Anda di halaman 1dari 5

RINCIAN KEWENANGAN KLINIS

DOKTER SPESIALIS
PATOLOGI ANATOMI
Pontianak,………………………………….
Kepada Yth:
Direktur RS Anugerah Bunda Khatulistiwa

Ditempat

Perihal : Permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis


Lampiran : 1 berkas daftar Rincian Kewenangan Klinis

Dengan hormat,

Dengan ini saya mengajukan permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian
Kewenangan Klinis sebagai Staf Medis di Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa.

Demikianlah permohonan ini saya sampaikan. Atas perhatian dan pertimbangannya,


saya mengucapkan banyak terima kasih.

Pemohon,

(dr. ………………………………………,Sp.PA)
Nomor:…/......../…./ 20….

Perihal : Permohonan Surat Penugasan Klinis dan Rincian Kewenangan Klinis sebagai
Dokter Spesialis Patologi Anatomi di RS Anugerah Bunda Khatulistiwa
Lampiran : 1 (satu) Berkas

Kepada Yth.
Direktur RS Anugerah Bunda Khatulistiwa
Dr. Badarul Muchtar, Sp.OG
Di tempat.

Dengan hormat,
Berdasarkan hasil peninjauan yang telah dilakukan, maka dengan ini kami
merekomendasikan dr. …………………………,Sp.PA dengan rincian kewenangan klinis
(terlampir) untuk menjadi staf medis di rumah sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa.

Untuk itu diusulkan kepada Direktur Rumah Sakit untuk dapat memproses Surat
Penugasan Klinis sebagai staf medis spesialis.

Demikian surat ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terimakasih.

Pontianak, ………………………..

Hormat kami,

Dr. Yustar Mulyadi, Sp.PD-KGEH, FINASIM


Ketua Komite Medik RS Anugerah Bunda Khatulistiwa
RINCIAN KEWENANGAN KLINIS DOKTER SPESIALIS PATOLOGI ANATOMI

Dr..………………………………,Sp.PA

Disetujui
No Kemampuan Klinis
. Daftar Kewenangan Klinis Dengan
Ya Tidak Supervi
si
A. Menegakkan diagnosis Patologi Anatomik baik hispatologik rutin, potong beku
maupun sitopatologik dari bahan atau organ tubuh yang diperiksa
I. Pemeriksaan Hispatologi
1. Melakukan pemeriksaan makroskopik dan memilih sampel
yang representatif
2. Menilai mutu sediaan histopatologi
3. Melakukan diskripsi gambaran mikroskopik yang ada
sesuai dengan arah diagnosis dari semua jenis organ dan
kelainan
4. Menentukan jenis-jenis pulasan histokimia dan atau
imunopatologi yang dibutuhkan untuk penunjang diagnosis
serta memahami hasilnya
5. Memahami kepentingan masing-masing jenis pulasan
histokimia, imunohistokimia
6. Menetapkan permintaan jenis pulasan histokimia atau
imunohistokimia yang dibutuhkan
7. Melakukan interpretasi dari hasil pulasan histokimia atau
imunohistokimia rutin yang diminta
8. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila
diperlukan
9. Menetapkan pemeriksaan yang diharapkan dapat
menambah data yang diperlukan baik pemeriksaan khusus
di bidang patologi maupun
II. Pemeriksaan Sitopatologik
1. Mengetahui prinsip penafsiran sifat umum sel dan indikator
diferensiasi fungsional
2. Menegakkan diagnosis sitopatologik pada organ yang
sering ditemui, jenis kasus yang umum dan tingkat
kesulitan rendah-menengah
3. Memahami perubahan yang terjadi pada gambaran sel
akibat penyakit
4. Mengetahui tingkat-tingkat kesulitan dalam pemastian
diagnosis sitopatologik
5. Memahami fungsi diagnosis sitopatologik untuk
penanganan pasien
6. Memberikan diskripsi kelainan serta diagnostic
sitopatologik yang sesuai
7. Memberikan anjuran kepada dokter pengirim bila
diperlukan
8. Melakukan tindakan FNAB superfisial
III. Pemeriksaan Potong Beku
1. Memahami keterbatasan pemeriksaan potong beku
2. Menilai mutu sediaan yang dibuat dengan cara potong
beku
3. Membuat diagnosis histopatologik sediaan potong beku
4. Memberikan anjuran kepada spesialis klinik bila diperlukan
B. Mengelola suatu sentra diagnostik patologi dalam merancang, melaksanakan dan
mengawasi kegiatan di masing-masing unit
1. Pembuatan Sediaan Histopatologik
2. Pembuatan Sediaan Sitopatologik
3. Pembuatan sediaan potong beku
4. Pembuatan Imunopatologik :
a. Memahami prinsip-prinsip pemeriksaan
imunofluoresensi
b. Memahami prinsip-prinsip pulasan imunohistokimia
C. Menetapkan sebab kematian pasien dengan melakukan autopsi
1. Memahami kepentingan autopsi klinik dan persyaratan
untuk dapat melakukan autopsi klinik
2. Melaksanakan autopsi dan melakukan pemeriksaan
makroskopik organ
3. Membuat laporan lengkap autopsi
D. Berperan aktif dalam tim medik rumah sakit sebagai spesialis patologi anatomi
dalam pengelolaan pasien
1. Dapat menjelaskan hubungan antara keterangan klinik dan
hasil pemeriksaan patologi anatomi
2. Memahami masalah terapi yang berkaitan dengan kasus
3. Memberi pertimbangan tindak lanjut, khususnya dibidang
pemeriksaan penunjang untuk patologi bila diperlukan

Menyetujui,

Ketua Komite Medik Dokter Pemohon,

dr. Yustar Mulyadi, Sp.PD-KGEH, FINASIM dr. …………………….., Sp.PA

Anda mungkin juga menyukai