Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN PROGRAM REHABILITASI BAGI PASIEN GANGGUAN 1IWA

SEDERHANA DI RUMAH SAKIT 1IWA TAMPAN PEKANBARU RIAU



A. Latar Belakang
Dewasa kini dunia semakin pesat membangun. Perkembangan di bidang teknologi
semakin cepat berkembang, masa dirasakan bergerak terlalu cepat meninggalkan saja
siapa yang lambat. Kemajuan itu terlihat dalam beberapa bahagian seperti pembangunan,
gaya hidup masyarakat, Iasilitas kehidupan, dunia komputer beserta internetnya dan juga
transportasi. Yang lebih menonjol keliatannya adalah pembangunan dari segi meterialistis
ketimbang pembangunan manusia dan jiwanya sendiri.
B. Alasan Pemilihan 1udul
. Terapi tingkah laku sangat tepat digunakan bagi menyelesaikan masalah
gangguan jiwa pasien Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.
2. Penelitian yang dilakukan adalah sesuai dengan program studi dan menunjang
kemahiran konselor.
. Penegasan Istilah
. Program Rehabilitasi
Program rehabilitasi adalah beberapa rancangan dasar untuk restorasi, perbaikan
atau pemulihan mengarah pada normalitas atau juga pemulihan menuju status
yang paling memuaskan terhadap individu yang pernah menderita luka atau
menderita satu penyakit mental.

Dr. Kartini Kartono , Terfemahan Kamus Lengkap Psikologi J.P. Chaplin ( Jakarta : PT Raja GraIindo Persada,
) hlm. 42
2. Gangguan Jiwa
Gangguan jiwa adalah penyakit jiwa yaitu gangguan yang mengenai satu atau
lebih Iungsi mental. Apabila terkena penyakit mental otomatis terkena
gangguan di otak yang ditandai dengan terganggunya emosi, cara berpikir (
cognitive ), kemauan, emosi, tindakan ( psychomotor ) ( Yosep, 2007 ).
Manakala menurut Depkes RI ( 2000 ) adalah suatu perubahan pada Iungsi jiwa,
yang menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam
melaksanakan peran sosial. Penyakit mental ini akan menimbulkan stress dan
penderitaan kepada penderita dan juga keluarganya.
D. Rumusan Masalah
. Bagaimana pelaksanaan program rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa
sederhana di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau.
2. aktor penghambat program rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa sederhana di
Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau.
. Apakah ada perubahan sikap dan tingkah laku pasien tersebut setelah menjalani
program rehabi;itasi di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau.
E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
. Tujuan Penelitian ialah :
a. Untuk mengetahui pelaksanaan program rehabilitasi bagi pasien
gangguan jiwa sederhana di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Riau.
b. Untuk mengetahui Iaktor penghambat pelaksanaan program rehabilitasi
bagi pasien gangguan jiwa sederhana di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Pekanbaru Riau.
c. Untuk melihat perubahan sikap dan tingkah laku pasien tersebut setelah
mengikuti program rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru
Riau.
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan masukan bagi unit rehabilitasi di Rumah sakit Jiwa
Tampan Riau
b. Agar dapat melihat bagaimana pelaksanaan program rehabilitasi bagi
pasien gangguan jiwa sederhana di Rumah Sakit Jiwa Tampan
Pekanbaru Riau
c. Agar dapat mengatasi Iaktor penghambat pelaksanaan program
rehabilitasi bagi pasien gangguan jiwa sederhana
. Kerangka Teoritis dan Konsep Operasional
1. Kerangka Teoritis
a. Pengertian Program Rehabilitasi
Kita sudah sering mendengar kata program yang mana pada
asalnya kata program adalah berasal dari bahasa Inggris yaitu
programme artinya acara atau rencana.
2
Ada juga yang mendeIinisikan
program itu sebagai suatu perencanaan yang mencakup kuantivikasi
yang akan dilaksanakan manakala kamus dewan bahasa Malaysia telah
mengartikan program sebagai rancangan yang menentukan dasar-dasar
yang akan dilaksanakan.

2
ulglllbpeLraacld/program
Rehabilitasi pula pada umumnya diartikan sebagai proses
membantu individu kembali pada tingkat Iungsi tertinggi ( Stuart &
Laraia, 2005 ). Namun demikian, proses yang dimaksudkan pada
deIinisi tersebut tidak hanya sebatas membantu individu agar dapat
beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi karena gangguan yang
dideritanya. Pandangan yang lebih jauh, program rehabilitasi diartikan
sebagai satu proses yang dinamis yang menitikberatkan pada
pengembangan diri individu baik pada aspek Iisik, sosial, psikologis
dan spiritual ( Davis & O`Connor, ). Antara deIinisi lain
rehabilitas adalah segala tindakan Iisik, penyesuaian psikososial dan
latihan vokasional sebagai usaha untuk memperolehi Iungsi dan
penyesuaian diri yang optimal serta mempersiapkan klien secara Iisik,
mental, sosial dan vokasional untuk suatu kehidupan penuh sesuai
dengan kemampuan ( Nasution, 200 ).
Program rehabilitasi pasien dengan gangguan jiwa sering
disebut dengan istilah lain seperti program rehabilitasi paikososial (
Ackernon, 2000; Adams & Partee, ; Stuart & Laraia, 2005 ).
Asumsi dari semua istilah tersebut, program rehabilitasi untuk pasien
dengan gangguan jiwa merujuk pada rangkaian intervensi yang
mencakup intervensi dibidang sosial, pendidikan, pekerjaan, prilaku
dan kognitiI yang mana diberikan kepada individu yang mengalami
gangguan jiwa untuk meningkatkan kesembuhan serta meningkatkan
Iungsi sosial individu tersebut di masyarakat.

