Anda di halaman 1dari 4

Evaluasi AK3 Thn 2001

CONTOH UJIAN CALON AHLI K3 UMUM

Mata Ujian : Mekanik, Uap dan Bejana Tekan ;


Konstruksi Bangunan , Instalasi Listrik dan Penanggulangan
Kebakaran.
Waktu : menit
Penguji : Team Evaluasi Calon Ahli K3 Umum

I. Mekanik, Uap dan Bejana Tekan

1. Jelaskan nama peraturan perundangan yang merupakan landasan hukum pengawasan


pesawat uap di Indonesia. Jelaskan pula nama pesawat-pesawat yang tergolong
pesawat uap menurut peraturan perundangan yang Saudara maksud ?

Jawab :
Landasan Hukum :
a. Undang-undang Uap ( Stoom Ordonantie 1930 )
b. Peraturan uap ( Stoom verordening 1930)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per. 01/Men/1988 tentang Klasifikasi
dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per. 02/Men/1982
tentang Klasifikasi Juru Las

Nama –nama pesawat yang tergolong pesawat uap :


a. Ketel uap
b. Pemanas api
c. Pengering uap
d. Penguap
e. Bejana uap
f. Pipa uap penghubung dengan diameter dalam lebih besar dari 450 mm.

2. Jelaskan persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh pemakai / pengusaha bila
akan mengoperasikan ketel uap baru, sehingga ketel uap tersebut dapat ijin untuk
dioperasikan ?

Jawab :
Akte ijin diberikan bila pemeriksaan dan pengujian atas pesawat uap dan alat-
alat perlengkapannya memberikan hasil yang memenuhi syarat.
Pemeriksaan dan pengujian tersebut meliputi antara lain :
a. Pemeriksaan ketebalan
b. Pemeriksaan dimensi
c. Verifikasi material
d. Pemeriksaan tidak merusak (NDT)
e. Pengujian padat dengan air
f. Pengesetan safety value
g. Pemeriksaan alat perlengkapan lainnya.

3. Jelaskan ruang lingkup pesawat tenaga , pesawat produksi, pesawat angkat dan
pesawat angkut? Jelaskan pula siapakah yang melakukan pengawasannya dan
sebutkan peraturan menteri yang mengaturnya ?
Evaluasi AK3 Thn 2001

Jawab :
 Ruang lingkup
3.1 Pesawat tenaga dan produksi :
a. Penggerak mula : motor bakar, turbin, dll.
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik : Pully dengan belt, rantai
dengan roda gigi dll.
c. Mesin produksi : mesin jahit, mesin tenun, dll.
d. Mesin perkakas kerja : mesin gerinda, mesin potong dll.
e. Dapur : dapur tinggi, dapur bagi dll.

3.2. Pesawat angkat dan angkut


a. Peralatan angkat : mobil crane, gondola, power crane, dll.
b. Pita transport : eskalator, ban berjalan, dll.
c. Pesawat angkutan di atas landasan dan permukaan : forklift, dozer,
kereta gantung dll.
d. Alat angkutan jalan ril : lokomotif.

 Yang melakukan pengawasan adalah: Pegawai pengawas dan Ahli K3.


 Peraturan yang mengatur :
a. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja
b. Permenaker No. 04.Men/ 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi
c. Permenaker No. 05/ Men/ 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut

4. Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan dalam


pengoperasian harus mendapatkan lisensi dari Depnakertrans ?

Jawab :
Karena operator peralatan / pesawat yang membahayakan harus
memiliki kemampuan dan ketrampilan khusus sesuai dengan peralatan/
pesawat yang dioperasikan.

Operator tersebut di atas dimaksudkan agar dapat menjamin


keselamatan dirinya sendiri dan teman kerjanya ( orang lain) , keamanan
pengoperasian peralatan / pesawat dan menjaga keamanan lingkungan
kerjanya sehingga kecelakaan kerja dapat dihindarkan.

Untuk memenuhi hal tersebut di atas dan berdasarkan peraturan


perundang-undangan yang berlaku maka operator peralatan/ pesawat
yang membahayakan harus mendapat kan lisensi dari
DEPNAKERTRANS.

II. Konstruksi Bangunan , Instalasi Listrik dan Penanggulangan Kebakaran.

1. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang


konstruksi bangunan ?

Jawab :
Ruang lingkup konstruksi bangunan & sarana bangunan :
1) . Pembangunan;
2) . Perbaikan;
Evaluasi AK3 Thn 2001

3) . Perawatan;
4) . Pembersihan atau ;
5) . Pembongkaran gedung;
6) . Bangunan air ; saluran ;
7) . Pekerjaan persiapan ;
8) . Pekerjaan yang banyak mengandung bahaya tertimbun tanah;
9) . Kejatuhan benda; terkena pelantingan benda, terjatuh atau
terperosok.
10) . Dilakukan pekerjaan tangki, sumur dan lobang.

2. Jelaskan ruang lingkup pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja di bidang


instalasi listrik dan penanggulangan kebakaran ?

Jawab:
1) . Ruang lingkup K3 listrik sesuai :uu No. 1 tahun 1970 Pasal 2(1) huruf
q yaitu dimana listrik dibangkitkan, ditransmisikan, didistribusikan.

Obyek pengawasan K3 listrik :


 Instalasi listrik ( jaringan) , dasar hukumnya adalah Per.
04/Men/1980 dan PUIL 1987 ( SNI - 225 – 1987)
 Peralatan listrik antara lain Lift, dasar hukumnya Per.
03/Men/1999
 Instalasi penyalur petir, dasr hukumnya Per. 02/Men/1989.

2) . Ruang lingkup K3 Penanggulangan kebakaran sesuai dengan UU No.


1 tahun 1970 Pasal 3(1) huruf b, d dan q dan Pasal 9 (b). yaitu :
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Jalur penyelamat
 Pengendalian asap, panas dan gas
 Latihan penanggulangan kebakaran bagi tenaga kerja

Peraturan bidang Penanggulangan Kebakaran :


 Peraturan khusus EE
 Peraturan khusus K
 Permen 04/Men/1980
 Permen 02/Men/1983
 Kepmen 186/Men/1999
 Ins Men No. 11 Tahun 1997

3. Sebutkan tahapan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi bangunan ?

Jawab :

1) . Tahapan persiapan
2) . Tahapan penggalian tanah
3) . Tahapan pondasi
4) . Tahapan pekerjaan beton
5) . Tahapan pekerjaan baja
6) . Tahapan mekanikal
Evaluasi AK3 Thn 2001

7) . Tahapan pekerjaan listrik


8) . Tahapan pekerjaan finishing

4. Jelaskan strategi pengendalian bahaya kebakaran sesuai Peraturan Perundangan K3 ?

Jawab :

1) . Sasaran yang harus di lindungi :


a. Tenaga kerja & lingkungan
b. Proses produksi
c. Peralatan
2) . Penjabaran Pasal 3 ayat (1) huruf b,d,& q
3) . Pengendalian energi seperti Kep. 187/Men/1999
4) . Peraturan Khusus EE, K, SNI PUIL, dll.
5) . Penerapan sistem proteksi kebakaran Per. 04/Men/1980 & Per.
02/Men/1983
6) . Penerapan management kebakaran sesuai Kep. No. 186/Men/1999

Anda mungkin juga menyukai