3. Dependencies and Business Rules
Dependencies menjelaskan bagaimana aktifitas yang berbeda berhubungan satu
sama lain. Dependencies didefinisikan oleh peraturan bisnis yang membangun
workflow. Urutan dari aktifitas dapat diatur berdasarkan precondition (kondisi
sebelum) atau post-condition (kondisi sesudah) yang harus dipenuhi sebelum
mulai atau selesainya sebuah aktifitas.
4. Workflow Queue
Workflow system biasanya menerapkan sebuah antrian workflow yang digunakan
untuk menugaskan sebuah tugas ke individu. Sebuah urutan workflow akan
menampung sebuah daftar tugas atau aktifitas yang harus dikerjakan dalam
sebuah urutan prioritas.
5. Case Management
Penggunaan dari sebuah case atau tiruan dari folder adalah sebuah hal yang
umum pada sistem workflow. Sebuah case akan terdiri atas sebuah instance
tunggal dari subyek dan obyek yang utama dari workflow, yaitu pelanggan.
Setiap case dapat digambarkan sebagai sebuah berkas dari sebuah lemari arsip
yang menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan pelanggan.
6. Messaging
Pesan tambahan dapat dikirim antara teman sekerja ketika terjadi kejadian yang
tidak biasa, yang mengganggu lancarnya jalan dari sistem. Sistem mungkin
menggunakan standard company mail system, atau sistem workflow akan
mengijinkan sebuah notifikasi untuk dikeluarkan atau dapat mengijinkan
perubahan jalur sebuah tugas atau pencabutan sebuah tugas.
Workflow sendiri mengacu pada proses kerja yang sistematis dimana pekerjaan yang sudah
diselesaikan oleh satu pihak dialihkan ke pihak lain untuk mendapatkan tindakan lanjutan
berdasarkan prosedur tertentu yang telah disepakati bersama dalam sebuah perusahaan.
Biasanya dalam sebuah alur kerja ada beberapa proses yang harus dilewati seperti revisi,
penolakan pekerjaan (reject dan cancel) atau proses lain yang sudah diatur dalam aplikasi
tersebut.
1. Kejelasan alur dan kelancaran proses distribusi pekerjaan, mulai dari pihak pertama
sampai pihak yang berwenang untuk mengesahkan dokumen sebelum dipublikasikan.
2. Kemudahan otorisasi, karena pekerjaan atau dokumen tidak perlu lagi diantar secara
manual dalam bentuk hardcopy, tetapi dapat diakses sepenuhnya menggunakan
sistem.
3. Penolakan atau persetujuan pekerjaan dapat diketahui secara cepat, sesaat setelah
pihak yang berwenang memberikan respon terhadap dokumen yang sudah Anda
kirimkan.
4. Dapat diakses dimana saja dan kapan saja, jika sistem ini sudah terkoneksi dengan
internet.
Server merupakan sebuah komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam jaringan
komputer. Ada beberapa jenis server yang biasa digunakan.
Server aplikasi
Merupakan server yang biasa digunakan untuk menyimpan berbagai macam
aplikasi. Server aplikasi merupakan jenis server yang digunakan untuk menyimpan data yang
digunakan oleh klien secara langsung atau data yang diproses terlebih dahulu.
Server Data
Merupakan server yang berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui
pengaturan proxy.
Server Proxy
Merupakan komputer server yang memiliki sistem operasi tersendiri. Sistem proxy juga dapat
berupa program aplikasi yang diinstalkan pada komputer server bersangkutan.
2. Website
2.1 Workflow Management System (WFMS) Workflow adalah suatu proses kerja/bisnis yang
sistematis dimana dokumen atau informasi yang di buat, dialirkan dari satu pihak ke pihak yang lain
untuk tindakan lanjutan menurut suatu aturan atau prosedur tertentu yang telah disepakati bersama
dalam sebuah organisasi/perusahaan. Pada umumnya workflow dalam aplikasi manajemen
dokumen elektronik di bangun untuk memudahkan dan mempercepat tibanya dokumen kepada
orang-orang yang memiliki kewenangan otorisasi agar dapat segera memberikan persetujuan
terhadap dokumen yang akan dipublikasikan. Dalam perjalanannya sebelum dokumen mendapatkan
persetujuan dari semua pihak, akan terjadi proses revisi, masukan, reject, cancel dan lain-lain yang
alurnya pun sudah di rancang dalam aplikasi tersebut. Ada beberapa cara agar pihak yang memiliki
kewenangan otorisasi dapat mengetahui apakah dokumen yang akan di approval tersebut sudah
sampai kepadanya atau belum (in progress), yaitu dengan adanya notifikasi email dan atau login ke
Aplikasi DMS itu sendiri. Dalam pemberian approval juga akan ada due date kapan dokumen jatuh
tempo untuk di approve apakah 1 hari atau 1 minggu tergantung rancang bangunnya.
