Anda di halaman 1dari 73

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/335229749

ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER DENGAN SPSS 21


(Panduan Praktis untuk Penelitian Ekonomi Syariah)

Book · July 2019

CITATIONS READS

2 23,211

1 author:

Purwanto Purwanto
Al Husain Islamic Colledge
21 PUBLICATIONS   32 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Research on the Development of the Sharia Economic Study Program View project

All content following this page was uploaded by Purwanto Purwanto on 18 August 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
DENGAN SPSS 21
(Panduan Praktis untuk Penelitian Ekonomi Syariah)

Penulis

Purwanto, SEI., MSI

ii
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
DENGAN SPSS 21
(Panduan Praktis untuk Penelitian Ekonomi Syariah)

Penulis:
Purwanto, SEI., MSI

ISBN: 978-602-51885-2-7

Editor:
Titis Rosowulan, M. Hum

Penyunting:
Ahmad Saifudin

Desain Sampul dan Tata Letak:


Fathul Ngali

Penerbit :
StaiaPress

Redaksi :
Jl. Meteseh – Purworejo KM. 11
Tempuran Magelang
Telp. (0293) 3191827
E-mail :staiapress@staia-sw.ac.id

Distributor Tunggal :
Koperasi Mahasiswa, Karyawan dan Dosen
Kampus STAI Al Husain Lantai I
Jl. Magelang – Purworejo KM. 11
Tempuran Magelang
E-mail: koperasikomandan@gmail.com
Cetakan Pertama, Juni 2019
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
ijin tertulis dari penerbit

iii
KATA PENGANTAR

Puju syukur penyusun haturkan kepada Allah SWT yang telah


membuka hati penyusun sehingga Buku yang berjudul ANALISIS
KORELASI DAN REGRESI LINIER DENGAN SPSS 21 (Panduan Praktis
untuk Penelitian Ekonomi Syariah) ini dapat diselesaikan dengan baik.
Shalawat beserta salam senan tiasa penyusun haturkan kepada Nabi
Agung Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Buku ini sengaja penyusun buat agar memudahkan para
mahasiswa STAI Al Husain khususnya prodi Ekonomi Syariah dalam
memahami dan menggunakan Software Statistik untuk penelitian.
Kendati pada saat ini prodi Ekonomi Syariah belum ada yang menyusun
skripsi, namun penyusunan Buku ini merupakan hal yang mendesak,
dimana dalam kurun waktu satu tahun terakhir terutama setelah setelah
terbentuknya Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ekonomi
Syariah ternyata mahasiswa menurut penyusun sangat memerkan
terhadap penguasaan Software Statistik, terutama bagi mahasiswa yang
aktif dalam mengikuti Lomba Karya Ilmiah. Bagi mahasiswa yang telah
menginjak semester V ke atas, materi yang berkaitan dengan
pemanfaatan Software Statistik sudah didapatkan, namun untuk smester
yang masih muda tentunya materi yang berkaitan dengan pemanfaatan
Software Statistik merupakan hal yang asing bagi mereka. Untuk itulah
penyusun membuat Buku ini dengan harapan semua mahasiswa baik
yang angkatan “tua” dan “muda” dapat menggunakan Software
Statistik “SPSS.21” dengan baik dan dapat memudahkan ketika
membuat karya Ilmiah.
Akhir kata penyusun ucapkan kepada Bapak Ahmad Fuad
Hasyim HS, MPd.I dan Bapak Ahmad Mustofa, MSI yang telah
mendorong penyusun untuk lebih banyak berkarya. Tidak lupa pula
penyusun ucapkan kepada rekan-rekan dosen di STAI Al Husain yang
telah bekerjasama dalam memajukan kampus tercinta. Buku ini tentunya
masih banyak kekurangan, untuk itu penyusun mengaharapkan
masukan dan kritik yang membangun agar Buku ini lebih sempurna
lagi.

Magelang, 24 Januari 2019


Penyusun

Purwanto, SEI., MSI

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ..................................................................... ii


HALAMAN PENERBIT .................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
BAGIAN I ............................................................................................................1
A. Analisis Korelasi........................................................................................1
B. Analisis Korelasi dengan SPSS 21...........................................................2
1. Uji Korelasi dengan koefisien Cramer ..............................................2
2. Uji Kendall dan Rank Sperman ........................................................12
3. Uji Pearson Product Moment..............................................................23
BAGIAN II .........................................................................................................31
A. Analisis Regresi .......................................................................................31
1. Apa itu Regresi? .................................................................................31
2. Apa Beda Korelasi dengan Regresi?................................................31
3. Uji Asumsi Klasik dalam Analisis Regresi .....................................32
B. Analisis Regresi Dengan SPSS 21 .........................................................35
C. Persamaan yang Dihasilkan ..................................................................60
D. Uji Hipotesis ............................................................................................61
1. Pengujian Secara Parsial (Uji t) ........................................................61
2. Pengujian Secara Simultan (Uji F) ...................................................62
3. Koefisien Determinasi (R2) ................................................................63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................65

v
BAGIAN I

A. Analisis Korelasi

Analisis korelasi merupakan salah bentuk dari analisis


inferensial. Statistik inferensial merupakan statistik yang digunakan
untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya kemudian
digeneralisasikan (diinferensialkan) untuk populasi di mana sampel
diambil (Sugiyono, 2010). Statistik inferensial dapat dibagi dua yaitu
parametrik dan non parametrik. Apabila dalam melakukan analisis
mempertimbangkan data memiliki syarat harus berdistribusi normal
dan data harus homegen maka pada saat itulah kita sedang
menggunakan statistik parametrik, namun pada saat kita
mengabaikan semua persyaratan seperti data harus normal dan
homogen maka pada saat itulah kita harus menggunakan statistik
non parametrik.
Analisis korelasi pada dasarnya digunakan untuk mengetahui
seberapa kuat/erat hubungan antara variabel yang satu dengan
variabel yang lainnya. Pedoman untuk memberikan penilaian
kuat/erat tidaknya hubungan sebuah variabel maka Sugiyono (2010)
memberikan pedoman sebagi berikut:
Tabel 1 Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,00-0,199 Sangat Lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2010

