Anda di halaman 1dari 25

PENGEMBANGAN PAPAN GRAFIK TRANSPORTASI SEBAGAI MEDIA

PEMBELAJARAN KONSEP MATEMATIKA DATA & GRAFIK PADA ANAK USIA


DINI

Dosen Pengampu:

Dra. Yudrik Jahja, M.Pd.

Disusun Oleh:

Sulhu Sila Adilsyah (1105620003)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Kesehatan dan
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PENGEMBANGAN PAPAN TRANSPORTASI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
MATEMATIKA DATA & GRAFIK PADA ANAK USIA DINI”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Media dan Sumber Belajar yang
diampu oleh Ibu Dra. Yudrik Jahja, M.Pd. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang bagaimana papan transportasi ini dapat digunakan
sebagai media dan sumber belajar dalam meningkatkan perkembangan anak usia dini. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah
ini.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, Kritik dan
saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 19 Desember 2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................................... 1

D. Hasil Temuan.............................................................................................................. 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................... 1
A. Pengertian Media Pembelajaran Anak Usia Dini ......................................................... 3
B. Fungsi Media Pembelajaran Anak Usia Dini ............................................................... 3
C. Menentukan Kesesuaian Media dengan Kebutuhan Belajar ......................................... 3
D. Alat Permainan Edukatif (APE) .................................................................................. 3
BAB III METODOLOGI .................................................................................................... ii
A. Penerapan Media “Papan Grafik Transportasi” Sebagai Sumber Belajar ..................... 3
BAB IV PEMBAHASAN .................................................................................................... ii
A. Manfaat Media “Papan Grafik Transportasi” Pada 5 Aspek Perkembangan ................. 3
B. RPPH Menggunakan Media ” Papan Grafik Transportasi” .......................................... 3
C. Langkah Pembuatan Media “Papan Grafik Transportasi” ............................................ 3
D. Kelebihan dan Kekurangan Media “Papan Grafik Transportasi” ................................. 3
BAB V PENUTUP .............................................................................................................. iii
A. Kesimpulan................................................................................................................. 3
B. Saran .......................................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 3
LAMPIRAN .......................................................................................................................... 3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar dapat dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada pencapaian tujuan dan
proses berbuat melalui berbagai pengalaman yang diciptakan guru. Kualitas kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sangat bergantung pada perencanaan, pelaksanaan proses
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pendidik.
Pendidikan anak usia dini merupakan wilayah pembahasan yang sangat luas dan menarik.
Karena usia dini merupakan awal bagi pertumbuhan dan perkembangan anak untuk belajar ke
jenjang selanjutnya. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak usia dini akan dapat
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, yang mana akan berdampak pada
peningkatan prestasi belajar, etos kerja dan produktivitas. Pada akhirnya anak akan lebih
mampu untuk mandiri dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Salah satu aspek perkembangan yang perlu dikembangan adalah aspek kognitif yang
betujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir anak, dapat menemukan bermacam-
macam alternatif pemecahan masalah membantu anak untuk mengembangkan kemampuan
logika matematis dan pengetahuan akan ruang dan waktu, serta meningkatkan kemampuan
anakusia dini dalam mengenal konsep bilangan sehingga anak mempunyai kemampuan untuk
memilah-milah, mengelompokkan, serta mempersiapkan kemampuan berpikir secara teliti.
Oleh karena itu, matematika perlu diperkenalkan sejak dini kepadaanak-anak di Taman
Kanak-kanak agar mereka lebih terampil dalam memecahkan persoalan dalam kehidupan
sehari-hari. Matematika adalah sesuatu yang berkaitan denganide-ide/konsep-konsep abstrak
yang tersusun secara hirarkis melalui penalaran yang bersifat deduktif, sedangkan matematika
di PAUD adalah kegiatan belajar tentang konsep matematika melalui aktifitas bermain dalam
kehidupan sehari-hari dan bersifa tilmiah.
B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa pentingnya penggunaan media dan sumber belajar dalam proses pendidikan
AUD?
2. Apa manfaat dari penggunaan media dan sumber belajar dalam proses pendidikan AUD?
3. Bagaimana kriteria media dan sumber belajar yang baik untuk AUD?
4. Bagaimana pengembangan media papan transportasi dalam mengenalkan konsep
matematika “Data & Grafik” pada AUD?
5. Bagaimana bentuk media dan sumber belajar yang dapat meningkatkan aspek
perkembangan AUD?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui akan pentingnya dan
bermanfaatnya penggunaan media dan sumber belajar dalam proses pendidikan untuk anak
usia dini. Serta, guna mengetahui bagaimana kriteria media dan sumber belajar yang baik untuk
anak usia dini.

Manfaat dari penulisan makalah ini, ialah agar dapat memberikan wawasan kepada
pembaca tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat dan menggunakan media
belajar, serta memberikan referensi mengenai sumber dan media belajar untuk anak usia dini
berbentuk “Papan Transportasi” yang dapat meningkatkan berbagai aspek perkembangan
anak, khususnya dalam mengenalkan konsep matematika “Data & Grafik”

D. Hasil Temuan yang Relevan


No Judul Penelitian Hasil Penelitian

Grafik digunakan untuk menunjukan secara visual dua


atau lebih perbandingan dengan cara yang jelas. Saat
“Grafik dalam Pembelajaran Matematika
1. membuat grafik maka anak mengunakan keterampilan
Anak Usia Dini” Tahun 2017
dasar seperti klasifikasi, penghitungan, perbandingan
jumlah, pencocokan satu ke satu dan berkomunikasi
melalui data
Kondisi awal pengenalan keterampilan analisis data
anak kelompok B di TK AlKahfi berada pada kategori
“Pengenalan Keterampilan Analisis Data
Baik (Anak mampu melakukan kegiatan tanpa
Pada Anak TK Melalui Penggunaan
2. bantuan guru) sekitar 0%, namun setelah
Media Grafik” Tahun 2013
menggunakan media grafik, pencapaian pengenalan
keterampilan analisis data mengalami peningkatan
pada kategori Baik pada Siklus I jumlahnya sekitar
6%, pada siklus II jumlah anak dalam kategori baik
meningkat menjadi sebesar 29%, dan pada siklus III
jumlah anak dalam kategori Baik meningkat pesat
menjadi 68%.
Pada proses pembelajaran di hari kedua dan ketiga
“Meningkatkan Kemampuan Membaca setelah guru melakukan pembelajaran menggunakan
Grafik Melalui Media Ping-Pong Ball media Ping-pong Ball Chart anak sudah mengalami
3.
Chart pada Anak Usia Dini di Era peningkatan dalam membaca grafik, terdapat 4 siswa
Pandemi” Tahun 2022 yang meningkat drastis kemampuan dalam membaca
grafik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya
“Pengaruh Penggunaan Bahan Sisa berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai sig (2-tailed)
dalam Mengembangkan Konsep Grafik adalah 0,003 < 0,005. Sehingga dapat disimpulkan,
4.
di Taman Kanak-kanak Kemala bahwa ada pengaruh penggunaan bahan bekas dalam
Bhayangkari 07 Koto” Tahun 2022 pengembangan konsep grafis di Taman Kanak-kanak
Kemala Bhayangkari 07 Koto Nan IV Balai Selasa
Ranah Pesisir Tahun Pelajaran 2021/2022.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Media Pembelajaran Anak Usia Dini


Menurut Heinich, dkk (dalam Arsyad 2016), media merupakan alat saluran komunikasi.
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata "medium" yang secara
harfiah berarti "perantara" yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a
receiver). Heinich mencontohkan media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak
(printed materials), komputer, dan instruktur.
Menurut Hairudin, dkk (2008) berpendapat bahwa “segala sesuatu yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber kepada penerima. Serta untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu yang sudah dirumuskan”. Degeng, 1993, (Trianto, 2011) media
pembelajaran adalah komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada sibelajar, apakah itu orang tua, alat, atau bahan.
Jadi, kesimpulan dari beberapa pendapat tentang media pembelajaran yaitu suatu bentuk
peralatan, metode, atau teknik yang digunakan dalam menyalurkan pesan, membantu
mempertegas bahan pelajaran, sehingga dapat mebangkitkan minat dan motivasi murid atau
anak didik dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dalam hal ini penerima pesan adalah
murid, sebaiknya dalam setiap pembelajaran tidak lepas dari penggunaan media.
Usaha penggunaan media sebagai alat bantu dalam pembelajaran, seorang ahli pendidikan
Edgar Dale (Arsyad 2016) membuat klasifikasi pengalaman belajar menurut tingkat dari yang
paling konkret ke yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan Hama
kerucut pengalaman atau The Cone of Experience. Kerucut pengalaman Edgar Dale ini
mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh anak
didik, mulai dari pengalaman belajar langsung/konkret dan pengalaman belajar yang bersifat
tidak langsung/abstrak. Sebagaimana Dadan (2009), mengatakan bahwa penggunaan media
pembelajaran sering kali menggunakan prisip kerucut pengalaman.

