Anda di halaman 1dari 8

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPS di
Kelas Tinggi
Diampu oleh Dadan Nugraha M.Pd.

Disusun oleh:
Adnia Rianti Pradita (2003624/24)
PGSD 5B

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS SUMEDANG
2022
No Jenis Masalah Masalah yang Analisis Identifikasi
diidentifikasi Penyabab Masalah
1 Kurangnya kemauan peserta didik Berdasarkan hasil Kurangnya kemauan
dalam mempelajari pembelajaran IPS
observasi peserta didik dalam
wawancara kepada memahami
salah satu guru kelas pembelajaran IPS
VI di SDN Tegal disebabkan oleh materi
Kalong didapatkan IPS yang sulit, terlebih
bahwa masih ada lagi pada materi
siswa kelas VI yang ASEAN karena
tidak memiliki memiliki banyak
kemauan dalam pembahasan serta
membaca maupun dominan bersifat
menghafal materi hafalan.
pembelajaran IPS
2 Keterbatasan Waktu Berdasarkan hasil Keterbatasan waktu
observasi tenaga penidik dalam
wawancara kepada membuat media digital
salah satu guru kelas yang inovatif
VI di SDN Tegal disebabkan oleh
Kalong didapatkan sulitnya pembagian
bahwa para tenaga waktu bagi guru dalam
pendidik di SD memfokuskan
Tegalkalong pembelajaran IPS
kesulitan dalam dengan pembelajaran
memiliki waktu lainnya.
untuk membuat
media digital yang
inovatif dan kreatif
3. Terdapat siswa yang berkemampuan Berdasarkan hasil Adanya peserta didik
tingkat rendah (asor). observasi tingkat rendah (asor)
wawancara kepada disebabkan oleh
salah satu guru kelas beberapa factor
VI di SDN Tegal penyebab, diantaranya
Kalong didapatkan seperti siswa yang
bahwa tidak sedikit belum bisa membaca,
siswa yang siswa yang malas
kemampuannya membaca, siswa yang
masih berada di kecanduang bermain
tingkat rendah (asor) gadget, serta siswa
yang dimana yang kurang
mengakibatkan mendapatkan perhatian
banyak nilai peserta dari orang tua nya.
didik yang dibawah
KKM walaupun
sudah dilakukan
remedial sekalipun.
4. Penggunaan media dan metode Berdasarkan hasil Penggunaan media dan
pembelajaran kurang inovatif observasi metode pembelajaran
wawancara kepada yang kurang inovatif
salah satu guru kelas disebabkan oleh tidak
VI di SDN Tegal sedikitnya tenaga
Kalong didapatkan pendidik yang masih
bahwa media dan belum begitu
metode yang memahami
digunakan masih penggunaan teknologi
kurang inovatif, guru digital, khususnya
masih dominan dalam kegiatan
menggunakan media pembelajaran sehingga
konvensional serta siswa menjadi merasa
metode yang bosan ketika belajar di
digunakan kelas
menggunakan
metode berbasis
lingkungan dan juga
ceramah
5. Minimnya hubungan antara guru Berdasarkan hasil Minimnya hubungan
dengan para orang tua peserta didik observasi antara guru dengan
wawancara kepada para orang tua peserta
salah satu guru kelas didik disebabkan oleh
VI di SDN Tegal kurangnya bentuk rasa
Kalong didapatkan perhatian wali murid
bahwa masih minim terhadap sekolah, para
waktu pertemuan wali murid yang sibuk
antara guru dengan terhadap pekerjaan
para orang tua mereka sehingga
peserta didik yang minim meluangkan
diundang ke sekolah mereka,. Adapun
seperti pertemuan beberapa diantaranya
komite sekolah, menganggap sepele
paguyuban, ataupun sehingga terkesan tidak
sosialisasi peduli terhadap
kepentingan sekolah
Latar Belakang

