Anda di halaman 1dari 23

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... i


BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA ....................................... 3
2.1 Deskripsi Produk ........................................................................................ 3
2.2 Analisis SWOT .......................................................................................... 4
2.3 Analisis Biaya ............................................................................................ 5
BAB III METODE PELAKSANAAN .............................................................. 6
3.1 Tahapan Produksi ....................................................................................... 6
3.2 Grand strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning) ........................... 7
3.3 Strategi Pemasaran ..................................................................................... 8
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ................................................ 9
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10
LAMPIRAN…………………………………………………………..………..11
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing…….....11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan…………………………………....18
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas………20
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana……………………….……….22

i
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu daerah
yang memiliki potensi pariwisata yang sangat menjanjikan dan mengalami
peningkatan jumlah wisata dari tahun ke tahun. Menurut data dari Badan Pusat
Statistik (BPS) Provinsi NTB, jumlah kunjungan wisatawan mengalami
peningkatan yang signifikan pada tahun 2012 yaitu 1,6 juta wisatawan dan
pada tahun 2019 kunjungan wisatawan di Provinsi NTB tahun 2019 sebanyak
3,7 juta wisatawan. Keindahan pariwisata di Pulau Lombok telah mendapatkan
pengakuan dunia dengan memperoleh penghargaan seperti pada tahun 2015
dan pada tahun 2016 Pulau Lombok meraih penghargaan World’s Best Halal
Honeymoon Destination dan World’s Best Halal Tourism Destination dalam
ajang The World Halal Travel Summit & Exhibition (Ros, 2017). Pada tahun
2021 MotoGP akan digelar di Pulau Lombok, tentunya tidak kecil jumlah
orang yang akan datang ke NTB untuk menyaksikan para bintang lintasan
berlaga di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Kehadiran para
peserta dan penonton ini akan berdampak langsung pada permintaan berbagai
jenis kebutuhan, terutama pada kebutuhan makanan oleh-oleh khas lombok.
Selain memiliki potensi pariwisata, NTB juga memiliki potensi dari
segi pangan lokal, tepatnya di Pulau Lombok memiliki berbagai macam
jajanan tradisional yang harus dilestarikan keberadaannya. Jajanan tradisional
Lombok merupakan salah satu dari ciri khas dan harta kebudayaan yang
dimiliki oleh Indonesia, tidak hanya dari sisi rasa, bentuk yang bermacam–
macam dan menarik, tetapi dari warna–warnanya juga beranekaragam (Maladi,
2007). Salah satu makanan tradisional khas Lombok adalah jaje tujak. Jaje
tujak dalam bahasa Indonesia berarti jajan tumbuk yaitu jajan yang dibuat
dengan cara ditumbuk. Sukenti, dkk (2016) menyatakan bahwa jaje tujak
banyak disajikan pada waktu upacara keagamaan atau acara adat sehingga
produksi jaje tujak bisa saja sewaktu-waktu akan hilang. Untuk menghindari
hal ini, jaje tujak perlu dimodifikasi menggunakan teknologi tepat guna dalam
pengolahannya.
Potensi jajanan lokal Lombok ternyata belum dikembangkan secara
luas oleh masyarakat sekitar, mereka hanya membuat jajanan ini sebagai
jajanan basah yang disuguhkan jika ada acara-acara besar dan belum adanya
kreasi dan dan inovasi menjadi produk olahan yang berbeda. Jaje tujak
biasanya tidak bisa bertahan lama di suhu ruangan hanya mampu bertahan 1-3
hari. Hal ini menjadi sebuah kendala apabila produk akan dipasarkan secara
luas baik di dalam maupun di luar negeri. Kerusakan pada jaje tujak dapat
dihambat dengan cara melakukan teknologi tepat guna untuk mengolah jaje
tujak menjadi produk baru. Teknologi tepat guna yang bisa dilakukan adalah
2