Kerucut pemgalaman Edgar Dale ini, menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh
melalui pengalaman langsung yang berada pada dasar kerucut mampu menyajikan pengalaman
belajar secara lebih konkret. Semakin menuju ke puncak kerucut, penggunaan media semakin
memberikan pengalaman belajar yang bersifat abstrak. Dengan demikian jika pembelajaran
lebih menginginkan pengalaman belajar yang lebih konkret dan kaya, maka gunakanlah media-
media yang berada pada sekitar bagian dasar pada kerucut pengalaman Edgar Dale tersebut.

B. Fungsi Media Pembelajaran Anak Usia Dini

Media selain dapat digunakan untuk mengatarkan pembelajaran secara utuh juga dapat
dimanfaatkan untuk menyampaikan bagian tertentu dari kegiatan pembelajaran, memberikan
peguatan maupun motivasi. Kembali kepada arti penting media dalam proses belajar mengajar
yang dapat mengantarkan kepada tujuan pendidikan, maka berikut ini akan diuraikan berbagai
peranan media dalam proses belajar mengajar Hamalik, (dalam Sadiman, 2003).

1. Memperjelas Penyajian Pesan dan Mengurangi Verbalitas


Sesuai dengan karakteristik dari media, maka penggunaan media dapat membantu
manusia mengatasi sedikit banyak keterbatasan indera manusia sehingga pesan yang
disampaikan menjadi jelas. Penggunaan media dapat mengurangi verbalitas karena media
dapat mendorong anak untuk aktif berperan serta dalam proses belajar mengajar, sehingga
informasi yang diterima oleh anak didik tidak hanya dari guru saja tetapi anak didik juga
turut aktif mencari dan mendapatkan informasi pembelajaran tersebut.
2. Memperdalam Pemahaman Anak Didik Terhadap Materi Pelajaran
Dengan penggunaan media dalam belajar akan ada kejelasan informasi/pesan tentang
materi pelajaran yang diterima anak didik. Di samping itu, melalui media peran aktif anak
didik dapat digerakkan untuk memperoleh pengetahuan tentang materi pelajaran, maka
hal itu secara otomatis akan memperdalam pemahaman anak didik.
3. Memperagakan Pengertian yang Abstrak Kepada Pengertian yang Konkrit
Materi pembelajaran sering kali adalah sesuatu yang bersifat abstrak. Hal yang abstrak ini
tidak mudah dipahami terutama untuk anak usia dini. Oleh karena itu, media mampu
menjadikan sesuatu yang bersifat abstrak dapat dipahami secara konkrit dan jelas.
Misalnya ketika mengajarkan makna kasih sayang, Tuhan, Malaikat, dan lain-lain.
4. Mengatasi Keterbatasan Ruang, Waktu dan Daya Indera Manusia
Manusia memiliki keterbatasan indera untuk bisa memahami tentang seluk beluk
lingkungan kehidupannya jika hanya mengandalkan daya inderanya. Oleh karena itu,
manusia membutuhkan bantuan berbagai alat yaitu denagn menggunakan berbagai media.
5. Penggunaan Media Pembelajaran yang Tepat akan Dapat Mengatasi Sikap Pasif Anak
Dengan penggunaan media, anak diberi kesempatan untuk bereksperimen, dan
bereksplorasi secara luas terhadap media tersebut.
6. Mengatasi Sifat Unik pada Setiap Anak Didik
Setiap anak didik berasal dari lingkungan keluarga yang memiliki budaya, agama, tingkat
pendidikan, dan sosial ekonomi yang berbeda-beda. Oleh karena itu, setiap anak didik
memiliki keunikan tersendiri dan berpengaruh terhadap proses belajar-mengajar.
Misalnya guru menggunakan variasi media untuk mengatasi perbedaan gaya belajar para
anak didiknya, sehingga media tersebut akan memberikan perangsang yang sama,
mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang sama.

