Disusun Oleh :
Nama : Vinna Maharani
NIM : P07125121055
Prodi : D3 Kesehatan Gigi (B)
Tempat : Klinik
Waktu : 15 Menit
Tujuan
A. Kegiatan Penyuluhan
NO Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pembukaa 5 menit
Mengucapkan salam Menjawab salam
n
Memperkenalkan diri Memperkenalkan
Menyampaikan maksud diri
dan tujuan kegiatan Mendengarkan
dan memahami
Menjelaskan langkah-
maksud dan
langkah kegiatan yang
tujuan kegiatan
harus dilakukan selama
pembelajaran berlangsung Mendengarkan
dan memahami
Memperkenalkan dan
langkah- langkah
mencari tau Pengetahuan
kegiatan yang
sasaran
akan dilakukan
mengenai fluor.
selama
pembelajaran.
Menjelaskan
sejauh mana
mengetahui
tentang fluor
2. Kontak Mendengarkan 5 menit
Memberi materi tentang
Materi dan memahami
pengertian fluor dan
materi yang
topical fluor
disampaikan
menggunakan media
Leaflet yang memuat
tulisan mengenai
pengertian fluor dan
gambar fluor.
Memberi materi tentang
manfaat fluor
menggunakan media
leaflet yang memuat
tulisan mengenai manfaat
fluor
Memberi materi tentang
cara penggunaan fluor
menggunakan media
leaflet yang memuat
tulisan tentang cara
penggunaan fluor dan
gambar topical aplikasi
fluor, pasta gigi
berfluoride dan larutan
tablet fluor.
Memberi materi tentang
kelebihan dan
kekurangan fluor
menggunakan media
leaflet
3. Penutup 5 menit
Memberikan sasaran Menanyakan
waktu untuk bertanya hal mengenai
fluor yang belum
Memberikan pertanyaan
dipahami
kepada sasaran untuk
mengetahui pemahaman Menjawab
sasaran pada materi yang pertanyaan
disampaikan mengenai materi
fluor yang
Kesimpulan
diberikan
Saran Menjawab salam
Mengucapkan salam dan dan terimakasih
terima kasih
B. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
b. Manfaat fluor.
C. Metode
e. Ceramah
f. Tanya jawab
D. Media
A. Leaflet
1. Tulisan mengenai pengertian fluor, manfaat fluor, tulisan tentang cara penggunaan
fluor dan efek kelebihan dan kekurangan fluor.
2. Gambar mengenai fluor, topical aplikasi fluor, pasta gigi berfluoride dan larutan tablet
fluor, gigi fluorosis juga gambar gigi kuning dan rapuh.
E. Uraian Materi
a. Pengertian Fluor
b. Manfaat Fluor
Fungsinya adalah menjaga agar tulang dan gigi tetap kuat serta
melindungi tulang dan gigi kita dari kerusakan dan menjaga agar tulang dan
gigi tetap kuat.
Penambahan fluor ke dalam produk-produk perawatan gigi memiliki
tujuan:
1) Memperlambat proses hilangnya mineral dari email gigi.
a. Cara Sistemik : Fluoridasi air minum (yaitu mencampurkan fluor ke dalam air
minum) Makan-makanan yang mengandung zat fluor
b. Cara Non Sistemik (Lokal) : Topikal aplikasi (atau dioleskan pada gigi)
Pemakaian pasta gigi berfluoride Kumur-kumur dengan larutan tablet fluor
F. Referensi sumber :
https://pdfcoffee.com/satpel-fluor-pdf-free.html
PROGRAM PENYULUHAN KESEHATAN GIGI
Tempat : Klinik
Waktu : 15 Menit
Tujuan
G. Kegiatan Penyuluhan
NO Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pembukaa 5 menit
Mengucapkan salam Menjawab salam
n
Memperkenalkan diri Memperkenalkan
Menyampaikan maksud diri
dan tujuan kegiatan Mendengarkan
dan memahami
Menjelaskan langkah-
maksud dan
langkah kegiatan yang
tujuan kegiatan
harus dilakukan selama
pembelajaran berlangsung Mendengarkan
dan memahami
Memperkenalkan dan
langkah- langkah
mencari tau Pengetahuan
kegiatan yang
sasaran mengenai
akan dilakukan
gingivitis.
selama
pembelajaran.