pengeringan sehingga mengurangi kadar air dan merubah bentuk jaje tujak
menjadi chips.
Chips merupakan makanan camilan (snack) yang mempunyai daya
awet yang cukup tinggi, rasa yang enak dan variasi yang banyak sehingga
dapat memenuhi selera konsumen. Chips makanan yang sangat digemari oleh
semua orang, mulai dari anak-anak, remaja, muda, dewasa bahkan sampai
orang tua ini merupakan produk olahan pangan yang menggunakan bahan baku
secara langsung tanpa ada pencampuran dengan bahan lain seperti tapioca atau
terigu sebagai bahan pengisi. Chips biasanya diproses dari bahan baku dalam
bentuk irisan (hasil perajangan bahan baku) melalui proses penjemuran atau
tanpa penjemuran, kemudian digoreng (Estiasih, 2010).
Menanggapi hal tersebut kami menciptakan suatu produk yaitu JEJAK
(Chips Jaje Tujak) inovasi jajanan tradisional sebagai oleh-oleh halal dan
bergizi khas Lombok. Chips Jaje Tujak merupakan olahan berupa kripik yang
merupakan produk kembangan dari jajanan Jaje Tujak basah yang
dikombinasikan dengan varian rasa yaitu rasa original, gula manis, coklat, keju
dan balado. Produk ini cocok dipasarkan untuk mengembangkan pangan lokal
daerah sehingga memiliki daya jual maupun daya saing yang tinggi. Produk ini
selain memiliki keterbaruan dari segi bentuk dan rasa, juga memiliki
keterbaruan pada kemasan dan pelabelan sehingga dapat dijadikan sebagai
jajanan oleh-oleh khas Lombok.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana prospek pengembangan usaha Chips Jaje Ttujak (JEJAK)?
b. Bagaimana analisis kelayakan usaha dari Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
c. Bagaimana cara membuat Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
d. Bagaimana strategi pemasaran Chips Jaje Tujak (JEJAK)?
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui prospek pengembangan usaha Chips Jaje Tujak
(JEJAK)
b. Untuk mengetahui analisis kelayakan usaha dari Chips Jaje Tujak (JEJAK)
c. Untuk mengetahui cara membuat Chips Jaje Tujak (JEJAK)
d. Untuk mengetahui strategi pemasaran Chips Jaje Tujak (JEJAK)
1.4 Manfaat
a. Memberikan inovasi produk terbaru dengan metode pengolahan yang
mudah sehingga dapat mendorong kreativitas dan daya inovasi mahasiswa
serta masyarakat luas.
b. Untuk mengembangkan Chips Jaje Tujak sebagai usaha yang berprospek
dan menjadi trend dikalangan masyarakat lokal maupun mancanegara.
c. Memberikan stimulasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan secara
berbasis potensi lokal yang belum dikembangkan secara maksimal.
d. Mengetahui strategi memperoleh keuntungan yang berkelanjutan dari
usaha jajanan Chips Jaje Tujak sebagai pengembangan potensi pangan
3

lokal dilombok yang dikemas dalam bentuk jajanan oleh oleh khas
Lombok.
1.5 Luaran Kegiatan
a. Meciptakan produk makanan khas Lombok yang mempunyai nilai
ekonomi, budaya dan kesehatan.
b. Menghasilkan laporan kemajuan PKM.
c. Menghasilkan laporan akhir PKM.
d. Publikasi hasil kegiatan dalam bentuk video.

BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1 Deskripsi Produk

Gambar 1. Produk Jejak


Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar belakang,
penulis berusaha merancang ide bisnis berupa makanan oleh-oleh khas
Lombok yang merupakan inovasi produk olahan beras ketan dan kelapa parut
berupa chips dengan berbagai varian rasa. Produk tersebut bernama produk
JEJAK (Chips Jaje Tujak). Produk ini dijadikan dalam bentuk kripik dengan
aneka rasa seperti rasa original, gula manis, coklat, keju dan balado, yang bisa
bertahan hingga 3 bulan. Kemasan yang digunakan adalah kemasan standing
pouch aluminium foil. Produk ini bisa menjadi pilihan oleh-oleh baru bagi
wisatawan yang berkunjung ke NTB, khususnya ke Lombok. Produk ini bisa
ditemukan di berbagai sentral penjualan oleh-oleh Lombok seperti di kawasan
wisata Mandalika, Pantai Senggigi, Taman Nasional Gunung Rinjani, Sasaku
dan sebagainya.
2.2 Potensi Sumber Daya
Proses pembuatan produk dari bahan baku utama beras ketan dan parutan
kelapa tidaklah sulit. Sumber daya alam untuk mendukung pengembangan
produk ini jumlahnya sangat melimpah dan bersifat kontinyu tidak
dipengaruhi oleh musim, produk JEJAK ini akan terus berkembang karena
sangat didukung dengan sumber daya yang ada.
2.3 Peluang Pasar dan Strategi Pasar
Chips Jaje Tujak aman dikonsumsi untuk semua kalangan dikarenakan
proses pengolahannya tanpa menggunakan minyak dan tidak di goreng
4

sehingga aman bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu, target pasar kami
adalah semua kalangan baik usia tua maupun muda, pelajar, karyawan,
mahasiswa, dan lain sebagainya. Untuk merealisasikannya, maka kami
menentukan lokasi outlet kami nantinya haruslah berdekatan dengan tempat
keramaian dan sering dilalui atau menjadi akses bagi banyak orang.
Lokasi usaha juga merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat
menunjang bagi berkembang atau tidaknya suatu usaha nantinya. Dalam
menentukan lokasi usaha, berikut ini adalah beberapa hal yang kami
pertimbangkan:
1. Lokasi usaha strategis, berdekatan dengan keramaian dan merupakan pusat
usaha kuliner di Kota Mataram.
2. Lokasi dekat dengan sekolah dan kos-kosan mahasiswa maupun karyawan.
3. Kawasan rekreasi, perumahan, perkantoran, dan kampus.
4. Media online.
Untuk itu, kami telah memilih lokasi tempat usaha kami adalah di daerah
Kota Mataram, seperti di jalan Udayana, Majapahit, Sangkareang, dan media
online seperti Instagram, Facebook, Ttwitter, Tokopedia, Shopee dan aplikasi
jual beli online lainnya.
2.4 Analisis SWOT
1. Kekuatan (Strenght)
a. Bahan baku mudah didapatkan di Lombok.
b. Mendapatkan apresiasi yang baik dari konsumen karena telah
melakukan produksi sebelumnya.
c. Produk JEJAK dikemas dengan kemasan yang praktis, desain yang
menarik dan sesuai dengan cara pengolahan pangan yang baik (CPPB)
sehingga mutu produk yang dihasilkan terjamin.
d. Harga produk JEJAK terjangkau bagi semua kalangan masyarakat.
e. Produk JEJAK merupakan produk baru yang memilki daya simpan
yang cukup lama.
f. Pada proses pengeringan dilakukan dengan pengeringan Green House
sehingga pengeringan berlangsung cepat.
g. Pengolahan dengan metode air frying yaitu metode penggorengan
menggunakan minyak dalam jumlah yang sedikit sehingga chips ini
dapat dikelompokkan dalam kategori makanan sehat.
2. Kelemahan (Weakness)
a. Jumlah tenaga produksi terbatas.
b. Skala usaha JEJAK yang masih kecil.
c. Produk masih baru sehingga membutuhkan tenaga yang ekstra dalam
mempromosikan produk.
3. Peluang (Opportunity)
a. Jumlah bahan baku tersedia dengan kapasitas yang cukup banyak di
pasar sehingga mudah didapatkan dan harga bahan baku murah.
5

b. Cakupan lokasi pemasaran yang cukup luas.


