OLEH :
1315124024
2017
y CamScanner
EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PERTAMBANGAN BATUAN
DI KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM
Puji dan syukur penulis sampaikan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang
namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
semua pihak yang memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung
2. Bapak Ir. I Wayan Arya, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.
5. Bapak I Nyoman Murjana dan Ibu Ni Made Widini selaku kedua orang tua.
Saya menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu saya mengharapkan segala masukan demi sempurnanya tulisan ini.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
ii
2.2.4 Pemilihan Berdasarkan Tenaga Alat ...................................................28
iii
3.1 Rancangan Penelitian ......................................................................................70
iv
4.2.5 Harga-harga yang digunakan dalam penelitian ...................................97
v
4.6.2 Biaya Pemeliharaan / Perbaikan ......................................................128
5.2 Saran..............................................................................................................155
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 2.1. Kapasitas peres dan Kapasitas Mujung .............................................50
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 2.1. Koefisien Tahanan Gelinding .............................................................29
Tabel 4.3. Waktu produksi sreen vibration kondisi cuaca cerah ............................95
Tabel 4.4. Waktu produksi sreen vibration kondisi cuaca hujan ...........................95
viii
Tabel 4.5. Waktu siklus wheel loader Hyundai HL757-7A ...................................96
Tabel 4.19. Analisa Sensitivitas Biaya naik 10% manfaat tetap ..........................151
Tabel 4.20. Analisa Sensitivitas Biaya tetap manfaat turun 10% ........................151
Tabel 4.21. Analisa Sensitivitas Biaya naik 10% manfaat turun 10% .................152
ix
BAB I
PENDAHULUAN
pertambangan batuan seperti : pasir, koral koral pecah 1-2, koral pecah 2-3, koral
pecah 1-1 dan abu batu. Melihat dari banyaknya proyek pembangunan yang ada di
mesin, seperti mesin pemisah atau penyaring material (screen vibration) yang
menghasilkan pasir dan mesin pemecah batu (stone crusher) yang menghasilkan
agar semua material mentah bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang menjadi limbah.
Melihat dari peluang tersebut, secara tidak langsung hal tersebut merupakan
salah satu faktor pendorong para investor untuk berinvestasi atau menanamkan
modalnya dalam bidang pertambangan batuan. Hal ini ditandai dengan semakin
Karangasem. Hal ini juga di dukung oleh semakin tingginya penjualan material
pembangunan yang ada di Bali. Tidak semua pertambangan batuan sebagai sebuah
investasi, yang bisa dikatakan layak secara financial untuk di wujudkan. Hal ini
1
2
menyebabkan banyak pengusaha yang gagal dalam investasi tersebut. Begitu juga
persaingan, baik dari segi harga dan maupun jumlah armada yang dimiliki setiap
yang perlu dipenuhi, yaitu : lokasi atau lahan yang paling strategis, sesuai dengan
yang sudah tertera dalam Izin Uaha Pertambangan Operasi Produksi Batuan (IUP-
Melihat hal ini, penulis sangat tertarik untuk menghitung produktivitas alat
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Batuan (IUP-OP BATUAN). Hal ini di
karenakan investasi ini berada di lahan yang luas dan sudah ditetapkan sesuai (IUP-
Dari latar belakang yang telah dijelaskan diatas mengenai evaluasi kelayakan
5. Kapan diperolehnya titik impas dari investasi atau BEP (Break Event
1.3. Tujuan
2. Mengetahui jenis dan tipe alat yang produktif digunakan dalam usaha
Karangasem.
4
batuan.
1.4. Manfaat
Untuk membatasi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas maka perlu
Period, IRR (Internal Rate of Return), analisis sensitifitas dan titik impas
dari investasi atau BEP (Break Event Point) dalam aspek finansial
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
berupa batuan, di luar mineral logam dan batubara, panas bumi, minyak dan gas
bumi, serta air tanah. Berikut peraturan pertambangan dari peraturan pemerintah,
6
7
1. Mineral radioaktif.
2. Mineral logam.
3. Mineral bukan logam.
4. Batuan.
5. Batubara.
Inventarisasi potensi pertambangan dilakukan melalui kegiatan
(2) Data geologi hasil evaluasi dari kegiatan pertambangan yang sedang
kewenangannya.
sebaran litologi.
Provinsi atau wilayah laut lebih dari 12 mil dari garis pantai.
8
4. Dalam hal wilayah laut berada di antara 2 provinsi yang berbatasan dengan
provinsi dibagi sama jaraknya sesuai prinsip garis, sejauh 1/3 dari garis pantai
oleh lembaga riset Negara atau lembaga riset daerah dan dituangkan dalam peta.
peta potensi mineral atau batubara. Peta potensi mineral atau batubara paling
potensi mineral atau batubara kepada Menteri. Berdasarkan peta potensi mineral
atau batubara, Menteri melakukan evaluasi dan hasil evaluasi digunakan oleh
Bupati/Walikota.
melakukan eksplorasi.
11
geologi, peta formasi batuan pembawa, peta geokimia, peta geofisika, perkiraan
syarat-syarat izin usaha pertambangan, jaminan rekamasi dan pasca tambang dan
a. Objek perizinan
1. tras;
2. andesit;
3. basalt;
4. tanah liat;
5. tanah urug;
6. batu apung;
7. batu gunung quarry besar
8. kerikil galian dari bukit;
12
Pertambangan (IUP) dan Izin Pertambangan Rakyat (IPR) diberikan untuk usaha
(IUP), terdiri atas : Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi) dan
(IPR).
mencakup :
a. Persyaratan administrasi :
1. Surat permohonan;
Untuk Koperasi :
1. Surat permohonan;
3. Profil koperasi;
6. Susunan pengurus.
Untuk Perorangan :
1. Surat permohonan;
b. Persyaratan teknis :
c. Persyaratan lingkungan :
d. Persyaratan finansial :
Usaha Pertambangan (WIUP) dengan luas paling sedikit 5 hektar atau sesuai
Dikecualikan dari penyesuaian batas luas, kurang dari 5 hektar. Wilayah Izin
a. Persyaratan administrasi :
1. Surat permohonan;
Untuk koperasi :
16
1. Surat permohonan;
3. Profil koperasi;
6. Susunan pengurus.
1. Surat permohonan;
b. Persyaratan teknis :
koordinat geografis;
produksi; dan
berpengalaman.
c. Persyaratan lingkungan :
d. Persyaratan finansial :
sebagaimana mencakup :
wilayah.
b. Bukti pelunasan pajak mineral bukan logam dan batuan 3 (tiga) bulan
terakhir.
Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) dalam hal pemegang Izin Usaha
IUP OP Khusus diberikan kepada badan Usaha atau perorangan yang tidak
bergerak pada usaha pertambangan. Setiap badan usaha atau perorangan hanya
dapat diberikan satu jenis izin khusus untuk satu jenis komoditas batuan. Badan
jalan.
d. Penataan lahan.
yang tergali dan akan memanfaatkan untuk kepentingan kegiatan tersebut tetap
1. Surat permohonan;
2. Foto copy kartu tanda penduduk;
3. Komoditas tambang yang dimohon; dan
1. Surat permohonan;
2. Foto copy nomor pokok wajib pajak;
3. Foto copy akte pendirian koperasi yang telah disahkan;
reklamasi pada tahap operasi produksi. Nilai Jaminan Reklamasi dan Pasca
reklamasi dan pasca tambang. Jaminan Reklamasi dan Pasca Tambang berupa
deposito berjangka pada bank pemerintah, atas nama Gubernur Cq. Kepala
Dinas Qq. Pemegang Izin dan penempatan Jaminan Reklamasi dan Pasca
dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
melaksanakan Reklamasi.
21
menjadi tanggung jawab pemegang IUP. Dalam hal terdapat kelebihan jaminan
tersebut mengatur izin usaha pertambangan batuan dan hak dan kewajiban
pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP). Berikut isi peraturan daerah Kabupaten
Karangasem :
Izin Usaha Pertambangan (IUP) terdiri atas dua tahap, yaitu : 1. Izin Usaha
(IUP) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 diberikan oleh Bupati melalui Unit
22
Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang membidangi perizinan apabila Wilayan Izin
administrasi dan evaluasi data kajian teknis, Bupati melalui Unit Pelayanan
Terpadu Satu Pintu yang membidangi perizinan dapat menerima atau menolak
Izin Usaha Pertambangan (IUP) hanya berlaku untuk 1 (satu) jenis batuan
pada lokasi yang dimohon, diberikan untuk jangka waktu paling lama 3 (tiga)
Bupati melalui Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang membidangi perizinan.
lain yang ditemukan tersebut dan wajib menjaga mineral lain tersebut agar tidak
dimanfaatkan pihak lain. IUP untuk mineral lain dapat diberikan kepada pihak
lain oleh Bupati melalui Unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang membidangi
dan diajukan dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sebelum IUP berakhir.
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara permohonan IUP dan tata cara
membidangi perizinan.
bentuk padat, cair atau gas sampai memenuhi standar baku mutu
− Menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya air yang
undangan.
