Anda di halaman 1dari 16

URTIKARIA &

AGIOEDEMA
Dr. Stefani nurhadi, m.biomed, sp.kk
Urticaria
• Urtikaria: penyakit kulit yg ditandai dengan edema kulit dan
mukosa local transien dan area kemerahan yang biasanya disertai
gatal, hilang dalam 1 hari.
• Gejala dapat muncul spontan (idiopatik) atau sebagai respon
stimuli spesifik.
• Sel Mast dan histaminnya dilepaskan baik spontan maupun sebagai
respon terhadap stimuli spesifik
• Sebab/memperparah: infeksi, stress, kelelahan, obat (t/u NSAID,
ACEI)
Klasifikasi urtikaria
• Urtikaria akut
• Urtikaria kronik🡪 sering dewasa usia decade 3 & 4
• Urtikaria spontan kronik: urtikaria yang kambuh spontan minimal
2x/minggu selama >6 minggu dengan penyebab yang tidak jelas
• Urtikaria yang dapat diinduksi
• Kontak dingin
• Solar urtikaria
• Delayed pressure
• Vibratory angioedema
• Kontak panas • Urtikaria aquagenic
• Dermografisme • Urtikaria kolinergik
• Urtikaria kontak
• Urtikaria spontan kronik autoimun
Etiologi & pathogenesis:
Hipersensitivitas tipe 1
Etiologi & pathogenesis
• Urtikaria spontan kronik autoimun 🡪 autoantibodi (IgG) melawan
IgE yang mengaktifkan sel Mast dan basophil 🡪 histamine release
• Inducible urticarias: specific Ig E dapat berkaitan dengan stimuli tsb
& sel mast, menghasilkan reaksi alergi sebagai respon stimuli
tersebut
• Infeksi: Helicobacter pylori
• Stress & fatique
• Mekanisme neurologis: pelepasan berlebihan asetilkolin dari ujung
saraf kolinergik untuk mengkompensasi terganggunya produksi
keringat oleh kelenjar keringat pada anhidrosis generalisata
idiopatik 🡪 aktivasi sel mast dan perkembangan urtikaria kolinergik
Diagnosis
• Berdasarkan anamnesis & pemeriksaan fisik
• Lihat lesi khas urtikaria
• Wheal cepat menghilang, bertahan dalam 1-24 jam, bengkak pada
bagian tengah, ukuran bervariasi, bagian tepi eritema , gatal, kadang
rasa terbakar
• Angioedema ditandai munculnya bengkak tiba2 pada bagian bawah
dermis & subkutis yang dapat bertahan hingga 72 jam
• Lesi dapat muncul pada semua bagian tubuh

• Gores lengan untuk memeriksa dermografisme


• Stop tx antihistamin minimal 2-3 hari terakhir, stop terapi imunosupresif
minimal 1 minggu
Tes untuk subtype urtikaria
Subtipe Pemeriksaan Pemeriksaan lanjutan

Spontan akut Wheal / pruritus -

Spontan kronik idiopatik Diff count, LED atau CRP, stop obat yg Peny. Infeksi, alergi tipe I, auto Ab,
dicurigai (NSAID, ACEI, AB) h. tiroid, skin tes, dll.
Spontan kronik autoimun autoreaktivitas Diff count, LED/CRP, cryoprotein

Kontak dingin Profokasi dingin (balok es, air dingin) Diff count, LED/CRP, cryoprotein,
singkirkan penyakit lain/infeksi
Delayed pressure Tes tekanan (0.2-1.5 kg/cm2 selama 10-20 -
mnt)
Kontak panas Profokasi dengan air hangat -

Matahari UV & cahaya tampak berbagai panjang Singkirkan dermatosis diinduksi


gelombang cahaya lainnya
Demografisme Gores lengan Diff count, LED/CRP, cryoprotein

Aquagenik Pakaian basah pada suhu tubuh selama 20 -


menit
Choliergic Profokasi olahraga dan mandi air panas -

Kontak bahan Tes tusuk dan tes tempel (20 mnt) -

Diinduksi olahraga Riw urtikaria stl olahraga bukan setelah -


mandi air panas
Px mengeluh
biduran (hives)

Diagnosis Tidak DDX


Klinis
urtikaria?

Y
a
Klasifikasi
Urtikaria akut Akut/kronik Urtikaria kronik
<6 minggu >6 minggu
Terapi non-farmakologi:
hindari pemicu
Terapi farmakologi:
amtihistamin oral
Evaluasi
Remisi urtikaria dalam 6 minggu
Tidak
Y
Terapi selesai
Px urtikaria kronik
Terapi non farmakologi
• Menghindari pencetus
• UVA, PUVA, UVB
Terapi farmakologi
Agen lini 1: antihistamin oral generasi ke2

Evaluasi
Tidak Remisi? Y
Lanjutkan Tx
Re-evaluasi tiap 3-6 bulan
Gejala menetap
setelah 2 minggu a

Terapi farmakologi
Naikkan dosis (hingga 4x lipat)
antihistamin oral generasi ke2 Evaluasi
Tidak Remisi?
Gejala menetap
setelah 1-4 minggu

Terapi farmakologi
Tidak Consider expert referral

Leukotrien rec antagonis, Evaluasi


imunomodulator, kortikosteroid short Lanjutkan Tx
Remisi?
course, dapson, H2 antagonis, IVIG, Y Taper&stop kortikosteroid
Re-evaluasi tiap 3-6 bulan
TNFalfa inhibitor
Terapi non farmakologi
• Tenangkan pasien:
• Sebagian besar urtikasia akut sembuh spontan
• Urtikaria kronis tidak berbahaya kecuali dengan
angioedema dapat mengancam jiwa (menutup jalan
nafas)
• Aplikasi lotion pendingin mengandung mentol untuk
mengurangi gatal
• Hindari factor pemicu
• Identifikasi pemicu dari riwayat dan tes alergi
(makanan/minuman/obat)
• Pasien harus menghindari pemicu tsb
• Penyakit infeksi dan inflamasi kronis yang
diketahui/diduga harus diatasi
• Urtikaria kronis
• Hindari factor yang memperparah (panas, pakaian
ketat, stress, alcohol, matahari)
• Prevensi (mandi air dingin u/ urtikaria kolinergik, pakai
pakaian tertutup u/ urtikaria dingin)
• Hindari aspirin dan NSAID lainnya, ACEI
Terapi farmakologi
• Antihistamin oral (evaluasi 1-4 minggu)
• Antihistamin generasi 2 : cetirizine, loratadine, desloratadine, fexofenadine,
levocetirizine
• Antihistamin generasi 1: promethazine, difenhidramin, ketotifen, klorfeniramin
• H2 antagonis : cimetidine, ranitidine, famotidine digunakan kombinasi dgn AH1

• Leukotrien antagonis
• Kortikosteroid oral
• Hanya untuk kekambuhan berat urtikaria kronik yang gagal berespon terhadap
AH dosis penuh, urtikaria vasculitis, urtikaria delayed pressure
• Hindari penggunaan jangka panjang

• Epinefrin (IM/SC) 🡪 untuk edema laring


• Imunomodulator
• Agen anti inflamasi lainnya
acneinstitute.id

Anda mungkin juga menyukai