PRAKTIK KLINIK
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
HK.00.01/I.V.1.8/15/2015 01 1/3
Tanggal terbit : Ditetapkan di Semarang
Direktur Utama
FISIK
DIAGNOSIS
Urtikaria
KERJA
Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin, mencari infeksi fokal. Bila
memungkinkan pemeriksaan antibodi terhadap tiroid.
Pemeriksaan eosinofil dalam darah tepi, kadar IgE dalam darah.
Pemeriksaan/ konsultasi gigi dan mulut,THT, PMS
Pada dugaan urtikaria dingin :cryoglobulin,cold hemolysin.
Uji kulit dilakukan secara bertahap setelah tidak ada erupsi kulit (minimal
PEMERIKSAAN 6 minggu setelah lesi kulit hilang) dan memenuhi syarat uji kulit.
Dilakukan di tahap lanjut : uji dermatografism, uji ice cube,uji serum
PENUNJANG autolog, uji tempel tertutup, uji tususk bila uji tempal negatif. Tes kulit
yaitu uji tusuk ( prick test), apabila memungkinkan dan mendukung,
masih dalam program pengembangan. Uji provokasi peroral bila uji
tusuk negatif. Tes foto tempel dilakukan pada urtikaria akibat
fotosensitivitas.
Tes mecholyl intradermal bila diduga urtikaria kolinergik
Uji eliminasi makanan bila diduga alergi terhadap makanan.
TERAPI
1. Umum : Cari penyebab yang mendasari, identifikasi dan menghindari
kemungkinan penyebab
2. Farmakologis:
PANDUAN URTIKARIA
PRAKTIK KLINIK
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
HK.00.01/I.V.1.8/15/2015 01 2/3
Prinsip : mengatasi keadaan akut terutama pada angioedema karena
dapat terjadi obstruksi saluran nafas. Dapat dilakukan di unit gawat
darurat bersama- sama dengan/atau di konsulkan ke spesialis THT.
Terapi Sistemik :
Urtikaria akut :
- Antihistamin (AH) non sedatif: Loratadin tablet 1X10 mg
- Bila dengan AH non sedatif tidak berhasil, dapat digunakan
hydroxyzine atau diphenhidraminetablet 25-50 mg qid.
- Angioedema disertai obstruksi saluran nafas :
a. Epinefrin dapat mengatasi urtikaria berat atau angioedema atau jika
terdapat edema laring. Inj Adrenalin 0,3-0,5mg/cc sub kutan bila
terdapat angioudem.
b. Kortikosteroid setara prednisone 60-80 mg/hari selama 3 hari, dosis
diturunkan 5-10mg/hari.
c. Konsul THT
Urtikaria kronik :
- Antihistamin (AH) non sedatif.
- Bila tidak efektif AH generasi pertama.
- Prednison 10 mg/hari ataau ekivalen, dosis diturunkan perlahan setiap
2-3 minggu.
- Alternatif kortikosteroid dapat digunakan, siklosporin 100mg bid.
Pengukuran tekanan darah, kadar ureum dan kreatinin serum,
urinalisis dilakukan setiap 6-8 minggu.
Dokter Spesialis
KOMPETENSI
Merah Kuning Hijau
KOMPETENSI
Diagnosis √ √
Pengelolaan Medis √ √
PPDS Prosedur √ √
Jangan menggaruk
EDUKASI Kontrol teratur
Mandi jangan memakai air panas karena akan merangsang gatal
Ad vitam : ad bonam
PROGNOSIS Ad sanationam : dubia
Ad fungsionam : ad bonam
TINGKAT
Diagnosis : I
EVIDENS Terapi : I
INDIKATOR
Lesi menghilang
MEDIS
Keluhan berkurang
PANDUAN URTIKARIA
PRAKTIK KLINIK
No. Dokumen No. Revisi : Halaman
HK.00.01/I.V.1.8/15/2015 01 3/3
1. Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA, Kazt SI,
editor. Dalam : Fitzpatrick’s Dermatology in general medicine. Edisi ke-
KEPUSTAKAAN 7 New York : Mc Graw Hill,2008.
2. Torsten Zuberbier. A Summary of the New International
EAACI/GA2LEN/EDF/WAO Guidelines in Urticaria. World Allergy Organ
Journal. 2012 January; 5(Suppl): S1-S5.