− Badan Usaha pemegang IUP yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib
daerah atau badan usaha swasta daerah setelah 3 (tiga) tahun berproduksi.
tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat
berat.
a. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat berat
digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk di dalam kategori ini
Crane termaasuk di dalam kategori alat pengangkut material karena alat ini
horizontal pada jarak jangkau yang relative kecil. Untuk pengangkutan material
lepas (loose material) dengan jarak tempuh yang relative jauh, alat yang digunakan
dapat berupa belt, dump truck, dan wagon. Alat alat ini memerlukan alat lain yang
Yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak
dari satu alat ke alat lain. Loader dan dozer adalah alat pemindah ke dalamnya
Alat ini dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi suatu
bentuk dan ukuran yang diinginkan. Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan
bergradasi, semen, beton, dan aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher.
alat pemroses material seperti concrete batch pant dan asphalt mixing plant.
ke tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi alat
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang menerjemahkan hasil
dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak adalah crawler atau roda
kelabang dan ban karet. Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor
belt.
b. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah tower crane, batching plant baik
jumlah, dan kapasitas alat merupakan faktor-faktor penentu. Tidak setiap alat berat
dapat dipakai untuk setiap proyek konstruksi, oleh karena itu pemilihan alat berat
yang tepat sangatlah diperlukan. Apabila terjadi kesalahan dalam pemilihan alat
berat maka akan terjadi keterlambatan di dalam pelaksanaan, biaya proyek yang
Di dalam pemilihan alat berat, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan
sehingga kesalahan dalam pemilihan alat dapat dihindari. Faktor- faktor tersebut
dan lain-lain.
atau berat material yang harus diangkut atau dikerjakan. Kapasitas alat
pemilihan alat berat lain peraturan lalu lintas, biaya, dan pembongkaran.
Selain itu metode konstruksi yang dipakai dapat membuat pemilihan alat
dapat berubah.
28
g. Lokasi proyek. Lokasi proyek juga merupakan hal lain yang perlu
h. Jenis dan daya dukung tanah. Jenis tanah di lokasi proyek dan jenis
material yang akan dikerjakan dapat mempengaruhi alat berat yang akan
dipakai. Tanah dapat dalam kondisi padat, lepas, keras, atau lembek.
i. Kondisi lapangan. Kondisi dengan medan yang sulit dan medan yang
Dimana :
CRR = koefisien tahanan gelinding, yang besarnya dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
29
CRR
JENIS TANAH
RODA BESI RODA KARET
kendaraan.
C. Koefisien Traksi
Koefisien traksi adalah suatu faktor yang harus dikalikan pada berat total
kendaraan untuk mendapatkan tenaga maksimum yang boleh dikerahkan agar roda
tidak selip. Tenaga atau traksi yang boleh dikerahkan agar roda tidak selip disebut
JENIS RODA
TYPE DAN JENIS TANAH
BAN KELABANG
pembakaran antara bahan bakar dan oksigen dalam mesin menjadi berkurang. Oleh
sebesar 3 % setiap kenaikan tempat 100 m diatas ketinggian 750 m diatas muka air
laut. Itu artinya sampai ketinggian 750 m diatas muka air laut tenaga mesin belum
DBP adalah tenaga yang tersedia pada kait di belakang traktor dinyatakan
dalam satuan Lb, kg atau HP. DBP merupakan tenaga bersih yang bisa digunakan
setelah dikurangi oleh tenaga yang digunakan untuk mengatasi rolling resistance,
F. Rimpull
Rimpull adalah tenaga yang disediakan oleh mesin kepada roda, dinyatakan
dalam satuan kg. Tenaga ini akan bisa dimanfaatkan secara optimal untuk
memindahkan alat bila roda tidak selip. Agar roda tidak selip harus ada gesekan
Bila rimpull suatu alat tidak diketahui, biasanya bisa dihitung dengan rumus
Dalam menghitung tenaga tari alat, rimpull harus dikurangi dengan tenaga yang
dihabiskan untuk mengatasi RR, GR, dan tenaga karena pengaruh ketinggian
(altitude).
G. Gradeability
- rolling resistance
Dari pengalaman dan atau penelitian diperoleh 6 (enam) faktor uatama ayng
mempengaruhi produksi peralatan, ada yang berdiri sendiri dan ada yang secara
terkombinasi yaitu :
33
dengan penurunan kondisinya maka kondisi peralatan pun akan turun. Semakin
tinggi jumlah jam operasi yang sudah dicapai, maka kondisi pun akan semakin
1. Prima 100 – 90
2. Baik 90 – 80
3. Cukup 80 – 70
4. Sedang 60
(topografi) dan lingkungan yang berbeda. Tetapi kondisi medan yang sama akan
memberikan pengaruh yang tidak sama terhadap peralatan yang berbeda jenis atau
berbeda fungsi.
Misalnya suatu kondisi medan disebut berat untuk dump truck, tetapi untuk
Jadi suatu kondisi medan disebut ideal, ringan, sedang dan berat bergantung
Penilaian atas klasifikasi medan apakah ideal, ringan, sedang dan berat
terhadap sesuatu jenis peralatan didasarkan pada prestasi maksimum yang dapat
dicapai dibandingkan pada prestasi ideal seperti ditampilkan dalam tabel dibawah
ini.
atau medan dengan klasifikasi seperti tersebut diatas, karena itu perlu diketahui
faktor yang harus diperhitungakan dalam hubungan antara peralatan dengan kondisi
Disamping atas penilaian atas kondisi medan perlu juga diketahui besarnya
cara penyesuaian dengan standar industri faktor rolling resistance dan koefisien
dirawat teratur.
sampai 6 in.
(CURRICULUM VITAE)
a. Pendidikan STM/Sederajat
a. Pendidikan STM/Sederajat
a. Pendidikan STM/Sederajat
a. Pengalaman STM/Sederajat
menggunakan peralatan maka para estimator baik owner maupun rekanan dituntut
D. Faktor Cuaca
keperkuan pribadinya seperti makan, minum, merokok, melap keringat, dan lain-
Waktu-waktu hilang dari setiap 1 jam kerja yang tersedia akan semakin
1. Terang, segar
4. Gelap
Prestasi operator sebagai akibat dari pengaruh cuaca dapat diukur dan
dinyatakan dalam satuan menit/jam atau % yaitu perbandingan antara waktu efektif
kerja dari tiap jam kerja dengan tiap jam waktu kerja tersedia.
Kapasitas produksi atau pay load aktual per siklus suatu peralatan tidak
selalu sama dengan kapasitas spesifikasi tang dinyatakan pabrik. Hal ini disebabkan
faktor sifat dan kondisi meterial yang akan dikerjakan, ada yang mudah dan ada
yang sulit masuk mengisi bucket atau blade secara penuh, munjung tanpa rongga.
merobah kondisi tanah dari keadaan asli (bank) menjadi lepas (gembur) dan atau
padat (compack), maka kapasitas produksi alat selalu dinyatakan dalam notasi, asli,
Volume tanah dari keadaan asli menjadi lepas atau padat berbeda untuk
berat yang sama dan perbedaan itu disebut faktor konversi atau conversion factor.
Berikut ini ditampilkan fill faktor dan conversion factor yang dapat digunakan
- berjalan lancar
- sesuai arah
- efektif
- ekonomis
- aman
Hal-hal diatas merupakan tanggung jawab seorang manajer, yang setiap saat
harus melakukan evaluasi atas tiap komponen dan atas keseluruhan sistem. Karena
merupakan seni menjadi sangat sulit menilai tahap awal baik buruknya suatu
Tetapi sejak tahap awal atau tahap kegiatan belum dimulai sudah harus ada
NILAI
No KUALIFIKASI CURRICULUM VITAE
FAKTOR (%)
Pendidikan :
a. Formal : S1 - Teknik
b. Informal :
1. Large project management
1 Sangat baik 2. Management audit 0,95
3. Project administration
Pengalaman
1. Proyek dengan nilai 1 M
2. Proyek dengan nilai 1,5 M
Pendidikan :
a. Formal : S1 - Teknik
b. Informal :
1. Contraction management
2 Baik 2. Engineering management 0,9
3. Similar project management
Pengalaman
1. Proyek dengan nilai 0,50 M
2. Proyek dengan nilai 1 M
Pendidikan :
a. Formal : S1 - Teknik
b. Informal :
1. Engineering management
3 Cukup 0,85
2. Similar management
Pengalaman
1. Proyek dengan nilai 0,25 M
2. Proyek dengan nilai 0,5 M
Pendidikan :
a. Formal : S1 - Teknik
b. Informal :
4 Sedang 1. Engineering management 0,80
Pengalaman
1. Proyek dengan nilai 0,1 M
2. Proyek dengan nilai 0,25 M
Job faktor sering juga disebut dalam buku-buku lain sebagai job efisiensi
yang sebenarnya pengertiannya sangat berbeda. Dalam modul ini kata job efisiensi
tidak dipakai karena pengertian, job efisiensi dapat diartikan perbandingan antara
besaran sumber daya yang dikerahkan dengan keluaran sumber daya yang nilainya
kata job faktor (ETOT), yang arti adalah kombinasi dari faktor-faktor yang telah
produksi peralatan.
dinyatakan dengan :
Mengingat job faktor berbeda untuk tiap jenis peralatan yang digunakan
dalam suatu medan, maka niali job faktor untuk tiap jenis peralatan harus
FAKTOR
No. JENIS ALAT E Total
ECO EAM Em EM
1 2 3 4 5 6 7=3x4x 5x6
Waktu siklus adalah waktu yang dibutuhkan alat untuk 1 (satu) kali
produksi. Perhitungan waktu siklus diberlakukan hanya untuk alat-alat yang tidak
➢ Excavator.
