Anda di halaman 1dari 2

Rehabilitasi Narkoba adalah sebuah proses pemulihan yang harus dijalani oleh orang-

orang yang mempunyai masalah dengan kecanduan narkoba atau adiksi. NAPZA/Narkoba
adalah suatu zat yang dapat mempengaruhi susunan syaraf pusat sehingga akan
berpengaruh pada perilaku, mental, tingkat kewaspadaan, dan persepsi terhadap dunia
(Carmichael, 2001). Ketika seseorang menggunakan Narkoba maka fungsi dan struktur
otaknya berubah.

Adiksi & Pemulihan


Drug addiction is a complex illness characterised by compulsive, and at times,
uncontrollable drug craving, seeking, and use that persist even in the face of
extremely negative consequences. (NIDA, 1999)

ADIKSI dapat diartikan sebagai suatu PENYAKIT OTAK yang bersifat kronis dan mudah
kambuh (relapse), yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan manusia baik itu fisik,
psikis, sosial, dan spiritual.

Pemulihan (recovery) adalah proses peningkatan elemen bio, psiko, sosial, agar
dirinya dapat berfungsi kembali di masyarakat umum sebagai seorang manusia yang
produktif dan mempunyai fungsi dan perannya sendiri. Seorang yang kecanduan
narkoba biasanya menderita gangguan mental, kesehatan, pekerjaan, atau masalah
sosial yang membuat gangguan adiksinya sulit untuk disembuhkan. (NIDA. 1999)

Tujuan Pemulihan
Bagi sebagian besar orang, pemulihan adalah sebuah proses panjang yang melibatkan
penanganan dari berbagai sisi serta usaha untuk mencapai kondisi bersih dari
narkoba (abstinence). Tujuan dari pemulihan adalah untuk menolong individu agar :

Berhenti atau dapat mengontrol pemakaian narkoba


Mengurangi dampak buruk dari narkoba
Menjadi manusia produktif baik di keluarga, pekerjaan, dan masyarakat.
Proses Rehabilitasi
Ketika seseorang masuk ke Panti Rehabilitasi, ia akan menjalani proses sebagai
berikut :

Seleksi dan Penerimaan Awal (Screening & Intake)


Seleksi adalah tahap evaluasi awal untuk melihat kondisi, gejala psikologis, dan
sosial dari pemakaian narkoba. Klien akan dilihat apakah ia memenuhi persyaratan
untuk dilakukan perawatan (treatment) di tempat tersebut. Bila memenuhi kriteria
perawatan maka dilakukan penerimaan awal dengan mengisi form atau lembar
persetujuan klien serta melengkapi persyaratan administratif lainnya.

Orientasi
Tahap orientasi bisa terjadi sebelum, selama atau setelah tahap 1. Tujuan utama
dari orientasi adalah untuk mengenalkan klien pada aturan umum dan tujuan dari
program yang dia masuki, serta apa yang diharapkan klien dari pelajaran treatment.

Penilaian (Assesment)
Assesment dilakukan setelah terjalin hubungan antara klien dan konselor. Pada tahap
ini konselor bertugas untuk mengumpulkan riwayat yang berhubungan, tapi tidak
terbatas pada, berbagai persoalan penyalahgunaan narkoba. Pengumpulan informasi ini
dapat memakai bentuk formulir interview dan/atau test untuk melihat kembali riwayat
klien.

Rencana Intervensi (Treatment Plan)


Pada tahap ini konselor dan klien benar-benar mulai berkerjasama, selama proses
ini, konselor dan klien mengidentifikasi masalah yang membutuhkan pemecahan, dan
berdiskusi serta menyetujui treatment yang sesuai dengan menetapkan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang.
Intervensi Rehabsos
Intervensi ini meliputi :

Bimbingan fisik
Bimbingan Mental/psikologis
Bimbingan Social
Bimbingan Spiritual
Bimbingan vokasional
Dalam proses intervensi ini melibatkan beberapa ahli yang menguasai bidangnya
seperti : psikolog, psikiater, dokter, rohaniwan, konselor adiksi, serta berbagai
macam guru vokasional. Dalam Therapeutic Community intervensi ini dapat berbentuk
seminar, group terapi, konseling individu, konseling kelompok,kegiatan spiritual,
kegiatan fisik/OR, kegiatan rekreasional dll.

Resosialisasi/Reintegrasi
Tahap ini disebut juga sebagai tahap re-entry. Tujuan dari program ini adalah untuk
mengintegrasikan/menyatukan kembali klien dengan kelompok masyarakatnya dengan
bantuan/dukungan dari komunitas yang positif. Klien sudah boleh bersosialisasi
dengan masyarakat, namun masih dalam pengawasan, bimbingan, dan pendampingan dari
konselor di Panti. Dalam proses reintegrasi ini klien dapat membentuk kembali
kehidupan yang positif, menangani permasalahan secara realistis seperti hubungan
dengan keluarga serta masyarakat, kerohanian, pekerjaan, pendidikan, keuangan, dll.

Terminasi dan Bimbingan Lanjut (Aftercare)


Terminasi menandai telah selesainya program pemulihan di Panti Rehabilitasi. Klien
dapat sepenuhnya kembali ke keluarga dan bersosialisasi dengan masyarakat luas.
Bekal ilmu yang telah dipelajari dan dihayati hendaknya digunakan selepas keluar
dari Panti Rehabilitasi. DIsini klien diharapkan masih menjalin komunikasi dengan
konselornya sehingga apa yang dilakukan di luar tidak menyimpang dari aturan-aturan
yang telah ditetapkan. Komunikasi/kontak dengan komunitas positifnya akan menjaga
klien untuk tetap bersih dari narkoba dan hidup sesuai dengan norma-norma yang
berlaku di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai