Anda di halaman 1dari 4

KRONOLOGIS BALITA DENGAN PERMASALAHAN GIZI

DI WILAYAH UPT PUSKESMAS TANJUNGREJO TAHUN 2022

I. DATA PRIBADI ANAK


1. Nama bayi : Muhammad Syahrul Ramadon
2. Tanggal lahir : Kudus, 11 Mei 2021
3. Nama Ibu : Siti Nur Janah
Pekerjaan : Buruh Pabrik
4. Nama Bapak : Heru Nugroho
Pekerjaan : Wiraswasta ( Bengkel )
5. Alamat : Hadipolo RT 5/3

I. DATA STATUS GIZI


1. Berat lahir : 2.700 gram PB : 49 cm
BB sekarang : 5.5 kg PB : 70 cm
LILA : 9.9 cm
Status Gizi :
- BB/U : -5.64 SD ( BB Sangat kurang)
- PB/U : - 4.88 SD (sangat pendek)
- BB/PB : -5.16 SD (gizi buruk)

2. Anak ke : 1 ( Anak tunggal )

Kronologis Penemuan Pasien


Pada tanggal 16 Desember 2022 pukul 09.00 WIB bidan desa mendapat laporan dari kader
posyandu mengenai BB pasien yang sangat kurang. Pukul 11.00, bidan desa bersama petugas
gizi diantar kader melakukan kunjungan rumah( di rumah nenek ) dengan jarak ± km dari rumah
orang tua pasien. Pada saat kunjungan rumah dilakukan pengukuran anthropometri ( BB,TB/PB
dan LILA ) Setelah itu, pasien diarahkan untuk periksa ke puskesmas.
Tanggal 19 Desember 2022 pukul 09.00 WIB, pasien diantar neneknya ke puskesmas. Setelah
diperiksa dokter di poli anak, pasien terdiagnosa Marasmus-Kwashiorkor dengan hasil
pemeriksaan fisik: tubuh sangat kecil, rambut jagung, terdapat asites di perut serta pipi
bengkak. Selanjutnya, dengan diagnosa dokter, petugas gizi melakukan assesment, dengan hasil
sebagai berikut:
a) Pasien tidak pernah datang ke Posyandu dan tidak pernah mendapatkan imunisasi.
b) Pada usia 6 bulan pasien dirawat inap di RSUD karena mengalami gangguan buang air
kecil dan kejang.
c) Usia 7 bulan pasien sering keluar masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama. Pada
saat usia 7 bulan BB 10.5 kg ( pernyataan ibu Pasien )
d) Usia 1 tahun 2 bulan, pasien mengalami demam hingga kejang
e) Usia 1 tahun 3 bulan, pasien mengalami penurunan BB (BB saat itu 3 kg) ( Pernyataan
ibu pasien )
f) Pada tanggal 22 Juli 2022, Pasien Periksa ke dokter Keluarga dengan keluhan panas dan
di berikan obat paracetamol tidak ada data (BB dan TB/PB )
g) Pada tanggal 30 November 2022 pasien melakukan permeriksaan kesehatan ( Atas
Rujukan dari Perusahaan )ke Dokter Keluarga. Hasil Pengukuran Antropometri
menunjukkan BB pasien 5.5 kg, PB 70 cm, LIKA 42 cm). Intervensi yang diberikan yaitu
pemberian biskuit regal dan multivitamin syrup. Dokter Keluarga menuliskan kartu
perusahaan berupa hasil pengukuran TB dan BB untuk mendapatkan Makanan
Tambahan berupa susu SGM dan Biscuit Milna dari Perusahaan.
h) Tanggal 19 Desember 2022, pukul 11.30 WIB, tim Puskesmas melakukan Rapat
Koordinasi atas penemuan kasus gizi buruk tsb. Rapat dipimpin oleh Kepala Puskesmas
dan peserta rapat : PJ Mutu, Dokter, Nutrisionis, Sanitarian, Pemegang Program Anak,
Bidan Desa dan Promkes. Dengan hasil rapat yaitu dilakukan kunjungan rumah ke
rumah orang tua pasien dan melakukan konfirmasi data ke Dokter Keluarga pasien.
i) Tanggal 19 Desember 2022, pukul 15.00 WIB dengan asumsi ibu pasien sudah pulang
dari perusahaan. Dilakukan konfirmasi ulang tentang pola makan sehari-hari dan
tumbuh kembang pasien. Dari hasil pernyataan ibu pasien :
- Makanan tambahan berupa susu SGM pemberian perusahaan tidak diminum oleh
anak. Ibu mensiasati dengan modifikasi susu SGM ditambah SKM dan ditambah teh
manis.
- Pemberian susu dalam sehari 5 kali dengan volume 100 ml.
- Pola makan : sebatas 2 sendok makan nasi + telur + sayur bening untuk makan sore
bersama ibu. Sedangkan untuk makan siang bersama nenek, pola makan : sebatas
7 sendok teh nasi + telur + sayur bening.
- Ibu juga menyatakan anak sering BAK dengan warna kuning.
- Kemampuan tumbuh kembang anak yaitu :
o Anak baru bisa merangkak
o Anak mengalami keterlambatan bicara, baru bisa berbicara 1 kata,
misalnya maem
o Gigi anak sudah tumbuh tetapi sudah gigis
o Anak bisa memegang biskuit sendiri tetapi tonus tangan kurang kuat
- Kondisi tempat tinggal : rumah sepetak dengan kondisi higiene sanitasi kurang.
Tempat tidur hanya matras busa buluk, dapur, dan WC ada dalam 1 ruang. Jumlah
yang menghuni rumah : 3 orang. Sumber air yang digunakan untuk minum dan
kehidupan rumah tangga lainnya adalah