➢ Dump Truck.
➢ Wheel Loader
Perhitungan waktu siklus tersebut berbeda tergantung pada jenis alat yaitu :
A. Excavator
B. Dump Truck
Ct = tm + tam + tk + tb + tt (menit)
C. Wheel Loader
Untuk loader waktu siklus atau cycle time dihitung berdasarkan metode
1. Cross loading.
𝐷 𝐷
Ct = + + Ft → menit
𝑉𝑓𝑘 𝑉𝑟𝑏
2. V Shaped loading.
𝐷 𝐷 𝐷 𝐷
Ct = + + + + Ft → menit
𝑉𝑓𝑏 𝑉𝑓𝑘 𝑉𝑟𝑏 𝑉𝑟𝑘
𝐷 𝐷
Ct = + + Ft → menit
𝑉𝑓𝑏 𝑉𝑓𝑘
47
D = jarak angkut ( m )
Ft = waktu tetap ( fixed time ) untuk tukar gigi, muat, buang, serta
Excavator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang terdiri dari
mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat pengeruk
(bucket), keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan digunakan
penggalian tanah yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tenaga manusia.
Pengertian ini didasarkan dari asal-usul excavator yang diciptakan sebagai alat
penggali tanah, serta dari kata “excavation” yang berasal dari bahasa Inggris yang
60 . 𝑞
Q= xE
𝐶𝑇
Keterangan :
Q = Produktivitas (M3L/jam)
E = Job factor
Dump truck (dump truk) adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk
mengangkut bahan material seperti pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan
sampai jarak jauh. Isi muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk
membongkar muatannya alat berat ini dapat bekerja sendiri dengan mengangkat
bagian bak dengan menggunakan teknologi hidrolik. Secara umum, dump truk
bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas dan bagian belakang bak
yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang diinginkan. Dump truck biasa
Produktivitas suatu alat selalu tergantung dari waktu siklus. Waktu siklus
pembongkaran muatan, waktu perjalanan kembali, dan waktu antri. Rumus yang
60 . 𝑞
Q= xE
𝐶𝑇
Keterangan :
Q = Produktivitas (M3L/jam)
E = Job faktor
Kapasitas dari bak penampung truck terdiri dari kapasitas peres dan
kapasitas mujung. Kapasitas peres adalah kapasitas alat yang muatannya mencapai
ketinggian dari bak penampung. Jenis material yang lepas dengan daya lekat
memuat material ke dalam truck terhadap waktu waktu angkut truck. Pada
umumnya besarnya kapasitas truck yang dipilih adalah empat sampai lima kali
kapasitas alat gali yang memasukkan material ke dalam truck. Akan tetapi
penggunaan truck yang terlalu besar sangat tidak ekonomis kecuali volume tanah
Wheel loader merupakan salah satu alat berat beroda karet (ban) yang
digunakan untuk mengangkut material yang akan dimuat ke dalam dump truck atau
biasa digunakan untuk memindahkan material dari suatu tempat ke tempat lain. Alat
ini dapat beroperasi di daerah yang keras dan rata, kering tidak licin karena traksi
daerah basah akan rendah, tetapi tidak mampu mengambil tanah sendiri tanpa
dibantu terlebih dahulu dengan bulldozer. Cara kerjanya yaitu saat loader yaitu,
bucket didorongkan pada material, jika bucket telah penuh maka loader mundur dan
60 . 𝑞
Q= xE
𝐶𝑇
Keterangan :
Q = Produktivitas (M3L/jam)
q = Kapasitas blade, bucket dan bowl (m3)
CT = Waktu siklus (menit)
E = Job faktor
51
Dalam analisa biaya alat terdapat beberapa komponen biaya yang harus
A. Biaya Operasional
memperoleh jasa alat. Biaya ini terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut :
dimana :
produksi.
52
a. Untuk mesin.
Dimana :
C = 0,13 liter / HP
E : job faktor alat yang mempengaruhi beban dan jam operasi alat.
produksi.
b. Untuk transmisi.
dimana :
53
C = 0,223 liter/HP
perhitungan produksi.
dimana :
1 Bulldozer
2 Track Loader
3 Dump Truck
0,62
4 Motor grader
5 Motor scraper
6 Wheel loader
8 Excavator (hidraulic)
10 Kapal keruk
perhitungan produksi.
dimana :
= 0,00009 kg / HP. Jam untuk alat nomor urut 1 s/d 6,7,9 dan
10 tabel
5. Biaya filter-filter.
Dimana :
56
keruk
dimana :
Nilai T untuk ban adalah seperti pada tabel berikut ini yang didasarkan pada
T (jam)
7. Biaya operator.
Operator tidak sama dengan pekerja (labour) karena itu biaya operator harus
dari :
dimana :
umur ekonomis.
UMUR A. PERBAIKAN
EKONOMIS
NO. JENIS PERALATAN Thd. Hrg POKOK
Th Jam (%)
1. Bulldozer 5 10.000 90
2. Grader 5 10.000 90
3. Loader 5 10.000 90
4. Excavator 5 10.000 90
9. Crane 5 10.000 65
2.3 Investasi
hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang.”
Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedangka modal, bisa saja
financial (financial investment) dan investasi dalam aktiva riil (real investment).
60
2. Investasi dalam aktiva riil berupa aktiva berwujud yang tampak nyata
akan menghadapi resiko yang tinggi pula. Untuk menyikapi hal tersebut, maka
salah satu caranya adalah dengan menggunakan upaya deversifikasi yang tepat
Biaya modal adalah jumlah semua pengeluaran yang dibutuhkan mulai dari
tahap prastudi sampai proyek selesai dibangun. Semua biaya yang termasuk biaya
2. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost) yaitu biaya diluar biaya langsung
berupa:
misalnya 5%, 10% ataupun 15% tergantung dari pihak pemilik dan
perencana.
langsung.
investasi.
Biaya tahunan adalah biaya yang diperlukan sepanjang umur proyek yang
biaya modal dan besarnya suku bunga bisa berbeda dengan suku bunga
4. Biaya gaji pegawai (fee), yaitu biaya yang wajib dikeluarkan setiap
bulannya untuk membayar jasa yang telah diberikan oleh para karyawan.
Net Present Value (NPV) adalah metode menghitung nilai bersih (netto)
pada waktu sekarang (present). Asumsi present yaitu menjelaskan waktu awal
perhitungan bertepatan dengan saat evaluasi dilakukan atau pada periode tahun ke-
nol (0) dalam perhitungan cash flow investasi. Penggunaan faktor diskon adalah
keharusan dalam analisis Net Present Value (NPV). Faktor diskon ini diperlakukan
diperoleh nilai yang sebanding. Kedudukan metode analisis Net Present Value
cukup kuat dalam kajian analisis kelayakan investasi, karena Net Present Value
Suatu cash flow investasi tidak selalu dapat diperoleh secara lengkap, yaitu
terdiri dari cash-in dan cash-out, tetapi mungkin saja hanya yang dapat diukur
langsung aspek biayanya saja atau benefitnya saja. Contoh, jika kita melakukan
investasi dalam rangka memperbaiki atau menyempurnakan salah satu bagian saja
dari sejumlah rangkaian fasilitas produksi, sehingga yang dapat dihitung hanya
karena masih merupakan rangkaian dari satu sistem tunggal. Jika demikian, maka
cash flow tersebut hanya tersiri dari cash-out dan cash-in. Cash flow yang benefit
jika yang diperhitungkan hanya cash-out (cost) disebut dengan Present Worth of
Untuk mendapatkan nilai PWB, PWC, dan NPV dipakai formula umum
sebagai berikut:
t = Periode waktu
n = Umur investasi
atau tidak, diperlukan suatu ukuran atau kreteria tertentu dalam metode NPV, yaitu:
dilaksanakan investasi itu, namun jika ternyata tidak layak, maka rencana tersebut
tidak direkomendasi untuk dilaksanakan. Namun, layak atau tidaknya suatu rencana
investasi belumlah keputusan akhir dari suatu program investasi, sering kali
diambil.
Metode benefit cost ratio (BCR) adalah salah satu metode yang sering
digunakan dalam tiap tahap-tahap evaluasi awal perencanaan investasi atau sebagai
analisis tambahan dalam rangka mengvalidasi hasil evaluasi yang telah dilakukan
dengan metode lainnya. Metode BCR ini memberikan penekanan terhadap nilai
perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek
biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut.
Adapun metode analisis benefit cost ratio (BCR) ini akan dijelaskan sebagai
berikut.
𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡 ∑ 𝐵𝑒𝑛𝑒𝑓𝑖𝑡
Rumus umum BCR = atau
𝐶𝑜𝑠𝑡 ∑ 𝐶𝑜𝑠𝑡
𝑃𝑊𝐵 ∑𝑛
𝑡=0 𝐶𝑏𝑡 (𝐹𝐵𝑃)𝑡
BCR = atau
𝑃𝑊𝐶 ∑𝑛
𝑡=0 𝐶𝑐𝑡 (𝐹𝐵𝑃)𝑡
𝐸𝑈𝐴𝐵 ∑𝑛
𝑡=0 𝐶𝑏𝑡 (𝐹𝐵𝐴)𝑡
BCR = atau 𝑛
𝐸𝑈𝐴𝐶 ∑𝑡=0 𝐶𝑐𝑡 (𝐹𝐵𝐴)𝑡
Dimana :
FBP = Faktor Bunga Present
FBA = Faktor Bunga Annual
antara initial investment terhadap cash inflow. Dalam penganggaran modal atau
kembali uang yang telah diinvestasikan dengan hasil yang akan diperoleh (net cash
kecepatan dari suatu investasi agar dapat ditutup kembali dengan cash flow atas
waktu yang dibutuhkan oleh suatu proyek maupun jenis investasi yang lain dengan
menggunakan cash inflow yang dihasilkan oleh proyek tersebut (Arifin, 2005 : 91).
66
dari metode payback period, yaitu dengan memasukan faktor bunga dalam
perhitungannya. Semetara itu, prosedur yang lain sema saja dengan payback period.
𝑘
𝐾(𝑃𝐵𝑃) = ∑ 𝐶𝐹𝑡 (𝐹𝐵𝑃) ≥ 0
𝑡=0
Dimana :
k = Periode pengembalian
Kriteria keputusan :
(feasible) :
n = Umur investasi
Internal rate of return adalah tingkat diskon yang menunjukkan net present
value (NVP) memiliki nilai sama besarnya dengan nol (NVP=0), sehingga terjadi
angka yang sama antara present value dari penerimaan cash dan present value dari
nilai investasi discount rate atau tingkat diskonto.
Berbeda dengan metode sebelumnya, dimana umumnya kita mencari nilai
ekuivalen cash flow dengan mempergunakan suku bunga sampai faktor penentu
utamanya, maka pada metode Internal Rate of Return (IRR) ini yang akan dicari
adalah suku bunganya di saat NPV sama dengan nol. Jadi, pada metode IRR ini
informasi yang dihasilkan berkaiatan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam
modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi. Kemampuan
inilah yang disebut dengan Internal Rate of Return (IRR), sedangkan kewajiban
disebut dengan Minimum Atractif Rate of Return (MARR). Dengan demikian, suatu
Factor resiko diperoleh sifat resiko dari usaha, tingkat persaingan usaha
sejenis dan manajemen style Pimpinan perusahaan. Dalam manajemen style dikenal
• Optimistic
• Most-likely
• Pessimistic
Oleh karena itu, nilai MARR biasanya ditetapkan secara subjektif dengan
Jika cash flow suatu investasi dicari NPV-nya pada suku bunga i=0%, pada
umumnya akan menghasilkan nilai NPV maksimum. Selanjutnya, jika suku bunga
(i) tersebut diperbesar, nilai NPV akan cendrung menurun. Sampai pada i tertentu
NPV akan mencapai nilai negative. Artinya pada suatu i tertentu NPV itu akan
memotong sumbu nol. Saat NPV sama dengan nol (NPV=0) tersebut i=i* atau
IRR dapat diperoleh dengan trial and error, yaitu diperoleh dengan cara
adalah :
dapat diketahui dalam rangka suatu proses pemutusan. Titik impas dicapai bila
pengeluaran. Jadi pada suatu titik impas terdapat suatu kapasitas minimum yang
harus tercapai agar usaha tidak rugi (break-even-capacity) (Hartono Poerbo, 1998).
2. Penurunan produktivitas.
perubahan tersebut terhadap kelayakan proyek: pada tingkat mana proyek masih
B/C ratio, dan payback period pada beberapa skenario perubahan yang mungkin
terjadi.
BAB III
METODE PENELITIAN
Damiyanti: 2011). Penelitian ini menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak.
dilakukan adalah melakukan analisa produktivitas alat berat yang akan digunakan
menggunakan alat yang layak pakai dan sesuai dengan peraturan atau ijin
batuan yang beroperasi di Dusun Batu Ringgit, Desa Batu Ringgit, Kecamatan
ini sebagai studi karena pertambangan tersebut memiliki izin usaha pertambangan
maka penulis mengambil sehubung dengan topik yang dibahas yaitu dengan
a. Data Primer
peneliti atau lembaga tertentu langsung dari sumbernya, dicatat dan diamati
untuk pertama kalinya dan hasilnya digunakan langsung oleh peneliti atau
2. Spesifikasi alat
b. Data Sekunder
orang lain atau lembaga tertentu (Putu Agung, 2012:60). Data skunder yang
Pertambangan Batuan.
Batang Sari.
3.4 Variable
4. Biaya
73
1. Kamera
2. Meteran kecil
3. Pedoman Penelitian
4. Stop watch
investasi.
pemeliharaan alat.
pertambangan batuan.
74
6) Analisis biaya berupa biaya modal dan biaya tahunan, di mana biaya modal
meliputi :
terduga dari biaya langsung .Biasanya biaya ini merupakan suatu angka
f) Biaya perizinan
a) Biaya lahan.
BCR dan NPV, diamana nilai NPV positif dan niali IRR lebih besar dari
Untuk lebih mudah dalam penjelasannya dapat dilihat pada bagan alir yang
Mulai
Permasalahan
Identifikasi Permasalahan
Pengumpulan data
PEMILIHAN ALAT
ANALISA DATA :
* Produktivitas Alat
* Biaya Modal
* Biaya Tahunan
Analisi Finansial
NVP = +
PBP = n
Tidak
BCR > 1
IRR > MARR
Ya
Analisa Sensitifitas
Selesai
batuan, di luar mineral logam dan batubara, panas bumi, minyak dan gas bumi, serta
atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi
Izin Usaha Pertambangan yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk
Batuan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, ada beberapa langkah yang harus
pertambangan batuan :
1. Kabupaten
b. Izin lingkungan
d. Penyimpanan BBM
76
77
2. Provinsi
oleh Bupati/Walikota atas dasar kajian potensi, lingkungan dan sosila budaya.
Izin lingkungan adalah izin yang wajib dimiliki setiap orang yang
melakukan usaha dan kegiatan yang wajib AMDAL (Analisis Mengenai Dampak
lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan kegiatan.
78
dan sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha atau kegiatan. Mentri,
hidup (PPLH) diterbitkan pada saat usaha atau kegiatan sudah berjalan dan
meliputi :
termasuk dalam daftar wajib AMDAL, seperti diatur pada Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No.05 thn 2012 ttg Jenis Rencana Usaha Dan Atau Kegiatan
kegiatan yang diwajibkan UKL-UPL relatif cukup kecil dan dianggap memiliki
dampak terhadap lingkungan yang tidak terlalu besar dan penting. Hal ini
Namun demikian, dampak lingkungan yang dapat terjadi tetap perlu dikelola untuk
menjamin terlaksananya pengelolaan lingkungan yang baik. Oleh karena itu, dalam
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, diatur bahwa setiap usaha dan/atau kegiatan
yang tidak termasuk dalam kriteria wajib AMDAL wajib memiliki UKL dan UPL.
Surat Izin Tempat Usaha (SITU) adalah izin yang diberikan kepada
perorangan, perusahaan, badan untuk memperoleh tempat usaha sesuai dengan tata
ruang wilayah yang diperlukan dalam rangka penanaman modal. Secara umum,
perusahaan.
5. Fotocopy Bukti Penguasaan Hak atas tanah, antara lain berupa sertifikat,
bentuk lain.
pengesahannya.
Terima Setoran (STTS) Pajak Bumi dan Bangunan PBB tahun terakhir.
SITU umumnya paling lama 3 (tiga) tahun dan bila telah habis masa
meterai.
Terima Setoran (STTS) Pajak Bumi dan Bangunan PBB tahun terakhir.
dan HAM).
umumnya, paling lama 5 (lima) hari kerja sejak persyaratan dinyatakan lengkap.
81
Proses perpanjangan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) paling lama 5 (lima) hari
kerja sejak persyaratan dinyatakan lengkap. SITU berlaku selama tiga (3) tahun dan
1. Syarat Administrasi :
inspeksi di lapangan.
di dalam negeri
Ditjen Migas.
c. SKPP, SKPI, dan Surat Izin Penggunaan Tangki Timbun dari Ditjen
Migas.
mencakup :
e. Persyaratan administrasi :
7. Surat permohonan;
Untuk Koperasi :
7. Surat permohonan;
9. Profil koperasi;
Untuk Perorangan :
4. Surat permohonan;
f. Persyaratan teknis :
g. Persyaratan lingkungan :
h. Persyaratan finansial :
Usaha Pertambangan (WIUP) dengan luas paling sedikit 5 hektar atau sesuai
Dikecualikan dari penyesuaian batas luas, kurang dari 5 hektar. Wilayah Izin
dan penjualan. IUP Operasi Produksi diberikan oleh Badan. Permohonan terhadap
Izin Usaha Pertambangan (IUP dilengkapi studi kelayakan hasil dari eksplorasi.
e. Persyaratan administrasi :
7. Surat permohonan;
Untuk koperasi :
7. Surat permohonan;
9. Profil koperasi;
4. Surat permohonan;
f. Persyaratan teknis :
koordinat geografis;
13. Peta rencana tambang dan rencana reklamasi yang disetujui Dinas.
yang berpengalaman.
g. Persyaratan lingkungan :
h. Persyaratan finansial :
Tambang.
