Anda di halaman 1dari 16

IMAN DAN TRADISI

ZOOM TALK KOMISI WANITA


GKT JEMAAT III MALANG
Rabu, 23 Juni 2021
PENDAHULUAN
IDENTITAS GANDA SEORANG KRISTEN
Kita adalah orang yang
dilahirkan dan dibesarkan
dalam sebuah tradisi
Identitas
budaya atau adat istiadat
keagamaan
tertentu: keluarga,
komunitas atau kelompok
sosial lainnya.

Kita memilih jadi Kristen


di “kemudian hari” lalu Identitas sosial-
dididik dalam “tradisi budaya.
keagamaan” yang baru.
IMAN
• Dari kata Latin fido, to trust, menaruh
percaya; fides, percaya.
• Sikap hati atau batin yang menaruh
percaya yang mantap pada kebenaran,
nilai dan kedapatdipercayaan Yang Ilahi
(Tuhan).
• Kumpulan dogma-dogma; prinsip-prinsip
atau kepercayaan-kepercayaan dari suatu
agama, yang dipegang, dipercayai dan
diikuti oleh pemeluknya. Misalnya: Iman
GKT; atau Iman Reformed.
• Memberi identitas keagamaan.
TRADISI
• Dari kata Yunani paradosis, yang berarti
adat-istiadat (Mrk 7:3, 5, 8, 9, 13); ajaran
yang kuteruskan (1 Kor 11:2), ajaran-ajaran
yang kamu terima (2 Tes 2:15).
• Dari kata Latin trado, yang berarti
menyerahkan, menyampaikan.
• Kepercayaan, prinsip, atau cara bertindak
yang telah diikuti oleh orang-orang dalam
masyarakat atau kelompok tertentu untuk
waktu yang lama. Misalnya, tradisi
Tionghoa; tradisi Jawa; dll.
• Tradisi diturunkan, diteruskan dari generasi
yang satu ke generasi berikutnya.
• Memberi identitas sosial-budaya.
ANTARA IMAN DAN TRADISI
• Sama-sama berhubungan dengan soal yang dipercayai:
• iman berhubungan dengan yang ilahi;
• tradisi bisa berhubungan dengan yang ilahi (tradisi keagamaan) maupun yang bukan ilahi (tradisi budaya, adat-istiadat).
• Sama-sama diteruskan dan diwariskan ke generasi berikutnya:
• yang diteruskan dalam iman adalah ajaran-ajaran (dogma, doktrin, kepercayaan) dan praktik-praktik yang terkait dengan
ajaran suatu kelompok keagamaan. Misalnya, ajaran-ajaran Kristen (1 Kor 11:2; 2 Tes 2:15; 3:6); ajaran dan praktik
perjamuan kudus (1 Kor 11:23-27).
• yang diteruskan dalam tradisi adalah kepercayaan-kepercayaan, prinsip-prinsip, atau cara-cara bertindak sekelompok
orang atau sebuah kelompok masyarakat. Misalnya, tradisi makan bersama di hari Imlek (Tionghoa); tradisi slametan
(Jawa); dll.
• Sama-sama memiliki orang atau kelompok orang yang mempercayai dan mempraktikkannya.
• Sama-sama menjalani kepercayaan-kepercayaan, prinsip-prinsip, nilai-nilai:
• Dalam iman, kepercayaan, prinsip dan nilai keilahian yang terkait dengan manusia, keluarga, masyarakat dan dunia.
• Dalam tradisi budaya, kepercayaan, prinsip dan nilai kemanusiaan, kekeluargaan, kemasyarakatan, kealaman.
BAGAIMANA
SIKAP IMAN TERHADAP
TRADISI?

Foto: The Many Faces of Jesus, dalam


https://www.pinterest.com/pin/464081936590929130/
BAGAIMANA SIKAP IMAN • Markus 7:1-23
TERHADAP TRADISI?: • Dua macam adat istiadat Yahudi
Belajar dari Yesus (3, 5, 8, 9, 13):
• Berhubungan dengan higiene atau
• Yesus tidak menolak tradisi yang berhubungan kebersihan (Mrk 7:3-5)
dengan kebersihan; yang ditolak adalah ▪ membasuh tangan sebelum makan
menyamakan kebersihan jasmani dengan ▪ membersihkan diri sepulang dari
kebersihan rohani. pasar, baru kemudian makan.
• Yesus tidak menolak tradisi adat perkawinan ▪ mencuci cawan, kendi dan
perkakas-perkakas tembaga.
Yahudi (Yoh 2:1-12) – termasuk minum
anggur; menyajikan anggur yang baik terlebih • Berhubungan dengan
dahulu kemudian yang tidak baik. pelaksanaan suatu firman Allah
• Yesus mengoreksi tradisi yang keliru (Mrk 7:8-13)
menjabarkan maksud Tuhan dalam firman- ▪ mempersembahkan sebagai
Nya. korban biaya yang semula
disiapkan untuk memelihara orang
• Yesus menolak tradisi, adat yang tua.
merendahkan nilai dan martabat manusia ▪ tidak boleh bekerja di hari Sabat
(kasus Mrk 2:23-28; 7:8-13) (Mrk 2:23-28; 3:1-6).
BAGAIMANA SIKAP IMAN • Tradisi sunat – “haruslah dikerat kulit
TERHADAP TRADISI?: khatanmu (kelopak kulit yg menyaputi ujung
kemaluan laki-laki; kulup, KBBI) dan itulah
Belajar dari Paulus akan menjadi tanda perjanjian antara
Aku dan kamu” (Kej 17:11).
• Paulus menolak arti sunat sebagai cara untuk • “Dan tanda sunat itu diterimanya
dibenarkan dan selamatkan oleh Tuhan. Atau, sebagai meterai kebenaran berdasarkan
menjadikan sunat sebagai cara untuk diterima masuk iman yang ditunjukkannya, sebelum ia
ke dalam umat Allah. bersunat” (Rom 4:11).
• “Sebab kalau kita sudah bersatu dengan
• Paulus tidak menolak sebagai praktik praktik higienis. Kristus Yesus, hal menuruti atau tidak
• Paulus mentransformasi makna sunat: menuruti peraturan sunat tidak menjadi
o “seorang Yahudi yang sejati adalah orang yang hatinya
soal lagi. Yang penting hanyalah percaya
kepada Kristus, dan itu nyata dalam
berjiwa Yahudi; dan sunat yang sejati adalah sunat di kasih kita kepada orang lain” (Gal 5:6,
hati yang dikerjakan oleh Roh Allah, bukan yang BIMK)
dicatat di dalam buku. Orang semacam itu menerima
pujian dari Allah, bukan dari manusia” (Rom 2:29). • “Sebab bersunat atau tidak bersunat
o “Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan
Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah” (1 baru, itulah yang ada artinya” (Gal 5:15).
Kor 7:19).
Yang TEPAT
Yang TIDAK TEPAT

DIPELAJARI DIAPRESIASI

DIABAIKAN DITINGGALKAN

DIADAPTASI
DITRANS
FORMASI
DIBUANG DIHAPUSKAN
PERTANYAAN YANG Pertanyaan yang LEBIH TEPAT

TEPAT • APAKAH YANG MAU DIAJARKAN OLEH


TRADISI ATAU ADAT-ISTIADAT INI
TENTANG MANUSIA, KELUARGA,
ALAM SEMESTA, ATAU TENTANG
Pertanyaan yang KURANG TEPAT TUHAN?
• APAKAH AJARAN ITU SESUAI DENGAN
APAKAH TRADISI ATAU ADAT ISTIADAT PESAN ALKITAB TENTANG MANUSIA,
INI BOLEH ATAU TIDAK BOLEH DIIKUTI KELUARGA, ALAM SEMESTA, ATAU
ATAU DIJALANKAN? TENTANG TUHAN?
• UNSUR-UNSUR APAKAH DARI PRAKTIK
TRADISI ATAU ADAT ISTIADAT ITU
YANG PERLU DIADAPTASI ATAU
DITRANSFORMASI SUPAYA LEBIH
COCOK MEMBAWA PESAN ALKITAB?
CONTOH-CONTOH
DARI TRADISI IMLEK
https://www.idntimes.com/hype/fun-fact/grace/tradisi-unik-orang-tionghoa-mana-yang-masih-kamu-lakukan/3

• Warna merah dipercayai dapat mengusir roh jahat


dan nasib buruk. Jadi tidak hanya baju, hiasan
ruangan dan benda-benda lain juga berwarna
merah biasanya. Dan baju baru itu menandakan
dimulainya tahun yang baru juga.
• Mentransformasi arti “dipercaya mengusir roh
jahat dan nasib buruk.”
• Warna merah dalam Alkitab melambangkan darah
dan pencurahan darah. Pahamilah warna merah
sebagai yang melambangkan hidup baru yang
ditebus dan disucikan oleh darah Kristus (1 Pet
1:18-19; Ibr 9:14). Kristus mati untuk melepaskan
kita dari kutuk hukum Taurat (Gal 3:13).
HARI BACANG
https://food.detik.com/info-kuliner/d-5601065/sejarah-bakcang-day-berawal-dari-
tragisnya-kematian-pejabat-favorit-china/2

• Mengenang dengan penuh hormat Quyuan,


seorang pejabat yang dicintai rakyatnya karena
jujur, penuh perhatian pada rakyat, anti-
korupsi dan mencintai bangsa dan negara
tanpa pamrih.
• “Makan bakcang di tanggal 5 bulan 5 menurut
penanggalan Cina dipercaya sebagai lambang
kemuliaan untuk memperingati gugurnya Qu
Yuan yang juga bersifat mulia.”
• Diadaptasi dengan memberikan tekanan
baru kepada kehidupan yang terpuji menurut
pandangan Alkitab, yang berbasis bukan pada
pangkat, jabatan atau banyak harta tetapi pada
karakter yang terpuji (Mat 25:14-30; Luk
19:11-27; 1 Kor 8:16-24; Flp 4:8)
MENGEPALKAN TANGAN
UNTUK MEMBERI HORMAT (PAI)
https://travel.kompas.com/read/2019/02/02/090600927/jangan-asal-mengepal-ini-makna-di-balik-salam-orang-tionghoa
https://www.guideku.com/travel/2019/02/03/100000/eits-ternyata-ini-cara-yang-benar-memberi-salam-kepalan-tangan-di-china

• Dalam filsafat Tionghoa, tangan kanan


melambangkan perempuan; tangan kiri
melambangkan laki-laki.
• Pria mengepalkan tangan kanan lalu menutupinya
dengan tangan kiri; perempuan sebaliknya.
o Laki-laki melindungi perempuan, simbol martabat lelaki;
perempuan melindungi laki-laki, simbol martabat perempuan.
• Kedua jempol berdiri dengan posisi jempol kanan
sedikit lebih rendah.
o Dengan begitu, keduanya akan membentuk huruf kanji “ren”,
yang berarti orang; selain itu, “ren” juga bisa bermakna “kasih”
sekaligus “kemanusiaan.”
• Empat jemari kanan dan empat jemari kiri
yang saling bersentuhan mewakili masing-
masing empat nilai bagi lelaki dan
perempuan:
o “Xiao, ti, zhong, xin” – berbakti, rendah hati, setia, dan
dapat dipercaya (untuk laki-laki); “Li, yi, shu, zi” –
mengerti susila, adil, suci atau memaafkan, tahu malu
(untuk perempuan).
• Dalam tradisinya, posisi pai pun berbeda-
beda tergantung status:
o Jika posisi lawan bicara lebih rendah, maka pai di
bawah dada; jika sederajat, maka pai setara dada; jika
lebih tua, maka pai di atas dada atau di depan wajah.
• Apakah yang diajarkan oleh tradisi pai ini
tentang manusia? Apakah sesuai Alkitab?
• Apa sikap Kristen? Abaikan, tinggalkan,
buang, hapus? Ataukah: apresiasi, adaptasi?
SUMBER
A Dictionary of English Roots, dalam Lingoes 2.9.2 Copyright©2006-2014 Lingoes
Project.
A Talk on Traditional Chinese Culture: The Language Perspective. Zhejiang:
Zhejiang University Publishing House, 2006.
Cambridge Advanced Learner's Dictionary (2nd edition published 2005), dalam
Lingoes 2.9.2 Copyright©2006-2014 Lingoes Project.
E-C American Heritage Dictionary, dalam Lingoes 2.9.2 Copyright©2006-2014
Lingoes Project.
Guobin Xu, Yanhui Chen, Lianhua Xu, eds. Introduction to Chinese Culture
Cultural History, Arts, Festivals and Rituals. Singapore: Springer, 2018.
The Oxford Advanced Learner's Dictionary (Oxford University Press, 2000), dalam
Lingoes 2.9.2 Copyright©2006-2014 Lingoes Project.

Anda mungkin juga menyukai