Menjelaskan
sejauh mana
mengetahui
tentang gingivitis
2. Kontak Mendengarkan 5 menit
Memberikan materi
Materi dan memahami
tentang pengertian
materi yang
gingivitis (radang gusi)
disampaikan
menggunakan media
flipchart yang memuat
gambar gingivitis.
Memberikan materi
tentang faktor penyebab
dari gingivitis
menggunakan media
flipchart yang memuat
tulisan mengenai
penyebab gingivitis.
Memberikan materi
tentang ciri-ciri atau gejala
dari gingivitis
menggunakan media
flipchart yang memuat
tulisan mengenai ciri- ciri
gingivitis dan gambar gusi
meradang.
Memberikan materi
tentang cara mencegah
terjadinya gingivitis
menggunakan media
flipchart yang memuat
tulisan mengenai cara
mencegah gingivitis dan
gambar pencegahan
gingivitis seperti
scalling.
3. Penutup 5 menit
Memberikan sasaran Menanyakan
waktu untuk bertanya hal mengenai
gingivitis yang
Memberikan pertanyaan
belum dipahami
kepada sasaran untuk
mengetahui pemahaman Menjawab
sasaran pada materi yang pertanyaan
disampaikan mengenai materi
gingivitis yang
Kesimpulan
diberikan
Menjawab salam
Saran
dan terimakasih
Mengucapkan salam dan
terima kasih
A. Pokok Materi
a. Pengertian Gingivitis
c. Gejala Gingivitis
d. Pencegahan Gingivitis.
B. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
C. Media
a. Flipchart
ii. Tulisan mengenai penyebab gingivitis, ciri- ciri dan cara mengatasi gingivitis
D. Uraian Materi
a. Pengertian Gingivitis
Gingivitis adalah radang pada gusi akibat dari infeksi bakteri. Gingivitis merupakan
salah satu penyakit periodontal. Penyakit periodontal melibatkan peradangan dan infeksi
yang menghancurkan jaringan yang mendukung gigi, termasuk gusi, ligamen periodontal,
dan kantong gigi (tulang alveolar).
Gingivitis dapat diartikan sebagai respon inflamasi pada gingiva. Respon inflamasi
disebabkan adanya mikroba yang mengkoloni di sulkus gingiva atau permukaan gigi.
Karang gigi memiliki lapisan luar yang lebih tebal, sehingga bakteri di dalamnya akan
terlindungi dan semakin mudah berkembang biak. Apabila dibiarkan, kuman akan
mengikis gusi dan menyebabkan radang gusi.
c. Gejala Gingivitis
Gejala gingivitis sering kali tidak disadari oleh penderitanya. Gingivitis bahkan bisa
terjadi tanpa gejala sama sekali. Beberapa gejala yang dialami penderita gingivitis meliputi:
Gusi mudah berdarah ketika menyikat gigi atau membersihkan sela gigi menggunakan
benang (flossing).
Gusi bengkak dan sakit.
Warna gusi merah kehitaman.
Bau napas tidak sedap.
Nyeri saat mengunyah makanan.
Gusi menyusut, sehingga akar gigi terlihat.
Terdapat nanah antara gigi dan gusi.
d. Pencegahan Gingivitis
Pengobatan utama pada gingivitis adalah dengan menghilangkan penyebabnya, yaitu
dengan membersihkan karang gigi (scaling). Membersihkan karang gigi dapat dilakukan di
praktik dokter gigi. Satu minggu pasca pembersihan karang gigi, dicek apakah kondisi sudah
membaik atau belum. Jika kondisi gusi masih radang atau belum membaik berkonsultasilah
dengan dokter gigi.
e. Evaluasi
Apa pengertian dari Gingivitis?
Apa penyebab dari gingivitis?
Apa ciri-ciri atau gejala dari gingivitis?