1
Selanjutnya analisis korelasi memiliki tiga jenis, tergantung
pada jenis data yang akan digunakan dalam sebuah analisis data.
Sujarweni (2008) mengambarkan jenis analisis korelasi sebagaimana
tabel berikut:
Tabel 2 Jenis Analisis Korelasi

Jenis Data Analisis Korelasi


Nominal:
Jenis kelamin, usia, lokasi tinggal, Uji koefisien Cramer
pendidikan
Ordinal:
Uji Kendall dan Rank
Kepuasan mahasiswa yang diukur
Sperman
dengan skala likert
Rasio:
Uji Pearson Product
Data asli seperi pendapatan, hasil ujian
Moment
mahasiswa
Sumber: Sujarweni (2008)
B. Analisis Korelasi dengan SPSS 21

1. Uji Korelasi dengan koefisien Cramer

Sebagaimana telah disebutkan di atas analisi korelasi dengan


koefisien Cramer merupakan analisis korelasi manakala data
yang digunakan adalah data nominal.
Contoh analisis korelasi dengan data nominal adalah sebagai
berikut:
Seorang mahasiswa diberi tugas oleh dosen untuk mengalisa
apakah ada korelasi antara latar pendidikan mahasiswa dengan
diterima atau tidaknya bekerja di bank syariah. Setelah dilakukan
penyebaran kuesioner diperoleh data sebagi berikut:

2
NO Varibel X1 Varibel X2 NO Varibel X1 Varibel X2
1 Ekonomi Syariah Diterima 11 Ekonomi Syariah Diterima
2 Ekonomi Konven Tidak diterima 12 Ekonomi Syariah Diterima
3 Ekonomi Syariah Diterima 13 Ekonomi Syariah Diterima
4 Ekonomi Syariah Diterima 14 Ekonomi Syariah Diterima
5 Ekonomi Konven Diterima 15 Ekonomi Syariah Diterima
6 Ekonomi Konven Tidak diterima 16 Ekonomi Konven Diterima
7 Ekonomi Konven Diterima 17 Ekonomi Konven Diterima
8 Ekonomi Konven Tidak diterima 18 Ekonomi Syariah Diterima
9 Ekonomi Konven Tidak diterima 19 Ekonomi Syariah Diterima
10 Ekonomi Syariah Diterima 20 Ekonomi Syariah Diterima

Data di atas masih berupa data kualitatif sehingga sebelum


melakukan analisis terlebih dahulu harus dikonversi menjadi data
kuantitatif. Cara merubahnya adalah dengan memberikan
koding.
Misalnya:
Prodi Ekonomi Syariah diganti angka 1
Prodi Ekonomi konven diganti angka 2
Diterima diganti angka 1
Tidak diterima diganti angka 2
Sehingga data menjadi sebagai berikut:
NO Varibel X1 Varibel X2 NO Varibel X1 Varibel X2
1 1 1 11 1 1
2 2 2 12 1 1
3 1 1 13 1 1
4 1 1 14 1 1
5 2 1 15 1 1
6 2 2 16 2 1
7 2 1 17 2 1
8 2 2 18 1 1
9 2 2 19 1 1
10 1 1 20 1 1

3
Langkah melakukan analisis dengan SPSS 21 adalah sebagai
berikut:
Silahkah buka aplikasi SPSS 21 anda, sehingga tampak tampilan
sebagai berikut:

Selanjutnya klik pada Variable View. Sehingga akan tampak


tampilan sebagai berikut:

4
Baris

Pada Label baris 1 silahkan tuliskan nama variabel, dalam kasus


ini adalah latar belakang pendidikan, bagian Name silahkan isi
X1. Pada baris 2 selanjutnya tuliskan nama variabel dalam kasus
ini adalah Diterima dan pada bagian Name isikan X2.
Pada bagian value silahkan diisi sesuai dengan koding halaman
dua. Untuk koding pada variabel X1 adalah sebagai berikut:

Adapun koding pada variabel X2 adalah sebagai berikut:

5
Stelah “Value” telah diberikan koding kemudian OK, Sehingga
akan menjadi seperti berikut:

Setelah semua selesai, tahap selanjutnya kita beralih ke Data


View. Sehingga tampak pata gambar berikut:

6
Setelah Data Viewterbuka silahkan Copy paste data yang telah
diganti dengan kuantitatif pada halaman 3. Sehingga tampak
pada gambar berikut:

7
Pada lembar inilah analisis korelasi dengan koefisien Cramer
dilakukan. Adapun tahapan melakukan analisisnya adalah
sebagai berikut:

Analyze-Descriptive Statistics-
Crosstabs

Setelalah klik Crosstabs kemudian akan tampak gambar berikut:

8
Variabel Latar Belakang Pendidikan pindahkan ke Row (s) dan
variabel diterima pindahkan ke Columns (s). Sehingga tampak
seperti gambar berikut:

Selanjutnya klik Cells pada bagian Counts silahkan beri tanda √


pada Observed dan Expected. Seperti tampak pada gambar
berikut:

9
Klik Continue dan kemudian klik Statistics...kemudian tampak
pada gambar berikut

Kemudian pada Nominal beri tanda √ pada Contingency


coefficient dan Phi and Cramer’s V. Kemudian klik Continuedan
kemudian klik OK. Akan tampil output SPSS 21 sebagai berikut:

10
Output inilah yang menjadi dasar dalam mengambil keputusan
apakah ada hubungan antara latar belakang pendidikan dengan
diterima atau tidaknya mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.
a. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara latar belakang pendidikan
dengan diterima atau tidaknya mahasiswa untuk bekerja di
bank syariah?
b. Hipotesis
Ho : Tidak Terdapat hubungan antara latar belakang
pendidikan dengan
diterima atau tidaknya mahasiswa untuk bekerja di bank
syariah.

11
Ha : Terdapat hubungan antara latar belakang pendidikan
dengan diterima
atau tidaknya mahasiswa untuk bekerja di bank syariah.
c. Dasar pengambilan Keputusan
Ho di terima jika Sig > 0,05 Lihat pada output SPSS 21
pada bagian Symmetric
Ho di tolak jika Sig < 0,05 Measures
d. Pengambilan Keputusan
Dari hasil analisis dengan koefisien Cramer diperoleh hasil
jika Nilai Sig pada Phi, Cramer’s V dan Contingency
coefficient semuanya memiliki nilai Sig 0,006 (p<0,05)
sehingga keputusannya adalah menolak Ho. Artinya ada
korelasi antara mahasiswa lulusan dari prodi ekonomi syariah
dengan diterima atau tidaknya untuk bekerja di bank syariah.
2. Uji Kendall dan Rank Sperman
Analisis korelasi dengan Kendall dan Rank Sperman merupakan
analisis korelasi yang digunakan jika jenis data yang digunakan
berbentuk ordinal. Data ordinal merupakan data kualitatif yang
dikuantitatifkan seperti halnya data nominal, namun memiliki
tingkatan yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan “angka” yang
diberikan memiliki makna tingkatan bukan setara seperti data
nominal (Sujarweni, 2008). Contoh dari data ordinal adalah data
yang diperolah dari tanggapan responden terhadap sebuah
variabel penelitian. Seperti jika menjawab 1 Sangat Tidak Setuju, 2
Tidak Setuju, 3 Setuju dan 4 Sangat Setuju. Angka-angka tersebut
tidak lagi berkedudukan sama namun memiliki tingkatan.
Analisi korelasi dengan Kendall dan Rank Sperman dapat
digunakan jika salah satu variabel adalah berdata ordinal, dapat

12
juga variabel lainnya berdata rasio ataupun nominal (Sujarweni,
2008).
Contoh dari analisis Kendall dan Rank Sperman adalah sebagai
berikut:
Seorang dosen ingin mengetahui apakah ada hubungan antara
kualitas pembelajaran dengan kepuasan belajar mahasiswa.
Setelah kuesioner penelitian di distribusikan maka diperolah hasil
sebagai berikut:
NO Varibel X1 Varibel X2
1 Setuju Sangat Puas
2 Setuju Puas
3 Sangat Setuju Puas
4 Sangat Setuju Puas
5 Tidak Setuju Tidak Puas
6 Tidak Setuju Tidak Puas
7 Tidak Setuju Tidak Puas
8 Tidak Setuju Sangat Tidak Puas
9 Tidak Setuju Sangat Puas
10 Sangat Tidak Setuju Sangat Puas
11 Sangat Tidak Setuju Sangat Puas
12 Sangat Tidak Setuju Sangat Puas
13 Sangat Tidak Setuju Sangat Puas
14 Setuju Sangat Tidak Puas
15 Setuju Sangat Puas
16 Setuju Sangat Puas
17 Setuju Sangat Tidak Puas
18 Setuju Sangat Puas
19 Sangat Setuju Sangat Tidak Puas
20 Sangat Setuju Sangat Puas

Data di atas masih berupa data kualitatif sehingga sebelum


melakukan analisis terlebih dahulu harus dikonversi menjadi data
kuantitatif. Cara merubahnya adalah dengan memberikan
koding.

13
Misalnya:
Pada Variabel X1
Sangat Setuju diganti angka 4
Setuju diganti angka 3
Tidak setuju diganti angka 2
Sangat Tidak setuju diganti angka 1
Pada Variabel X2
Sangat Puas diganti angka 4
Puas diganti angka 3
Tidak Puas diganti angka 2
Sangat Tidak Puas diganti angka 1
Sehingga data menjadi sebagai berikut:
NO Varibel X1 Varibel X2
1 3 4
2 3 3
3 4 3
4 4 3
5 2 2
6 2 2
7 2 2
8 2 1
9 2 4
10 1 4
11 1 4
12 1 4
13 1 4
14 3 1
15 3 3
16 3 3
17 3 1
18 3 4
19 4 1
20 4 4

14
Langkah selanjutnya untuk input data ke dalam aplikasi SPSS. 21.
Silahkah buka aplikasi SPSS 21 anda, sehingga tampak tampilan
sebagai berikut:

Selanjutnya klik pada Variable View. Sehingga akan tampak


tampilan sebagai berikut:

15
Baris

Pada Label baris 1 silahkan tuliskan nama variabel, dalam kasus


ini adalah kualitas pembelajaran, bagian Namesilahkan isi X1.
Pada baris 2 selanjutnya tuliskan nama variabel dalam kasus ini
adalah Kepuasan belajar dan pada bagian Name isikan X2.
Pada bagian value silahkan diisi sesuai dengan koding halaman
9-10. Untuk koding pada variabel X1 adalah sebagai berikut:

Adapun koding pada variabel X2 adalah sebagai berikut:

16
Adapun koding pada variabel X2 adalah sebagai berikut:

Stelah “Value” telah diberikan koding kemudian OK, Sehingga


akan menjadi seperti berikut:

Setelah semua selesai, tahap selanjutnya kita beralih ke Data


View. Sehingga tampak pata gambar berikut:

17
Setelah data view terbuka silahkan kopy paste data yang telah
diganti dengan kuantitatif pada halaman 9-10. Sehingga tampak
pada gambar berikut:

18
Pada lembar inilah analisis korelasi dengan Kendall dan Rank
Sperman dilakukan. Adapun tahapan melakukan analisisnya
adalah sebagai berikut:

Analyze-Correlate-Bivariate

Setelah itu klik Bivariate kemudian akan tampak gambar berikut:

19
Variabel kualitas pembelajaran dan kepuasan pembelajaran
pindahkan pada Variables. Sehingga tampak seperti gambar
berikut:

Selanjutnya pada Correlatioan Coefficients beri tanda √


padaKendall’s tau-b dan Spearman. Pada Test of Significance
aktifkan Two-tailed, sehingga tampak pada gambar berikut:

20
Kemudian klik OK, sehingga akan adaoutput dari analisis
kendall dan Spearman berikut

Kualitas Kepuasan
Pembelajaran Pembelajaran
Correlation Coefficient 1,000 -,228
Kualitas
Sig. (2-tailed) . ,240
Pembelajaran
Kendall' N 20 20
s tau_b Correlation Coefficient -,228 1,000
Kepuasan
Sig. (2-tailed) ,240 .
Pembelajaran
N 20 20
Correlation Coefficient 1,000 -,287
Kualitas
Sig. (2-tailed) . ,220
Pembelajaran
Spearma N 20 20
n's rho Correlation Coefficient -,287 1,000
Kepuasan
Sig. (2-tailed) ,220 .
Pembelajaran
N 20 20

21
Output inilah yang menjadi dasar dalam mengambil keputusan
apakah ada hubungan antara kualitas pembelajaran dengan
kepuasan pembelajaran.
a. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara kualitas pembelajaran dengan
kepuasan pembelajaran?
b. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat hubungan antara kualitas pembelajaran
dengan
kepuasan pembelajaran.
Ha : Terdapat hubungan antara kualitas pembelajaran dengan
kepuasan
pembelajaran
Dasar pengambilan Keputusan
Ho di terima jika Sig > 0,05 Lihat pada output SPSS 21 pada
Ho di tolak jika Sig < 0,05 bagian Sig. (2-tailed)

c. Pengambilan Keputusan
Dari hasil analisis dengan Kendall's tau_b dan Spearman's
rhodiperoleh hasil jika Nilai Sig pada semuanya memiliki
nilai Sig 0,220 (p>0,05) sehingga keputusannya adalah
menerima Ho. Artinya tidak ada korelasi antara kualitas
pembelajaran dengan kepuasan pembelajaran. Korelasi yang
dihasilkan adalah 0,287 berarti antara kualitas pembelajaran
dengan kepuasan pembelajaran memiliki hubungan yang
lemah namun negatif.

22
3. Uji Pearson Product Moment
Uji korelasi dengan Pearson Product Moment merupakan
uji korelasi manakala data yang digunakan adalah data rasio.
Data rasio merupakan data yang menggambarkan kondisi yang
sesungguhnya seperti jumlah gaji pegawai, jumlah penjualan,
jumlah biaya iklan dan lain sebagainya.
Contoh dari analisis korelasi Pearson Product Moment adalah
sebagai berikut:
Dalam rangka meningkatkan jumlah mahasiswa, maka STAI Al
Husain meningkatkan anggaran belanja untuk kegiatan promosi.
Untuk itu bagian keuangan ingin mengetahui apakah ada korelasi
antara jumlah anggaran untuk promosi dengan jumlah
mahasiswa yang mendaftar. Setelah data berhasil dikumpulkan
maka diperoleh data sebagai berikut:
Tahun Anggaran Promosi X1 Jumlah Mahasiswa X2
(Dalam Rp)
2008 5.400.300 130
2009 5.704.500 180
2010 6.804.800 210
2011 7.804.800 200
2012 8.804.800 189
2013 9.804.800 175
2014 10.804.800 180
2015 10.804.800 131
2016 10.804.800 121
2017 10.804.800 103

Guna menjawab persoalan di atas maka bukalah SPSS 21,


sehingga tampak tampilan berikut:

23
Selanjutnya klik pada variable View. Sehingga akan tampak
tampilan sebagai berikut:

Baris

24
Pada Label baris 1 silahkan tuliskan nama variabel, dalam kasus
ini adalah anggaran promosi, bagian Name silahkan isi X1. Pada
baris 2 selanjutnya tuliskan nama variabel dalam kasus ini adalah
jumlah mahasiswa dan pada bagian Name isikan X2. Sehingga
akan menjadi seperti berikut:

Setelah semua selesai, tahap selanjutnya kita beralih ke Data


View. Sehingga tampak pata gambar berikut:

25
Setelah data view terbuka silahkan Copy paste data pada
halaman 17. Sehingga tampak pada gambar berikut:

Pada lembar inilah analisis korelasi dengan Pearson Product


Moment dilakukan. Adapun tahapan melakukan analisisnya
adalah sebagai berikut:

Analyze-Correlate-Bivariate

26
Setelah itu klik Bivariate kemudian akan tampak gambar berikut:

Variabel anggaran promosi dan jumlah mahasiswa pindahkan


pada Variables. Sehingga tampak seperti gambar berikut:

27
Selanjutnya pada Correlatioan Coefficients beri tanda √
padaPearson. Pada Test of Significance aktifkan Two-tailed,
dan beri tanda √ pada Flag significant correlations,
sehinggatampak pada gambar berikut:

Kemudian klik OK, sehingga akan adaoutput dari


analisisPearson Product Moment berikut

28
Correlations
Anggaran Jumlah
Promosi Mahasiswa
Pearson 1 -,401
Anggaran Correlation
Promosi Sig. (2-tailed) ,251
N 10 10
Pearson -,401 1
Jumlah Correlation
Mahasiswa Sig. (2-tailed) ,251
N 10 10

Output inilah yang menjadi dasar dalam mengambil keputusan


apakah ada hubungan antara anggaran promosidengan jumlah
mahasiswa.
a. Perumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara anggaran promosi dengan
jumlah mahasiswa?
b. Hipotesis
Ho : Tidak terdapat hubungan antara anggaran promosi
dengan jumlah
mahasiswa
Ha : Terdapat hubungan antara anggaran promosi dengan
jumlah mahasiswa
Dasar pengambilan Keputusan
Ho di terima jika Sig > 0,05
Lihat pada output SPSS 21 pada
Ho di tolak jika Sig < 0,05 bagian Sig. (2-tailed)

c. Pengambilan Keputusan

29
Dari hasil analisis dengan Pearson Product Moment diperoleh
hasil jika Nilai Sig pada memiliki nilai Sig 0,251 (p>0,05)
sehingga keputusannya adalah menerima Ho. Artinya tidak
ada korelasi antara anggaran promosi dengan jumlah
mahasiswa. Korelasi yang dihasilkan adalah -0,401 berarti
antara anggaran promosi dengan jumlah mahasiswa memiliki
hubungan yang sedang, namun negatif.