Berdasarkan beberapa fungsi dan manfaat media pembelajaran yang telah


dikemukakan oleh para ahli, tampaklah bahwa penggunaan media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar memiliki pengaruh dan dampak yang besar terhadap minat dan
motivasi siswa. Guru juga akan dapat meningkatkan perannya sebagai pengajar dan
pendidik.

Hal ini terjadi karena adanya usaha untuk menjadikan pembelajaran dari yang
abstrak ke kongkrit melalui pengasahan alat-alat indra. Karena dengan adanya media
pembelajaran siswa akan dapat melihat, mendengar, bahkan meraba, sesuai dengan materi
yang disampaikan. Pada anak usia dini yang meliliki langgam belajar yang berbeda dengan
anak SD atau SMP. Sebagaimana hasil penelitian Lynn O’Brien dari SDS (1997),
mengatakan bahwa anak usia dini memiliki tiga macam langgam belajar yaitu: haptik/
kinestetik, Visual dan auditorial. Anak yang memiliki langgam haptik atau kinestetik,
belajar lebih optimal dengan cara menyentuh, membongkar-pasang, dan melakukan
(learning by doing). Anak berlanggam belajar visual akan lebih cepat mengerti jika belajar
melalui gambar, skema, atau membaca. Sedangkan anak auditorial lebih suka belajar
dengan mendenggarkan suara atau musik (Slamet 2005). Untuk itu penggunaan media
yang tepat tentu sangat dapat membantu anak dalam memahami pembelajaran yang
diberikan oleh guru.

C. Menentukan Kesesuaian Media dengan Kebutuhan Belajar


Menentukan dan memilih media yang terbaik dalam proses belajar dan mengajar
merupakan sesuatu yang penting. Menurut Mc.M.Connel (Indriani, 2011) mengatakan dengan
tegas agar menggunakan media yang memiliki kesesuaian dengan kebutuhan belajar. Dengan
demikian, secara sederhana media apa pun dapat digunakan dalam aktifitas belajar mengajar
asalkan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan pengajaran itu sendiri. Menurut Sudjana (2016)
mengemukakan beberapa kriteria dalam memilih media pembelajaran, sebagai berikut:
1) Ketepatan dengan tujuan pembelajaran;
2) Dukungan terhadap isi bahan pembelajaran, adanya media pembelajaran akan lebih
mudah dipahami murid;
3) Media yang digunakan mudah diperoleh, murah, sederhana, dan praktis
penggunaannya;
4) Keterampilan guru dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran;
5) Bermanfaat bagi murid selama pembelajaran berlangsung;
6) Sesuai dengan taraf berpikir murid. Berpijak pada kreteria media yang dikemukan
Sudjana ini tentu seorang guru dituntut untuk dapat menentukan dan memilih media
yang sesuai untuk pembelajaran anak usia dini.

Dalam memilih dan merencanakan penggunaan media pembelajaran perlu


dipertimbangkan, yaitu karakteristik dari media, kehandalannya, cara pembuatannya, dan
cara penggunaannya.