Bagaimana cara mencegah terjadinya gingivitis?
f. Referensi
Sumber dari materi Gingivitis diantaranya sebagai berikut :
http://dentalis21.blogspot.com/2018/12/satpel-radang-gusi-gingivitis.html?m=1
https://www.alodokter.com/radang-gusi
Program Penyuluhan Kesehatan
Tujuan Instruksional
Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan dengan topik bahayanya
karang gigi, Pasien mampu :
a. Menjelaskan tentang bahayanya karang gigi bagi gigi dan mulut
b. Mengindentifikasi tentang membersihkan gigi
c. Menjelaskan akibat tidak merawat gigi
Kegiatan Penyuluhan :
Tujuan Instruksional
Khusus : Setelah mengikuti penyuluhan dengan topik bahayanya
karang gigi, Pasien mampu :
d. Menjelaskan tentang karies pada gigi
e. Mengindentifikasi tentang merawat gigi
f. Menjelaskan akibat tidak merawat gigi
Kegiatan Penyuluhan :
Tempat : Klinik
Waktu : 15 Menit
Tujuan
a. Menjelaskan pengertian kebiasaan buruk pada kesehatan gigi dengan baik dan
benar
c. Menjelaskan akibat dari kebiasaan buruk pada kesehatan gigi dengan baik dan
benar
H. Kegiatan Penyuluhan
NO Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
1. Pembukaa 5 menit
Mengucapkan salam Menjawab salam
n
Memperkenalkan diri Memperkenalkan
Menyampaikan maksud diri
dan tujuan kegiatan Mendengarkan
dan memahami
maksud dan
Menjelaskan langkah-
tujuan kegiatan
langkah kegiatan yang
harus dilakukan selama Mendengarkan
pembelajaran berlangsung dan memahami
langkah- langkah
Memperkenalkan dan
kegiatan yang
mencari tau Pengetahuan
akan dilakukan
sasaran mengenai
selama
kebiasaan buruk
pembelajaran.
Menjelaskan
sejauh mana
mengetahui
tentang kebiasaan
buruk pada
Kesehatan gigi
2. Kontak Mendengarkan 5 menit
Memberikan materi
Materi dan memahami
tentang pengertian
materi yang
kebiasaan buruk
disampaikan
menngunakan media
flashcard yang memuat
tulisan tentang pengertian
kebiasaan buruk dan
gambar gigi rusak
Memberikan materi
tentang macam-macam
kebiasaan buruk pada
kesehatan gigi
menggunakan media
flashcard yang memuat
tulisan tentang kebiasaan
buruk pada kesehatan gigi
dan gambar macam-
macam kebiasaan buruk
seperti membuka tutup
botol dengan gigi,
menghisap jari, dll.
Memberikan materi
tentang akibat dari
kebiasaan buruk pada
kesehatan gigi
menggunakan media
flashcard yang memuat
tulisan tentang akibat
kebiasaan buruk dan
gambar akibat
kebiasaan buruk
seperti atrisi, fraktur
mahkota,
menumpukan karang
gigi, dll.
Memberikan materi
tentang cara mengatasi
kebiasaan buruk pada
kesehatan gigi
menggunakan media
flashcard yang memuat
tulisan tentang cara
mengatasi kebiasaan
buruk.
3. Penutup 5 menit
Memberikan sasaran Menanyakan
waktu untuk bertanya hal mengenai
kebiasaan buruk
Memberikan pertanyaan
yang belum
kepada sasaran untuk
dipahami
mengetahui pemahaman
sasaran pada materi yang Menjawab
disampaikan pertanyaan
mengenai materi
Kesimpulan
kebiasaan buruk
Saran yang diberikan
Mengucapkan salam dan Menjawab salam
terima kasih dan terimakasih
E. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
F. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
G. Media
a. Flashcard
H. Uraian Materi
• Pengertian Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk merupakan sesuatu yang biasa dikerjakan oleh seorang pasien dan dilakukan secara
berulang untuk hal yang sama hingga menimbulkan akibat yang buruk.
• Macam-macam Kebiasaan Buruk Pada Kesehatan Gigi
Berikut macam-macam dari kebiasaan buruk pada kesehatan gigi :
o Menghisap jari
Menghisap ibu jari (thumb sucking) merupakan kebiasaan yang sering dilakukan pada bayi
dan anak anak. Namun biasanya, pada usia tertentu kebiasaan tersebut akan hilang dengan sendirinya.
Jika kebiasaan tersebut berlanjut dan dilakukan tanpa sadar sampai menginjak usia gigi tetap, tentu
akan membuat susunan gigi anak menjadi tidak beraturan serta palatal(lagit langit rongga mulut)
memiliki bentuk tidak normal (melengkung tajam ke atas).
Keadaan tersebut disebabkan tekanan jari jempol pada langit langit yang terus menerus,
terutama akibat daya mengemut dengan bantuan tekanan bibir bawah dan lidah. Tingkat
keparahannya sangat bergantung pada frekuensi menghisap ibu jari, intensitas (lemah, sedang, atau
keras), serta lamanya (mulai kapan dilakukan).
o Mengunyah makanan di satu sisi
Beberapa orang diantara kita mengunyah makanan dengan satu sisi, baik dengan bagian
kanan ataupun kiri. Kebiasaan ini bisa disebabkan karena gigi disalah satu sisi terasa sakit atau tidak
nyaman apabila dipakai makan, atau hanya karena sudah menjadi kebiasaan dari kecil sehingga jika
mengunyah makanan di kedua sisi terasa nyaman. Jika kebiasaan ini dilakukan karena terdapat
masalah pada gigi disalah satu sisi rahang misalnya karena gigi berlubang kita bisa melakukan
perawatan gigi terlebih dahulu agar kedua sisi dapat digunakan untuk dipakai mengunyah. Tetapi, jika
tidak ada masalah maka biasakanlah mengunyah makanan dengan kedua sisi rahang secara
bersamaan.
o Menggigit benda keras
Salah satu fungsi gigi adalah untuk menggit dan mengunyah tetapi bukan untuk menggit
benda keras seperti pensil, pulpen, kuku, jarum pentul, jarum jahit dll. Kebiasaan ini membuat
permukaan kunyah gigi menjadi terkikis bahkan bisa menimbulkan keretakan pada struktur gigi.
o Merobek atau membuka sesuatu dengan gigi
Kebiasaan membuka tutup botol, merobek kemasan makanan, atau memotong lebel baju
menggunakan gigi merupakan kebiasaan dari kebanyakan orang yang sering kali dilakukan tanpa
mereka sadari. Hal ini berdampak negatif terhadap gigi dengan kerusakan tertentu seperti frakturnya
mahkota gigi.
o Bruxism
Bruxism adalah beradunya gigi-gigi rahang atas dengan gigi-gigi rahang bawah sampai
menimbulkan bunyi seperti derit engsel pintu. Kebiasaan buruk ini dikenal pula dengan istilah
mengerat. Gangguan ini biasanya timbul saat penderita mulai tertidur. Orang yang mengalami
bruxism disebut bruxomania. Dengan bruxism permukaan kunyah gigi akan mengalami abrasi pada
persendiaan rahang dan jaringan penyangga gigi.
Gejala lain yang bisa timbul selain bunyi berdelenging adalah timbul gejala clicking sound
(bunyi kletak kletuk) saat mulut dibuka tutup serta gejala persendiaan lainnya. Kita dapat mencegah
hal ini dengan menggunakan night guard yaitu semacam sendok cetak rahang perorangan yang dibuat
sesuai ukuan rahang pengguna sehingga saat tidur malam, gigi yang saling beradu tidak langsung
kontak dan trauma jaringan gigi dapat diminimalisir.
o Tongue Thrusting
Tongue thrusting yaitu suatu kebiasaan menjulurkan lidah kedepan dan menekan gigi seri
pada waktu istirahat, selama berbicara atau menelan. Gerakan menelan dengan posisi lidah menjulur
akan menyebabkan gigi seri terus menerus terdorong ke arah depan dan ke arah bibir sehingga gigi-
gigi seri akan terdorong maju. Kebiasaan ini bisa timbul antara lain karena adanya pembesaran
amandel, bernafas melalui mulut, lengkung gigi atas yang menyempit, lidah yang besar, atau karena
aspek psikologis.