30
BAGIAN II

A. Analisis Regresi

1. Apa itu Regresi?

Salah satu analisis yang sering digunakan dalam penelitian


kuantitatif adalah analisis regresi. Regresi merupakan istilah yang
diperkenalkan oleh Francis Galton dengan hukumnya yang
bernama “Hukum Regresi Universal). Hukum ini menyatakan
jika anak yang lahir dari orang tua yang memiliki badan tinggi
cenderung akan memiliki badan yang tinggi pula, demikian
sebaliknya. Rata-rata tinggi badan anak yang dilahirkan dari
orang tua yang memilki badan tinggi cenderung atau “beregresi”
menuju rata-rata tinggi badan populasi secara keseluruhan
(Gujarati & Porter, 2012).
Pengertian regresi dari pertama kali dinyatakan sedikit berbeda.
Regresi oleh Gujarati & Porter (2012) adalah
Analisis yang berkaitan dengan studi mengenai
ketergantungan satu variabel dependen, terhadap satu
atau lebih variabel independen dengan tujuan untuk
mengestimasi dan/atau memperkirakan nilai rata-rata dari
populasi variabel dependen dari nilai yang diketahui atau
nilai tetap dari variabel independen.

2. Apa Beda Korelasi dengan Regresi?

Pada bagian sebelumnya kita telah membahas mengenai korelasi,


Gujarati & Porter (2012) menyatakan jika korelasi dan regresi
memiliki hubungan yang dekat namun secara konsep sangat
berbeda artinya. Pada korelasi semua variabel adalah simetris,
sehingga tidak ada perbedaan antara variabel terikat dengan

31
variabel penjelas. Korelasi antara nilai ujian matematika dan ujian
statistik adalah sama dengan korelasi antara ujian statistik dan
ujian matematika. Objek utama dalam korelasi adalah mengukur
kekuatan atau kekuatan hubungan linear antar variabel. Selain itu
korelasi menurut Ghozali (2018) tidak menunjukkan hubungan
fungsional. Sementara pada analisis regresi, terdapat asimetri
pada bagaimana sebuah varibel dependen dan variabel
independen diperlakukan. Variabel dependen diasumsikan sebagi
nilai statistika, acak serta stokastik (memiliki distribusi
probalitas). Ghozali (2018) menyatakan dalam analisis regresi
selain mengukur kekuatan hubungan juga menunjukkan arah
hubungan antara variabel dependen dan independen.
3. Uji Asumsi Klasik dalam Analisis Regresi

a. Uji Normalitas
Uji normalitas data adalah uji yang dilakukan apakah dalam
suatu model regresi memiliki data yang bertrisbusi normal
ataukah tidak (Ghozali, 2018). Uji yang penting dalam analisis
regresi adalah uji normalitas, karena uji normalitas merupakan
syarat yang harus dipenuhi dalam statistik parametrik.
Salah satu cara untuk menguji normalitas adalah dengan
menggunakan uji statistik non-parametrikOne-Sample
Kolmogorov-Smirnov (Sujarweni, 2008). Guna mengetahui
normal tidaknya data maka dilakukan dengan melihat hasil
dari Asymp. Sig. Jika nilai Asymp. Sig >0,05 maka data
berdistribusi normal, namun jika nilai Asymp. Sig < 0,05 maka
data tidak berdistribusi normal (Sujarweni, 2008).

32
b. Uji Linearitas
Uji linearitas merupakan uji yang digunakan untuk melihat
apakah suatu model regresi model sudah berbentuk linier
ataukah tidak (Ghozali, 2011). Tujuan utama dari uji linearitas
adalah untuk menyakinkan peneliti bahwa model regresi telah
benar-benar memenuhi asumsi linearitas.
Salah satu cara untuk melakukan uji linearitas adalah dengan
menggunakan uji Deviation From Linearity. Jika nilai signifikan
(p>0,05) maka model kita dapat dikatakan linier (Widhiarso,
2010).
c. Uji Multikolonieritas
Uji ini bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya korelasi
antara variabel independen Ghozali (2011). Oleh karena tujuan
dari uji ini adalah untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi
antar variabel independen dalam satu model regresi, maka
pada analisis regresi sederhana uji ini tidak perlu dilakukan.
Uji regresi yang baik adalah antara variabel independen tidak
memiliki korelasi.
Uji multikolonieritas menurut Sujarweni (2008) bertujuan
untuk menghidari adanya kebiasan atau ambiguitas dalam
proses pengambilan keputusan mengenai paengaruh secara
parsial antara variabel independen dengan variabel dependen.
Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi
multikolonieritas dalam analisis regresi adalah dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF). Suatu model
regresi apabila nilai VIF menghasilkan angka 1-10 maka model
regresi tidak mengandung multikolonieritas (Sujarweni, 2008).

33
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi sering terjadi pada model regresi yang
menggunakan data time series (runtut waktu). Tujuan dari uji
autokorelasi adalah untuk melakukan pengujian ada tidaknya
korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t (tahun
observasi) dengan kesalahan penganggu pada t-1 (tahun
sebelumnya). Masalah autokorelasi muncul karena kesalahan
penganggu tidak bebas dari satu observasi dengan observasi
lainnya.
Guna mendeteksi ada tidaknya autokoresi dalam model
regresi salah satu metodenya adalah menggunakan nilai
Durbin Watson (Sujarweni, 2008). Kriteria dalam menentukan
ada tidaknya autokoresi adalah sebagai menurut Ghozali
(2011) adalah sebagai berikut:

du < d<4-du

Dimana:
du: durbin Watson tabel
d : nilai durbin watson

e. Uji Heteroskedastisitas
Model regresi yang baik menurut Ghozali (2011) adalah data
bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas merupakan pengujian
yang dilakukan untuk mengetahui apakah dalam satu model
regresi terjadi perbedaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain.

34
Salah satu metode untuk mendeteksi sebuah model regresi
terjadi masalah heteroskedastisitas atau tidak salah satu
caranya adalah dengan melakukan Uji Glejser (Sujarweni,
2008).
Kriteria ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari
tingkat signifkansi antara variabel independen dengan
variabel dependen. Jika variabel independen secara signifikan
mempengaruhi variabel dependen maka dapat dipastikan
model regresi mengandung masalah heteroskedastisitas
(Ghozali, 2011).