c. Belum ada usaha chips aneka rasa berbahan dasar jaje tujak.
d. Kebutuhan akan makanan oleh-oleh terus meningkat.
e. Tingginya keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sehat.
4. Ancaman (Threat)
a. Persaingan pasar yang ketat dengan kemunculan produk serupa
sehingga mengalihkan pilihan konsumen dari produk JEJAK.
b. Pergantian selera konsumen yang cepat.
c. JEJAK merupakan produk baru tentu akan membutuhkan proses untuk
dikenal masyarakat, kemungkinan yang terjadi bisa saja produk ditolak
dan diterima dengan baik oleh masyarakat.
2.5 Analisis Biaya
Produksi produk akan dilakukan dilakukan dua belas kali produksi selama
3 bulan. Jika dalam satu kali produksi mampu dihasilkan 100 kemasan/100 gr
dan akan dijual dengan harga jual 12.000/kemasan maka dalam tiga bulan
mampu dihasilkan 1.200 kemasan/100 gr sehingga akan didapatkan
pendapatan dan keuntungan yaitu :
Total biaya satu kali produksi = Rp. 823.000
Total produk yang dihasilkan dalam satu kali produksi = 10 kg
Harga jual perkemasan (100 gr) = Rp.12.000
Total penjualan dari 10 kg bahan = Rp.1.200.000
Total keuntungan = Total penjualan - Total biaya satu kali produksi
= Rp. 1.200.000 – Rp. 823.000
= Rp. 377.000
Keuntungan satu kali produksi sebesar Rp. 377.000-, sehingga dalam tiga
bulan akan didapatkan keuntungan sebesar Rp. 4.524.000-.
Analisis BEP (Break Event Point)
a. BEP volume produksi
BEP = Biaya satu kali produksi
Harga jual
= 823.000
12.000
= 68 kemasan
Maka, modal awal akan kembali setelah produksi sebanyak 68
kemasan/100 gr. Jadi apabila dalam satu kali produksi dihasilkan 100
kemasan, maka akan diperoleh keuntungan sebanyak 100-68 = 32
kemasan.
b. BEP Harga Produksi
BEP = Biaya variabel dalam satu kali produksi
Jumlah minimal produksi
= 823.000
100
6

= Rp. 8.230/kemasan
Jadi harga satu kemasan chips jaje tujak sebesar Rp. 8.230,- merupakan
harga dimana biaya atau modal produksi kembali sehingga untuk
mendapatkan keuntungan harga perkemasan dijual diatas Rp. 8.230,-.
Dengan harga jual perkemasan Rp. 12.000,- akan memberikan keuntungan
sebesar Rp. 3.770,-.
Analisis Kelayakan Usaha (Chash Flow 1 Tahun)
Tabel 1.Chash Flow
Aktivitas Operasi
Kas diterima dari pelanggan Dikurangi 1.200.000
pembayaran kas untuk beban 823.000
Arus kas bersih 377.000
ARUS KAS PENDANAAN
Kas oleh pemilik Arus kas bersih 8.863.000
8.863.000

BAB III
METODE PELAKSANAAN
Untuk mengembangkan rencana bisnis produk JEJAK ini, maka
diperlukan beberapa tahapan yang akan dilaksanakan yaitu tahapan produksi,
tahapan strategi bisnis serta tahapan penentuan pasar dan metode pemasaran
dalam rangka untuk mencapai tujuan perusahaan.
3.1 Tahapan Produksi
Produksi di lakukan di Lingkungan Kekalik, Kota Mataram dikarenakan
tempat strategis dan dekat dengan faktor produksi yaitu bahan baku.
Beberapa Proses dalam tahapan produksi ini:
a. Persiapan Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan adalah kompor air fryer, nampan, cutter,
panci, lesung, talenan, sendok, anyaman penjemur, dan baskom.
Sedangkan bahan baku yang digunakan pada pembuatan jaje tujak yaitu
beras ketan, garam dan kelapa parut, minyak goreng dan bumbu-bumbu.
Semua peralatan yang digunakan harus dibersihkan dan dicuci terlebih
dahulu agar alat yang digunakan steril dan tidak menyebabkan
kontaminasi.
b. Proses Pra Pengolahan
Proses ini dimulai dari sortasi untuk memilih bahan baku yang
berkualitas. Kemudian dilakukan pencucian untuk menghilangkan
kotoran, setelah itu dilakukan perendaman selama 1,5 jam kemudian
ditiriskan 1-2 jam untuk mengurangi air pada beras ketan.
c. Proses Pengolahan Bahan
Tahap pengolahan merupakan tahap ketiga dalam pembuatan produk
JEJAK. Pada tahap ini dilakukan kegiatan diantaranya pengukusan I
selama 30 menit hingga didapatkan beras ketan yang setengah matang,
7

pencampuran bahan yaitu menggunakan garam dan kelapa parut


kemudian diaduk hingga merata. Selanjutnya dilakukan pengukusan II
selama 20 menit dengan ditandai semua bahan sudah matang. Kemudian
ditumbuk dalam kondisi masih panas agar mudah dibentuk dan
tercamput rata, selanjutnya yaitu ditiriskan selama 12 jam yang
bertujuan untuk mengeraskan tekstur jaje tujak sehingga mudah untuk
diiris. Dalam mengolah bahan, pekerja harus memperhatikan protokol
kesehatan agar tidak menularkan penyakit melalui makanan yaitu
dengan mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker, sarung
tangan, serta baju yang bersih.
d. Proses Pengirisan Jaje Tujak
Tahap selanjutnya yaitu pengirisan jaje tujak menggunakan cutter
dengan ketebalan 2 mm. Pekerja dibatasi sebanyak dua orang agar tidak
terjadi kerumunan dan harus menjaga jarak ketika bekerja.
e. Proses Pengeringan
Hasil pengirisan jaje tujak pada proses sebelumnya kemudian di jemur
dengan menggunakan pengeringan Green House selama 2 hari.
Pengeringan green house merupakan pengeringan yang memanfaatkan
efek rumah kaca sehingga pengeringan akan berjalan lebih cepat dan
produksi akan semakin maksimal.
f. Proses Penggorengan
Proses penggorengan dilakukan dengan metode air fryer. Hal ini
bertujuan agar chips memiliki kandungan rendah lemak sehingga dapat
menjadi alternatif cemilan sehat. Semua pekerja tetap harus
memperhatikan protocol kesehatan.
g. Proses Pengemasan
Proses pengemasan menggunakan kemasan standing pouch aluminium
foil yang didesain sedemikian rupa. Tahap ini bertujuan agar produk
JEJAK memiliki daya tarik terhadap konsumen melalui kemasan yang
menarik, rapi dan higenis. Selain itu, dengan dilakukan pengemasan
yang baik mampu memperpanjang masa simpan produk.
h. Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada akhir program kegiatan tersebut guna mengukur
sejauh mana pencapaian dari program dan hasil akhir program. Hasil
akhir ini menjadi bahan evaluasi untuk program selanjutnya.
3.2 Grand strategi STP (Segmenting, Targeting, Positioning)
Dalam melakukan segmenting dan targeting kami membagi berdasarkan
geografi,demografi dan psikografi. Setelah membagi segmentasi, kami
melakukan targeting terhadap setiap subsegment yang telah disebutkan
dalam tabel dan dibedakan dengan warna merah.
8

Wilayah dalam suatu


Minat: suka Geografi negara: Perkotaan,
ngemil, tidak pedesaan.
sukangemil.

Status: wisatawan,
bukan wisatawan. Usia: usia produktif,
Market
usia non produktif.
Gaya hidup: Segmentation
sehat dan Pekerjaan: pelajar,
praktis, praktis mahasiswa, pengusaha,
Psikografi Demografi guru, dll.
tapi tidak
sehat.
Penghasilan:
rendah,
menengah, atas.

Gambar 2. Segmenting dan Targeting


Untuk positioning produk JEJAK pada benak konsumen dengan
menciptakan tagline "Kawan Setia Buat Santai". Hal ini menciptakan citra
produk sebagai cemilan yang praktis dan enak.
3.3 Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan Produk JEJAK, kami menggunakan bauran
pemasaran yang berlandaskan pada (4P) Product, Price, Place and
Promotion yang bertujuan agar produk JEJAK yang kami produksi sesuai
dengan grand strategi yang kami rencanakan.
a. Product
JEJAK menawarkan produk dalam bentuk chips yang terbuat dari beras
ketan dan kelapa parut yang dikeringkan dengan berbagai varian rasa
milenial. Kualitas produk JEJAK dapat dijamin, hal ini karena
pengusaha menggunakan bahan baku berkualitas, dengan proses
pengolahan yang higenis dan sanitasi.
b. Price
Harga jual produk JEJAK yaitu Rp12.000 untuk satu kemasan ukuran
100 gr. Harga tersebut adalah harga yang terjangkau bagi masyarakat
sasaran.
c. Place
Produk JEJAK dipasarkan ke seluruh kota dan kabupaten di pulau
Lombok, dengan pusat pemasaran yaitu di wilayah kota mataram.
Kedepannya diharapkan produk JEJAK mampu menembus pasar
nasional hingga internasional.
d. Promotion
Produk JEJAK dipasarkan melalui kegiatan pemasaran offline maupun
online. Terlebih di masa pandemi ini, promosi serta penjualan lebih
ditekankan untuk dilakukan secara online untuk menghindari
9

penyebaran COVID-19. Kegiatan pemasaran online dilakukan melalui


Instagram, facebook, Whatsapp dan Line serta menggunakan jasa
endorse. Sedangkan kegiatan pemasaran offline dilakukan dengan
pemasaran dari mulut ke mulut maupun mengenalkan produk pada
kegiatan seminar nasional, pameran, expo dan menitipkan barang di
gerai.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran biaya yang diajukan untuk kegiatan Program Kreativitas
Mahasiswa dalam bidang Kewirausahaan ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Perlengkapan yang diperlukan 5.920.000
2. Bahan habis pakai 823.000
3. Perjalanan 520.000
4. Lain-lain 1.600.000
Jumlah 8.863.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 3. Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan Penanggung Jawab
1 2 3 4
1. Survey bahan baku Elok Permata Sari
2. Persiapan alat dan Elok Permata Sari
bahan
3. Tahap eksperimen Yulianida Tamala
4. Tahap produksi Yulianida Tamala
5. Tahap promosi dan Putri Ningrum
pemasaran
6. Pembuatan laporan Muhammad Arif Fitriyono
kemajuan
7. Pembuatan laporan Muhammad Arif Fitriyono
akhir
8. PKP2 Muhammad Arif Fitriyono
9. PIMNAS Muhammad Arif Fitriyono
10

DAFTAR PUSTAKA

BPS.2016. Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam Angka 2016. Mataram. CV.
Maharani.
Estiasih, T. 2010. Problematika Industri Makanan Ringan (Industri Aneka
Makanan Kripik). Pelatihan Makanan Olahan di Kabupaten Mojokerto
tanggal 9 Desember 2010.
Maladi, Y., 2007. Gumi Sasak Dalam Sejarah. Lombok: Penerbit Yayasan
Budaya Sasak Lestari.
Ros. 2017. Lombok kembali raih tiga juara dalam ajang “World Halal Tourism
Awards2016”.[online].(http://www.suarantb.com/news/2016/12/08/166
67/lombok.kembali.raih.tiga.juara.dalam.ajang.world.halal.tourism.awa
rds.2016). diakses pada tanggal 12 November 2020.
Sukenti, K., L. Hakim, S. Indriyani, Y. Purwanto dan P.J. Matthews. 2016.
Ethnobotanical study on local cuisine of the Sasak tribe in Lombok
Island, Indonesia. Journal of Ethnic Foods 3( 2016) : 189-200.
11
12
13
14
15
16
17
18

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Perlengkapan yang Volume Harga satuan Nilai (Rp)


diperlukan (Rp)
 Panci 2 50.000 100.000
 Talenan 2 20.000 40.000
 Lesung 2 100.000 200.000
 Cutter 3 25.000 75.000
 Loyang 3 30.000 90.000
 Sendok 5 5.000 25.000
 Baskom 5 20.000 100.000

 Anyaman penjemur 10 20.000 200.000


 Air Fryer 2 1.150.000 2.300.000
 Nampan 3 30.000 90.000
 Sealer 1 350.000 350.000
 Plastik UV 1 2.000.000 2.000.000
 Insect Net 1 250.000 250.000
 Baja Ringan 5 20.000 100.000
SUB TOTAL (Rp) 5.920.000
2. Bahan habis pakai Volume Harga satuan Nilai (Rp)
(Rp)
 Ketan 10 kg 20.000 200.000
 Minyak goring 4 liter 28.000 112.000
 Kelapa 10 4.000 40.000
 Garam 2 bks 2.000 4.000
 Coklat bubuk 4 12.500 50.000
 Bumbu balado 4 7.000 28.000
 Bumbu keju 4 7.000 28.000
 Gula halus 3 12.000 36.000
 Kemasan 200 pcs 3.250 650.000
SUB TOTAL (Rp) 823.000
3. Perjalanan Volume Harga Nilai (Rp)
satuan
(Rp)
 Pembelian alat penunjang 1 kali 4 liter 10.000 40.000
 Pembelian bahan habis pakai 12 kali 4 10.000 480.000
liter
SUB TOTAL (Rp) 520.000
19

4. Lain-lain Volume Harga Nilai (Rp)


satuan
 Uang tidak terduga 1 110.000 110.000

 Kuota sebar brosur 3 bulan x 4 50.000 600.000


orang
 Desain kemasan 1 50.000 50.000

 Bayar Air 12 30.000 360.000

 Bayar Listrik 12 40.000 480.000

SUB TOTAL (Rp) 1.600.000


TOTAL 1+2+3+4 8.863.000

(Delapan Juta Delapan Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Rupiah)


20

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
(jam/
minggu)
1 Muhammad Ilmu dan FATEPA 12  Mengkoordinir
Arif Teknologi jam seluruh
Fitriyono pangan penanggung
jawab
 Memimpin
rapat evaluasi
setiap minggu
 Mengingatkan
setiap anggota
 Memberikan
hasil akhir dan
melakukan uji
kualitas produk
pada tahap
produksi
 Penanggung
jawab survey
dan sosialisasi
 Sebagai contact
person usaha
JEJAK
2 Yulianida Ilmu dan FATEPA 12  Mengkoordinir
Tamala Teknologi jam tahap
pangan pengembangan
produk
 Membuat desain
kemasan produk
 Mengelola blog
 Membuat pamflet
promosi
 Penanggung jawab
survey dan
sosialisasi di
wilayah Lombok
21

3 Elok Ilmu dan FATEPA 12  Mengkoordinir


Permata Sari Teknologi jam dalam tahap
pangan persiapan
 Mencatat serta
membuat laporan
pemasukan dan
pengeluaran
 Membuat
pemetaan hasil
suvey
 Penanggung jawab
survey daerah
Mataram
 Melakukan
promosi melalui
grup diskusi online

4 Putri Ilmu dan FATEPA 12  Mengelola akun


Ningrum Teknologi jam media social
pangan  Mengelola website
 Penanggung jawab
stand promosi
 Memesan banner
22

Anda mungkin juga menyukai