3. Tanggal 20 Desember 2022 pukul 08.00 WIB, pasien diberikan rujukan ke Dokter Spesialis Anak
di RSUD Loekmonohadi untuk dilakukan intervensi lanjutan dan diantar oleh Tim Puskesmas.
4. Hasil dari rujukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter spesialis anak, yaitu :
a. Diagnosa : stunted, gizi buruk
b. Dokter spesialis anak juga melakukan KIE kepada kedua orangtua pasien secara
mendalam.
c. Terapi yang diberikan :
 Susu Nutrinidrink, dosis minimal 400 ml/hari
 L-Bio sachet, dosis 1x sehari 1 sachet
 Multivitamin sirup, dosis 1x sehari 1 sdt
d. Tidak dianjurkan makan makanan selain susu Nutrinidrink.
e. Kontrol ulang dilakukan pada hari Senin, 26 Desember 2022. Pemeriksaan kesehatan
akan dilakukan berupa cek laboratorium. Apabila pasien (anak) tidak optimal minum
susunya maka dilakukan pemasangan sonde.
5. Rabu, tanggal 21 Desember 2022, Jam 12.30 WIB ( Kepala Puskesmas beserta Petugas Gizi )
koordinsi terkait pencatatan dan Pelaporan penanganan Balita Gizi Buruk
6. RTL dari Puskesmas : Kamis, 22 Desember 2022 akan dilakukan kunjungan ke rumah neneknya
pukul 09.00 WIB. Petugas yang akan mengikuti, yaitu Kepala Puskesmas, Bidan Desa, Pemegang
Program Anak, dan Nutrisionis.
7. Tanggal 22 Desember 2022, jam 7.30 WIB, Tim Penanganan KLB Permasalahan Gizi ( Kepala
Puskesmas, Dokter, Petugas Gizi, Koordinator Pelayanan Kesehatan Anak dan Bidan
desa )beserta Petugas Gizi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus melakukan
kunjungan/pendampingan ke Keluargan Pasien untuk memberikan KIE ( Komununkasi Informasi
dan Edukasi) ke keluarga pasien serta memastikan pemberian nutrisi yang telah diberikan dari
Rumah Sakit benar – benar di berikan/diminum oleh pasien sesuai dengan petunjuk yang telah
diberikan.
8. Pada tanggal 26 Desember 2022, Petugas melakukan pendampingan rujukan Pasien ke Rumah
sakit Umum Daerah Kudus, sebelum berangkat Pasien di di timbang BB dan di ukur TB dengan
hasil ( BB : 6,0 kg, TB : 70,2 cm ), hasil dari rujukan, pasien diberikan susu Nutrinidrik 1 kaleng
dengan ukuran 400 gr dengan anjuran minum 400ml/hari, dengan ukuran pemaikaian 150
ml/10 cds. Pasien juga dilakukan pemeriksaan laborat, untuk hasilnya bisa dilihat/diambil pada
tanggal 9 Januari 2023, pada saat kontrol.
9. Tanggal 29 Desember 2022, Tim Puskesmas ( Petugas Kesling, Petugas Gizi dan Bidan desa )