b. Tujuan Rehabilitasi
Tujuan rehabilitasi klien gangguan jiwa adalah mencapai
perbaikkan Iisik dan mental sebesar-besarnya, penyaluran dalam
pekerjaan dengan kapasitas maksimal dan penyesuaian diri dalam
hubungan perseorangan dan sosial sehingga bias berIungsi sebagai
anggota masyarakat yang mandiri dan berguna.
c. Tahapan Rehabilitasi
Upaya proses rehabilitasi terdiri daripada tiga tahap yaitu :
. Tahap persiapan
a. Orientasi
Selama Iase orientasi klien memerlukan dan mencari
bimbingan seorang yang proIessional. Konselor
menolong klien untuk mengenali dan memahami
masalahnya dan menentukan apa yang diperlukan
b. IdentiIikasi
Konselor mengidentiIikasi dan mengkaji perasaan klien
serta membantu klien seiring penyakit yang dia rasakan
sebagai sebuah pengalaman dan member orientasi
positiI akan perasaan dan kepribadiaanya serta member
kebutuhan yang diperlukan.
2. Tahap pelaksanaan
Konselor melakukan eksploitasi dimana selama Iase ini
klien menerima secara penuh nilai-nilai yang ditawarkan
kepadanya melalui sebuah hubungan ( relationship ).
Tujuan baru yang akan dicapai melalui usaha personal dan
proyeksi, dipindahkan dari konselor ke klien ketika klien
menunda rasa puasnya untuk mencapai bentuk baru dari
apa yang dirumuskan.

. Tahap pengawasan
Tahap pengawasan konselor melakukan resolusi. Tujuan
baru dimunculkan dan secara bertahap tujuan lama
dihilangkan. Ini adalah proses dimana klien membebaskan
dirinya dari ketergantungan terhadap orang lain.
d. 1enis Kegiatan
Abroms dan Stuart ( 200 ) menekankan 4 keterampilan penting
psikososial pada klien gangguan jiwa :
. Orientation
Orientation adalah pencapaian tingkat orientasi dan kesadaran
terhadap realita yang lebih baik. Orientasi berhubungan dengan
pengetahuan dan pemahaman klien terhadap waktu, tempat atau
maksud / tujuan, sedangkan kesadaran dapat dikuatkan melalui
interaksi dan aktivitas pada semua klien.
2. Assertion
Assertion adalah kemampuan mengekpresi perasaan sendiri
dengan tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mendorong
klien dalam mengekspresikan diri secara eIektiI dengan tingkah
laku yang dapat diterima masyarakat melalui kelompok pelatihan
asertiI, kelompok klien dengan kemampuan Iungsional yang
rendah atau kelompok interaksi klien.
. Accuption
Accuption adalah kemampuan klien untuk mempercayai diri dan
berprestasi melalui keterampilan membuat kerajinan tangan. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara memberikan aktivitas klien dalam
bentuk kegiatan sederhana seperti teka-teki ( sebagai aktivitas yang
bertujuan ) mengembangkan keterampilan Iisik seperti menyulam.
Membuat bunga, melukis dan meningkatkan manIaat interaksi
sosial.
4. Recreation
Recreation adalah kemampuan mengguna dan membuat aktivitas
yang menyenangkan dan relaksasi. Keadaan ini member
kesempatan pada klien untuk mengikuti bermacam reaksi dan
membantu klien menerapkan keterampilan yang telah dipelajari
seperti, orientaasi asertiI, interaksi sosial, ketangkasan Iisik.
Contoh aktivitas relaksasi seperti permainan kartu, menebak kata
dan jalan-jalan, memelihara binatang, memelihara tanaman, sosio-
drama, bermain music dan lain-lain.


2. Konsep Operasional
G. Metode Penelitian
. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam deskriptiI,
yaitu dengan memberikan gambaran tentang Pelaksanaan Program Rehabilitasi
bagi Pasien Gangguan Jiwa Sederhana di Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru
Riau.
2. Lokasi Penelitian
Yang menjadi lokasi penelitian pada penulisan ini adalah Rumah Sakit
Jiwa Tampan Pekanbaru Riau.
. Sumber Data
a. Data Primer, yang didapati dari lapangan Rumah Sakit Jiwa Tampan
Pekanbaru Riau.
b. Data Sekunder, yaitu data yang diperolehi dari perpustakaan, dokumentasi
dan internet.
4. Alat Pengumpulan Data
a. Wawancara, yaitu dengan mendapatkan pandangan dan inIormasi dari
responden dengan mengadakan komunikasi langsung.
b. Obsevasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung ke lapangan.
c. Dokumentasi, yaitu dengan mendapatkan Iakta penting dan tepat yang
berkaitan dengan masalah dokumen dalam bentuk catatan.
5. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan yang menjadi objek penelitian
manakala sampel adalah sebagian daripada populasi. Dalam penelitian ini yang
menjadi populasi adalah pasien yang mengikuti kegiatan di unit rehabilitasi
Rumah Sakit Jiwa Tampan. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah
seramai 20 orang, 2 orang pasien dan 4 orang terapis.
. Analisis Data

H. Sistematika Penulisan
Agar penelitian terarah, maka perlu ditentukan sistematikan penulisan, perencanaan,
pengamatan, pelaporan dan analisis serta kesimpulan hasil penelitian. Berikut dipaparkan
sistematika penulisan penelitian ini :
BAB I : pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, alasan pemilihan
judul, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka
teoritis dan konsep operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : penyajian data tentang tinjauan umum Rumah Sakit Jiwa Tampan
Pekanbaru Riau.
BAB III : penyediaan data dan pembahasan hasil penelitian
BAB IV : analisis data
BAB V : penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran

Anda mungkin juga menyukai