KOMPOTENSI : MUSKULOSKELETAL
NAMA MAHASISWA : MUHAMMAD HARIS BENNU
NIM :-
TEMPAT PRAKTIK : RS.TNI ANGKATAN LAUT KUPANG,NTT
PEMBIMBING :-
Tanggal Pembuatan SK :-
I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : ARNIA
Umur : 16 Bulan
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan Orang tua : Pedagang
Alamat : Sikumana, Kupang
No. CM : 02- 84- 214
1.Tes Barlow
Bertujuan untuk menguji DDH dengan usaha mengeluarkan kaput femur dari acetabulum
dengan melakukan adduksi kaki bayi dan ibu jari pemeriksa diletakkan dilipatan paha. Positif
bila saat mengeluarkan kaput femur, teraba kaputnya oleh ibu jari pemeriks dan adanya bunyi
klik.
2.Tes Ortolani
Memasukkan kaput femur ke acetabulum dengan melakukan abduksi pada kaki bayi
( gerakan ke laterl) Positif bila ada bunyi klik saaat trochanter ditekan ke dalam
3.Tes Galeazzi
Fleksikan femur, dekatkan atara yang kiri dan kanan lihat apakah lututnya sama panjang
atau tidak
4.Tes Tradenlenberg
Anak berdiri 1 kaki secara bergantian saat berdiri kaki yang DDH (+) akan terlihat. Otot
panggul abductor (menjauhi garis tubuh ). Normalnya otot panggul akan mempertahankan
posisinya tetap.
B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
1. Impairment
1) Tidak dapat berjalan seimbang
2) Keterbatasan gerak dan nyeri untuk ekstensidan gerakan abduksi hip
2. Functional Limitation
Kemampuan dari otot panggul dalam mempertahankan tubuh sangat kuat dan
memerlukan kontraksi yang besar sehingga terkadang terjadi myospasme sebagai
keluhan dari penyakit sekunder CHD.
C. PROGRAM FISIOTERAPI
a. Tujuan jangka pendek
Mengembalikan posisi hip yang megalami dislokasi ke posisi normal dan
mempertahankan posisi caput femur terjaga normal.\
Pasien dapat berjalan dengan normal
Meningkatkan keterbatasan gerak dan menghilangkan nyeri untuk gerakan ekstensi
dan abduksi hip.
- Pavlik Harness
E. RENCANA EVALUASI
- MMT
F. PROGNOSIS
Baik
G. PELAKSANAAN TERAPI
1. Stretching Exercise
Teknik : Posisi pasien serileks mungkin terutama pada daerah yang akan
diterapi, posisi terapis berada di depan pasien.
HASILTERAPI AKHIR
Kekuatan otot tetap terutama pada hip joint
Perubahan LGS pada Hip Joint terutama pada gerakan ekstensi dan abduksi hip
Pasien belum mampu berjalan dengan normal
Mengetahui
Pembimbing, Praktikan
Muhammad Haris
Bennu
CatatanPembimbing:
A. Masalah Kesehatan
1) Pengertian
CTEV adalah suatu kondisi di mana kaki pada posisi adduksi, supinasi dan
CDH (Congenital Dislocation of the Hip) atau yang dalam bahasa Indonesia
adalah Dislokasi Panggul Kongenital, mempunyai istilah lain yang lebih
baru yaitu DDH (Developmental Displacement of the Hip).
DDH merupakan kelainan kongenital dimana terjadi dislokasi pada panggul
karena acetabulum dan caput femur tidak berada pada tempat seharusnya
CDH mencakup subluksasi, dislokasi dan displasia (kegagalan pertumbuhan
tulang acetabulum dan proximal femur). Dislokasi panggul adalah femoral
head berada diluar dari acetabulum tetapi masih didalam kapsul. Subluksasi
panggul adalah femoral head bergeser ke samping juga atas dan masih
bersentuhan dengan bagian dari acetabulum. Panggul stabil pada posisi
fleksi dan abduksi, pada subluksasi posisi panggul ekstensi dan adduksi. Saat
panggul mengalami dislokasi atau subluksasi, perkembangan tulang femoral
head dan acetabulum menjadi tidak normal, yang akan
menyebabkan displasia.
2) Insidensi dan Prevalensi