Anda di halaman 1dari 24

TUGAS BISNIS PLAN

CHIPS JAJE TUJAK ( JEJAK )

Oleh :
Muh.Syahekh Mauliddin S ( F1C018093 )
Muhammad Amirul Anshari ( F1C018095 )
Muhammad Daffa Mahendra Putra ( F1C018096 )
Riyan Fenando ( F1C018098 )

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................................... 1


BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan ....................................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat ..................................................................................................................................... 4
1.5 Luaran Kegiatan ....................................................................................................................... 4
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .................................................................. 5
2.1 Deskripsi Produk....................................................................................................................... 5
2.3 Potensi Sumber Daya ................................................................................................................ 5
2.2 Peluang Pasar dan Strategi Pasar .............................................................................................. 5
2.4 Analisis SWOT ......................................................................................................................... 6
2.5 Analisis Biaya ........................................................................................................................... 7
BAB III METODE PELAKSANAAN ........................................................................................... 9
3.1 Tahapan Produksi...................................................................................................................... 9
3.2 Grand strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) ..................................................... 10
3.3 Strategi Pemasaran .................................................................................................................. 10
BAB IV ......................................................................................................................................... 12
BIAYA .......................................................................................................................................... 12
4.1 Anggaran Biaya ...................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang memiliki
potensi pariwisata yang sangat menjanjikan dan mengalami peningkatan jumlah wisata dari
tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, jumlah kunjungan
wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2012 yaitu 1,6 juta wisatawan
dan pada tahun 2019 kunjungan wisatawan di Provinsi NTB tahun 2019 sebanyak 3,7 juta
wisatawan. Keindahan pariwisata di Pulau Lombok telah mendapatkan pengakuan dunia
dengan memperoleh penghargaan seperti pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 Pulau Lombok
meraih penghargaan World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best Halal
Tourism Destination dalam ajang The World Halal Travel Summit & Exhibition (Ros, 2017).
Pada tahun 2021 MotoGP akan digelar di Pulau Lombok, tentunya tidak kecil jumlah orang
yang akan datang ke NTB untuk menyaksikan para bintang lintasan berlaga di Kawasan
Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kehadiran para peserta dan penonton ini akan berdampak
langsung pada permintaan berbagai jenis kebutuhan, terutama pada kebutuhan makanan oleh-
oleh khas lombok.
Selain memiliki potensi pariwisata, NTB juga memiliki potensi dari segi pangan lokal,
tepatnya di Pulau Lombok memiliki berbagai macam jajanan tradisional yang harus
dilestarikan keberadaannya. Jajanan tradisional Lombok merupakan salah satu dari ciri khas
dan harta kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, tidak hanya dari sisi rasa, bentuk yang
bermacam–macam dan menarik, tetapi dari warna–warnanya juga beranekaragam (Maladi,
2007). Salah satu makanan tradisional khas Lombok adalah jaje tujak. Jaje tujak dalam bahasa
Indonesia berarti jajan tumbuk yaitu jajan yang dibuat dengan cara ditumbuk. Sukenti, dkk
(2016) menyatakan bahwa jaje tujak banyak disajikan pada waktu upacara keagamaan atau
acara adat sehingga produksi jaje tujak bisa saja sewaktu-waktu akan hilang. Untuk
menghindari hal ini, jaje tujak perlu dimodifikasi menggunakan teknologi tepat guna dalam
pengolahannya.
Potensi jajanan lokal Lombok ternyata belum dikembangkan secara luas oleh
masyarakat sekitar, mereka hanya membuat jajanan ini sebagai jajanan basah yang disuguhkan
jika ada acara-acara besar dan belum adanya kreasi dan dan inovasi menjadi produk olahan
yang berbeda. Jaje tujak biasanya tidak bisa bertahan lama di suhu ruangan hanya mampu
bertahan 1-3 hari. Hal ini menjadi sebuah kendala apabila produk akan dipasarkan secara luas
baik di dalam maupun di luar negeri. Kerusakan pada jaje tujak dapat dihambat dengan cara
melakukan teknologi tepat guna untuk mengolah jaje tujak menjadi produk baru. Teknologi
tepat guna yang bisa dilakukan adalah pengeringan sehingga mengurangi kadar air dan merubah
bentuk jaje tujak menjadi chips.
Chips merupakan makanan camilan (snack) yang mempunyai daya awet yang cukup
tinggi, rasa yang enak dan variasi yang banyak sehingga dapat memenuhi selera konsumen.
Chips makanan yang sangat digemari oleh semua orang, mulai dari anak-anak, remaja, muda,
dewasa bahkan sampai orang tua ini merupakan produk olahan pangan yang menggunakan
bahan baku secara langsung tanpa ada pencampuran dengan bahan lain seperti tapioca atau
terigu sebagai bahan pengisi. Chips biasanya diproses dari bahan baku dalam bentuk irisan
(hasil perajangan bahan baku) melalui proses penjemuran atau tanpa penjemuran, kemudian
digoreng (Estiasih, 2010).
Menanggapi hal tersebut kami menciptakan suatu produk yaitu JEJAK (Chips Jaje
Tujak) inovasi jajanan tradisional sebagai oleh-oleh halal dan bergizi khas Lombok. Chips Jaje
Tujak merupakan olahan berupa kripik yang merupakan produk kembangan dari jajanan Jaje
Tujak basah yang dikombinasikan dengan varian rasa yaitu rasa original, gula manis, coklat,
keju dan balado. Produk ini cocok dipasarkan untuk mengembangkan pangan lokal daerah
sehingga memiliki daya jual maupun daya saing yang tinggi. Produk ini selain memiliki
keterbaruan dari segi bentuk dan rasa, juga memiliki keterbaruan pada kemasan dan pelabelan
sehingga dapat dijadikan sebagai jajanan oleh-oleh khas Lombok.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana prospek pengembangan usaha Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
b. Bagaimana analisis kelayakan usaha dari Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
c. Bagaimana cara membuat Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
d. Bagaimana strategi pemasaran Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui prospek pengembangan usaha Chips Jaje Tujak (JEJAK)
b. Untuk mengetahui analisis kelayakan usaha dari Chips Jaje Tujak (JEJAK)
c. Untuk mengetahui cara membuat Chips Jaje Tujak (JEJAK)
d. Untuk mengetahui strategi pemasaran Chips Jaje Tujak (JEJAK)
1.4 Manfaat
a. Memberikan inovasi produk terbaru dengan metode pengolahan yang mudah sehingga
dapat mendorong kreativitas dan daya inovasi mahasiswa serta masyarakat luas.
b. Untuk mengembangkan Chips Jaje Tujak sebagai usaha yang berprospek dan menjadi
trend dikalangan masyarakat lokal maupun mancanegara.
c. Memberikan stimulasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara berbasis potensi lokal
yang belum dikembangkan secara maksimal.
d. Mengetahui strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dari usaha jajanan Chips
Jaje Tujak sebagai pengembangan potensi pangan lokal dilombok yang dikemas dalam
bentuk jajanan oleh oleh khas Lombok.
1.5 Luaran Kegiatan
a. Meciptakan produk makanan khas Lombok yang mempunyai nilai ekonomi, budaya dan
kesehatan.
b. Menghasilkan laporan kemajuan PKM.
c. Menghasilkan laporan akhirPKM.
d. Publikasi hasil kegiatan dalam bentuk video.
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Deskripsi Produk

