Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KASUS

“URTIKARIA AKUT”
FITRIANA PRISTA, S.KED
1161050010

PEMBIMBING: DR.SYAHFORI W, M.SC, SP.KK

KE PAN IT E RAAN I L M U K E S E H ATAN K UL I T & K E L AM IN


P ERI ODE 27 AG US TUS - 29 S EP TEM B ER 2018
FAKULTAS K E D O K TE R AN U N I V E R S ITAS K R I S T E N I N D ON ES IA
J AK ARTA
PENDAHULUAN

• Urtikaria (hives, biduren) adalah erupsi eritematosa yang meninggi,


terjadi secara singkat atau edema bagian dermis bagian atas dan

berhubungan dengan rasa gatal.


PENDAHULUAN

Gambaran Urtikaria adalah peninggian dengan berbagai ukuran baik


dengan atau tanpa dikelilingi eritema, rasa gatal atau kadang-kadang
timbul rasa terbakar dan kulit akan kembali normal, biasanya dalam
waktu 30 menit–36 jam.
PENDAHULUAN

• Urtikaria merupakan penyakit dermatologis umum dan dapat


terjadi pada semua jenis kelamin dan berbagai kelompok umur.
• Angka kejadian pada urtikaria akut (40–60%) dibandingkan pada
urtikaria kronik (10–20%)
KASUS

• Seorang wanita berumur 65 tahun, ibu rumah tangga, bertempat tinggal di


Ciracas, datang berobat ke bagian Poli Penyakit Kulit dan Kelamin Klinik
Sejahtera Ciracas pada tanggal 27 Agustus 2018, dengan keluhan utama
berupa gatal-gatal pada lengan, paha, punggung dan perut sejak kira-kira 6
hari yang lalu. Pasien mengaku keluhan gatal pada daerah tersebut
dirasakan hilang timbul dan memberat pada pagi dan malam hari atau saat
cuaca dingin.
KASUS

• Untuk mengurangi gatalnya dengan mandi air hangat di campurkan dengan sereh dan
garam dan merasa gatal berkurang beberapa saat namun timbul kembali beberapa jam
kemudian.
• Pasien pernah mengalami hal serupa kurang lebih 5 tahun hilang timbul hingga saat ini.
Pasien mengaku memiliki riwayat alergi debu (+) biasanya pasien bersin dan mata berair.
Riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus disangkal. Dikeluarga ada yang mengalami hal
yang sama yaitu cucu pasien. An F usia 5 tahun. Gatal pada badan dan kepala jika minum
susu sapi. Pasien rajin membersihkan rumah dan biasa mengganti sprei 1 bulan sekali,
beberapa bantal dan guling pasien berbahan busa dan kapuk.
KASUS

• Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, kesadaran kompos mentis, tanda
vital dalam batas normal, kelenjar getah bening dalam batas normal. Terdapat penonjolan
merah kepucatan diatas permukaan kulit terutama pada kedua tungkai atas, lengan atas,
punggung dan perut. Pada perabaan urtika lebih hangat dari daerah sekitarnya Status
dermatologis pada regio brachii, antebrachii, dan femur dextra tampak makula
eritematosa dengan ukuran nummular sampai plakat dengan bentuk tidak teratur
dengan batas tegas dan sebagian tidak, disertai edematous. hangat di daerah sekitar pada
perabaan. Tidak ada keluhan pada regio lainnya
PEMERIKSAAN FISIK
Pada regio femur dextra
Tampak makula eritematosa dengan ukuran nummular
sampai plakat dengan bentuk tidak teratur dengan batas
tegas dan sebagian tidak, disertai edematous.
hangat di daerah sekitar pada perabaan.
KASUS

• Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik pasien didiagnosis


kerja sebagai urtikaria akut. Dengan diagnosis banding ptiriasis
rosea dan dermatitis kontak alergi.
PEMBAHASAN

• Urtikaria didefinisikan sebagai lesi kulit yang terdiri dari reaksi wheal and
flare di mana edema intrakutan lokal (wheal) dikelilingi oleh area
kemerahan (eritema/flare) yang biasanya pruritus. Yang dapat berlangsung
sesingkat 30 menit hingga 36 jam.

• Urtikaria akut memiliki durasi kurang dari 6 minggu sedangkan urtikaria


kronik lebih dari 6 minggu
PEMBAHASAN

Diagnosis: • Predileksi :
 pruritus  Memburuk pada malam dan atau pagi
 urtika eritem dan atau merah kepucatan hari
 Memiliki riwayat alergi
 Keluarga ada yang mengeluhkan gejala
serupa
 Hilang timbul <36 jam tanpa pengobatan
ETIOLOGI Agen fisik

Faktor
Idiopatik
emosional

Gigitan Makanan
serangga dan obat

Inhalasi
bahan kimia /
serbuk sari
PATOFISIOLOGI
Faktor imunologik Faktor non-
imunologik
• Reaksi tipe II Bahan kimia pelepas
• Inhalan, obat, mediator
makanan, infeksi morfin, kodein
• Reaksi tipe III Faktor fisik
• Reaksi tipe IV panas, dingin, trauma
• Faktor genetik
Defisiensi esterase
inhibitor

Pelepasan mediator kimia


(histamin, leukotrien, serotonin, dll)

• Alkohol
• Demam vasodilatasi
• Emosi

Idiopatik URTIKARIA
????
Prick Test (test alergi)
DIAGNOSIS BANDING

Urtikaria Akut Pityriasis Rosea


DIAGNOSIS BANDING

Urtikaria Akut Dermatitis Kontak Alergi


PENTALAKSANAAN

Non Medika Mentosa


1. Menjauhi Kontak Alergi ( Kapuk / busa )
2. Mengganti spray 1 minggu sekali
3. Menjaga kebersihan rumah untuk menghindari debu
4. Tidak menggaruk lesi saat gatal
5. Memotong kuku secara teratur

Medika Mentosa
1. Antihistamin Non sedative Cetirizine (1x10 mg)
2. Pada keadaan dan lesi yang lebih luas dan berat bias diberikan Prednison 2x10-30 mg (selama 3-7
hari)
RANGKUMAN

• Dilaporkan satu kasus urtikaria akut pada seorang wanita berusia 65 tahun. Diagnosis
kerja ditegakkan berdasarkan anamnesis ada keluhan gatal-gatal yang bertambah parah
pada malam dan pagi hari, manifestasi klinis berupa urtika pada kedua lengan atas, tungkai
atas, perut dan punggung pada perabaan lebih hangat dari daerah sekitar disertai oleh
macula eritem disekitarnya. Untuk penatalaksanaan dari kasus ini diberikan antihistamin
H1 non sedative dan pada kasus lesi yang lebih berat atau banyak ditambahkan dengan
prednisone 10-30 mg selama 3-7 hari Kekurangan dari laporan kasus ini adalah tidak
dilakukannya skin prick test untuk mengetahui riwayat alergi.

Anda mungkin juga menyukai