Laporan KP RoniKurniawan Clear
Laporan KP RoniKurniawan Clear
PLN
(PERSERO) GITET CIBATU ULTG CIKARANG
KERJA PRAKTEK
Oleh:
RONI KURNIAWAN
41187003170030
Bekasi, 2022
Tim Penguji
Nama Tanda tangan
Ketua : ……………...
Anggota : ……………...
Anggota : ……………...
i
HALAMAN PENGESAHAN KERJA PRAKTEK
Oleh
RONI KURNIAWAN
(41187003170030)
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
2. “Orang yang hidup dengan sejuta mimpi” semua orang pasti mempunyai
mimpi, yang membedakannya adalah tekad serta niat untuk mewujudkan
mimpi tersebut. Bangun dan raih apa yang kamu inginkan, jika sudah
jangan merasa puas dengan beberapa hal, manfaatkan tantangan atau
rintangan yang menghadang sebagai wadah untuk berkembang.
PERSEMBAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Kerja
Praktek (KP) dengan judul “Trouble Shooting Rectifier DC 2 PT. PLN (Persero)
GITET CIBATU ULTG Cikarang”.
Sebagai laporan Kerja Praktek semester 6 di Universitas Islam “45” Bekasi
Tahun 2020 yang diikuti penulis di PT PLN (Persero) Wilayah Transmisi Jawa
Bagian Tengah Sektor GITET Cibatu. Penulis menyampaikan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT, yang selalu memberi kesehatan, kelancaran, kenikmatan dalam
setiap langkah ini.
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendoakan.
3. Bapak Setyo Supratno, S.Pd., M.T. Pembimbing Kerja Praktek di
Universitas Islam “45”Bekasi.
4. Bapak Iman Gustiaman selaku Pembimbing Kerja Industri sekaligus
Supervisor di GITET Cibatu PT. PLN (Persero).
5. Keluarga besar, AE dan JE beserta rekan – rekan yang sudah membimbing
penulis selama masa Kerja Praktek di PT. PLN (Persero) GITET Cibatu.
6. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
Roni Kurniawan
iv
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Halaman Judul
Daftar Isi.................................................................................................. v
v
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 18
4.2 Permasalahaan............................................................................ 25
vi
DAFTAR GAMBAR
Trafo Stepdown 27
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
PT. PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk
Perusahaan Perseroan (Persero) yang bergerak dibidang listrik. Pelayanan dan
pendistribusian listrik kepada konsumen merupakan tugas pokok bagi PT. PLN
(Persero). PT. PLN merupakan industri yang bergerak dibidang listrik berusaha
memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik. Demi meningkatkan rasa
kepercayaan konsumen kepada perusahaan.
Gardu Induk (GI) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari saluran
transmisi dan distribusi listrik. Dimana suatu sistem tenaga yang dipusatkan pada
suatu tempat berisi saluran transmisi dan distribusi, perlengkapan hubung bagi,
transfomator, dan peralatan pengaman serta peralatan kontrol. Dalam
pengoprasian tenaga listrik terdapat dua macam sumber tenaga untuk kontrol di
dalam gardu induk, ialah sumber arus searah (DC) dan sumber arus bolak balik
(AC). Catu daya sumber DC digunakan untuk kebutuhan operasi relay proteksi
dan kontrol serta untuk SCADA, sehingga sumber tenaga untuk kontrol selalu
harus mempunyai keandalan dan stabilitas yang tinggi.
GITET Cibatu memiliki permasalahan pada DC 48V unit 2 yang tidak
beroperasi/tidak menghasilkan tegangan yang berkemungkinan dari MCB input
rectifier, trafo step down tidak menghasilkan output, kabel instalasi DC terputus,
dan modul rectifier yang sudah rusak.