Gambar 1. Produk Jejak


Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang, penulis berusaha
merancang ide bisnis berupa makanan oleh-oleh khas Lombok yang merupakan inovasi produk
olahan beras ketan dan kelapa parut berupa chips dengan berbagai varian rasa. Produk tersebut
bernama produk JEJAK (Chips Jaje Tujak). Produk ini dijadikan dalam bentuk kripik dengan
aneka rasa seperti rasa original, gula manis, coklat, keju dan balado, yang bisa bertahan hingga
3 bulan. Kemasan yang digunakan adalah kemasan standing pouch aluminium foil. Produk ini
bisa menjadi pilihan oleh-oleh baru bagi wisatawan yang berkunjung ke NTB, khususnya ke
Lombok. Produk ini bisa ditemukan di berbagai sentral penjualan oleh-oleh Lombok seperti di
kawasan wisata Mandalika, Pantai Senggigi, Taman Nasional Gunung Rinjani, Sasaku dan
sebagainya.
2.3 Potensi Sumber Daya
Proses pembuatan produk dari bahan baku utama beras ketan dan parutan kelapa tidaklah
sulit. Sumber daya alam untuk mendukung pengembangan produk ini jumlahnya sangat
melimpah dan bersifat kontinyu tidak dipengaruhi oleh musim, produk JEJAK ini akan terus
berkembang karena sangat didukung dengan sumber daya yang ada.

2.2 Peluang Pasar dan Strategi Pasar


Chips Jaje Tujak aman dikonsumsi untuk semua kalangan dikarenakan proses
pengolahannya tanpa menggunakan minyak dan tidak di goreng sehingga aman bagi kesehatan
tubuh. Oleh karena itu, target pasar kami adalah semua kalangan baik usia tua maupun muda,
pelajar, karyawan, mahasiswa, dan lain sebagainya. Untuk merealisasikannya, maka kami
menentukan lokasi outlet kami nantinya haruslah berdekatan dengan tempat keramaian dan
sering dilalui atau menjadi akses bagi banyak orang.
Lokasi usaha juga merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat menunjang bagi
berkembang atau tidaknya suatu usaha nantinya. Dalam menentukan lokasi usaha, berikut ini
adalah beberapa hal yang kami pertimbangkan:
1. Lokasi usaha strategis, berdekatan dengan keramaian dan merupakan pusat usaha kuliner di
Kota Mataram.
2. Lokasi dekat dengan sekolah dan kos-kosan mahasiswa maupun karyawan. 3. Kawasan
rekreasi, perumahan, perkantoran, dan kampus.
4. Media online.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha kami adalah di daerah Kota Mataram,
seperti di jalan Udayana, Majapahit, Sangkareang, dan media online seperti Instagram,
Facebook, Ttwitter, Tokopedia, Shopee dan aplikasi jual beli online lainnya.

2.4 Analisis SWOT


1. Kekuatan (Strenght)
a. Bahan baku mudah didapatkan di Lombok.
b. Mendapatkan apresiasi yang baik dari konsumen karena telah melakukan produksi
sebelumnya.
c. Produk JEJAK dikemas dengan kemasan yang praktis, desain yang menarik dan sesuai
dengan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB) sehingga mutu produk yang
dihasilkan terjamin.
d. Harga produk JEJAK terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
e. Produk JEJAK merupakan produk baru yang memilki daya simpan yang cukup lama.
f. Pada proses pengeringan dilakukan dengan pengeringan Green House sehingga
pengeringan berlangsung cepat.
g. Pengolahan dengan metode air frying yaitu metode penggorengan menggunakan
minyak dalam jumlah yang sedikit sehingga chips ini dapat dikelompokkan dalam
kategori makanan sehat.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Jumlah tenaga produksi terbatas.
b. Skala usaha JEJAK yang masih kecil.
c. Produk masih baru sehingga membutuhkan tenaga yang ekstra dalam mempromosikan
produk.
3. Peluang (Opportunity)
a. Jumlah bahan baku tersedia dengan kapasitas yang cukup banyak di pasar sehingga
mudah didapatkan dan harga bahan baku murah.
b. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.
c. Belum ada usaha chips aneka rasa berbahan dasar jaje tujak.
d. Kebutuhan akan makanan oleh-oleh terus meningkat.
e. Tingginya keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat.
4. Ancaman (Threat)
a. Persaingan pasar yang ketat dengan kemunculan produk serupa sehingga mengalihkan
pilihan konsumen dari produk JEJAK.
b. Pergantian selera konsumen yang cepat.
c. JEJAK merupakan produk baru tentu akan membutuhkan proses untuk dikenal
masyarakat, kemungkinan yang terjadi bisa saja produk ditolak dan diterima dengan
baik oleh masyarakat.
2.5 Analisis Biaya
Produksi produk akan dilakukan dilakukan dua belas kali produksi selama 3 bulan. Jika
dalam satu kali produksi mampu dihasilkan 100 kemasan/100 gr dan akan dijual dengan harga
jual 12.000/kemasan maka dalam tiga bulan mampu dihasilkan 1.200 kemasan/100 gr
sehingga akan didapatkan pendapatan dan keuntungan yaitu :
Total biaya satu kali produksi = Rp. 823.000
Total produk yang dihasilkan dalam satu kali produksi = 10 kg
Harga jual perkemasan (100 gr) = Rp.12.000
Total penjualan dari 10 kg bahan = Rp.1.200.000
Total keuntungan = Total penjualan - Total biaya satu kali produksi