Jangka waktu Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) paling
diajukan paling lambat 6 bulan sebelum berakhirnya jangka waktu Izin Usaha
wilayah.
h. Bukti pelunasan pajak mineral bukan logam dan batuan 3 (tiga) bulan
terakhir.
Pertambangan Operasi Produksi (IUP OP) dalam hal pemegang Izin Usaha
pada tahap operasi produksi. Nilai Jaminan Reklamasi dan Pasca Tambang tahap
operasi produksi ditetapkan oleh dinas berdasarkan rencana reklamasi dan pasca
tambang. Jaminan Reklamasi dan Pasca Tambang berupa deposito berjangka pada
bank pemerintah, atas nama Gubernur Cq. Kepala Dinas Qq. Pemegang Izin dan
penempatan Jaminan Reklamasi dan Pasca dilakukan dalam jangka waktu paling
lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterbitkan Izin Usaha Pertambangan
Gubernur dapat menetapkan pihak ketiga untuk melaksanakan reklamasi dalam hal
Reklamasi, kelebihan biaya reklamasi dapat dicairkan oleh pemegang IUP setelah
keberhasilaan reklamasi.
IUP OP Khusus diberikan kepada badan Usaha atau perorangan yang tidak
bergerak pada usaha pertambangan. Setiap badan usaha atau perorangan hanya
dapat diberikan satu jenis izin khusus untuk satu jenis komoditas batuan. Badan
jalan.
h. Penataan lahan.
yang tergali dan akan memanfaatkan untuk kepentingan kegiatan tersebut tetap
wajib memiliki IUP OP Khusus. IUP OP Khusus diberikan oleh Badan. Persyaratan
Data primer yang merupakan data yang real diambil dengan menggunakan
A. Kabupaten
2. Izin lingkungan
4. Penyimpanan BBM
B. Provinsi
Spesifikasi detail :
− Engine : Hyundai D 6 BV – C
− Operating weight : 21.900 kg
− Boom Length : 5.680 m
− Arm Length : 2.920 m
− Bucket capacity : 0,9 m3
− Engine Power : 145 PS/1.90 rpm
− Swing Speed : 12 rpm
− Travel Speed : 3,7 / 5,5 km/hr
2. Dump Truck Izusu Elf HD 2013
Spesifikasi detail :
− Engine
3rd 1,655
4th 1,000
5th 0.721
Rev. 5,068
Final Gear Ratio : 6,500
− Brake
− Suspension
− Tire
Front : 7.50-16-14PR
Rear : 7.50-16-14PR
− Weight
− Others
Max. Gradeability : 45 %
3. Screen Vibration
Spesifikasi detail :
− Kapasitas hoper : 24 m3
Spesifikasi detail :
93
− Engine
Make : Cummins
Model : QSB5-9
Gross power : 173 HP
− Operational
− Transmission
− Bucket
− Dimensions
Wheelbase : 3.030 mm
Waktu siklus excavator di hitung dari alat standby atau siap untuk
ASUMSI : dalam 1 tahun jam kerja efektif alat dikurang hari raya agama
Cuaca : Cerah
Wktu siklus dump truck dihitung dari pertama kali diisi material dengan
excavator samapai penuh, stelah itu menuju hoper, dump truck melakukan
Waktu siklus wheel loader dihitung dari wheel loader menuju lokasi
Suku bunga adalah harga dari penggunaan uang atau bias juga dipandang
sebagai sewa atas penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Atau harga dari
meminjam uang untuk menggunakan daya belinya dan biasanya dinyatakan dalam
persen (%).
97
Bunga bank dapat diartikan sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank
menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar
kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah
Bunga Pinjaman yaitu bunga yang diberikan kepada para peminjam atau
harga yang harus dibayar oleh nasabah pinjaman kepada bank. Contoh: bunga
kredit. Rata-rata bunga kredit yang berlaku saat ini yaitu 12% pertahun.
excavator, dump truck, screen vibration dan wheel loader. Keempat alat tersebut
adalah alat berat yang dimiliki oleh pengusaha dan dipakai ketika berlangsungnya
usaha pertambangan batuan. Pemilihan alat tersebut sudah tepat dilihat dari
Sesuai dengan pekerjaa atau usaha pertambangan batuan maka sudah pasti
identik dengan kata penggalian material untuk memperoleh material mentah, alat
material dan alat pemindah material untuk memuat material ke pembeli material.
Ada beberapa klasifikasi fungsional alat berat seperti : Alat pengolah lahan, alat
penggali, alat pengangkut material, alat pemindah material, alat pemadat, alat
Pada usaha pertambangan batuan ditinjau tanah nya masih dalam keadaan
asli (bank) dan berupa material (pasir kerikil), dan material asli tersebut harus digali
dipindahkan maka pemilihan alat yang paling tepat dalam hal ini adalah alat
penggali, alat pengangkut material, alat pemroses material dan pemindah material.
kelompok yaitu : Alat dengan penggerak, dan alat statis, oleh karena medan di
lokasi proyek yang terbilang keras dan kasar maka diperlukan bagian dari alat berat
yang menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat penggerak
adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet. Alat dengan penggerak adalah
yang paling tepat digunakan sesuai medan yang harus dilalui alat berat itu sendiri.
- Menggali
- Mengangkut
- Memproses
- Memuat/memindahkan
b. Kapasitas peralatan
- Biaya investasi
- Biaya operasional
- Biaya perawatan dan pemeliharaan
f. Jenis Pekerjaan / Usaha
maka dilanjutkan dengan menganalisa berdasarkan tenaga alat berat itu sendiri,
dengan menganalisa pemilihan alat berat berdasarkan tenaga yang dihasilkan maka
suatu jalan atau permukaan. Untuk praktisnya, tahanan gelinding (RR) dpt. dihitung
Dimana :
− CRR Excavator = untuk type tanah keras dan roda besi = 0,15
− CRR Dumpt Truck = untuk type tanah keras dan roda karet = 0,04
− CRR Wheel Loader = untuk type tanah keras dan roda karet = 0,04
Sehingga :
tenaga akibat grafitasi tersebut. Wg adalah komponen berat yang menghambat atau
Kemiringan dan berat alat pada usaha pertambangan batuan yang berlokasi
− Berat Total Dumpt Truck = 8.250 kg = 8,25 ton (berjalan di kemiringan 3%)
− Berat Total Wheel Loader = 13.800 kg = 13,8 ton (bergerak djijalan datar)
Sehingga :
= 10 x 1 x 21,9 = 219 kg
= 30 x 3 x 8,25 = 742,5 kg
= 0 x 0 x 13,8 = 0 kg
C. Koefisien Traksi
Koefisien traksi adalah suatu faktor yang harus dikalikan pada berat total
kendaraan untuk mendapatkan tenaga maksimum yang boleh dikerahkan agar roda
tidak selip. Tenaga atau traksi yang boleh dikerahkan agar roda tidak selip disebut
- Excavator
- Dump Truck
- Wheel Loader
pembakaran antara bahan bakar dan oksigen dalam mesin menjadi berkurang. Oleh
sebesar 3 % setiap kenaikan tempat 100 m diatas ketinggian 750 m diatas muka air
laut. Itu artinya sampai ketinggian 750 m diatas muka air laut tenaga mesin belum
berkurang.
Kelod, Desa Batu Ringgit, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem kurang dari
750m diatas muka air laut sehingga tidak ada pengurangan tenaga alat akibat
pengaruh ketinggian.
E. Rimpull
dinyatakan dalam satuan kg. Tenaga ini akan bisa dimanfaatkan secara optimal
untuk memindahkan alat bila roda tidak selip. Agar roda tidak selip harus ada
gesekan yang cukup antara roda dan landasan kerja. Bila rimpull suatu alat tidak
- Excavator
HP = 145 HP
Kec = 3,7 km/jam x 0,621371 = 2,29 mph
Sehingga Rimpull = 375 x 145 x 80% / 2,29
= 18.995,633 lb x conversi kg (0,4535)
105
HP = 125 HP
Kec = 25 km/jam x 0,621371 = 15,53 mph
Sehingga Rimpull = 375 x 125 x 80% / 15,53
= 2.414,681 lb x conversi kg (0,4535)
= 1.095,058 kg < traksi kritis 5.362.5 kg (OK)
- Wheel Loader
HP = 173 HP
Kec = 11,4 km/jam x 0,621371 = 7,083 mph
Sehingga Rimpull = 375 x 173 x 80% / 7,083
= 7.327,403 lb x conversi kg (0,4535)
= 3.322,977 kg < traksi kritis 8.970 kg (OK)
→ Jadi Rimpull yang tersedia pada mesin dapat dkerahkan seluruhnya.
F. Gradeability
Ingat : tenaga yang diperlukan untuk mendaki tanjakan adalah 10 kg per ton
per persen.
➢ Excavator
= 10 x 8,25 = 82,5 kg / %
➢ Wheel Loader
= 10 x 13,8 = 138 kg / %
Sehingga didapat :
= 5.329,549 kg / 219kg/%
= 24,336 %.
= 9,273 %.