D. Alat Permainan Edukatif (APE)


Selain media dan sumber belajar pada pembelajaran anak usia dini juga diperlukan alat
permaianan (APE). Walaupun alat permainan juga merupakan bagian dari sumber belajar.
Sesuai dengan prinsip belajar anak usia dini yaitu bermain seraya belajar. Karena bermainnya
anak usia dini sama dengan tahap belajar. Dalam bermain anak akan mendapatkan
pengalamanpengalaman baru yang dapat mengasah pertumbuhan dan perkembangan anak.
Untuk itu perlu adanya alat-alat permainan yang dapat dipergunakan untuk kegiatan belajar
tersebut.
Berpijak dari beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa alat permainan 30 Media
Pembelajaran Anak Usia Dini edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang
untuk pendidikan dan pengembangan anak usia dini. Alat permainan yang dirancang tersebut
hendaknya dapat mengembangkan beberapa aspek perkembangan anak.
Sebagaimana yang dikemukan oleh Zaman dkk, (2007) bahwa alat permainan edukatif
untuk anak usia dini adalah:
1. Ditujukan untuk anak usia PAUD atau TK. Maksudnya alat permainan yang dibuat
hendaknya digunakan untuk anak usia PAUD atau TK bukan untuk anak SD yang usianya
berbeda dengan anak PAUD. Kalau tidak sesuai dengan tingkat usia anak tentu tidak tepat
sasaran dan bahkan akan dapat menyalahi dari ketentuan untuk pengembangan aspek
perkembangan anak.
2. Berfungsi untuk pengembangan aspek-aspek perkembangan anak PAUD atau TK
Aspek-aspek yang dikembangkan adalah fisik (motorik halus dan kasar), emosi, sosial,
bahasa kognitif, dan moral. APE yang dirancang untuk pengembangan kognitif hendaknya
dapat digunakan untuk melatih daya nalar anak.
3. Dapat digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek
pengembangan atau bermanfaat multiguna. Maksudnya APE yang dibuat hendaknya
dapat dimainkan atau dipergunakan dengan berbagai cara dan juga dapat menghasilkan
bentuk-bentuk yang merangsang anak untuk menemukan sesuatu yang baru. Selain itu,
alat permainan tersebut harus memiliki fungsi ganda dalam pengembangan aspek
perkembangan anak.
4. Aman bagi anak APE yang dikembangkan atau dibuat hendaknya aman bagi anak,
maksudnya saat anak memainkannya tidak membahayakan bagi anak. Aman dari segi
bentuk secara keseluruhan misalnya, tidak tajam, tidak runcing, dan tajam yang dapat
melukai anak. Dari segi bahan yang digunakan juga tidak berbahaya misalnya dapat
menimbulkan keracunan.
5. Dirancang untuk mendorong aktivitas dan kreativitas. Maksudnya setiap APE yang
dibuat hendaknya dapat membangun atau menghasilkan sesuatu. Dengan anak memainkan
APE tersebut anak dapat berimajinasi dan berkreasi menghasilkan sesuatu.
6. Bersifat konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan. Maksudnya adalah bahwa APE
yang ditujukan untuk anak usia dini, saat anak memainkannya anak mendapatkan sesuatu
bentuk yang baru dari APE tersebut. Dimana APE tersebut dapat ditata, disusun, di
tumpuk, dijejer dan sebagainya. Seperti APE balok.
7. Mengandung nilai pendidikan. Setiap APE yang dibuat hendaknya mengandung nilai
pendidikan. Untuk itu dalam pengembangan APE harus jelas aspek pengembangannya
dan juga usia yang menggunakan. Karena kalau tidak jelas aspek apa yang akan
dikembangkan tentu terjadi proses pendidikannya.
E. Media Grafik Anak Usia Dini
Grafik merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai alat bantu
untuk memperjelas bahan ajar yang akan disajikan dalam pembelajaran matematika khususnya
dalam pengenalan keterampilan analisis data. Pengenalan konsep analisis data ini berhubungan
dengan proses matematika yaitu representasi, dimana anak memiliki kemampuan untuk
menggambarkan atau menampilkan konsep-konsep dengan simbolnya.
Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titik-titik, garis, atau gambar.
Pentingnya grafik dimasukkan ke dalam kurikulum matematika bahwa dengan belajar grafik
berarti belajar tentang kemungkinan-kemungkinan dan memberikan kesempatan pada anak
untuk membuat data, membandingkan barisan-barisan yang akan muncul pada saat anak
tertarik untuk melihat hasil dari pemungutan suara (Moomaw dan Hieronymus, 1995: 170).
Penggunaan grafik pada anak TK membantu anak dalam mengembangkan korespondensi
satu-satu, menghitung, bilangan dan operasi bilangan. Selain itu juga, kata-kata dan gambar
yang digunakan dalam membuat grafik, dapat membantu mengembangkan keterampilan
bahasa, bekerjasama dengan teman sekelas, juga mengembangkan keterampilan sosialnya.
BAB III

METODOLOGI

Media belajar “Papan Grafik Transportasi” merupakan media yang dikembangkan guna
meningkatkan berbagai aspek perkembangan anak, khususnya dalam mengenalkan konsep
matematika untuk anak usia dini tentang “Data & Grafik”. Media ini dirancang dengan
menyesuaikan tema pembelajaran “Alat Transportasi” dalam mengembangkan korespondensi
satu-satu, menghitung, bilangan dan operasi bilangan. Selain itu juga, kata-kata dan gambar yang
digunakan dalam membuat grafik, dapat membantu mengembangkan keterampilan bahasa,
bekerjasama dengan teman sekelas, juga mengembangkan keterampilan sosialnya