= Rp. 1.200.000 – Rp. 823.000

= Rp. 377.000

Keuntungan satu kali produksi sebesar Rp. 377.000-, sehingga dalam tiga bulan akan
didapatkan keuntungan sebesar Rp. 4.524.000-.

Analisis BEP (Break Event Point)


a. BEP volume produksi
BEP = Biaya satu kali produksi
Harga jual

= 823.000
12.000
= 68 kemasan

Maka, modal awal akan kembali setelah produksi sebanyak 68 kemasan/100 gr. Jadi
apabila dalam satu kali produksi dihasilkan 100 kemasan, maka akan diperoleh keuntungan
sebanyak 100-68 = 32 kemasan.
b. BEP Harga Produksi
BEP = Biaya variabel dalam satu kali produksi
Jumlah minimal produksi

= 823.000
100
= Rp. 8.230/kemasan

Jadi harga satu kemasan chips jaje tujak sebesar Rp. 8.230,- merupakan harga dimana biaya
atau modal produksi kembali sehingga untuk mendapatkan keuntungan harga perkemasan
dijual diatas Rp. 8.230,-. Dengan harga jual perkemasan Rp. 12.000,- akan memberikan
keuntungan sebesar Rp. 3.770,-.
Analisis Kelayakan Usaha (Chash Flow 1 Tahun)
Tabel 1.Chash Flow
Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan Dikurangi 1.200.000
pembayaran kas untuk beban 823.000

Arus kas bersih 377.000


ARUS KAS PENDANAAN
Kas oleh pemilik Arus kas bersih 8.863.000
8.863.000
BAB III

METODE PELAKSANAAN

Untuk mengembangkan rencana bisnis produk JEJAK ini, maka diperlukan beberapa
tahapan yang akan dilaksanakan yaitu tahapan produksi, tahapan strategi bisnis serta tahapan
penentuan pasar dan metode pemasaran dalam rangka untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.1 Tahapan Produksi
Produksi di lakukan di Lingkungan Kekalik, Kota Mataram dikarenakan tempat strategis dan
dekat dengan faktor produksi yaitu bahan baku. Beberapa Proses dalam tahapan produksi ini:
a. Persiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah kompor air fryer, nampan, cutter, panci, lesung, talenan,
sendok, anyaman penjemur, dan baskom. Sedangkan bahan baku yang digunakan pada
pembuatan jaje tujak yaitu beras ketan, garam dan kelapa parut, minyak goreng dan
bumbu-bumbu.
b. Proses Pra Pengolahan
Proses ini dimulai dari sortasi untuk memilih bahan baku yang berkualitas. Kemudian
dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran, setelah itu dilakukan perendaman
selama 1,5 jam kemudian ditiriskan 1-2 jam untuk mengurangi air pada beras ketan.
c. Proses Pengolahan Bahan
Tahap pengolahan merupakan tahap ketiga dalam pembuatan produk JEJAK. Pada tahap
ini dilakukan kegiatan diantaranya pengukusan I selama 30 menit hingga didapatkan
beras ketan yang setengah matang, pencampuran bahan yaitu menggunakan garam dan
kelapa parut kemudian diaduk hingga merata. Selanjutnya dilakukan pengukusan II
selama 20 menit dengan ditandai semua bahan sudah matang. Kemudian ditumbuk dalam
kondisi masih panas agar mudah dibentuk dan tercamput rata, selanjutnya yaitu ditiriskan
selama 12 jam yang bertujuan untuk mengeraskan tekstur jaje tujak sehingga mudah
untuk diiris.
d. Proses Pengirisan Jaje Tujak
Tahap selanjutnya yaitu pengirisan jaje tujak menggunakan cutter dengan ketebalan 2
mm.
e. Proses Pengeringan
Hasil pengirisan jaje tujak pada proses sebelumnya kemudian di jemur dengan
menggunakan pengeringan Green House selama 2 hari.
f. Proses Penggorengan
Proses penggorengan dilakukan dengan metode air fryer. Hal ini bertujuan agar chips
memiliki kandungan rendah lemak sehingga dapat menjadi alternatif cemilan sehat.
Produk JEJAK memiliki berbagai varian rasa diantaranya chips JEJAK rasa original, gula
manis, coklat, keju dan balado.
g. Proses Pengemasan
Proses pengemasan menggunakan kemasan standing pouch aluminium foil yang didesain
sedemikian rupa. Tahap ini bertujuan agar produk JEJAK memiliki daya tarik terhadap
konsumen melalui kemasan yang menarik, rapi dan higenis. Selain itu, dengan dilakukan
pengemasan yang baik mampu memperpanjang masa simpan produk.
h. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir program kegiatan tersebut guna mengukur sejauh mana
pencapaian dari program dan hasil akhir program. Hasil akhir ini menjadi bahan evaluasi
untuk program selanjutnya.
3.2 Grand strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
Dalam melakukan segmenting dan targeting kami membagi berdasarkan geografi,demografi
dan psikografi. Setelah membagi segmentasi, kami melakukan targeting terhadap setiap
subsegment yang telah disebutkan dalam tabel dan dibedakan dengan warna merah.

Wilayah dalam suatu


Minat: suka Geografi negara: Perkotaan,
ngemil, tidak pedesaan.
sukangemil.

Status: wisatawan,
bukan wisatawan. Usia: usia produktif,
Market
usia non produktif.
Gaya hidup: Segmentation
sehat dan Pekerjaan: pelajar,
praktis, praktis mahasiswa, pengusaha,
Psikografi Demografi guru, dll.
tapi tidak
sehat.
Penghasilan:
rendah,
menengah, atas.