= 20,079 %.
tanjakan sebesar 24,336 % ; Dump Truck Isuzu Elf HD sebesar 9,273 % ; dan
cara kerja yang sistematik untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pemahaman
tentang metode kerja ini sangatlah penting, sehingga tujuan yang ingin dicapai
dapat tercapai secara maksimal. Perlu diketahui bahwa didalam mewujudkan tujuan
yang ingin kita capai diperlukan fasilitas penunjang yang memadai. Fasilitas-
fasilitas ini sangat saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah
satu fasilitas ini tidak terpenuhi tentunya tujuan yang kita inginkan akan menemui
penting dalam sebuah kegiatan ini yaitu : Excavator, Dump truk, Screen vibration,
Wheel loder dan bahan penunjang lainnya seperti : bahan bakar minyak dan yang
108
batuan yaitu metode gali mundur dan metode gali tebingan. Metode gali tebingan
tersebut dilakukan ketika kondisi lahan tinggi dan metode gali mundur tersebut
jalankan ada beberapa hal yang perlu dikontrol dan menjadi perhatian khusus
seperti oli mesin, oli hidrolik, air radiator, pelumas besi (gemuk) dan bahan
bakarnya berupa solar. Setelah semua telah siap barulah ekskavator boleh
adalah menyiapkan bahan baku untuk produksi dan menaikkan bahan baku ke
radiator, oli hidrolik, kondisi ban, dan kondisi mesin. Tugas dam truk adalah
sementara (hoper)
atau getaran akan lebih cepat dari pada menggunakan metode vanbelt. Screen
109
vibration terdiri dari beberapa bagian yaitu penyimpanan bahan baku sementara
(hoper), belt conveyor , saringan (screen) yang terdiri dari ayakan atau saringan
super, cor dan ayakan koral, kompayer super, cor dan koral yang seluruhnya
alur produksi akan berlangsung dari hoper bahan baku dikirim melalui kompayer
pengiriman menuju screen, di dalam screen akan terjadi pemisahan menurut ukuran
menjadi pasir super, selanjutnya ukuran sedang melalui kompayer cor menjadi pasir
cor dan ukuran besar sisa dari pengayakan pasir super dan cor akan disalurkan
melalui kompayer koral menjadi koral atau agregat dan sisa material dari ketiga
loader terlebih dahulu menuju ke stock material, memuat stok material dan wheel
beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti oli mesin, oli hidrolik, air radiator,
material sehingga tak tercampur. Loder juga bertugas untuk melayani pembeli atau
EXCAVATOR
DUMP TRUCK
110
PENYIMPANAN
BAHAN BAKU Gambar 4.1 Excavator memuat dump truck bahan baku
SEMENTARA
(HOPPER)
PEMBAGI MATERIAL
(SCREEN VIBRATION)
HASIL MATERIAL :
• PASIR PASANG
• PASIR COR
• KORAL
• KROKOL Gambar 4.2 Proses ngedam di hopper & Screen Vibration
WHEEL LOADER
TRUCK PEMBELI
MATERIAL
Pada perhitungan job faktor tergantung dari beberapa faktor antara lain :
faktor gabungan cuaca dan operator (Eco), faktor gabungan alat dan medan (Eam),
111
faktor material (Em), dan faktor manajeman (EM). Berikut tabulasi perhitungan job
faktor :
keadaan lepas) dan produktivitas yang dihitung per 1 jam. Waktu siklus (CT) yang
digunakan adalah rata-rata waktu dari 30 siklus yang telah dihitung pada tabel 4.1
diatas. Ketentuan :
q = 0,9 m3
CT = 0,51 menit
E = 0,571
Produktivitas excavator adalah
60 𝑥 𝑞
Q= xE
𝐶𝑇
60 𝑥 0,9
Q= x 0.571
0,51
Q = 60,458 m3/jam
Jadi produktivitas excavator yang diperoleh adalah 60,458 m 3/jam
dengan excavator yaitu m3 (dalam keadaan lepas) dan produktivitas yang dihitung
112
per 1 jam. Waktu siklus (CT) yang digunakan adalah rata-rata waktu dari 30 siklus
Ketentuan :
q = 9 m3
CT = 10,99 menit
E = 0,689
60 𝑥 𝑞
Q= xE
𝐶𝑇
60 𝑥 9
Q= x 0.689
10.99
Q = 30.854 m3/jam
(dalam keadaan lepas) dan produktivitas yang dihitung per 1 jam. Penghitungan
produktivita screen dilakukan dengan data survey tabel 4.3 dan table 4.4 diatas.
Ketentuan :
60
Q=
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
− Cuaca cerah
60
Produktivitas pasir pasang = = 30 m3/jam
2
60
Produktivitas pasir cor = = 21,583 m3/jam
2,78
60
Produktivitas koral = = 18,018 m3/jam
3,33
− Cuaca hujan
60
Produktivitas pasir pasang = = 15,42 m3/jam
3,89
60
Produktivitas pasir cor = = 27,027 m3/jam
2,22
60
Produktivitas koral = = 21,58 m3/jam
2,78
− Ratrata produktivitas screen vibration
= (30 + 15,42) / 2
= 22,71 m3/jam
= 24,755 m3/jam
(dalam keadaan lepas) dan produktivitas yang dihitung per 1 jam. Waktu siklus
(CT) yang digunakan adalah rata-rata waktu dari 30 siklus yang telah dihitung pada
Ketentuan :
CT = 2.24 menit
E = 0.571
60 𝑥 𝑞
Q= xE
𝐶𝑇
60 𝑥 9
Q= x 0.571
2.24
Q = 137,651 m3/jam
pemeliharaan/perbaikan.
Diketahui :
− N = 145 HP
− E = 0,571
115
− S = 0,15 Liter/HP.jam
= Rp 228.546,41 /jam
Dimana :
a. Untuk mesin.
Diketahui :
− N = 145 HP
− E = 0,571
− C = 0,13 liter/HP
− T = 250 jam
116
= Rp. 6.475,85/jam
Dimana :
E : job faktor alat yang mempengaruhi beban dan jam operasi alat.
Diketahui :
− N = 145 HP
− E = 0,571
− C = 0,223 liter/HP
117
− T = 1000 jam
= Rp. 3.472,55/jam
Dimana :
Diketahui :
− N = 145 HP
− E = 0,571
− C = 2,875 liter/HP
− T = 2000 jam
118
− Hbop = Rp.35.000,00-/liter
= Rp. 12.983,58/jam
Dimana :
N : tenaga yang tersedia di fly wheel alat sesuai dengan spesifikasi alat
Diketahui :
− N = 145 HP
− E = 0,571
− S = 0,006 liter / HP.jam
− Hbbg = Rp.30.000,00-/Kg
119
= Rp. 45.709,28/jam
Dimana :
= Rp.148.593,83/jam
Diketahui :
= ( 250.000 + 80.000)/8jam
= Rp 41.250,00/jam
Diketahui :
− N = 125 HP
− E = 0,689
− S = 0,15 Liter/HP.jam
= Rp 163.280,12 /jam
a. Untuk mesin.
Diketahui :
− N = 125 HP
− E = 0,689
− C = 0,13 liter/HP
121
− T = 250 jam
− S = 0,0005 liter / HP.jam
− Hbop = Rp.32.000,00-/liter
= Rp. 4.982,76/jam
Diketahui :
− N = 125 HP
− E = 0,689
− C = 0,223 liter/HP
− T = 1000 jam
− S = 0,0003 liter / HP.jam
− Hbop = Rp.32.000,00-/ liter
= Rp. 2.633,65/jam
Diketahui :
− N = 125 HP
− E = 0,689
− C = 0,62 liter/HP
− T = 2000 jam
122
− Hbop = Rp.35.000,00-/liter
= Rp. 3.261,18/jam
Diketahui :
− N = 125 HP
− E = 0,689
− Hbbg = Rp.30.000,00-/Kg
= Rp. 4.898,40/jam
= Rp.89.528,06 /jam
123
Diketahui :
= 6 x 1.650.000/ 1500
= Rp. 6.600,00/jam
Dimana :
Diketahui :
= 130.000/8jam
= Rp 16.250,00/jam
Diketahui :
− N = 173 HP
− E = 0,571
− S = 0,15 Liter/HP.jam
− Hbbm = Rp. 7.500,00-
Ditentukan sebagai berikut :
= Rp 272.679,51 /jam
c. Untuk mesin.
Diketahui :
− N = 173 HP
− E = 0,571
− C = 0,13 liter/HP
− T = 250 jam
− S = 0,0005 liter / HP.jam
− Hbop = Rp.32.000,00-/liter
Ditentukan sebagai berikut :
= Rp. 7.726,36/jam
125
Diketahui :
− N = 173 HP
− E = 0,571
− C = 0,223 liter/HP
− T = 1000 jam
= Rp. 4.143,11/jam
Diketahui :
− N = 173 HP
− E = 0,571
− C = 0,62 liter/HP
− T = 2000 jam
− Hbop = Rp.35.000,00-/liter
= Rp. 5.058,31/jam
Diketahui :
− N = 173 HP
− E = 0,571
− Hbbg = Rp.30.000,00-/Kg
= Rp. 8.180,39/jam
= Rp.148.893,39 /jam
Diketahui :
= 6 x 1.650.000/ 2000
= Rp. 19.000,00/jam
Diketahui :
= (200.000 + 80.000)/8jam
= Rp 35.000/jam
1. Biaya Listrik
2. Biaya Gemuk
Diketahui :
= 1,5 / 8 x 80.000
128
= Rp 15.000/jam
3. Biaya Operator
vibration yaitu :
= (80.000+80.000+80.000+100.000+150.000)/8
= Rp 61.000/jam
pemeliharaan / perbaikan tingkat III ( PTK. III ) dan tingkat IV ( PTK. IV ). Dalam
biaya ini sudah termasuk biaya pengadaan suku cadang dan biaya mekanik dengan
dimana :
umur ekonomis.
UMUR PERBAIKAN
NO. JENIS PERALATAN EKONOMIS Thd. Hrg POKOK
Th Jam (%)
1. Bulldozer 5 10.000 90
2. Grader 5 10.000 90
3. Loader 5 10.000 90
4. Excavator 5 10.000 90
5. Towed sraper 6 12.000 65
6. Selt propelled scraper 5 10.000 90
7. Crawler tractor 5 10.000 90
8. Wheel tractor 5 10.000 90
9. Crane 5 10.000 65
10. Pile hammer ( lengkap dg. Mesin ) 4 4.000 90
Non vibrating roller :
- self propelled
11. 5 10.000 65
- towed ( exel tractor ) 5 10.000 65
Vibrating rollers :
- self propelled s/d 2 ton
3 6.000 90
12. - self propelled diatas 2 ton 4 8.000 90
Jadi Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan yang diperlukan dapat dilihat dari tabel
berikut :
UE D
Jenis Alat Hp (Rp) Hpb (Rp)
(tahun) (Rp/jam)
5
Excavator Hyundai 220-9SH 1,200,000,000.00 108,000.00
5
Dump Truck Izusu Elf HD 315,000,000.00 7,020,000.00 27,718.20
5
Screen Vibration 650,000,000 58,500.00
Wheel Loader Hyundai 757-
5
7A 1,400,000,000.00 38,000,000.00 122,580.00
BATUAN) selama masa beroperasi, yaitu didapat dari keuntungan penjualan hasil
material, penjualan sisa pengolahan material dan penjualan batu kali selama masa
dengan izin usaha pertambangan operasi produksi batuan yang berada di Jalan
dengan izin usaha pertambangan operasi produksi batuan yang berada di Jalan
9SH, 1 unit Wheel Loader Hyundai HL757-7A, 1 unit Screen Vibration ( Screen
Harga hasil material dijual sesuai dengan ukuran atau jenis material, yaitu ;
Pasir Super (pasir pasang) =Rp. 450.000,00 ; Pasir Cor = Rp. 425.000,00 ; Koral =
Rp. 600.000,00 ; dan Krokol = Rp. 80.000,00. Data tersebut diperoleh dari survey
Kabupaten Karangasem.
OP BATUAN) perhari adalah 26 truck pasir super, 24 truck pasir cor, 15 truck koral
dan 30 truk krokol. Dalam 1 tahun jam kerja efektif usaha pertambangan operasi
produksi batuan (UP-OP BATUAN) dikurang hari raya agama hindu dan perawatan
BATUAN) yaitu :
= Rp 80.000,00 x 30
= Rp 2.400.000,00
5. Pendapatan total perhari
Pada penelitian ini, peneliti akan menghitung semua biaya yang akan
BATUAN) sesuai dengan izin usaha pertambangan operasi produksi batuan yang
berada di Jalan Amlapura-Singaraja, Dusun Batu Ringgit Kelod, Desa Batu Ringgit,
dianalisis dengan perhitungan biaya modal dan biaya tahunan, yang masing –
Biaya modal merupakan biaya yang diperlukan atau yang dibutuhkan dalam
dengan izin usaha pertambangan operasi produksi batuan yang berada di Jalan
133
1. Biaya Perijinan
Rp. 200.000.000,00. Data tersebut diperoleh dari wawancara kepada pemilik usaha
1. Kabupaten
a. Izin Pertambangan Rakyat (IPR)
b. Izin lingkungan
c. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
d. Penyimpanan BBM
2. Provinsi
4. Izin Usaha Pertambangan Eksplorasi (IUP Eksplorasi)
5. Izin Usaha Pertambangan Operasi-Produksi (IUP O-P)
6. Izin Usaha Pertambangan Penjualan Khusus
sampai dengan siap beroperasi, yaitu berupa RAB raba yang akan dihitung dengan
Rupiah).
No Uraian Biaya
Biaya pembelian alat merupakan biaya yang paling utama dalam mendirikan
diperlukan yaitu :
1 Unit
Excavator Hyundai 220-9SH 1,200,000,000.00 1,200,000,000.00
3 Unit
Dump Truck Izusu Elf HD 315,000,000.00 945,000,000.00
1 Set
Screen Vibration 650,000,000.00 650,000,000.00
Wheel Loader Hyundai 757-
1 Unit
7A 1,400,000,000.00 1,400,000,000.00
Total 4,195,000,000.00
Sumber : Data Primer, 2017
secara akurat terkait dengan objek biaya tertentu, seperti biaya contingenscies,
besar biaya contingenscies yaitu 5% - 10% dari biaya pembelian alat usaha
sosialisasi, donasi ke banjar, upacara agama dan lain – lain. Dalam perhitungan ini
= Rp. 209.750.000,00
BATUAN) adalah sebesar Rp. 209.750.000,00 (dua ratus Sembilan juta tujuh ratus
tidak langsung. Besar total biaya modal usaha pertambangan operasi produksi
No Uraian Biaya
Jadi, total biaya modal pada usaha pertambangan operasi produksi batuan
B. Biaya tahunan
tahunan akan dibebankan setiap tahunnya. Adapun yang termasuk biaya tahunan
adalah biaya lahan, biaya operasional dan pemeliharaan, biaya suku bunga
1. Biaya Lahan
Biaya lahan yang dikeluarkan merupakan biaya yang telah disepakati dalam
perjanjian kerjasama antara kedua belah pihak atara penyedia lahan dan penyedia
alat. Setiap penjualan material pasir super/pasang, pasir cor, koral penyedia lahan
berhak mendapat Rp.25.000 (dua puluh lima ribu rupiah) per truk sedangkan setiap
Diketahui :
a. Biaya lahan pasir pasang, pasir cor dan koral ditentukan sebagai berikut :
= jumlah perolehan truck x jam kerja efektif tahunan x harga lahan pasir
138
= 65 x 340 x 25.000
= Rp.552.500.000,00/tahun
= jumlah perolehan truck x jam kerja efektif tahunan x harga lahan limbah
= 30 x 340 x10.00
= Rp. 102.000.000,00/tahun
Jadi total biaya lahan adalah biaya lahan pasir di tambah biaya lahan limbah
operasi produksi batuan (UP-OP BATUAN) setiap tahun, dengan jam kerja efektif
pertahunnya adalah 340 hari dan satu hari kerja yaitu 8 jam. Berikut biaya
− Biaya Operasional
= (487.031,50) x 8 x 340
− Biaya Pemeliharaan
= (108.000 x 8 x 340)
= Rp 293.760.000/Tahun
− Biaya operasional dan pemeliharaan
OP1 = BO + BP
= 1.324.725.677,79 + 293.760.000
= Rp 1.618.485.677,79/Tahun
Jadi Biaya operasional dan pemeliharaan Excavator Hyundai 220-9SH
− Biaya Operasional
= (291.434,17) x 8 x 340
= Rp 792.70.955,21/Tahun
− Biaya Pemeliharaan
= (27.718,20 x 8 x 340)
= Rp 75.393.504,00/Tahun
− Biaya operasional dan pemeliharaan
OP2 = BO + BP
= 792.70.955,21 + 75.393.504,00
= Rp 868.094.459,21/Tahun
Jadi Biaya operasional dan pemeliharaan Dump Truck Izusu Elf HD (OP2)
− Biaya Operasional
= (57.600.000 + 206.720.000)
= Rp 264.320.000,00/ Tahun
− Biaya Pemeliharaan
= (58.500 x 8 x 340)
= Rp 159.120.000,00/Tahun
OP3 = BO + BP
= 264.320.000,00 + 159.120.000,00
= Rp 423.440.000,00/Tahun
− Biaya Operasional
= (500.681,51) x 8 x 340
= Rp 1.361.853.697,80/Tahun
141
− Biaya Pemeliharaan
= (122.580 x 8 x 340)
= Rp 333.417.600,00/Tahun
OP4 = BO + BP
= 1.361.853.697,80 + 333.417.600,00
= Rp 1.695.271.297,80 /Tahun
= Rp. 4,605,291,434.80/Tahun
Jadi Total biaya operasional dan pemeliharaan alat yang digunakan pada
bunga dari pinjaman bank yang dipinjam untuk modal dalam melaksanakan usaha
yang digunakan dalam perhitungan ini adalah suku bunga bank swasta tahun 2017
yaitu dengan nilai suku bunga 12% pertahunnya, bunga pinjaman yang diperoleh
Jadi, jumlah bunga yang harus dibayar setiap tahunnya ke bank adalah
4. Biaya depresiasi
5. Pajak Material
kepada pemerintah atau lembaga Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
dan batuan. Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan sebesar 25%
(dua puluh lima persen) dari harga material. Berikut perhitungan pembayaran pajak
material :
Diketahui :
143
− Pajak pasir pasang = Harga pasir x pajak material x penjualan pasir pasang
x jam kerjaefektif
= Rp. 994.500.000,00/tahun
− Pajak pasir cor = Harga pasir x pajak material x penjualan pasir pasang
x jam kerjaefektif
= 425.000,00 x 25% x 24 x 340
= Rp. 867.000.000,00/tahun
− Pajak koral = Harga pasir x pajak material x penjualan pasir pasang
x jam kerjaefektif
= 600.000,00 x 25% x 15 x 340
= Rp. 765.000.000,00/tahun
− Total pajak material = Pajak pasir pasang + Pajak pasir cor + Pajak koral
= 994.500.000 + 867.000.000 + 765.000.000
= Rp. 2.626.500.000,00/tahun
Jadi, biaya pajak material yang harus dibayarkan oleh pengusaha
Rp.2.626.500.000,00/tahun.
dan pemeliharaan, biaya suku bunga pinjaman, biaya depresiasi dan biaya pajak
material maka akan didapat total biaya tahunan usaha pertambangan operasi
investasi layak atau tidak, pada analisis kelayakan ada 5 (lima) parameter yang
5. Analisis Sensitivitas
A. Nilai Sisa
145
Nilai sisa merupakan nilai dari suatu barang yang dikurangi depresiasi atau
penyusutan suatu barang. Dalam perhitungan ini nilai sisa merupakan nilai dari
perhitungannya :
= Rp. 893.535.000,00
Jadi, besar nilai sisa alat berat yang digunakan adalah Rp. 893.535.00,00.
(netto) pada waktu sekarang (present). Rumus perhitungan NPV dapat dilihat
dibawah ini.
i = 12 %
S =Rp 893.535.000
AB = Rp 11.322.000.000
0 1 2 3 4 5
AC = Rp 9.138.154.434,80
I = Rp 4.929.750.000 n = 5 th
S = Nilai sisa
n = Umur Investasi
= (11.322.000.000(3,6048)) + (893.535.000(0,5674)
= Rp 41.320.537.360
PWC = I + Ac (P/A,i,n)
= 4.929.750.000 + (9.138.154.434,80(3,6048)
= Rp 37,870,969,106.58
= 41.320.537.360 – 37.870.969.106,58
= Rp 3.449.568.253,43 (Layak)
NPV 3,449,568,252.43
finansial, karena nilai NPV (Net Present Value) yang didapat lebih besar dari 0,
perbandingan antara aspek manfaat (benefit) yang akan diperoleh dengan aspek
biaya dan kerugian yang akan ditanggung (cost) dengan adanya investasi tersebut.
𝑃𝑊𝐵
BCR =
𝑃𝑊𝐶
41.320.537.360
BCR =
37,870,969,106.58
= 1.091 (Layak)
Tabel 4.17 Analisa Perhitungan BCR (Benefit Cost Ratio)
148
BCR 1.091
dinyatakan layak secara finansial, karena nilai BCR (Benefit Cost Ratio) yang
lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya pulang pokok
(Break Event Point). Rumus perhitungan untuk discounted payback period adalah:
𝑘
𝑘
tahun ∑𝐶𝑏𝑡 (𝐹𝐵𝑃) ≥ 0 Ket.
𝑡=0
1 -I + AB(P/A,12,1) - AC(P/A,12,1)
- 4.929.750.000 + 11.322.000.000(0,8929) - 9.138.154.434,8(0,8929) = (2,979,794,295)
2 -I + AB(P/A,12,2) - AC(P/A,12,2)
- 4.929.750.000 + 11.322.000.000(1.6901) - 9.138.154.434,8(1.6901) = (1,238,832,610)
3 -I + AB(P/A,12,3) - AC(P/A,12,3)
- 4.929.750.000 + 11.322.000.000(2.4018) - 9.138.154.434,8(2.4018) = 315,410,278 k = 3 th
4 -I + AB(P/A,12,4) - AC(P/A,12,4)
- 4.929.750.000 + 11.322.000.000(3.0373) - 9.138.154.434,8(3.0373) = 1,703,244,135
4 -I + AB(P/A,10,5) - AC(P/A,12,5) + S(P/F,12,5)
- 4.929.750.000 + 11.322.000.000(3.6048) - 9.138.154.434,8(3.6048) + 8.935.350(0.5674) = 3,449,568,252
Sumber : Hasil Analisis, 2017
finansial, karena nilai Discounted PBP atau periode pengembalian modal yang
didapat lebih kecil dari umur rencana investasi, yaitu : 3 tahun < 5 tahun. dengan
sebagai faktor penentu utamanya. Rumus perhitungan IRR dapat dilihat dibawah
ini.
(𝑖2 − 𝑖1 ) 𝑥 𝑁𝑃𝑉+
IRR = i1 +
(𝑁𝑃𝑉++ 𝑁𝑃𝑉−)
− Jika i = 12 %
= (11.322.000.000(3,6048)) + (893.535.000(0,5674)
= Rp 41.320.537.360
PWC = I + Ac (P/A,i,n)
= 4.929.750.000 + (9.138.154.434,80(3,6048)
= Rp 37,870,969,106.58
= 41.320.537.360 – 37.870.969.106,58
= Rp 3.449.568.253,43
− Jika i = 40 %
= (11.322.000.000(2,0350) + (893.535.000(0,1859)
= Rp 23,207,510,356.50
PWC = I + Ac (P/A,i,n)
= 4.929.750.000 + (9.138.154.434,80(2,0352)
= Rp 23,526,808,090.26
= 23,207,510,356.50 - 23,526,808,090.26
= Rp -319,297,733.76
151
Berdasarkan nilai NPV yang diperoleh dengan bunga 12% dan 40% dapat
dihitung nilai Internal Rate of Return (IRR) dengan metode interpolasi yaitu :
𝑁𝑃𝑉1
IRR = 𝑖1 + 𝑥 (𝑖2 − 𝑖1)
(𝑁𝑃𝑉1 + 𝑁𝑃𝑉2)
3.449.568.253,43
= 12% + 𝑥 (40% − 12%)
(3.449.568.253,43 + 319,297,733.76 )
= 37,628 %
Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang diperoleh adalah 25,889 % dimana
dengan nilai ini investasi usaha pertambangan operasi produksi batuan (UP-OP
F. Analisis Sensitivitas
sejauh mana dampak dari parameter – parameter yang telah ditentukan, karena
sensitivitas, yaitu :
dibawah ini.
151
PW 41,165,091,017 41,320,537,359
NPV 155,446,341.78
BCR 1.004
Faktor
Biaya (Cost) Manfaat Nilai Present
Bunga
Tahun ke (Benefit)
Present Biaya (Cost) Manfaat
Modal (Rp) Tahunan (Rp) (Rp)
12% (Rp) (Benefit) (Rp)
T ahun 0 4,929,750,000 1.0000 4,929,750,000
PW 37,870,969,107 37,239,182,799
NPV - 631,786,307.57
BCR 0.983
Tabel 4.21 Analisa Sensitivitas Biaya naik 10% manfaat turun 10%
Faktor
Biaya (Cost) Manfaat Nilai Present
Bunga
Tahun ke (Benefit)
Pre se nt Biaya (Cost) Manfaat
Modal (Rp) Tahunan (Rp) (Rp)
12% (Rp) (Benefit) (Rp)
T ahun 0 4,929,750,000 1.0000 4,929,750,000
PW 41,165,091,017 37,239,182,799
NPV - 3,925,908,218.22
BC R 0.905
kelayakan yaitu :
5 - Biaya naik 10% manfaat tetap. 155.446.341,78 > 0 1,004 > 1 Layak
- Biaya tetap manfaat turun 10%. - 734.301.077,47 < 0 0,983 > 1 Tidak Layak
- Biaya naik 10% manfaat turun 10%. - 3.925.908.218,22 < 0 0,905 < 1 Tidak Layak
BAB V
1.6. Simpulan
b. Dump Truck Isuzu Elf HD dengan tenaga mesin 125 Hp dan memiliki
pasir cor sebesar 24,755 m3/jam dan koral sebesar 19,799 m3/jam.
3. Biaya modal yang ditanamkan untuk investasi pertambangan batuan sesuai Izin
153
154
d. IRR (Internal Rate of Return) = 37,628 % > 12% (suku bunga bank yang
berlaku).
yaitu:
− Apa bila terjadi kenaikan biaya tahunan sebesar 10% dan pendapatan
5. Dari hasil analisis didapat nilai Break Event Point terjadi pada tahun ke-3.
155
5.2 Saran
diberikan adalah :
screen plan atau screen vibration dan dapat ditambah dengan alat pemroses
stone crusher agar limbah/krokol dari screen vibration terolah dan daya jual
lebih tinggi.
Singaraja, Dusun Batu Ringgit Kelod, Desa Batu Ringgit, Kecamatan Kubu,
3. Agar diperdalam tentang penelitian biaya reklamasi pasca tambang yang tertera
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_14/M14B1.htm
Putu Agung, Anak Agung. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. Malang. UB Press.
Peraturan Gubernur Bali. 2016. Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perizinan Usaha
Pertambangan Batuan. Sekretaris Daerah Provinsi Bali.
Spesifikasi alat Excavator dan Wheel Loader Hyundai, 2 Juli 2017, 15:14
http://www.hyundaighana-ce.com
http://www.isuzukombes.com/ISUZU-NKR-71-HD-125-PS-6-ban.html
156