Adanya tongue thrusting ini memungkinkan terjadinya ketidak seimbangan otot-otot disekitar
lengkung gigi dan otot-otot mulut, sehingga mempengaruhi posisi gigi. Pada umumnya penderita
tongue thrust menampilkan ciri tertentu pada ekspresi wajah saat menelan yaitu bibir menutup dan
otot-otot sekeliling mulut menegang pada posisi istirahat kedua bibir dan lidah menutupi permukaan
gigi bawah atau lidah menjulur ke depan. Tongue thrusting dapat diketahui dengan alat khusus
bernama linguometer yang dimasukan kedalam mulut pasien.
Akibat Dari Kebiasaan Buruk Pada Kesehatan Gigi Berikut akibat dari kebiasaan buruk pada
kesehatan gigi:
o Gangguan berbicara
Gangguan berbicara merupakan akibat dari menghisap jari yang dilakukan oleh anak. Hal ini
disebabkan karena letak gigi yang cenderung mendongos sehingga mengganggu proses
berbicara.
o Kelainan sendi rahang
Sendi rahang merupakan sendi yang paling kompleks dalam tubuh manusia. Sendi rahang
bertanggung jawab untuk melakukan berbagai macam gerakan rahang bawah sperti maju
mundur, ke kiri ke kanan, dan membuka menutup mulut. Jika terjadi gangguan pada sendi
rahang dan otot-otot pengunyahan, dapat dikatakan bahwa telah menderita kelainan sendi
rahang atau dikenal dengan istilah temporomandibular disorder.
Berikut ini merupakan beberapa hal yang mungkin dapat mengakibatkan terjadinya kelainan
pada sendi rahang yaitu Trauma pada sendi rahang. Dapat karena sendi rahang kena tonjokan
ataupun akibat kebiasaan buruk bruxism. Stres yang mengakibatkan otot-otot rahang tegang
dan sering berkontraksi. Susunan gigi yang tidak teratur (maloklusi) atau ada gigi yang
mengganjal saat digigitkan. Radang pada sendi rahang (arthritis). Tumor pada sendi
rahang.Selain itu,kebiasaan mengunyah pada satu sisi rahang. Biasanya diakibatkan karena
salah satu sisi sudah tidak ada giginya, atau karena sisi tersebut terasa sakit atau tidak nyaman
saat dipakai mengunyah.
o Penumpukan karang gigi
Penumpukan karang gigi terjadi karena sisi yang tidak digunakan untuk mengunyah, kelenjar
air liurnya lebih pasif maka plak akan lebih menumpuk di sisi yang jarang dipakai mengunyah
akhirnya karang gigi lebih mudah terbentuk di sisi ini
o Atrisi
Merupakan suatu kondisi hilangnya lapisan gigi (email ataupun dentin) akibat gesekan antar
permukaan gigi. Disebut juga keausan permukaan oklusal gigi secara bertahap yang
berhubungan dengan gerakan-gerakan pengunyahan.
o Fraktur dan Mahkota
Fraktur dental atau patah gigi adalah hilangnya atau lepasnya sebagian gigi dari gigi utuh yang
biasanya disebabkan oleh trauma, benturan, atau menggigit benda keras
o Susunan gigi depan tidak teratur
Susunan gigi depan tidak teratur diakibatkan karena kebiasaan mendorong gigi dengan lidah.
I. Evaluasi
Pertanyaan
A. Kegiatan Penyuluhan
B. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian Makanan yang Menyehatkan Gigi
b. Contoh Makanan yang Menyehatkan Gigi
c. Manfaat Mengkonsumsi Makanan yang Menyehatkan Gigi
d. Pengertian Makanan yang Merusak Gigi
e. Contoh Makanan yang Merusak Gigi
f. Akibat Mengkonsumsi Makanan yang Merusak Gigi
g. Usaha-usaha Untuk Mencegah Mengkonsumsi Makanan yang Merusak Gigi
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
A. Flash card
I. Tulisan mengenai makanan yang menyehatkan gigi dan merusak gigi.
II. Gambar contoh makanan yang menyehatkan gigi seperti buah dan sayur,
makanan merusak gigi seperti permen dan minuman soda, gambar gigi sehat
dan gambar gigi rusak dan berlubang.