Gambar 2. Segmenting dan Targeting


Untuk positioning produk JEJAK pada benak konsumen dengan menciptakan tagline
"Kawan Setia Buat Santai". Hal ini menciptakan citra produk sebagai cemilan yang praktis
dan enak.
3.3 Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan Produk JEJAK, kami menggunakan bauran pemasaran yang
berlandaskan pada (4P) Product, Price, Place and Promotion yang bertujuan agar produk
JEJAK yang kami produksi sesuai dengan grand strategi yang kami rencanakan.
a. Product
JEJAK menawarkan produk dalam bentuk chips yang terbuat dari beras ketan dan
kelapa parut yang dikeringkan dengan berbagai varian rasa milenial. Kualitas produk
JEJAK dapat dijamin, hal ini karena pengusaha menggunakan bahan baku berkualitas,
dengan proses pengolahan yang higenis dan sanitasi.
b. Price
Harga jual produk JEJAK yaitu Rp12.000 untuk satu kemasan ukuran 100 gr. Harga
tersebut adalah harga yang terjangkau bagi masyarakat sasaran.
c. Place
Produk JEJAK dipasarkan ke seluruh kota dan kabupaten di pulau Lombok, dengan
pusat pemasaran yaitu di wilayah kota mataram. Kedepannya diharapkan produk JEJAK
mampu menembus pasar nasional hingga internasional.
d. Promotion
Produk JEJAK dipasarkan melalui kegiatan pemasaran offline maupun online. Terlebih
di masa pandemi ini, promosi serta penjualan lebih ditekankan untuk dilakukan secara
online untuk menghindari penyebaran COVID-19. Kegiatan pemasaran online
dilakukan melalui Instagram, facebook, Whatsapp dan Line serta menggunakan jasa
endorse. Sedangkan kegiatan pemasaran offline dilakukan dengan pemasaran dari mulut
ke mulut maupun mengenalkan produk pada kegiatan seminar nasional, pameran, expo
dan menitipkan barang di gerai.
BAB IV
RENCANA ANGGRAN BIAYA
4.1 Rencana Anggaran Biaya
Rencana Anggaran biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan Program pembuatan produk
CHIPS JAJE TUJAK ( JEJAK ) ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan 5.920.000

2. Bahan habis pakai 823.000

3. Perjalanan 520.000

4. Lain-lain 1.600.000

8.863.000
DAFTAR PUSTAKA

BPS.2016. Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Angka 2016. Mataram. CV. Maharani.
Estiasih, T. 2010. Problematika Industri Makanan Ringan (Industri Aneka Makanan Kripik).
Pelatihan Makanan Olahan di Kabupaten Mojokerto tanggal 9 Desember 2010.
Maladi, Y., 2007. Gumi Sasak Dalam Sejarah. Lombok: Penerbit Yayasan Budaya Sasak Lestari.
Ros. 2017. Lombok kembali raih tiga juara dalam ajang “World Halal Tourism
Awards2016”.[online].(http://www.suarantb.com/news/2016/12/08/16667/lombok.ke
mbali.raih.tiga.juara.dalam.ajang.world.halal.tourism.awards.2016). diakses pada
tanggal 12 November 2020.
Sukenti,K.,L.Hakim,S.Indriyani,Y.PurwantodanP.J.Matthews.2016.Ethnobotanical study on local
cuisine ofthe Sasak tribe in Lombok Island,Indonesia. Journal of Ethnic
Foods3(2016):189-200.
TUGAS BISNIS PLAN
KELOMPOK 3
CHIPS JAJE TUJAK
( JEJAK )
01 Muh.Syahekh Mauliddin S ( F1C018093 )
ANGGOTA KELOMPOK :

