Abdul Hamid*
INZAH Genggong
E-mail: abdulhamid198024@gmail.com
Abstrak
51
Didaktika, Vol. 13 No. 3 Desember 2015 51-56 ISSN: 1858-0084
52
singkat 1889- 1959, menyebutkan METODE PENELITIAN
bahwa Ki Hajar Dewantara merupakan
tokoh pendidikan yang humanis yang Adapun metode yang dipakai dalam
mengedepankan pada aspek penelitian ini adalah sebagai berikut:
kemanusiaan. Meliputi rasa, cipta, dan Pendekatan Penelitian
karsa.
Pendekatan penelitian ini dengan
Abdul Hamid: Pendidikan Humanis ...
menggunakan penelitian kualitatif,
yang mana penelitian ini menggunakan
data disesuaikan dengan teori yang
Manusia merdeka adalah tujuan diperoleh dari kepustakaan. Penelitian
pendidikan Taman Siswa. Merdeka kualitatif berusaha menemukan teori
baik secara fisik, mental dan baik yang bersifat subtantif atau formal,
kerohanian. Namun kemerdekaan yang semuanya berasal dari data.
pribadi ini dibatasi oleh tertib damainya Sedangkan deskriptif adalah suatu
kehidupan bersama dan ini bentuk penelitian, yang bertujuan
meundukung sikap-sikap seperti mendiskripsikan atau menggambarkan
keselarasan, kekeluargaan, fenomena-fenomena yang ada, baik
musyawarah, toleransi, kebersamaan, fenomena yang bersifat ilmiah ataupun
demokrasi, tanggungjawab dan disiplin. rekayasa manusia. Deskripsi ini
Sedangkan maksud pendirian. Analisa merupakanhal yang alamiah dan sesuai
perbandingan yang ada dalam dengan kenyataan kehidupan manusia
paradigma pendidikan Al Ghazali apa adanya.
dengan Ki Hadjar Dewantara merupan
analisa perbandingan krtis yang Jenis Penelitian
nantinya dapat berjalan secara Jenis penelitian yang digunakan dalam
seimbang antara paradigma pendidikan penelitian ini, ialah kepustakaan (library
Al-Ghazali dan Ki Hadjar Dewantara. reseach). Penelitian jenis kepustakaan,
Dan merupakan konfigurasi bertitik tolak dari dokumen-dokumen
komplementer baru yang berdimensi berupa buku ilmiah, artikel, majalah,
insan kamil. Yang nantinya konsep dan lain-lain, yang kesemuanya
keduanya bisa kita jadikan sebagai diakomodir dan tersedia di
rujukan atau refrensi dalam perpustakaan. Dari sekian dokumen
meningkatkan mutu pendidikan kita yang ada tersebut, peneliti melakukan
kedepan. Agar pendidikan kita analisa secara mendalam dan
mempunyai wajah dan jatidiri yang interpretasi sesuai dengan tema
sesuai dengan tujuan pendidikan penelitian, dalam hal ini kajian meliputi
sebenarnya. peta pemikiran paradigma pendidikan
Dari beberapa uraian tersebut, semakin Humanis dalam Al-ghazali dan Ki
menegaskan signifikansi penelitian Hadjar Dewantara.
yang berjudul: Pendidikan Humanis
Metode Pengumpulan Data
(Perbandingan Paradigma Pendidikan
AlGhazali dan Ki Hadjar Dewantara). Sumber data ialah, subyek dari mana
Penelitian ini difokuskan pada analisa data dapat diperoleh. Sedangkan dilihat
perbandingan paradigma pendidikan dari segi sumber data, bahan tambahan
Al-Ghazali dan Ki Hadjar Dewantara yang berasal dari sumber tertulis dapat
dalam dunia pendidikan yang ada di dibagi atas sumber buku, majalah
Indonesia. ilmiah, sumber dari arsip, dokumen
53
Didaktika, Vol. 13 No. 3 Desember 2015 51-56 ISSN: 1858-0084
54
Pendidikan Humanis Ki Hadjar Metode pendidikan yang dipakai
Dewantara sistem Momong, Among dan
Ngemong, terkandung nilai yang sangat
Dalam pandangan Ki Hadjar
mendasar yaitu pendidikan tidak
Dewantara pendidikan adalah daya
memaksakan namun tidak berarti
upaya untuk menunjukan
membiarkan anak berkembang tanpa
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
bebas arah. Dan mengevaluasi sebuah
batin , karakter), pikiran (intelek) dan
pendidikan maka harus ditekankan
tubuh anak memajukan kehidupan anak
kepada tiga kompnen yang ada pada
didik laras dengan dunianya. Yang
diri manusia yaitu cipta (kognitif),
mempunyai tujuan membantu siswa
karsa (afektif) dan karya
menjadi manusia yang merdeka dan
(psikomotorik).