Dalam penerapannya, anak akan diminta untuk mengumpulkan data mengenai nama-nama
alat transportasi. Kemudian anak mengidentifikasikan data yang sudah mereka kumpulkan ke
dalam kategori tempat alat transportasi tersebut dapat digunakan (darat/air/udara). Selanjutnya
anak menghitung dan menganalisis jumlah transportasi pada setiap tempat dan menentukkan mana
jumlah transportasi yang paling banyak dan mana yang paling sedikit.

Media papan grafik transportasi ini menjadi media dan sumber belajar karena dapat
memberikan pengalaman langsung pada anak tentang data, angka, huruf, warna, bentuk, serta
kemampuan motorik mereka. Media ini juga memudahkan guru dalam menyampaikan informasi
atau pengetahuan kepada anak dengan cara yang menyenangkan.
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Manfaat Media “Papan Grafik Transportasi” Pada 5 Aspek Perkembangan


1. Aspek Bahasa
Pengembangan bahasa anak difokuskan pada ketiga aspek bahasa mengacu pada Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), yaitu memahami bahasa,
mengucapkan bahasa, dan keaksaraan. Dalam kegiatan bermain menggunakan media
“Papan Grafik Transportasi” anak mengembangkan aspek bahasanya ketika mereka
menyebutkan nama-nama transportasi, bentuk, dan warna dari media yang digunakan.
Anak juga melakukan komunikasi secara lisan dengan memahami dan menjawab
pertanyaan guru.
2. Aspek Kognitif
Dalam kegiatan bermain dengan media “Papan Grafik Transportasi”, anak dapat
meningkatkan kemampuan berpikirnya ketika mereka mencari data, mengumpulkan data,
mengidentifikasikan data, menghitung dan menganalisis data.
3. Aspek Fisik-Motorik
Permaian dengan media ini dapat mengasah perkembangan motorik halus anak saat
menempel dan melepaskan rekatan gambar transportasi pada papan grafik
4. Sosial-Emosional
Media “Papan Grafik Transportasi” ini dimainkan dengan mengikutsertakan kerja sama
anak dengan teman-temannya dalam mengumpulkan data berupa nama alat transportasi
yang mereka ketahui. Selain itu, anak juga dilatih kesabarannya untuk bergaintian
menempel gambar transportasi ke papan grafik
5. Moral-Agama
Ketika mengenalkan tempat di mana transportasi dapat digunakan seperti daratan, lautan,
dan udara, guru dapat menyampaikan pada anak bahwa tempat-tempat dan lingkungan
tersebut merupakan bagian dari karunia yang diciptakan oleh Allah SWT dan harus kita
jaga.
B. RPPH Menggunakan Media ”Tapak Buah”

Semester/Bulan /Minggu ke : II/April/I


Kelompok/Usia : TK B (5 – 6 tahun)
Hari/Tanggal : Senin, 4 April 2022
Jam : 08.00-09.00
Tema/ Sub Tema : Lingkungan/Alat Transportasi

Kompetensi Dasar:
3.6 Anak mampu mengenal benda dengan mengelompokkan berbagai benda di lingkungannya
berdasarkan ukuran, pola, fungsi, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya.
4.6 Menyampaikan apa dan bagaimana benda-benda di sekitar yang dikenalnya (nama, warna,
bentuk, ukuran, pola, sifat, suara, tekstur, fungsi, dan ciri-ciri lainnya) melalui berbagai hasil karya

Tujuan Pembelajaran:
Anak mampu memahami konsep matematika seperti mengurutkan, mengatur, menghitung,
membandingkan, dan menganalisis melalui kegiatan mengumpulkan informasi secara kuantitatif
yang diperoleh dari lingkungan sekitar, untuk kemudian ditampilkan dalam bentuk simbol,
gambar, atau grafik.