Dengan menggunakan workflow dalam aplikasi manajemen dokumen elektronik, ada beberapa
manfaat yang dapat kita peroleh yaitu diantaranya: 7 1. Kemudahan distribusi dokumen yang akan
dipublikasikan untuk disetujui secara elektronik kepada orang-orang yang memiliki kewenangan
otorisasi, tidak perlu lagi dokumen di kirim secara manual. 2. Persetujuan atau penolakan dokumen
oleh pihak yang terkait dapat segera dilakukan dan diketahui. 3. Tidak tergantung pada waktu dan
tempat, bisa kapan dan di mana saja untuk melakukan approval dokumen, jika aplikasi DMS tersebut
sudah berbasis web
Workflow merupakan istilah yang merujuk pada sebuah proses kinerja sistematis dalam
perusahaan. Di mana ketika terdapat pekerjaan yang telah diselesaikan, hal tersebut akan
dipindah alihkan ke pihak lain untuk kemudian dilanjutkan sebagai bagian dalam proses
produksi.
Secara sederhana, workflow merupakan rangkaian rutinitas yang dilakukan oleh perusahaan
mulai dari awal hingga akhir proses produksi. Dalam prakteknya, setiap karyawan yang
berkontribusi dalam operasional perusahaan harus mengetahui tugas serta tanggung jawab
masing-masing. Sehingga operasional perusahaan pun dapat berjalan dengan lancar tanpa
adanya kekurangan sedikit pun.
Workflow atau alur kerja adalah urutan tugas yang memproses sekumpulan data. Alur kerja
ini terjadi di semua jenis bisnis dan industri. Setiap kali sebuah data diteruskan antara
manusia dan sistem, alur kerja pun dibuat. Komponen ini merupakan jalur yang
menggambarkan bagaimana sesuatu berubah dari belum selesai menjadi selesai, atau mentah
menjadi sesuatu yang telah diproses.
Namun demikian, workflow juga dapat berarti lain selain seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Dalam hal ini, workflow merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk
memudahkan proses atau jalannya suatu pekerjaan secara otomatis. Dengan demikian,
seluruh operasional perusahaan pun dapat berjalan lancar tanpa adanya suatu hambatan.
Workflow atau alur kerja ini berlaku pada seluruh divisi dalam perusahaan. Tak hanya dalam
produksi saja, namun juga mereka yang berada di dalam kantor baik itu administrasi,
marketing dan lain sebagainya.
Yang perlu diketahui adalah beberapa divisi dalam perusahaan mengharuskan bahwa arus
kerja harus terstruktur. Namun beberapa di antaranya dibebaskan untuk berkreasi dan
berjalan secara impulsif tentunya dengan mempertimbangkan satu dan lain hal. Alur kerja
seperti itu biasanya dilakukan oleh divisi pemasaran atau marketing yang harus senantiasa
mengikuti trend dan perkembangan zaman.
1. Process workflow
Proses workflow atau alur kerja merupakan rangkaian dari kumpulan tugas yang selalu ada
dan dilakukan secara berulang untuk menunjang operasional. Ini berarti bahwa sebelum
memulai alur kerja, Anda sudah mengetahui secara persis rangkaian pekerjaan apa saja yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
2. Case workflow
Jenis alur kerja yang berikutnya ialah case workflow. Alur ini muncul setelah terjadi sebuah
kasus atau kondisi tertentu. Sehingga bisa dibilang untuk menyelesaikannya tidak ada cara
khusus yang spesifik. Anda bisa menyelesaikan arus kerja yang satu ini setelah menyelidiki
permasalahan dan mencari solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Misalnya, dalam penyusunan strategi pemasaran, Anda baru bisa mengetahui langkah apa
saja yang harus dilakukan setelah mengidentifikasi permasalahan atau mengevaluasi rencana
marketing yang sebelumnya gagal atau kurang maksimal.