mandiri, serta mampu memberi
konstribusi kepada masyarakatnya dan
KESIMPULAN
berjiwa nasionalisme seta patriotism.
Tujuan membantu siswa menjadi
Paradigma Pendidikan Humanis Al-
manusia yang merdeka dan mandiri,
Ghazali
serta mampu memberi konstribusi
kepada masyarakatnya dan berjiwa Proses memanusiakan manusia sejak
nasionalisme seta patriotisme. masa kejadiannya sampai akhir
Dalam memahami Pendidik (guru)hayatnya melalui berbagai ilmu
pengetahuan yang disampaikan dalam
Abdul Hamid: Pendidikan Humanis ...
bentuk pengajaran secara bertahap,
proses pengajaran itu menjadi tanggung
jawab orang tua dan masyarakat
Ki Hajar pengajar sebagai mitra siswa
menuju pendekatan diri kepada Allah
untuk menemukan pengetahuan.
sehingga menjadi manusia sempurna.
Mengajar bukanlah kegiatan
Dalam tujuan pendidikan labih
memindahkan pengetahuan dari guru ke
diutamakan kepada manusia seutuhnya,
murid melainkan kegiatan yang
suatu pribadi yang kuat, mahluk sosial
memungkinkan siswa membangun
yang kuat dan hamba yang saleh.
sendiri pengetahuannya. Pengajar ikut
Tujuan terahir adalah membentuk
aktif bersama siswa dalam membentuk
manusia yang mampu melaksanakan
pengetahuan, mencipta makna, mencari
tugas dan misi sebagai wakil Tuhan
kejelasan, bersikap kritis dan
diatas bumi.
memberikan penilaian-penilaian
terhadap berbagai hal. Serta guru Paradigma Pendidikan Humanis Ki
mampu memberikan kobaran semangat Hadjar Dewantara
nasionalisme dan patriotisme. Dalam pandangan Ki Hadjar
Menempatkan peseta didik sebagai Dewantara pendidikan adalah daya
objek sekaligus objek dalam proses upaya untuk menunjukan
belajar mengajar. Dan materi yang bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
diajarkan adalah materi umum yang batin, karakter), pikiran (intelek) dan
bisa membentuk karakter siswa. Proses tubuh anak memajukan kehidupan anak
pendidikan guru adalah sebagai contoh, didik laras dengan dunianya.
jadi semua tindakan dalam proses Mempunyai tujuan membantu siswa
belajar mengajar bimbingan dari guru menjadi manusia yang merdeka dan
sangat diutamakan. mandiri, serta mampu memberi
55
Didaktika, Vol. 13 No. 3 Desember 2015 51-56 ISSN: 1858-0084
REFERENCES
56
Bandung: Pt. Rema Rosda
Karya.
Raharjo, Suparto. 2009. Ki Hajar
Dewantara Biografi Singkat
1889-1959. Jakarta: Garasi.
Umiarso, Dkk. 2010. Pendidikan Islam
Dan Krisis Moralisme Masyarakat
Modern:
Membangun Pendidikan Islam
Monokhotomik- Holistic. Jogjakarta:
IRCiSoD
Undang-undang RI. 2010.
Sikdiknas & Peraturan
Republic Indonesia Tahun
2010 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan
Serta Wajib Belajar.
Bandung:Citra Utama.
Soejono. 1979. Aliran Baru Dalam
Pendidikan Islam. bandung: CV ilmu.
Sugiono. 2008. Metodologi penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Bandung:
57