Materi:
Matematika – Data & Grafik:
 Mengumpulkan data
 Mengklasifikasikan data berdasarkan ciri tertentu
 Merepresentasikan data menggunakan benda kongkrit/gambar/grafik

Metode/Pendekatan STEAM
 Science
Proses mencari tahu tentang segala sesuatu dengan mengeksplorasi, mengumpulkan data,
mencari hubungan dan pola, serta menghasilkan penjelasan dan ide dengan menggunakan
bukti. Sains ini erat kaitannya dengan bagaimana seorang anak menemukan sesuatu,
mengamati, mengidentifikasi lingkungan sekitar. Khususnya ketika anak mencari dan
mengumpulkan data mengenai alat transportasi yang dijadikan sebagai tema dalam
kegiatan pembelajaran kali ini.
 Technology
Alat-alat yang telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti alat digital
komputer dan tablet digunakan dalam kegiatan pembelajaran ini dalam tahap inti ketika
guru memperlihatkan video animasi tentang alat transportasi pada peserta didik
menggunakan tablet atau komputer.
 Engineering
Proses yang merangsang anak untuk dapat menyelesaikan suatu masalah, yang mana dalam
kegiatan pembelajaran kali ini anak akan diminta untuk dapat menganalisis dan
menyimpulkan data, lalu kemudian digambarkan dalam bentuk grafik menggunakan alat
dan bahan yang akan digunakan.
 Art
Merupakan kegiatan anak bermain yang memfasilitasi kebebasan untuk anak untuk
memanipulasi material yang beragam dengan cara yang yang berbeda pada setiap anak
sesuai dengan imajinasinya dan tidak terstruktur sehingga memungkinkan anak untuk
bereksplorasi dan eksperimen untuk menghasilkan suatu karya.
 Mathematic
Dalam kpembelajaran ini terdapat konsep matematika seperti mengurutkan, mengatur,
menghitung, membandingkan, dan menganalisis melalui kegiatan mengumpulkan
informasi secara kuantitatif yang diperoleh dari lingkungan sekitar, untuk kemudian
ditampilkan dalam bentuk simbol, gambar, atau grafik.

Tahap Indikator
Waktu/Kegiatan Media
Kegiatan Pencapaian
Waktu: 08.00-08.15  Tablet/Audio
Kegiatan: speaker (alternatif)
 Mengucap salam
 Berdoa sebelum belajar
Pembukaan  Menanyakan kabar dan
cuaca hari ini
 Bernyanyi lagu anak
Indonesia “Alat
Transportasi”
Waktu: 08.15-08.45  Tablet/Komputer  Anak mampu
Kegiatan:  Miniatur alat menunjukkan
 Anak menonton video transportasi darat, benda yang
animasi tentang alat laut, udara memiliki ciri
transportasi  Kertas karton tertentu
 Anak mengamati miniatur  Anak mampu
alat transportasi mengelompokkan
 Guru meberikan penjelasan benda dengan
tentang materi dengan berbagai cara
menggunakan miniatur alat menurut ciri-ciri
Inti transportasi tertentu, misal:
 Minta anak menyebutkan menurut
alat-alat transportasi darat, fungsinya
laut, dan udara  Anak mampu
 Membuat tabel grafik menggambarkan
dengan urutan angka dan hasil data yang ia
tiga jenis kelompok alat dapat
transportasi (darat, laut, menggunakan
udara) menggunakan kertas benda kongkrit
karton dan grafik

 Mengelompokkan miniatur  Anak mampu


transportasi sesuai di mana membandingkan
transportasi tersebut benda yang
berfungsi pada tabel grafik jumlahnya paling
 Menghitung jumlah banyak dan
transportasi yang ada pada paling sedikit
setiap tempat berfungsinya
(darat, laut, udara)
 Menganalisa dan
menyebutkan jenis
transportasi mana yang
memiliki jumlah paling
banyak dan sedikit
Waktu: 08.45-09.00
Kegiatan:
 Menanyakan perasaan anak
selama mengikuti kegiatan
pembelajaran
Penutup  Menanyakan alat
transportasi kesukaan anak
 Bercerita pendek berisi
pesan bermakna mengenai
materi “Alat Transportasi”
 Berdoa
C. Langkah Pembuatan Media Tapak Buah

Nama Nama
No Gambar Harga No Gambar Harga
Alat Bahan

Kardus
1. Gunting - 1. -
bekas

Double
2. Rp. 5.000
Tip
Gambar Rp. 20.000
2.
laminating (5000 x 4)

