?
• Frozen Shoulder diperkirakan mempengaruhi 2% -5% dari populasi umum dan
dapat mengakibatkan nyeri dan disabilitas.
• Paling sering pada usia dekade keempat hingga keenam dan lebih sering terjadi
pada wanita daripada pada pria.
• Istilah ‘Frozen Shoulder ' sering digunakan secara luas dan disalah artikan dengan
keterbatasan bahu lainnya seperti robekan rotator cuff atau osteoarthritis.
• Patologi subakromial (mis. Tendinopati rotator cuff, bursitis subakromial, dan
impingement syndrome) dapat sangat mirip dengan Frozen Shoulder pada tahap
awal. Untuk penatalaksanaan yang tepat, penting bagi dokter untuk memastikan
diagnosis.
• Karena terapi fisik yang dijelaskan dalam artikel ini secara spesifik ditargetkan pada
Frozen Shoulder maka teknik untuk kondisi bahu lainnya memerlukan penyesuaian
lebih lanjut.
APA YANG DAPAT SAYA LAKUKAN
DALAM PRAKTEK SAYA?
• Sebagian besar kasus Frozen Shoulder ini dapat ditangani dengan perawatan primer.
Dokter dianjurkan memulai perawatan dengan edukasi pasien. Menjelaskan riwayat
alamiah dari kondisi pasien seringkali membantu mengurangi frustrasi, meningkatkan
kepatuhan dan menghilangkan ketakutan bagi pasien. Dianjurkan juga untuk mengedukasi
bahwa lingkup gerak sendi bisa jadi tidak akan pulih secara penuh. Perawatan konservatif
umum untuk Frozen Shoulder yaitu termasuk obat antiinflamasi non-steroid (NSAID),
glukokortikoid yang diberikan secara oral atau injeksi intra-artikular, dan / atau terapi fisik.
Namun, banyak praktisi yang terbatas pada peresepan obat untuk menghilangkan rasa
nyeri dan peradangan.
• Banyak jenis terapi fisik dan latihan di rumah yang dapat digunakan sebagai pengobatan
lini pertama untuk Frozen Shoulder. Terapi fisik telah terbukti dapat meredakan nyeri dan
mengembalikan gerak fungsional. Ketika dikombinasikan dengan terapi fisik, NSAID
terbukti lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan NSAID saja. Demikian pula,
berbagai penelitian tentang kortikosteroid intra-artikular yang digunakan dalam kombinasi
dengan terapi fisik menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kortikosteroid
intra-artikular saja.
• Terapi fisik untuk Frozen Shoulder idiopatik primer yang dijelaskan di sini dapat bermanfaat
untuk meresepkan latihan di rumah untuk meningkatkan mobilitas bahu pasien. Namun
demikian, sangat penting untuk mempertimbangkan gejala dan tahap kondisi pasien ketika
memilih metode perawatan fisik untuk Frozen Shoulder. Tabel I merangkum fitur-fitur utama
dari setiap tahap.
Gambar 2. Foto menunjukkan contoh latihan peregangan: (a) fleksi bahu ke depan secara aktif dengan tongkat; (b)
eksorotasi bahu secara aktif dengan tongkat; dan (c & d) latihan pendulum
TAHAP BEKU
• Mirip dengan tahap pembekuan, heat/ice pack dapat diterapkan selama tahap beku untuk
menghilangkan rasa nyeri sebelum memulai latihan
• Latihan di rumah seperti pada Gambar 2 dapat dilanjutkan dalam batas yang dapat
ditoleransi. Secara khusus, latihan peregangan untuk otot-otot dada dan otot-otot di
belakang bahu harus dipertahankan. Latihan rotasi sebelum latihan elevasi, seperti
peregangan eksorotasi, juga disarankan untuk menghindari peningkatan rasa nyeri dan
peradangan
• Pada tahap ini, latihan penguatan ditambahkan untuk menjaga kekuatan otot. Kontraksi
isometrik atau statis adalah latihan yang tidak memerlukan gerakan sendi dan dapat
dilakukan tanpa khawatir timbul peningkatan rasa nyeri di bahu
Gambar. 3 menunjukkan latihan penguatan yang dapat dilakukan di rumah. Latihan
retraksi skapula dengan ringan meregangkan otot-otot dada dan berfungsi sebagai
penguatan dasar untuk otot skapula. Eksorotasi bahu isometrik juga dapat digunakan
untuk fleksi atau abduksi, dalam kisaran yang wajar, tetapi perawatan harus tetap
dilakukan untuk menghindari latihan yang agresif, karena terapi yang terlalu berlebihan
dapat memperparah sinovitis kapsular dan selanjutnya menyebabkan nyeri.
Gambar 3. Foto menunjukkan latihan penguatan : (a) retraksi skapula; (b) peregangan kapsul posterior; dan (c)
eksorotasi bahu isometrik. Dalam melakukan retraksi skapula, skapula ditarik ke arah sisi yang lain (sesuai arah
panah a)
TAHAP PENCAIRAN
• Pada tahap pencairan, pasien mengalami kembalinya lingkup gerak sendi secara
bertahap. Sangat penting untuk membuat kondisi bahu kembali normal secepat
mungkin dengan gerakan dan kekuatan penuh.
• Latihan penguatan penting dilakukan karena bahu sangat melemah setelah
beberapa bulan melakukan pergerakan minimal.
• Dibandingkan dengan tahap beku, pasien dapat melakukan lebih banyak latihan
mobilitas dan peregangan (mis. Gambar 2 & 3) dengan durasi yang lebih lama,
dalam batas-batas yang dapat ditoleransi.
• Latihan penguatan juga dapat berkembang dari kontraksi isometrik atau statis,
menjadi latihan menggunakan resistance band, dan akhirnya untuk latihan beban
secara bebas atau dengan mesin beban.
• Latihan rotator cuff, serta latihan postur dan latihan untuk otot-otot deltoid dan
dada, dapat dimasukkan dalam perawatan juga
RUJUKAN
• Rujukan ke ahli terapi fisik dapat dilakukan ketika dokter berpikir bahwa kondisi pasien
membutuhkan lebih banyak bimbingan dan dapat mengambil manfaat dari tinjauan
fisioterapis, atau ketika kondisi pasien gagal membaik setelah melakukan uji coba
latihan seperti di atas.
• Rujukan ke spesialis ortopedi mungkin diperlukan jika beberapa penyelidikan
diperlukan, seperti radiografi bahu (untuk mencari kalsifikasi tendonitis atau taji tulang
akromial, yaitu Taji Bigliani Tipe 3) dan pencitraan resonansi magnetik bahu untuk
menyingkirkan adanya robekan cuff.
• Manipulasi Frozen Shoulder di bawah anestesi regional bersama dengan injeksi kortison
sendi glenohumeral intra-articular adalah bentuk pengobatan yang efektif dalam kasus
Frozen Shoulder tanpa robekan cuff. Hal ini terutama bila pasien menginginkan
perbaikan gejala dan menghindari nyeri, kaku, serta proses pencairan bahu bertahap
yang lambat.
KASUS