0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan2 halaman
Tugas merangkum rentang perkembangan manusia membahas perubahan otak dari dewasa hingga lanjut usia. Otak akan menyusut dan melambat seiring bertambahnya usia, dengan berat otak berkurang 5-10% antara usia 20-90 tahun. Beberapa area otak lebih rentan menyusut dibanding area lain, seperti korteks prefrontal yang menyebabkan penurunan memori dan kognitif pada lanjut usia. Otak juga ma
Tugas merangkum rentang perkembangan manusia membahas perubahan otak dari dewasa hingga lanjut usia. Otak akan menyusut dan melambat seiring bertambahnya usia, dengan berat otak berkurang 5-10% antara usia 20-90 tahun. Beberapa area otak lebih rentan menyusut dibanding area lain, seperti korteks prefrontal yang menyebabkan penurunan memori dan kognitif pada lanjut usia. Otak juga ma
Tugas merangkum rentang perkembangan manusia membahas perubahan otak dari dewasa hingga lanjut usia. Otak akan menyusut dan melambat seiring bertambahnya usia, dengan berat otak berkurang 5-10% antara usia 20-90 tahun. Beberapa area otak lebih rentan menyusut dibanding area lain, seperti korteks prefrontal yang menyebabkan penurunan memori dan kognitif pada lanjut usia. Otak juga ma
1. Lukman Nur Prasetyo (18/427972/PS/07671) 2. Vanda Azmi Sabrina (18/430624)/PS/07781 3. Uliyatul Wakhidah (18/430622/PS/07779) 4. Ivana Nur Intishar (18/427964/PS/07663) 5. Rahadian Dandyaswara Hidayat (18/427989/PS/07688)
Perkembangan Otak Manusia Dewasa-Lansia
Perubahan pada otak terus berlangsung pada masa dewasa. Otak manusia akan menyusut dan melambat secara perlahan. Rata-rata pada umur 20-90 tahun, berat otak berkurang 5-10%. Dalam satu analisis, disimpulkan bahwa penurunan volume otak pada usia tua terutama disebabkan oleh penyusutan neuron, penurunan jumlah sinapsis, dan berkurangnya panjang akson tetapi hanya sebagian kecil disebabkan oleh hilangnya neuron. Berikut beberapa penelitian mengenai perkembangan otak dan kondisi otak pada usia dewasa- lansia: 1. Otak akan kehilangan 5 hingga 10 persen dari berat dan volumenya antara usia 20 dan 90. 2. Sebuah penelitian menemukan penurunan volume dan volume total otak dalam struktur otak utama seperti lobus frontal dan hippocampus dari usia 22 hingga 88 tahun. 3. Studi lain menemukan bahwa volume otak 15 persen lebih sedikit pada orang dewasa tua daripada orang dewasa muda. 4. Beberapa area menyusut lebih dari yang lain, seperti korteks prefrontal yang menyusut karena penuaan. Penyusutan ini mengakibatkan penurunan kerja memori dan aktivitas kognitif lainnya pada orang dewasa tua. Daerah sensorik otak - seperti korteks visual primer, korteks motorik primer, dan korteks somatosensorik - kurang rentan terhadap proses penuaan. 5. Perlambatan umum fungsi di otak dan sumsum tulang belakang dimulai pada usia dewasa pertengahan dan semakin melambat di akhir masa dewasa. 6. Koordinasi fisik dan kinerja intelektual terpengaruh oleh usia. Misalnya, setelah usia 70, banyak orang dewasa tidak lagi menunjukkan refleks sentakan lutut dan pada usia 90 sebagian besar refleks jauh lebih lambat. 7. Penuaan juga mengakibatkan penurunan produksi beberapa neurotransmiter, seperti asetilkolin yang mengakibatkan hilangnya memori, terutama pada orang dengan penyakit Alzheimer. Selain itu, pengurangan dopamin parah mengakibatkan berkurangnya kontrol motorik pada penyakit Parkinson. 8. Terjadinya kerusakan pada selubung mielin yang membungkus akson, yang terkait dengan pemrosesan informasi pada orang dewasa tua. Otak manusia juga mampu beradaptasi. Otak manusia memiliki kemampuan perbaikan yang luar biasa. Pada orang dewasa tua, otak hanya kehilangan sebagian dari kemampuannya untuk berfungsi. Aktivitas yang dilakukan oleh orang dewasa tua dapat memengaruhi perkembangan otak. Sebagai contoh, olahraga aerobik mengakibatkan penambahan volume hippocampus yang lebih besar yang menyebabkan memori yang semakin baik. Tiga area mencerminkan kemampuan otak dalam beradaptasi pada orang dewasa: (1) kapasitas untuk menghasilkan neuron baru atau neurogenesis, (2) pertumbuhan dendrit, dan (3) delateralization. Suatu penelitian pada hewan menunjukkan bahwa olahraga dapat menghasilkan sel-sel otak baru pada tikus dan bahwa stres mengurangi tingkat kelangsungan hidup sel. Hal ini berarti bahwa stres juga berpegaruh terhadap kelangsungan hidup sel neuron. Penelitian lain telah menemukan bahwa ketika tikus secara kognitif ditantang untuk mempelajari sesuatu, sel-sel otak baru bertahan lebih lama. Selain pada hewan, neurogenesis dapat terjadi pada manusia. Namun, neurogenesis hanya terjadi di dua daerah otak: hippocampus (yang terlibat dalam memori) dan olfactori bulb (yang terlibat dalam penciuman).
Sumber: Santrock, J. W. 2016. A Topical Approach to Life-Span Development Eight Edition. New York: McGraw-Hill Education.