3. Project workflow
Dalam sebuah proyek pekerjaan tentu juga terdapat alur yang harus diikuti. Namun biasanya
hal ini jauh lebih fleksibel dibandingkan tipe process workflow. Maksudnya, Anda bisa
berinovasi atau melakukan hal-hal di luar rencana sebelumnya.
Secara sederhana aplikasi workflow dibuat sedemikian rupa untuk memudahkan kinerja
operasional perusahaan agar memperjelas alur apa saja yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan sebuah proses. Aplikasi ini biasanya didesain dengan memisahkan antara
fungsi tugas, alur kerja serta komponen yang berkaitan satu sama lain seperti routing.
Dalam prakteknya, fitur fungsi tugas serta alur kerja merupakan komponen yang harus ada
dalam setiap aplikasi workflow dengan dapat dibuat sesuai dengan preferensi masing-masing.
Sedangkan routing dan fitur yang lain dapat dibuat secara baku tanpa adanya banyak
perubahan maupun penyesuaian. Gabungan antara dua komponen inilah yang nantinya dapat
disebut sebagai workflow engine atau mesin alur kerja.
Kesimpulan
Dalam praktek operasional sebuah bisnis, dibutuhkan sistem alur kerja yang mampu
membantu kinerja usaha agar lebih maksimal. Ada begitu banyak aplikasi workflow yang
bisa Anda gunakan untuk membantu operasional perusahaan dan kinerja karyawan. Dengan
teknologi digital ini, beberapa proses krusial dapat dilakukan secara otomatis dengan cara
yang lebih praktis.
Anda tak perlu membuang-buang waktu untuk melakukan hal yang bisa dilakukan dengan
cara yang lebih efektif. Sebagai gantinya, waktu yang tersisa bisa digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan lain sehingga menunjang tingkat produktivitas Anda dan seluruh
karyawan.
Dokumen tersebut dibuat dan disusun sedemikian rupa dan kemudian dialirkan ke
pihak-pihak yang lain agar dokumen tersebut bisa ditindaklanjuti hingga ke tangan
pemimpin. Alur pekerjaan tersebut harus sesuai dengan prosedur yang ada di dalam
sebuah perusahaan itu sendiri.
Kemudian istilah tersebut dalam manajemen juga bisa diartikan sebagai aplikasi
manajemen dokumen elektronik yang dirancang untuk memudahkan proses
penanganan sebuah dokumen. Penanganan sebuah dokumen pastinya memiliki
sebuah proses yang memiliki istilah-istilah tersendiri. Mulai dari proses revisi atau
perbaikan dokumen, masukan atau adanya kritik dan saran untuk merevisi
dokumen, reject atau penolakan dokumen, dan juga cancel atau dokumen yang
dibatalkan. Istilah tersebut harus dipahami oleh pihak-pihak yang menangani
dokumen tersebut agar pekerjaan lebih lancar dan tidak terjadi masalah. Namun
aplikasi workflow memang sudah dirancang untuk menangani proses-proses
tersebut.
Seperti yang diketahui bahwa workflow memiliki arti penting dalam sebuah
perusahaan. Istilah tersebut memang berkaitan dengan alur pekerjaan dan juga
keruntutan sebuah pekerjaan. lalu apakah manfaat dari workflow itu sendiri? Berikut
ini beberapa manfaatnya.
Hal pertama yang menjadi manfaat dari alur pekerjaan yang sistematis adalah
penyaluran dokumen atau pendistribusian sebuah dokumen dapat berjalan lancar
tanpa adanya hambatan. Apabila pendistribusian lancar maka otorisasi bisa lebih
cepat dan mudah. Hal ini membuat dokumen tidak perlu didistribusikan dengan cara
manual.
Penjelasan diatas bisa anda jadikan sebagai referensi untuk mengetahui lebih jauh
mengenai workflow mulai dari pengertian dan juga manfaatnya. Penerapan workflow
memang sangat bermanfaat pada sebuah perusahaan.