Pada saat melakukan pemeliharaan bulanan rutin di GITET Cibatu, untuk
memelihara baterai sistem 500KV dan sistem 150KV terdapat kerusakan pada
rectifier DC 48V unit 2. Ini merupakan permasalahan fatal yang terjadi di GITET
Cibatu, karena tegangan output rectifier berperan penting untuk mensupply beban
seperti : relay proteksi, teleproteksi, komunikasi, SCADA, fan pada trafo, motor
OLTC, announciator, indikasi pada panel 500KV dan 150KV, indikasi tripping,
closing coil, meter-meter digital, sinyal, alarm dsb, sisi 500KV dan sisi 150KV.
9
10
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ruang lingkup kerja praktek
yang diberikan oleh instansi adalah mengenai suatu trouble shooting rectifier pada
GITET Cibatu, meliputi :
1. Profil perusahaan PT. PLN (Persero) UIT JBT UPT Karawang ULTG
Bekasi diantaranya : sejarah perusahaan, visi misi perusahaan, struktur
organisasi, departemen-departemen yang ada di perusahaan, produk
perusahaan, tata tertib perusahaan, waktu kerja, keselamatan dan
kesehatan kerja yang ada di perusahaan.
2. Pengenalan dan pemahaman materi terkait tentang tegangan DC
Rectifier 48VDC dan 110VDC
3. Metode Pemeliharaan rutin baterai.
1.3 Tujuan dan Manfaat Kerja Praktek
1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui system penyaluran tegangan DC 48V dan 110V di
GITET Cibatu.
2. Untuk mengetahui pemeliharaan rutin yang dilakukan oleh pegawai di
GITET Cibatu.
1.3.2 Manfaat
Diperoleh data hasil pemeliharaan Battre tegangan DC 48V dan 110V di
GITET Cibatu.
11
PROFIL PERUSAHAAN
P3B JB (Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Jawa Bali) adalah unit induk
PLN yang dibentuk melalui keputusan direksi PT PLN (Persero) nomor
093.K/023/DIR/1995 tanggal 2 Oktober 1995, yang merupakan gabungan P2B
dengan bidang penyaluran dari PLN KJB dan PLN KJT. Sejalan dengan
terjadinya perubahan-perubahan kebijakan dalam sistem ketenagalistrikan,
antara lain pemberlakuan UU No. 20 Tahun 2002 dan pembatalan kembali
pada tyahun 2004, maka organisasi P3B JB mengalami beberapa kali
perubahan (restrukturasi) sebagai bentuk penyesuaian, penyempurnaan
organisasi, dan tata kelola.
Dengan terbitnya surat keputusan direksi PT PLN (Persero) nomor
257/K/DIR/2000 tanggal 2 November 2000, tentang pembentukan organisasi
dan tata kerja unit bisnis strategi penyaluran dan pusat pengatur beban Jawa
Bali, maka PT PLN (Persero) P3B Jawa Bali yang merupakan unit pusat laba
(Profit Center) berubah menjadi pusat investasi (Investimen Center) dengan
nama Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (P3B JB).
12
13
Hal yang baru pada organisasi P3B adalah pembentukan Area Pelaksanaan dan
Pemeliharaan (APP) merupakan gabungan beberapa kantor base camp yang dulu
bernama UPT. Pembentukan APP dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengefisiensikan pelaksanaan proses bisnis operasi dan pemelihaaraan sistem
penyaluran sejalan dengan rencana pengalihan kepemilikan asset trafo HV/MV
dari P3B kepada distribusi. Pengalihan tersebut akan mengurangi beban kerja unit
tragi yang ada saat ini sehingga perlu pengelompokkan ulang tragi-tragi. APP
akan memiliki wewenang operasional yang lebih besar dibanding unit tragi
sebelumnya sehingga diharapkan akan dapat memberikan pelayanan yang lebih
cepat dan lebih baik kepada pelanggan P3B.
Sesuai dengan dibentuknya surat keputusan nomor 019.P/DIR/2015 tanggal 31
Agustus 2015, tentang pergantian nama dari penyaluran dan pusat pengatur beban
Jawa Bali (P3B JB) menjadi Transmisi Jawa Bagian Tengah (PJBT). UIT JBT
UPT Karawang ULTG Cikarang yang beralamat di Jl. Sukamahi, Desa Cicau,
Cikarang Pusat, Kab.Bekasi, dibawah kendali PLN Jawa Barat dengan mengelola
11 Gardu Induk yaitu: GITET Cibatu, GI Lippo Cikarang, GI Hankook, GI
Mekarsari, GI Cileungsi, GI Juishin, GI Suzuki, GI Sukatani, GI Pinayungan, GI
Tegal Herang, GI KIIC.
