5 Gaya Arsitektur Klasik Eropa Yunani Dan Romawi
5 Gaya Arsitektur Klasik Eropa Yunani Dan Romawi
Tri Yuniastutil
Satrio HB Wibowo2
ABSTRAK
Complex of " Keraton Kesultanan Yogyakarta" consists of some buildings, but not
all of the buildings in this complex are traditional buildings. Some of them have changed
their figure partly or as a whole. Obviously, their character are as same as European
classical architecture. It happens as impact and consequenses ofcultural accultwrization
during collonization erq in this country, on their architectural style.
European classical architecture style adapted and adopted to same Yogltakarta
Palace buildings have to be search and then to be understood of howfar its inJlwences, in
what part and which kind ofstyle. This research be held by direct obseryation on buildings
figure as a whole or its components. The result be compared with literature study about
european classical architecture especially Greek and Roman.
Expectation ofthis research is to clarifi existing perception in the society at large
that all ofbuildings in the Yogyakarta palace are all pure Javqnesse architecture, but the
facts show there are inJluences ofEuropean classical architecture style in some buildings
especially in theirfacade, collumns and gate walls.
ISSN : 1411-8114
Tri Yuniastuti adalqh Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik UIIMY
2 Sotrio HB Wibowo adalah Dosen
Jurusan kknik Arsitektur Fakultu Teknik {Jl{My
hi Yuniasluli & Sttrio HB Wibowo : Gaya Arsitektur Kiasik Eropn : Yunani dan Romawi pada
Bangunan Keralon Kesullanan Yog;akarta
82
Eropa terjadi di jarnan Sri Sultan khususnya Yunani dan Romawi serta
Hamengku Buwono VIII (1921 -1939). bagian/elerner/komponen bangunan yang
Proses akulturasi sebagai akibat terpengaruh langgamlgaya Arsitektur
kolonialisasi yang terjadi di kraton Klasik Eropa khususnya Yunani dan
Yogyakarta dari sisi arsitekturalnya Romawi dan bentuknya.
menyebabkan perubahan bentuk atau
wajah pada bangunan-bangunan Kraton TINJAUAN PUSTAI(A
Yogyakarta. Wajah Kraton yang terwakili
dalam bentuk arsitekturnya tidak lagi Keraton Kesultanan Yogyakarta
terlihat sebagai sosok berarsitektur Jawa,
Atas perjuangan gigih Kangeng
melainkan lebih didominasi oleh sosok
Pangeran Haryo Mangkubumi selama 8
arsitektur Klasik Eropa,
tahun (2 I April 17 47 - 1 3 Februari 1 75 5)
Hingga saat ini sosok arsitektur
yang ditujukan kepada Pemerintah
Klasik Eropa yang diadopsi maupun
Kurnpeni Belanda, sebulan setelah
diadaptasi pada bangunan-bangunan
perjanjian Giyanti ditandatangani,
Keraton Kesultanan Yogyakarta tidak
diresmikanlah berdirinya Kesultanan
diketahui secara rinci dan pasti sampai
Yogyakarta (13 Maret 1755 ). Kangjeng
seberapa besar dan di bagian mana
pengaruh Arsitektur Klasik Eropa terhadap
Pangeran Haryo Mangkubumi
dinobatkan menjadi Sultan dengan gelar
bangunan-bangunan di Keraton, mengingat
: Sultan Hamengkubuwono Senopati ing
belum pernah ada penelitian-penelitian
secara kualitatif maupun kuantitatif Ngalogo Ngabdurrahman Sayidin
P a no to go mo Kal ifatull ah 1 (B. Soelarto,
mengenai hal ini. Di sisi lain pengaruh
1993 l7).
hingga terjadinya perubahan tersebut tidak
diketahui oleh umum sehingga menjadikan
Setahun kemudian, Keraton
Kesultanan Yogyakarta didirikan di atas
adanya persepsi yang meluas bahwa
tanah hutan beringin yang terletak di
arsitektural Kraton Kesultanan Yogyakarta
desa Pacethokan, menjadi ibukota, yang
adalah murni dari aristektur Jawa. Hal
kemudian diberi nama Ngayogyakarta
tersebut patut dipahami mengingat bahwa
Hadiningrat.
Kraton adalah sebagai pusat kebudayaan
Jawa; semuanya pasti berkaitan dengan
Kompleks Keraton Kesultanan
kemurnian kebudayaan Jawa.
Yogyakarta terletak di tengah kota
Yogyakarta, dikelilingi oleh tembok segi
Oleh karenanya penelitian ini
menjadi sangat penting untuk menelusuri empat yang disebut benteng dengan
unsur-unsur arsitektur KIasik Eropa tinggi 3,5 meter dan lebar antara 3
reynur ueBuep uEBtussJeq Iqos€hI uep ues€rull '3nle1 'o13ol dele 'edepuad
XIX p€qe rIIplB e33uq (WS OOOI uuun8ueq 1n1uaq edruaq 8ue,( ueseqlal
-000t) qes€IAI urnleqes unqq u€nqlr ueBuap e,lneI IsuoIsrPerl ure38ue1
lelas edorg Bnuaq Ip Suequeryeq uep ueleunSSueur uolBDI uese,&€>l IP
IBS€Jeg udorg ryse111 rnplellsJY uuun8ueq-ueun8ueq (ueun8ueq 1n1ueq)
F Pendiment
E Entablature
G Kolom
't.
B{gi{n.b}girn ut{na dari arsilektu, Yon{ni.
Entablature: Legeoda i
E. Iinrablarurr. F. Frdimrst. {i. Kokw
- Archihave r.Architravc, b liiszs. c,CDmils.
- Frieze CORNICE TYMPANUM
- Comice
i
I
FILLE ZONTAL
cofiNrcE
8.
l'cdimnt.
Pendiment
Fasade bangunan
Gambar l.
Karakter Umum Arsitektur Yunani
Sumber : Yulianto Sumalyo, 2003
iiriiii:.i;n'i t
''':t&hsil
i
it
I
;
i
rrl
a
,I
I rrl
I
I
I
I
! Kota Yogyakarta
I
I
t!
I
I
I
I
JI I
I
4.,
I
l.;
t
I D ilr
tt:rar!atrrrtrtr! ritrrrr
Gambar 3.
Lokasi dan Denah Kraton Yogyakarta
Sumber : Yulianto Sumalyo, 2003
2. Tratag Sitihinggil
Ciri dari arsitektur Klasik Eropa terdapat pada
pengakhiran atap dan kolom. Pengakhiran atap pada
bangunan ini berupa entablature yaitu elemen yang
terdapat pada arsitektur Klasik tipologi Yunani.
Entablature ini mengelilingi bangunan bangsal Siti
Hinggil
3. Rcgol Brojonolo
Kesatuan bangunan tunggal berbentuk linier
terbentuk dari dinding batu bata (bearing wall)
berbentuk segi panjang dengan pediment bentuk
segitiga di ata sny a dan m o I dir?g merupakan bagian dari
arsitektur gaya Yunani.
bangunan penjaga
''. u?,(u1ese;
uBrrrBIBq ue8uep uolepo) uetueleg uelSunqnqSueur
'o(oqEuureg uep osEuog Soqpeg €retu€ Ip Bperog
'urndeg 1o8a11 '9
seJeJ
: luBun Jnl)Iellsr€
urslep {nseuJel }nqesJel urolo{ '{}s€l) rnl>lellsJe
rleple{ uelep iserel uped supuqts urolo) ledeprel
'leJ€q rsrs
e1 odolradouo6 lo8ea (ue1e1es) Eueleleq tp Ielelrol 'uu1ero,uln4 Suoqpag'g
'€uecue) lesEueq
s1e1duro1 o{ €tuen {nseu Suuqre8 qurd ueledrueyrl
odolradouog lo8eg 'y
."-:
Padma Sri Kreshni Vol. I No. 13 Agustus 2009
LEMBAR
HASIL PENILATAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH
Judul Karya Ilmiah (Artikel) : Gaya Arsitektur Klasik Eropa: Yunani dan Romawi pada Bangunan Keraton Kasultanan
Yogyakada
Nama Penulis : Tri Yuniastuti dan Satrio Hasto Broto Wibowo
Jumlah penulis :2 (dua) Orang
Status pengusul : Penulis tunggal
Identitas Jurnal Ilmiah : a. Nama Jurnal : Jurnal Padma Sri Kresnha
b. Nomor P-ISSN : 1411-81 14
c. Nornor E-ISSN :
n Terindeks DOAJ,CABI,COPERNICUS
Hasil Penilaian Peer Review
i.
Yang Dinilai
1 0r4
( r 0?1,)
n. Tentang mang lingkup dan kedalaman pembahasan : pembahasan cukup dalam dan sesuaj ruang lingkup
o. Kecukupan dan kemutakhiran datalinformasi dan metodologi : data cukup dan mutakhir, metodologi sesuai
Reviewer 1