Pada pembelajaran IPS bukan hanya terfokuskan pada aspek


pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor) saja, melainkan
meliputi juga pada aspek akhlak (afektif) dalam menghayati serta
menyadari kehidupan yang penuh dengan masalah, tantangan, hambatan,
dan persaingan. Melalui pembelajaran IPS, peserta didik dibimbing dan
dikembangkan kemampuan mental intelektualnya yang berketerampilan
dan berkepedulian social serta bertanggung jawab. Disamping itu,
pembelajaran IPS di SD memerlukan pengembangan yang diarahkan
untuk tujuan pendidikan dasar sehingga perlu disesuaikan dengan
landasan edukatif pendidikan IPS di SD yang dimana materi perlu
dilakukan dengan proses penyederhanaan, salah satunya berupa tingkat
kematangan peserta didik. Dengan demikian, seorang guru IPS di Sekolah
Dasar perlu memiliki wawasan tujuan dan arah yang hendaknya dapat
mempertimbangkan ketika melakukan pengembangan materi pada
pembelajaran IPS.
Pada kegiatan pembelajaran, seorang guru merupakan faktor
utama dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar. Seorang
guru bukan hanya berperan sebagai transformator, melainkan diperlukan
juga untuk dapat berperan sebagai fasilitator, mediator serta motivator
yang dapat membangkitkan semangat siswa dalam belajar dengan
menggunakan berbagai keterampilan mengajar guru yang cocok dan
sinkron dengan kondisi dan materi. Selain itu dibutuhkan juga
keterampilan seorang guru yang dapat menunjang pembentukan
kompetensi dasar siswa yang lebih baik dari segi ilmu pengetahuan,
keterampilan maupun sikapnya. Membentuk pribadi guru yang
menyenangkan siswa dalam proses belajar mengajar bukanlah hal yang
mudah. Hal tersebut dapat dilihat dari sulitnya guru dalam menumbuhkan
ketertarikan siswa dalam belajar sebab seringkali tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Berdasarkan observasi yang dilakukan kepada salah satu guru di
SDN Tegalkalong, beliau mengatakan bahwa mengalami kesulitan
dalam mengajarkan salah satu materi IPS yaitu materi lingkup ASEAN
dikarenakan banyaknya materi yang dominan bersifat hafalan sehingga
materi tidak tersampaikan secara maksimal yang dimana mengakibatkan
nilai siswa saat ujian menjadi rendah pada mata pelajaran IPS.
Pembelajaran IPS disekolah kerapkali hanya menekankan pada
informasi, fakta, dan hafalan yang dimana lebih mementingkan isi
daripada proses, kurang diarahkan pada proses berfikir dan kurang
diarahkan pada pembelajaran bermakna dan berfungsi bagi
kehidupannya, maka dampak yang terjadi pun memungkinkan
pembelajaran IPS menjadi sulit membantu para peserta didik untuk dapat
belajar secara efektif dan efesisen. Kondisi ini berdasarkan kejadian
nyata yang terjadi di lapangan yakni tidak sedikit siswa yang belum
tuntas dengan KKM yang ditentukan. Selain itu, hasil belajar yang
rendah disebabkan dari aspek internal dan eksternal dari diri siswa.
Untuk faktor internalnya yakni kurangnya kemauan siswa dalam
mendalami pemahaman materi IPS sehingga sulit memaksimalkan hasil
belajar yang didapat. Lalu untuk faktor eksternalnya yakni keterbatasan
waktu dalam pembuatan media digital untuk kegunaan penyampaian
materi.
Apabila permasalahan tersebut tidak segera ditangani dan
ditemukan solusinya, maka siswa akan mengalami kesulitan belajar
yang berakibat rendahnya prestasi belajar siswa. Salah satu solusi
mengatasi dan meminimalisir kesulitan belajar yang dapat dilakukan
oleh guru kepada siswanya ialah dengan membuat produk video
powerpoint interaktif digital guna tercapainya tujuan pembelajaran yang
efektif dan efesien. Dalam menetapkan video PPT digital tersebut, guru
perlu menyesuaikan media yang cocok dan sinkron dengan kondisi
pembelajaran dan materi yang akan diajarkan agar dapat diterima dan
dimengerti oleh siswa. Berbagai bentuk media digital yang dapat
diterapkan guru yang berkaitan terhadap masalah kemauan belajar siswa
dan keterbatasan waktu dalam pembelajaran, khususnya dalam
pembelajaran IPS. Dilihat dari fakta yang terjadi di lapangan bahwa
selama ini dalam mempelajari IPS, siswa sering mengalami kebosanan,
terutama dalam segi menghafal. Lalu untuk guru pun mengalami
keterbatasan waktu dalam pembuatan media digital guna menyampaikan
materi yang efektif dan efesien pada saat pembelajaran IPS. Untuk
menghindari hal tersebut, maka perlu dilakukan suatu perubahan agar
pembelajaran IPS menjadi kegiatan yang menyenangkan dan menarik
untuk dipelajari. Dengan sikap senang dan rasa ketertarikan dari siswa
tersebut, maka diharapkan dapat mencapai hasil yang maksimum bagi
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran atau hasil pembelajaran serta
tanpa adanya kesulitan waktu juga dalam mendukung proses kegiatan
pembelajarannya.Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah bagaimana upaya seorang guru meminimalisir permasalahan
belajar pada siswa dalam pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Negeri
Tegalkalong. Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan upaya guru siswa dalam
meminimalisir permasalahan belajar pada siswa dalam pembelajaran IPS
di Sekolah Dasar Negeri Tegalkalong
Daftar Pustaka
Karima, M. K., & Ramadhani, R. (2018). Permasalahan pembelajaran IPS
dan strategi jitu pemecahannya. Ittihad: Jurnal Pendidikan, 2(1), 43-53.
Fathima, I. M., Gunadi, R. A. A., & Wicaksono, D. (2019). Strategi
Pembelajaran Berbasis Masalah dan Gaya Berpikir Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Instruksional, 1(1), 76-
86.
Dole, FB, Wahjoedi, W., & Degeng, N. (2020). tentang Guru Sekolah
Dasar dalam Pembelajaran IPS Berorientasi Pendidikan Karakter Berbasis
Kearifan Lokal. Belantika Pendidikan , 3 (1), 16-23.

Azizah, M. (2019, October). Persepsi Guru Sekolah Dasar Terhadap


Pembelajaran Ips. In Seminar Pendidikan Nasional (SENDIKA) (Vol. 1,
No. 1, pp. 406-414).

Anda mungkin juga menyukai