E. Uraian Materi
F. Referensi sumber :
https://dokumen.tips/download/link/sap-makanan-yang-menyehatkan-
gigi#google vignette
https://pdfcoffee.com/satpel-makanan-yang-baik-dan-tidak-baik-bagi-kesehatan-gigi-
dan-mulut-pdf-free.html
Program Penyuluhan Kesehatan
Pokok bahasan : Cara menggosok gigi dengan benar
Sasaran : Pasien di klinik gigi
Masalah : Gigi penuh dengan debris
Waktu : 15 Menit
Tempat : Klinik Gigi
Tujuan :
1. Tujuan Instruksional Umum
Sasaran pasisen setelah diberikan penyuluhan dapat memahami mengenai cara menyikat gigi
yang baik dan benar
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan mengenai kebiasaan buruk dalam Kesehatan gigi sasaran mampu :
1) Menjelaskan pengertian menyikat gigi
2) Menjelaskan tujuan dan manfaat menyikat gigi
3) Menjelaskan cara menyikat gigi yang baik dan benar
4) Menjelaskan waktu yang tepat untuk menyikat gigi
5) Menjelaskan dampak tidak menyikat gig yang baik dan benar
A. Kegiatan Penyuluhan
B. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
C. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
D. Media
a. Leaflet
1) Tulisan mengenai pengertian menyikat gigi, tujuan dan manfaat menyikat
gigi, tulisan mengenai akibat tidak menyikat gigi dan waktu menyikat gigi.
2) Gambar mengenai akibat tidak menyikat gigi seperti gigi berlubang, karang
gigi dan plak.
b. Phantom gigi
c. Sikat gigi
E. Uraian Materi
Menyikat gigi adalah tindakan untuk membersihkan gigi dan mulut dari
sisa makanan dan debris yang bertujuan mencegah terjadinya penyakit pada
jaringan keras maupun jaringan lunak di mulut. Menyikat gigi merupakan cara
paling mudah dan umum dianjurkan dalam menjaga kebersihan gigi dari
kotoran yang menempel pada permukaan gigi.
Menyikat gigi minimal sehari cukup dua kali sehari, yaitu 7 Menit setelah makan pagi dan malam
hari sebelum tidur (Maulani, 2005). Lama waktu menyikat gigi yang efektif adalah dua menit
(Niken Cit. Weiten Dkk, 1993). Selain menggunakan lama waktu menyikat gigi, maka untuk
efektivitas menyikat gigi ada anjuran untuk menyikat gigi pada tiap-tiap bagian sebanyak 5
sampai 10 gosokan (Niken cit. Yankel dan Saxen,2005).
F. Referensi Sumber :
https://halogigi.com/cara-menyikat-gigi-dengan-benar
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3193/4/4.%20Chapter%202.pdf
PROGRAM PENYULUHAN KESEHATAN GIGI
Pokok Bahasan : Pertumbuhan Gigi
Sasaran : Pasien diklinik
Masalah : Pertumbuhan gigi
Tempat : Klinik
Waktu : 15 menit
Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Sasaran pasien setelah diberikan penyuluhan dapat memahami mengenai pertumbuhan gigi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberi penyuluhan mengenai kebiasaan buruk dalam Kesehatan gigi sasaran mampu:
a. Menjelaskan pengertian tahapan pertumbuhan gigi manusia dengan baik dan
benar
b. Menjelaskan pengertian gigi susu dengan baik dan benar
c. Menjelaskan gejala tumbuhnya gigi susu pada anak dengan baik dan benar
B. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
C. Metode
i. Ceramah
j. Tanya jawab
D. Media
a. Flashcard
E. Uraian Materi
k. Periode gigi anak (deciduous dentition ) : Periode ini dimulai dari 6 bulan
sampai 6 tahun
l. Periode gigi bercampur (mix dentition) : Periode ini dimulai dari 6 tahun
sampai 12 tahun
m. Gigi dewasa molar 3 (permanent dentition) : Gigi Molar 3 tumbuh pada usia
17 sampai 21 tahun
● Pengertian Gigi Susu
Gigi susu merupakan gigi yang tumbuh pada usia 6-30 bulan dan akan tanggal pada
usia 6-12 tahun dan digantikan oleh gigi tetap. Gigi susu terdiri dari 8 gigi seri, 4
gigi taring dan 8 gigi geraham (molar) sehingga totalnya ada 20 gigi.