B. Analisis Regresi Dengan SPSS 21

Pada contoh kali ini kita akan melakukan analisis regresi linier
berganda. Adapun rumusan yang hendak dijawab dalam analisis
regresi linier berganda pada contoh kali ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh antara rasio pembiayaan bermasalah
dengan profitabilitas bank Syariah Al Husain?
2. Apakah terdapat pengaruh antara rasio pembiayaan dengan
profitabilitas bank Syariah Al Husain?
3. Apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama antara rasioa
pembiayaan bermasalah dan rasio pembiayaan dengan
profitabilitas bank Syariah Al Husain?
Setelah dilakukan penelitian maka diperoleh data sebagaimana
lampiran I halaman 47.
Untuk melakukan analisis dengan regresi linier berganda maka
mulai dengan membuka SPSS. 21, sehingga ada tampilan berikut:

35
Setelah terbukakemudian klik “Variable View”, maka akan ada tampilan
sebagai berikut:

Baris

36
Kemudian pada baris pertama “Label” tuliskan nama variabel
Profitabilitas, kemudian pada baris kedua “Label” tuliskan nama
variabel Pembiayaan Bermasalah) dan pada baris ke tiga “Label”
tuliskan nama variabel Pembiayaan.
Kemudian pada kolom “Name” pada baris pertama tuliskan Y, baris
kedua X1 dan baris ke tiga X2, Sehingga akan tampak gambar
berikut:

Setelah semuanya terisi seperti gambar maka, selanjutnya klik “Data


View”, sehingga akan tampak gambar berikut:

37
Setelah terbuka kemudian silahkan Copy paste data, pada lampiran
I sehingga tampilan menjadi sebagai berikut:

38
Sampai disini analisis regresi linear berganda dapat dianalisis lebih
lanjut, namun terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi klasik
terlebih dahulu. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya untuk
dapat melakukan analisis atau menjawab masalah dengan analisis
regresi terlebih dahulu harus memenuhi uji asumsi klasik.
1. Uji Normalitas Data
Langkah untuk melakukan uji normalitas data adalah sebagai
berikut:
Pilih menu Analyze Nonparametric Test Legacy Dialogs
1-Sample KS...kemudian klik

Setelah di Klik maka akan tampil kontak dialog berikut:

39
Kemudian pindahkan semu variabel penelitian ke dalam kotak
Test Variable List, sehingga tampilannya menjadi sebagai
berikut:

40
Setelah semua variabel dipindahkan maka Klik OK, maka akan
keluar output SPSS.21 berikut:

Sebagaimana telah dijelaskan sebulumnya, data dikatakan normal


jika nilai Asymp. Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal
(Sujarweni, 2008). Dari hasil uji normalitas data di atas maka
semua variabel sebagaimana yang dilingkari warna merah,
memiliki Asymp. Sig > 0,05 jadi dapat disimpulkan data
penelitian telah memenuhi syarat normalitas.
2. Uji Linearitas Data
Uji asumsi klasik dalam analisis regresi selanjutnya adalah uji
linearitas. Untuk melakukan uji linearitas maka buka kembali
data penelitian yang telah digunakan untuk melakukan uji
normalitas data, sehingga tampak pada gambar berikut:

41
Setelah terbuka kemudian kita siap melakukan uji linearitas data
penelitian. Tahapanya adalah Analyze Compare Means
Means

42
Kemudian klik Means, sehingga muncul kontak dialog
berikut:

Kemudian pindahkan variabel sesuai dengan perannya. Pada


contoh ini variabel Profitabilitas adalah variabel depennden,
maka pindahkan variabel tersebut pada kotak Dependent List.
Adapun variabel Pembiayaan bermasalah dan pembiayaan
pindahkan pada kotak Independent List. Setelah semua
dipindahkan maka akan menjadi seperti gambar berikut:

Untuk melakukan uji linearitas maka klik pada menu


Options..Setelah Options di klik maka akan muncul tampilan
berikut:

43
PadaStatistics for First Layer aktifkan kotak Test for linearity.
Kemudian klikContinue. Kemudian OK dan akan muncul output
berikut:

Perhatikan lingkaran merah!!

44
Pada hasil Deviation From Linearity memiliki nilai signifikan (p
> 0,05) yaitu 0,164 sehingga dapat disimpulkan jika variabel
dalam penelitian ini memiliki hubungan yang linear.
3. Uji Multikolonieritas
Guna melakukan uji ini maka buka kembali data yang telah
digunakan untuk analisis normalitas dan linearitas. Sehingga
akan ada tampilan berikut:

Mengingat ouput dalam uji Multikolonieritas dapat dihasilkan


secara langsung dengan uji Autokorelasi, maka kita akan
melakukan analisis dengan SPSS.21 secara langsung.
Langkah dalam melakukan analisisnya adalah Analyze
Regression Linear

45
Kemudian Klik, sehingga muncul kotak dialog berikut:

46
Pindahkan semua variabel berdasarkan fungsinya, yaitu variabel
Profitabilitas pindakan pada kotak Dependen. Kemudian
variabel Pembiayaan Bermasalah dan Pembiayaan pindahkan
pada kotak Independent (s). Sehingga tampak seperti gambar
berikut:

Kemudian klik pada Statistics, Kemudian aktifkan (√) pada


Estimates, Durbin-Watson, Model fit dan Collinearity
diagnostics. Sehingga tampilan menjadi sebagai berikut:

47
Klik Continue. Ketika kita meng-Klik Continue maka akan
kembali pada tampilan berikut:

48
Kemudian pada Plots. Ketika kita meng-Klik Plots maka akan
kembali pada tampilan berikut:

Kemudian pindahkan DEPENDENT kedalam kotak Y dan


ZPRED pada kotak X. Kemudian klik Continue dan klik OK.
Dari ouput diperoleh hasil Variance Inflation Factor (VIF)
sebagai berikut:

Dari hasil di atas maka nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga
model regresi dinyatakan telah terbebas dari multikolonieritas.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya jika suatu model
regresi apabila nilai VIF menghasilkan angka 1-10 maka model
regresi tidak mengandung multikolonieritas (Sujarweni, 2008).