02 Muhammad Amirul Anshari ( F1C018095 )

03 Muhammad Daffa Mahendra Putra ( F1C018096 )

04 Riyan Fenando ( F1C018098 )


LATAR BELAKANG
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah yang memiliki
potensi pariwisata yang sangat menjanjikan dan mengalami peningkatan jumlah wisata dari
tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, jumlah
kunjungan wisatawan mengalami peningkatan yang signifikan pada tahun 2012 yaitu 1,6 juta
BUY wisatawan dan pada tahun 2019 kunjungan wisatawan di Provinsi NTB tahun 2019 sebanyak
3,7 juta wisatawan. Keindahan pariwisata di Pulau Lombok telah mendapatkan pengakuan
dunia dengan memperoleh penghargaan seperti pada tahun 2015 dan pada tahun 2016 Pulau
Lombok meraih penghargaan World’s Best Halal Honeymoon Destination dan World’s Best
Halal Tourism Destination dalam ajang The World Halal Travel Summit & Exhibition (Ros,
2017). Pada tahun 2021 MotoGP akan digelar di Pulau Lombok, tentunya tidak kecil jumlah
orang yang akan datang ke NTB untuk menyaksikan para bintang lintasan berlaga di
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kehadiran para peserta dan penonton ini akan
berdampak langsung pada permintaan berbagai jenis kebutuhan, terutama pada kebutuhan
makanan oleh-oleh khas lombok.
Menanggapi hal tersebut kami menciptakan suatu produk yaitu JEJAK (Chips Jaje
Tujak) inovasi jajanan tradisional sebagai oleh-oleh halal dan bergizi khas Lombok. Chips
Jaje Tujak merupakan olahan berupa kripik yang merupakan produk kembangan dari jajanan
Jaje Tujak basah yang dikombinasikan dengan varian rasa yaitu rasa original, gula manis,
coklat, keju dan balado. Produk ini cocok dipasarkan untuk mengembangkan pangan lokal
daerah sehingga memiliki daya jual maupun daya saing yang tinggi. Produk ini selain

SELL memiliki keterbaruan dari segi bentuk dan rasa, juga memiliki keterbaruan pada kemasan dan
pelabelan sehingga dapat dijadikan sebagai jajanan oleh-oleh khas Lombok.
DESKRIPSI PRODUK
Chips Jaje Tujak aman dikonsumsi untuk semua kalangan
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar dikarenakan proses pengolahannya tanpa menggunakan minyak
belakang, penulis berusaha merancang ide bisnis berupa makanan dan tidak di goreng sehingga aman bagi kesehatan tubuh. Oleh
oleh-oleh khas Lombok yang merupakan inovasi produk olahan karena itu, target pasar kami adalah semua kalangan baik usia tua
beras ketan dan kelapa parut berupa chips dengan berbagai varian maupun muda, pelajar, karyawan, mahasiswa, dan lain
rasa. Produk tersebut bernama produk JEJAK (Chips Jaje Tujak). sebagainya. Untuk merealisasikannya, maka kami menentukan
Produk ini dijadikan dalam bentuk kripik dengan aneka rasa seperti lokasi outlet kami nantinya haruslah berdekatan dengan tempat
rasa original, gula manis, coklat, keju dan balado, yang bisa keramaian dan sering dilalui atau menjadi akses bagi banyak
bertahan hingga 3 bulan. Kemasan yang digunakan adalah kemasan orang.
standing pouch aluminium foil. Produk ini bisa menjadi pilihan
oleh-oleh baru bagi wisatawan yang berkunjung ke NTB, khususnya
ke Lombok. Produk ini bisa ditemukan di berbagai sentral penjualan
oleh-oleh Lombok seperti di kawasan wisata Mandalika, Pantai
Senggigi, Taman Nasional Gunung Rinjani, Sasaku dan sebagainya.

Proses pembuatan produk dari bahan baku utama beras ketan dan
parutan kelapa tidaklah sulit. Sumber daya alam untuk mendukung
pengembangan produk ini jumlahnya sangat melimpah dan bersifat
kontinyu tidak dipengaruhi oleh musim, produk JEJAK ini akan terus
berkembang karena sangat didukung dengan sumber daya yang ada.
ANALISIS BIAYA
Produksi produk akan dilakukan dilakukan dua belas kali produksi selama 3 bulan. Jika dalam satu kali produksi mampu dihasilkan 100 kemasan/100 gr dan akan dijual dengan
harga jual 12.000/kemasan maka dalam tiga bulan mampu dihasilkan 1.200 kemasan/100 gr sehingga akan didapatkan pendapatan dan keuntungan yaitu :