3. Velcro Rp. 2.000

Kertas
3. Rp. 3.000
karton

Total: Rp. 30.000


4. Stik bekas -
Langkah Pembuatan Papan Grafik Transportasi

1. Siapkan kardus bekas yang sudah dilapisi kertas karton sebagai papan grafik
2. Tempelkan tulisan “Transportasi” dan tempat-tempat transportasi digunakan “Darat” “Air”
“Udara” seperti pada gambar
3. Tempelkan bagian velcro untuk merekatkan gambar alat transportasi pada papan grafik

4. Siapkan gambar alat transportasi darat, air, dan udara yang sudah dilaminating seperti pada
gambar
5. Tempelkan bagian velcro yang lain pada belakang gambar transportasi untuk direkatkan pada
papan grafik

6. Tempelkan gambar alat-alat transportasi tersebut sesuai dengan tempat digunakannya pada
papan grafik
7. Siapkan gambar alat transportasi beserta namanya yang sudah dilaminating
8. Tempelkan stik bekas di bagian belakang dengan double tip
D. Kelebihan dan Kekurangan Media “Papan Grafik Transportasi”
 Kelebihan dari media belajar di antaranya, yaitu:
1. Dapat mengembangkan sekaligus 5 aspek perkembangan anak
2. Media mudah ditata dan dibawa
3. Alat dan bahan pembuatan media mudah dicari dan harganya terjangkau
4. Media dengan bentuk dan warna yang beragam dapat menarik perhatian anak
5. Merupakan media belajar multifungsi
 Kekurarangan media belajar “Tapak Buah” di antarnya, yaitu:
1. Karna terbuat dari kardus, media menjadi kurang kokoh
2. Mudah kotor
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar memiliki pengaruh dan
dampak yang besar terhadap minat dan motivasi siswa. Guru juga akan dapat meningkatkan
perannya sebagai pengajar dan pendidik. Hal ini terjadi karena adanya usaha untuk menjadikan
pembelajaran dari yang abstrak ke kongkrit melalui pengasahan alat-alat indra. Karena dengan
adanya media pembelajaran siswa akan dapat melihat, mendengar, bahkan meraba, sesuai
dengan materi yang disampaikan.
Media belajar “Papan Grafik Transportasi” merupakan media untuk meningkatkan
berbagai aspek perkembangan anak, khususnya aspek kognitif dalam mengenalkan konsep
matematika “Data & Grafik” pada anak secara konkret. Dalam pembuatannya, media ini sudah
sesuai dan memperhatikan kriteria media pembelajarn yang baik untuk anak usia dini, yaitu di
antaranya aman, sesuai dengan kebutuhan belajar, dapat mengembangkan berbagai aspek
perkembangan, dan mudah digunakan.
B. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis ialah, bahwa setiap pendidik pada dasarnya
penting untuk dapat menyediakan sumber dan media belajar yang sesuai dengan standar Alat
Permainan Edukatif (APE) untuk anak usia dini. Selain itu, guru juga perlu meningkatkan
kreativitas dalam mengembangkan media pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman
langsung bagi anak.
DAFTAR PUSTAKA

Kurnia, Rita & Guslinda. 2018. Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Surabaya: Jakad Publishing.

Arsyad, Azhar . 2014. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada

Jalinus, Nizwardi dan Ambiayar. 2016. Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Khadijah. 2015. Media Pembelajaran AUD. Medan:Perdana Publishing.

Nurlaili. 2018. SUMBER BELAJAR DAN ALAT PERMAINAN UNTUK PENDIDIKAN


ANAK USIA DINI. Journal Of Early Childhood Islamic Education.

Lisa, M., Mustika, A., & Lathifah, N. S. 2020. Alat Permainan Edukasi (APE) Meningkatkan
Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 4-6 Tahun.

Ariana, Niken & Rohmah, Naili. 2022. Meningkatkan Kemampuan Membaca Grafik Melalui
Media Ping-Pong Ball Chart pada Anak Usia Dini di Era Pandemi. Jurnal Lentera Anak.

Putri, Gusmita & Yaswinda. 2022. Pengaruh Penggunaan Bahan Sisa dalam Mengembangkan
Konsep Grafik di Taman Kanak-kanak Kemala Bhayangkari 07 Koto. Jurnal Pelangi.
LAMPIRAN

Hasil Media Belajar “Papan Grafik Transportasi”

Anda mungkin juga menyukai