49
4. Uji Autokorelasi
Guna mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam model regresi
salah satu metodenya adalah menggunakan nilai Durbin Watson
(Sujarweni, 2008). Hasil dari analisis diperoleh hasil jika nilai
Durbin Watson adalah 0,893 (Perhatikan lingkaran merah).

Kriteria dalam menentukan ada tidaknya autokoresi adalah


sebagai menurut Ghozali (2011) adalah sebagai berikut:
du < d<4-du

Dimana:
du : durbin Watson tabel
d : nilai durbin Watson

50
Dari tabel durbin Watson di atas maka nilai du untuk untuk
variabel independen sebanyak 2 variabel dan jumlah sampel
sebanyak 84 adalah 1,6942. Sehingga
du < d<4-du
1,6942 < 0,893<2,3058
Dari kriteria di atas maka dapat disimpulkan jika model regresi
pada penelitian ini mengandung autokorelasi, karena tidak
memenuhi kriteria.
5. Heteroskedastisitas
Salah satu metode untuk mendeteksi sebuah model regresi
apakah memiliki masalah heteroskedastisitas atau tidak salah satu
caranya adalah dengan melakukan Uji Glejser (Sujarweni, 2008).
Jika variabel independen secara signifikan (p<0,05)
mempengaruhi variabel dependen maka dapat dipastikan model
regresi mengandung masalah heteroskedastisitas Ghozali (2011).
Langkah dalam melakukan uji Glejser adalah buka kembali data
untuk melakukan uji sebelumnya, sehingga tampak pada gambar
berikut:

51
Kemudian klikAnalyze Regression Linear. Klik

52
Kemudian Klik, sehingga muncul kotak dialog berikut:

Pindahkan semua variabel berdasarkan fungsinya, yaitu variabel


Profitabilitas pindakan pada kotak Dependen. Kemudian
variabel Pembiayaan Bermasalah dan Pembiayaan pindahkan
pada kotak Independent (s). Sehingga tampak seperti gambar
berikut:

53
Kemudian klik pada Save, kemudian pada kolom Residual
aktifkan (√) Unstandardized

54
Kemudian klik Continue dan kemudian OK. Setelah di klik OK
maka data pada awal analisis menjadi sebagai berikut:

Perhatikan pada tanda yang dilingkari merah!! Ada penambahan


variabel yaitu (RES_1). RES_1 merupakan variabel residual.
Variabel ini tidak dapat langsung dianalisis secara langsung
namun harus diabsolutkan. Caranya adalah klik Transform
Compute Variable..

55
Kemudian Klik, sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut:

Pada kolom Target Variable isi dengan AbsUT, kemudian pada


Numeric Expressionisi dengan ABS(RES_1), sehingga
tampilannya menjadi sebagai berikut:

56
Kemudian klik OK.
Setelah diklik OK maka data akan mengalami penambahan satu
variabel, sebagaimana pada gambar berikut:

Setelah ada penambahan variabel AbsUt, langkah selanjutnya


adalah melakukan analisis regresi dengan menjadikan variabel
AbsUt sebagai variabel dependen. Langkahnya adalah klik
Analyze Regression Linear. Seperti pada gambar
berikut:

57
Kemudian klik, sehingga akan ada tampilan berikut:

58
Pindahkan semua variabel berdasarkan fungsinya, yaitu variabel
Profitabilitas pindakan pada kotak Dependen. Kemudian
variabel Pembiayaan Bermasalah dan Pembiayaan pindahkan
pada kotak Independent (s). Sehingga tampak seperti gambar
berikut:

Pindahkan variabel AbsUt pada kotak Dependen. Kemudian


variabel Pembiayaan Bermasalah dan Pembiayaan pindahkan
pada kotak Independent (s). Kemudian klik OK, sehingga akan ada
output dari hasil uji heteroskedastisitas berikut:

59
Tingkat Sig menunjukkan bahwa variabel independen tidak
signifikan (p>0,05) dalam mempengaruhi variabel dependen,
sehingga maka dapat dipastikan model regresi tidak
mengandung masalah heteroskedastisitas.
C. Persamaan yang Dihasilkan

Persamaan regresi linear berganda secara umum adalah sebagai


berikut:
Y= a+ b1X1+b2X2+e
Dimana
Y = Variabel dependen (Profitabilitas)
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien Regresi untuk Variabel independen 1 dan 2
X1,X2 = Variabel independen (Pembiayaan bermasalah dan
Pembiayaan)

Persamaan model regresi dari kasus ini adalah sebagai berikut:


Profitabilitas= -0,268-0,120X1+0,147X2+e
1. Konstanta
Arti dari konstanta tersebut adalah jika variabel X1 dan X2 tidak
ada atau sama dengan Nol maka profitabilitas bank Syariah Al
Husain akan mengalami pengurangan sebesar 0,268 atau 26,8%.
2. Koefisien Regresi X1 (Pembiayaan Bermasalah)
Arti dari koefisien tersebut adalah jika ada peningkatan pada
variabel X1 (pembiayaan bermasalah) sebesar 1% maka
profitabilitas bank Syariah Al husain akan mengalami
pengurangan sebesar 12% dengana asumsi variabel lain tetap.