Total biaya satu kali produksi = Rp. 823.000


Total produk yang dihasilkan dalam satu kali produksi = 10 kg BEP = Biaya satu kali produksi
Harga jual perkemasan (100 gr) = Rp.12.000 Harga jual
Total penjualan dari 10 kg bahan = Rp.1.200.000
Keuntungan satu kali produksi sebesar Rp. 377.000-, sehingga dalam = 823.000
tiga bulan akan didapatkan keuntungan sebesar Rp. 4.524.000-. 12.000
= 68 kemasan
BEP = Biaya variabel dalam satu kali produksi
Jumlah minimal produksi
Analisis BEP (Break Event Point)
= 823.000
100 BUY •BEP volume produksi
Maka, modal awal akan kembali setelah produksi sebanyak 68
= Rp. 8.230/kemasan kemasan/100 gr. Jadi apabila dalam satu kali produksi dihasilkan 100
kemasan, maka akan diperoleh keuntungan sebanyak 100-68 = 32
kemasan.
•BEP Harga Produksi
Jadi harga satu kemasan chips jaje tujak sebesar Rp. 8.230,-
merupakan harga dimana biaya atau modal produksi kembali sehingga
untuk mendapatkan keuntungan harga perkemasan dijual diatas Rp.
8.230,-. Dengan harga jual perkemasan Rp. 12.000,- akan
memberikan keuntungan sebesar Rp. 3.770,-.
SELL
Wilayah dalam suatu negara:
Perkotaan, pedesaan.

Grand strategi Minat: suka ngemil,


tidak sukangemil.
Geografi

Status: wisatawan,

STP (Segmenting, bukan wisatawan.

Gaya hidup: sehat


dan praktis, praktis

Targeting, tapi tidak sehat.


Market
Segmentation
Usia: usia produktif, usia non
produktif.

Pekerjaan: pelajar, mahasiswa,


pengusaha, guru, dll.

Positioning) Penghasilan: rendah,


menengah, atas.
Psikografi Demografi

Dalam melakukan segmenting dan targeting kami


membagi berdasarkan geografi,demografi dan
psikografi. Setelah membagi segmentasi, kami
melakukan targeting terhadap setiap subsegment yang
telah disebutkan dalam tabel dan dibedakan dengan
warna merah.
Strategi Pemasaran
4P
a. Product
JEJAK menawarkan produk dalam bentuk chips yang terbuat dari beras ketan dan
kelapa parut yang dikeringkan dengan berbagai varian rasa milenial. Kualitas
produk JEJAK dapat dijamin, hal ini karena pengusaha menggunakan bahan baku
berkualitas, dengan proses pengolahan yang higenis dan sanitasi.
BUY

b. Price
Harga jual produk JEJAK yaitu Rp12.000 untuk satu kemasan ukuran 100 gr.
Harga tersebut adalah harga yang terjangkau bagi masyarakat sasaran.

SELL c. Place
Produk JEJAK dipasarkan ke seluruh kota dan kabupaten di pulau Lombok,
BUY dengan pusat pemasaran yaitu di wilayah kota mataram. Kedepannya diharapkan
produk JEJAK mampu menembus pasar nasional hingga internasional.

SELL d. Promotion
Produk JEJAK dipasarkan melalui kegiatan pemasaran offline maupun online.
Terlebih di masa pandemi ini, promosi serta penjualan lebih ditekankan untuk
dilakukan secara online untuk menghindari penyebaran COVID-19. Kegiatan
pemasaran online dilakukan melalui Instagram, facebook, Whatsapp dan Line serta
menggunakan jasa endorse. Sedangkan kegiatan pemasaran offline dilakukan
dengan pemasaran dari mulut ke mulut maupun mengenalkan produk pada kegiatan
seminar nasional, pameran, expo dan menitipkan barang di gerai.
Tahapan Produksi
Persiapan Alat dan
bahan Proses Pengeringan

Proses pra pengolaan


Proses
Penggorengan

Proses Pengolahan
Bahan
Proses Pengemasan

Pengirisan Jaje
Tujak Evaluasi
RENCANA ANGGARAN BIAYA
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Peralatan 5.920.000

2. Bahan habis pakai 823.000

3. Perjalanan 520.000

4. Lain-lain 1.600.000

8.863.000
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai