Nama : HETRINA
NIM : P00313019009
Program Studi : D-IV Gizi
Bidang Kajian : GM/GIP/GK*)
Dosen yang pernah : -
dikonsultasikan (opsional)
Judul : “FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA
OBESITAS PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 1 POASIA DI
KOTA KENDARI”
prevalensi obesitas anak di dunia semakin meningkat. Obesitas pada anak dapat
didapatkan bahwa 21% anak terkena obesitas dibandingkan dengan daerah rural
Obesitas pada anak berisiko 1,8 kali menjadi obesitas pada masa dewasa.
Obesitas pada anak berdampak pada penurunan prestasi belajar dan dampak
psikososial seperti kurang percaya diri dan menarik diri dari sosial. Siswa Sekolah
Dasar berisiko mengalami masalah nutrisi sehubungan dengan pola makan dan masa
tumbuh kembang. Status gizi yang baik akan mempengaruhi proses pertumbuhan
sehingga fase anak usia sekolah merupakan fase dimana anak sangat membutuhkan
kekurusan pada anak di dunia sekitar 14,3% dengan jumlah anak yang mengalami
kekurusan sebanyak 95,2 juta anak. Masalah gizi pada anak sekolah dasar saat ini
masih cukup tinggi, dengan data riskesdas 2013 didapatkan status gizi umur 5-12
tahun (menurut IMT/U) diIndonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri
dari 4% persen sangat kurus dan 7,2% kurus. Sedangkan masalah kegemukan pada
anak di Indonesia masih tinggi dengan prevalensi 18,8%, terdiri dari gemuk 10,8%
dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 %, dimana prevalensi pendek yaitu 30,7%
Data prevalensi nasional status gizi anak umur 5-12 mengalami prevalensi
kelamin laki-laki yaitu gemuk 10,8%, obesitas 9,4%. Sedangkan prevalensi pada
perempuan yaitu gemuk 10,7%, obesitas 6,6%. Data Jawa Barat yaitu 10,7%
obesitas pada anak usia 5-12 tahun mencapai 18,8%. Provinsi yang memiliki
prevalensi di atas rata-rata nasional salah satunya adalah Jawa Timur (Kemenkes RI,
2013).
Menurut Weil BW 1991, angka kejadian diamerika meningkat 40% (dari 15%
menjadi 21%). Sedangkan angka kejadian di Indonesia masih belum ada data-
datanya. Tetapi dari pengamatan sehari-hari mulai banyak ditemukan kasus obesitas
pada anak.
masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara sudah muncul
infeksi, maka gizi lebih atau obesitas dianggap sebagai sinyal awal, dan munculnya
Tenggara, didapati prevalensi berat badan lebih pada kalangan anak usia 6-14 tahun
psikososial. Selain itu obesitas pada anak berpotensi untuk mengalami berbagai
konsekuensi kesehatan yang serius dan merupakan resiko mayor untuk mengalami
macam masalah kesehatan pada masa anak-anak dan merupakan penyebab kematian
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
2. Khusus
D. Keaslian Penelitian
1. KEASLIAN PENELITIAN
a. Kerangka fikir
Faktor Pemudah:
1. Tingkat pendidikan
ibu (Soetjiningsih
1995:10)
2. Status pekerjaan ibu
3. Tingkat pendapatan
keluarga
(Soetjiningsih
1995:10)
4. Pengetahuan gizI
(Suhardjo, 2003:25)
Faktor Pendukung:
5. Sosial budaya
1. Sarana dan
prasarana
2. Pelayanan
kesehatan Penerapan Kadarzi
(Depkes RI, (Depkes RI,
Status Gizi
2007): 2007:1)
b. Kerangka konsep
1. Penyakit infeksi
2. Pelayanan Kesehatan
3. Pemeliharaan Kesehatan
4. Pendidikan Ibu
5. Jumlah Anggota Keluarga
6. Tingkat Pendapatan Keluarga
7. Pengetahuan Gizi
8. Sosial Budaya
E. Metode Penelitian
1. Jenis dan Desain penelitian
Jenis dan desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
rancangan penelitian menggunakan desain penelitian Cross Sectional, yaitu
rancangan penelitian yang dilakukan dengan mengamati subyek dengan
pendekatan suatu saat atau subyek di observasi hanya sekali saja pada saat
penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan hubungan penerapan keluarga
sadar gizi dengan status gizi (Soekidjo Notoatmodjo, 2002:168).
b. Sampel
1. Respondent
Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari balita usia 6-59 bulan yang
ditimbang yang terdapat di wilayah desa sinar masolo kec.wawonii tenggara kab.
Konawe kepulauan.
n=
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = total populasi
= derajat kepercayaan (95%), yaitu 1,96
P = proporsi (50%), yaitu 0,5
d = presisi (10%), yaitu 0,1 ( Stanley Lameshow, 1997:54)
n=
=
= 43,92 = 44 responden
Data sekunder
Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang ada relevansinya
dengan keperluan penelitian. Data sekunder diperoleh dari data laporan puskesmas
desa sinar masolo.laporan- laporan lain yang terkait dan buku-buku referensi.
Bila uji Chi-Square tidak memenuhi syarat (frekuensi harapan kurang dari 5 tidak
boleh melebihi 20% dari total sel), maka digunakan uji alternatif yaitu uji Fisher
jika menggunakan tabel 2x2 dan Kolmogorov-Smirnov jika menggunakan tabel
BxK. Pada penelitian ini menggunakan tabel 2x2.
Daftar Pustaka
A. Ditolak
B. Diterima
Tanpa Perbaikan
Dengan Perbaikan
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Metode Penelitian
(…………………………………………..)