melakukan kunjungan dan edukasi terkait pengambilan sampel air minum yang digunakan
keluarga balita untuk dilakukan uji sampel air minum mikrobiologi dilaboratorium kesehatan
daerah ( untuk hasil pengujian sampel air minum mikrobiologi ,estimasi keluar tanggal 6 Januari
2023 ) air yang digunakan keluarga yaitu air bersih dari sumur gali dengan kedalaman + 13 m
dengan kondisi fisi air tidak berbau, agak sedikit kuning, sedangkan sarana air minum yang
dipakai berdasarkan keterangan dari kakeknya adalah air minum isi ulang yang kemudian
direbus terlebih dahulu ketika akan dikonsumsi, ketika digali lebih lanjut dengan ditanya beli
dimana? Si kakek menjawab tidak tahu.
10. Pada tanggal 02 Januari 2023, jam 07.300 WIB Tim Penanganan Gizi Buruk UPTD Puskesmas
Tanjungrejo ( Kepala Puskesmas, Petugas Gizi, Bidan Anak, Petugas Promosi Kesehatan dan
Bidan Desa) melakukan kunjungan di Rumah Balita Gizi Buruk, yang pada saat itu balita di
titipkan di rumah neneknya, Petugas hanya bertemu pada kakek balita, sedangkan neneknya
baru pergi. Balita di Timbang BB dengan hasil BB : 6,4 Kg, Balita juga diberikan susu Nutrinidrink
1 kaleng 400gr oleh Kepala Puskesmas untuk mencukupi ketersediaan susu yang sudah mau
habis. Siangnya pada jam 12.00 WIB Kepala Puskesmas dan bidan desa melakukan koordinasi
dengan Kepala Desa/Sekdes desa Hadipolo terkait Penanganan Gizi buruk.
11. Tanggal 04 januari 2023, balita datang ke Puskesmas Tanjungrejo dalam rangka untuk
mengambil bantuan makanan tambahan dari GOTAS ( Gerakan Orang Tua Asuh ) IDI Cabang
Kudus berupa Susu SGM Optigrow dan telur, pada saat itu balita di timbang Berat Badanya
dengan hasil BB : 6,6 kg
12. Tanggal 07 Januari 2023, Hasil dari Pemeriksaan Air Minum Keluarga Pasien sebagai berikut :
Total coliform sejumlah : 700 dan bakteri e coli sejumlah 460 per 100 ml air. Hasil tersebut
menggambarkan bahwa air tersebut tidak layak minum. Berdasarkan Permenkes RI, No.
492/Menkes/Per/IV/20210 , tentang persyaratan kualitas air minum e coli per 100 ml = 0 ,
terkait hal tersebut petugas memberikan KIE kepada keluarga tentang pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan Air Minum Aman.
13. Tanggal 09 Januari 2023 Rujukan...........

II. RIWAYAT KELUARGA

Kudus, Januari 2022


Kepala UPTD Puskesmas Tanjungrejo Pelaksana

dr.TITA JUNAINIESTI GIYANTO


NIP. 19710616 201001 2 001 NIP.19760104 200312 1 007

Anda mungkin juga menyukai