Diakui sebagai pengelola transmisi, operasi, dan transaksi tenaga listrik dengan
kualitas pelayanan setara kelas dunia, yang mampu memenuhi harapan
stakeholders, dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang dilandasi tata nilai integrasi, peduli, pembelajar, dan saling
percaya.
14
Moto dari perusahaan adalah “Listrik untu;k Kehidupan yang Lebih Baik”.
PT. PLN (Persero) UIT JBT UPT Karawang ULTG Cikarang mempunyai
wilayah kerja daerah Bekasi dan sekitarnya, mengelola 11 gardu induk, yang
terdiri dari:
1. GITET Cibatu
2. GI Lippo Cikarang
3. GI Hankook,
4. GI Mekarsari,
5. GI Cileungsi
6. GI Juishin
7. GI Suzuki
8. GI Sukatani
9. GI Pinayungan
10. GI Tegal Herang
11. GI KIIC.
15
Dengan aset yang besar, mengelola 11 gardu, PLN ULTG Cikarang memegang
peranan penting dalam sistem penyaluran di wilayah Cikarang dan sekitarnya
dimana GITET Cibatu yang merupakan source / sumber penyaluran yang juga
interkoneksi dengan wilayah timur / Karawang dan wilayah barat / Bekasi.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UIT JBT UPT
Karawang
16
Berikut adalah uraian jabatan yang terdapat di struktur organisasi pada PT.
PLN (Persero) UIT JBT UPT Karawang.
1. Manajer : Bertanggung jawab atas rencana kerja dan anggaran (RKA)
Area Pelaksana Pemeliharaan, melaksanakan pengelolaan asset sistem
transmisi, pengendalian investasi sistem transmisi dan logistik,
melaksanakan pemeliharaan instalasi penyaluran tenaga listrik di wilayah
kerjanya yang meliputi fungsi pemeliharaan proteksi, meter dan
SCADATEL, dan keselamatan ketenagalistrikan untuk mencapai target
kinerja, melakukan penyelesaian permasalahan social dan hokum terkait
Right of Way (ROW) serta mengelola bidang administrasi dan
keunangan, hubungan masyarakat dan Corporate Social Responsibility
(CSR), untuk mendukung kegiatan pemeliharaan instalasi dengan
mengacu pada strategi dan kebijakan P3B Jawa Bali.
2. Asisten Manajer Enjinering : Mengusulkan perencanaan dan evaluasi
pengembangan instalasi penyaluran dan merancang design
engineering, perencanaan dan evaluasi instalasi penyaluran, mengelola
data pengusahaan, Teknologi Informasi, serta sistem lingkungan dan
keselamatan ketenagalistrikan untuk pencapaian target kinerja UPT.
3. Supervisor Pengelolaan Data : Mengelola data pemeliharaan peralatan
jaringan, gardu induk, proteksi, meter, SCADATEL & otomasi serta
meter transaksi untuk bahan asesmen kinerja peralatan serta
mengelola sarana teknologi informasi untuk menunjang kelancaran
operasional.
4. Asisten Manajer Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset : Mengelola
fungsi pengelolaan dan pemeliharaan aset yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi hasil pemeliharaan instalasi
penyaluran yang kontinyu, andal dan aman.
5. Supervisor Pemeliharaan Jaringan dan Gardu Induk : Mengelola
fungsi pemeliharaan Jaringan dan Gardu Induk yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi hasil
pemeliharaan jaringan agar diperoleh keandalan peralatan jaringan.