60
3. Koefisien Regresi X2 (Pembiayaan)
Arti dari koefisien tersebut adalah jika ada peningkatan pada
variabel X1 (pembiayaan) sebesar 1% maka profitabilitas bank
Syariah Al husain akan mengalami peningkatan sebesar 14,7%
dengana asumsi variabel lain tetap.
D. Uji Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Perumusan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis (Ha):


H0: Tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y)
Ha: Terdapat pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y)
Pengambilan keputusan dengan melihat nilai p-value pada uji t
dengan ketentuan sebagai berikut:
Bila P-Value> 0,05 maka H0 diterima
Bila P-Value< 0,05 maka H0 ditolak
Dari hasil analisis diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Variabel Pembiayaan Bermasalah (X1)


Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa variabel
pembiayaan bermasalahmemiliki nilai sig.t sebesar 0,003 (p <

61
0,05), sehingga keputusannya menolak H0 dan menerima Ha.
Hal ini berarti variabel pembiayaan bermasalahmemiliki
pengaruh signifikan dan negatif positif terhadap profitabilitas
bank syariah Al Husain.
b. Variabel Pembiayaan (X2)
Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa variabel
pembiayaanmemiliki nilai t 0,002 (p < 0,05), sehingga
keputusannya menolak H0 dan menerima Ha. Hal ini berarti
variabel pembiayaan memiliki pengaruh signifikan dan positif
terhadap profitabilitas bank Syariah Al Husain.
2. Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen yaitu


pembiayaan bermasalah dan pembiayaan dengan variabel
dependen yaitu profitabilitas. Guna mengetahui ada tidaknya
pengaruh secara serentak maka dilakukan serangkaian analisis
sebagai berikut:
Perumusan hipotesis nihil (H0) dan hipotesis (Ha):
H0: Tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama antara
pembiayaan bermasalah dan pembiayaan terhadap
profitabilitas.
Ha: Terdapat pengaruh secara bersama-sama antara
pembiayaan bermasalah dan pembiayaan terhadap
profitabilitas.
Pengambilan keputusan dengan melihat nilai p-value pada uji F
dengan ketentuan sebagai berikut:
Bila P-Value > 0,05 maka H0 diterima

62
Bila P-Value < 0,05 maka H0 ditolak
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil sebagi berikut:

Dari hasil di atas maka dapat diketahui nilai sig. sebesar 0,000 (p
< 0,05), sehingga keputusannya menolak H0 dan menerima Ha.
Kesimpulan dari hasil analisis ini adalah terdapat pengaruh secara
bersama-sama antara pembiayaan bermasalah dan pembiayaan
terhadapprofitabilitas.
3. Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan kekuatan hubungan


fungsional antara variabel independen yaitu pembiayaan
bermasalah dan pembiayaan dengan variabel dependen yaitu
profitabilitas. Besarnya koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1.
Berikut tabel yang menunjukan nilai koefisien determinasi pada
contoh ini.

63
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa nilai koefisien
determinasi diperoleh 0,154 atau 15,4%. Sedangkan sisanya sebesar
84,6% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.

64
DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. (2018). Apliksi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS


25 (9th ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gujarati, D. N., & Porter, D. N. (2012). Dasar-Dasar Ekonometrika Buku 2.


Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. W. (2008). Belajar Mudah SPSS untuk Penelitian: Skripsi,


Tesis, Disertasi & Umum. Yogyakarta: Global Media Informasi.

Widhiarso, W. (2010). Prosedur Uji Linieritas pada Hubungan antar


Variabel. Retrieved from
http://wahyupsy.blog.ugm.ac.id/2010/08/30/prosedur-uji-
linieritas-pada-hubungan-antar-variabel/

65
LAMPIRAN I DATA REGRESI

Pembiayaan Pembiayaan
Profitabilitas Pembiayaan Profitabilitas Pembiayaan
NO Bermasalah NO Bermasalah
(Y) (X2) (Y) (X2)
(X1) (X1)

1 1,7 5,2 98,56 43 1,7 4,1 95,32


2 1,7 5,5 97,19 44 1,6 4,1 98,86
3 1,8 5,7 95,14 45 1,8 4,0 95,4
4 1,8 6,1 97,03 46 1,8 4,0 94,76
5 1,8 6,2 97,12 47 1,8 4,0 95,45
6 1,9 6,2 101,12 48 1,7 3,0 89,67
7 1,9 6,6 101,96 49 2,3 3,3 91,97
8 1,9 6,6 105,7 50 1,8 3,7 95,16
9 1,9 6,3 103,68 51 1,97 3,6 93,22
10 1,9 6,2 102,65 52 1,9 3,79 95,17
11 1,9 5,6 103,47 53 1,84 3,76 94,88
12 1,8 4,1 99,75 54 1,84 3,55 94,93
13 1,8 4,2 98,87 55 1,86 3,75 94,18
14 1,9 4,2 98,93 56 1,81 3,53 98,39
15 1,8 4,2 100,26 57 1,8 3,5 94,97
16 1,8 4,4 95,94 58 1,75 3,11 95,24
17 1,8 4,9 101,85 59 1,78 2,74 94,4
18 1,8 4,2 103,18 60 1,79 2,52 88,94
19 1,8 4,2 113,02 61 1,36 2,68 87,27
20 1,8 4,0 113,02 62 1,79 2,82 90,49
21 1,8 4,1 112,25 63 1,83 2,76 87,13
22 1,8 4,5 111,66 64 1,79 2,85 95,39
23 1,7 5,0 111,93 65 1,99 2,93 97,95
24 1,6 4,0 103,65 66 2,05 2,88 98,59
25 2,1 4,4 100,02 67 2,05 2,92 99,91
26 2,2 4,6 100,5 68 2,04 2,78 101,03
27 2,4 5,1 103,33 69 2,07 2,74 102,1
28 2,3 5,2 101,36 70 2,11 2,58 100,84
29 2,2 4,8 101,06 71 2,09 2,5 101,19
30 2,2 4,4 100,22 72 2,14 2,22 100
31 2,1 5,2 99,59 73 2,52 2,49 100,63
32 2,1 5,6 99,71 74 2,29 2,72 102,17
33 1,4 5,7 98,11 75 2,39 2,75 102,62
34 1,5 5,5 97,3 76 2,29 2,85 103,08

66
35 1,5 5,5 95,49 77 2,07 2,92 102,08
36 1,5 4,0 89,7 78 2,1 2,64 104,43
37 1,7 4,4 88,67 79 2,02 2,75 104,83
38 1,8 4,8 90,96 80 2,01 3,01 102,53
39 2,1 4,5 95,07 81 2,04 2,8 103,27
40 2,1 4,5 95,57 82 1,94 2,96 103,03
41 1,3 4,8 96,65 83 1,96 3,08 102,58
42 1,7 3,9 96,08 84 2 2,62 100,32

67
View publication stats

Anda mungkin juga menyukai