● Gejala Tumbuhnya Gigi Susu Pada Anak
Rewel
Demam
Periode gigi bercampur adalah suatu periode dimana dijumpai adanya gigi geligi
sulung dan gigi geligi permanen bersamaan berada dalam mulut yaitu pada usia kira-
kira 6-12 tahun.
● Pengertian Gigi Permanen
Gigi dewasa adalah gigi yang menggantikan gigi susu. Gigi permanen mulai tumbuh
pada anak umur 6 tahun serta jumlah gigi dewasa ada 32 buah gigi.
● Tanda-Tanda Gigi Permanen Tumbuh
Gigi susu pada anak sudah mulai goyang yang menandakan bahwa gigi susu akan
segera digantikan oleh gigi permanen yang di bawahnya. Gigi susu goyang karena
gigi susu didesak oleh gigi penggantinya sehingga gigi akan goyang dan akan lepas.
Proses ini alami dan terjadi pada semua anak, akar gigi susu pada anak akan
teresorbsi atau termakan disebut dengan istilah Resorbsi Fisiologis.
F. Referensi Sumber :
https://erikalindapurwaningsih.wordpress.com/2017/12/10/satuan-pembelajaran-
pertumbuhan-gigi/
A. Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Waktu
O
1. Pembukaan 5 menit
Mengucapkan salam Menjawab salam
3. Penutup 5 menit
Memberikan sasaran Menanyakan
waktu untuk bertanya hal mengenai plak
yang belum
Memberikan pertanyaan
dipahami
kepada sasaran untuk
mengetahui pemahaman Menjawab
sasaran pada materi pertanyaan
yang disampaikan mengenai plak yang
diberikan
Kesimpulan
Menjawab salam
Saran dan terimakasih
Mengucapkan salam
dan terima kasih
B. Pokok Materi
Materi yang disampaikan adalah :
1. Pengertian plak
2. Penyebab plak
3. Cara membersihkan plak
4. Akibat plak
5. Cara mencegah plak
C. Metode
1. Ceramah dan mendongeng
D. Media
1. Powerpoint
a. Gambar – gambar gig berplak, gambar sikat gigi dan dental floss
b. Tulisan mengenai penyebab terjadinya plak, akibat plak dan cara mencegahnya
E. Uraian Materi
1. Pengertian Plak
Plak adalah lapisan lunak dan lengket di gigi yang terdiri dari protein
dan bakteri (biofilm). Plak terdiri dari 70% bakteri yang berasal dari air liur.
Plak terbentuk segera setelah selesai menyikat gigi. Gigi yang sudah disikat
akan kembali berkontak dengan saliva (ludah). Mucin (salah satu zat yang
terkandung dalam saliva) akan melapisi gigi. Lapisan ini kemudian dikenal
dengan nama Acquired Pellicle (mucus). Acquired Pellicle ini sangat tipis,
berkisar 1 um. Selain mucin dan protein lainnya, saliva juga mengandung
banyak bakteri. Beberapa saat setelah Acquired Pellicle terbentuk bakteri juga
akan singgah dan berkoloni di lapisan tersebut. Keadaan inilah yang kemudian
disebut dengan plak gigi atau dental plaque.
2. Penyebab Plak
Faktor utama penyebab timbulnya plak gigi adalah malas gosok gigi
atau membersihkan gigi. Tanpa rutinitas membersihkan gigi atau sikat gigi
yang baik, plak gigi akan menumpuk dengan cepat dan menjadi tebal, lalu
mengeras. Umumnya plak gigi mulai muncul sekitar 4 hingga 12 jam setelah
terakhir menggosok gigi. Jadi, jika dibiarkan terlalu lama, maka plak akan
menebal dan sulit hilang.
Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berkarbohidrat tinggi juga
dapat mempercepat penumpukan plak di sela-sela gigi dan gusi. Karbohidrat
merupakan zat yang disukai oleh mikroorganisme di mulut. Karena itu, jika
ada sisa makanan yang mengandung karbohidrat dan tidak disikat bersih, akan
jadi tempat berkembang biak mikroorganisme tersebut.
a. Menyikat Gigi
Menyikat gigi adalah cara termudah untuk membersihkan plak gigi
sendiri. Perhatikan tiap sudut maupun sela-sela gigi dengan gusi, biasanya
plak terdapat di bagian itu. Sebaiknya memilih sikat gigi yang memiliki
ujung lancip dan lembut untuk bisa menjangkau celah-celah gusi yang
terlihat rapat,. Sikat gigi model ini juga sangat bagus untuk mengangkat
sisa makanan yang menempel sehingga mengurangi kemungkinan
timbulnya plak.
b. Menggunakan Dental Floss atau Benang Gigi
Dental floss atau benang gigi bisa membantu Anda untuk membersihkan
sela-sela gigi. Benang gigi terbukti 40% lebih ampuh untuk menghilangkan
plak gigi dibandingkan sekedar menyikat gigi saja. Kebanyakan sikat gigi
hanya membersihkan sebagian plak saja, namun tidak bisa secara
menyeluruh karena sikat gigi tergolong kaku. Sementara jika menggunakan
benang gigi, Anda bisa membentuk benang sesuai dengan bentuk gigi
sehingga dapat menyapu secara merata seluruh permukaan gigi.
4. Akibat Plak
Plak gigi yang tidak terurus dan menumpuk dalam waktu yang cukup
lama bisa menyebabkan kerusakan gigi dan berbagai kondisi kesehatan gigi
serius lainnya antara lain:
a. Karies
Gigi berlubang adalah akibat umum karena mikroorganisme atau bakteri
yang berkumpul di plak gigi mengeluarkan zat asam. Zat asam ini perlahan
mengikis lapisan enamel gigi lalu menggerogoti gigi. Sedikit demi sedikit
akan timbul retak atau celah, yang lama-kelamaan akan menjadi karies di
gigi.
b. Kalkulus
Kalkulus adalah lapisan plak yang telah mengeras dan tidak bisa
dibersihkan dengan menggunakan sikat gigi biasa. Kalkulus muncul setelah
plak dibiarkan begitu saja dalam waktu yang lama. Selain itu, tartar juga
berwarna kuning kecoklatan sehingga membuat gigi tidak sedap dipandang.
Semakin lama tidak dibersihkan, kalkulus akan semakin mengikis gigi.
c. Gingivitis
Gingivitis adalah juga salah satu dampak memburuknya plak gigi. Secara
fisik, gingivitis bisa terlihat dari munculnya warna merah kehitaman dan
bentuk gusi yang membengkak. Jika tersentuh atau terkena makanan yang
agak tajam, gusi yang sedang meradang ini mudah terluka dan berdarah.
d. Periodontitis
Periodontitis bermula dari infeksi pada gusi yang umumnya adalah
akibat adanya masalah pada gigi. Infeksi ini kemudian menyebar dan
menimbulkan kerusakan tulang gigi di sekitar rahang. Dengan kata lain,
periodontitis adalah dampak buruk dari gingivitis yang tidak disembuhkan.
F. Referensi sumber :
https://www.tanyapepsodent.com/tips-kesehatan-gigi/plak-dan- kerusakan-gigi/plak-
gigi-pahami-penyebab-dan-cara-menghilangkannya-dari- ahlinya.html#:~:text=Faktor
%20utama%20penyebab%20timbulnya%20plak,jam%2 0setelah%20terakhir
%20menggosok%20gigi