17
TINJAUAN PUSTAKA
18
19
4.1 Persoalan
Di GITET Cibatu memiliki 4 unit penyaluran sistem tegangan DC yang diberi
nama sebagai berikut :
1. unit 1 : DC1 48V dan 110V (500KV), DC2 48V dan 110V (150KV)
2. unit 2 : DC3 48V dan 110V (500KV), DC4 48V dan 110V (150KV)
3. nit 1 : countainer DC1 48V dan DC2 110V (500KV)
4. unit 1 : gedung baru DC1 48V dan DC2 110V (150KV)
diantara beberapa modul itu terdapat 1 modul rectifier yang mengalami
kerusakan sehingga mengganggu keandalan penyaluran sistem tegangan
DC, oleh karena itu insvestigasi terhadap masalah modul rectifier yang
rusak harus segera dilakukan. Karena bila tidak, akan mengganggu
keandalan sistem tegangan DC dan hal buruk akan merambat pada
komponen lain.
4.2 Permasalahan
Rectifier memiliki peranan penting dalam sistem penyaluran DC, pada Gardu
Induk Cibatu tegangan yang di pakai dari output rectifier yakni :
1. DC 48V untuk menyupply scada / RTU, teleproteksi, Unit Komunikasi
(PLC), Unit – Continuous Load, alarm, sinyal, indikasi.
2. DC 110V untuk menyupply motor - motor (PMT dan PMS), Relay
proteksi, meter - meter digital, Sinyal, alarm, indikasi Tripping dan
Closing coil.
GITET Cibatu memiliki permasalahan pada rectifier DC 48V unit 2 yang
mengalami turun tegangan/tegangan di bawah normal. kerusakan ini
terjadi pada modul rectifier dimana salah satu komponen modul rectifier
terbakar akibat tegangan lebih dan mengakibatkan modul rectifier
gosong. Hal ini dapat memicu ketidak normalan system instalasi
tegangan DC yang ada di GITET Cibatu.
25
26
Bisa dilihat pada Volt meter dan Ampere meter di rectifier, jarum panah
menunjuk pada angka 0 tanda bahwa tidak ada tegangan yang keluar dari rectifier.
4. Melihat pada bagian dalam rectifier yaitu modul rectifier
mengalami kerusakan.
Terdapat warna hitam di pojok kanan atas karena salah satu komponen
terbakar sehingga modul rectifier panas/gosong DC 48V unitv2 tidak menhasilkan
tegangan.
29
Berikut urutan langkah paralel busbar switch rectifier DC 48V unit 1 dan
rectifier DC 48V unit 2
1. Masukan MCB Q963 (busbar switch) dari posisi 0 ke posisi 1.
Sehingga rectifier DC 48V unit 1 dan DC 48V 2 paralel.
2. Keluarkan switch Q962. Sehingga beban rectifier DC 48V unit 2 di
pikul oleh rectifier DC 48V unit 1.
3. Matikan charger 2 (tombol merah).
Mulai
Melihat Announsiator
Pengecekan Rectifier
Pra Anggapan
Penulisan Laporan
Selesai
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari Kerja Praktek yang saya laksanakan di
GITET Cibatu PT. PLN (Persero) UIT JBT UPT Karawang adalah sebagai
berikut:
1. Setelah dilakukan pengusutan gangguan pada rectifier DC 48V unit 2,
ditemukan sumber permasalahan yang terjadi pada modul rectifier.
2. Untuk menanggulangi hal tersebut, beban DC 48V unit 2 di pindah ke DC
48V unit 1. Sehingga beban DC tidak ada yang padam.
3. Sistem DC merupakan komponen penting pada Gardu Induk yang harus
dijaga dan di pelihara.
5.2 Tindakan yang di Sarankan
36
37
DAFTAR PUSTAKA
N DOKUMENTASI DESKRIPSI/KEGIATAN
O
1 Peralatan pemeliharaan rutin bulanan untuk
mengukur tegangan sel battre, mengukur
Berat Jenis (BJ) cairan elektrolit battre, dan
membersihkan sel-sel battre dari uapan air
yang sudah menjadi kerak.
4
Penambahan air elektrolit pada sel battre
yang air nya sudah dibawah normal.