HERNIA
PEMBIMBING:
dr. Gatot Sugiharto, Sp.B, MARS
Disusun Oleh:
Muhammad Hanif Muhibat – 2018730128
Sebagai penulis, saya menyampaikan ucapan terima kasih kepada dr. Gatot
Sugiharto, Sp.B dan berbagai pihak lain yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan referat mengenai “Hernia”. Referat ini disusun untuk memenuhi tugas
yang diberikan dalam stase Ilmu Bedah, yang tentu nya referat ini sudah disusun
berdasarkan studi pustaka yang telah dikaji.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................2
A. ANATOMI..................................................................................................................2
B. DEFINISI..................................................................................................................13
C. KLASIFIKASI.........................................................................................................13
D. HERNIA INGUINALIS...........................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................34
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lebih dari 600.000 kasus hernia yang dilakukan pembedahan setiap tahun di
Amerika Serikat, hernia menjadi salah satu operasi paling umum yang dilakukan
oleh ahli bedah umum. Meskipun sering menjalani prosedur ini, tidak ada ahli
bedah yang memiliki hasil yang ideal, dan komplikasi seperti nyeri pasca operasi,
cedera saraf, infeksi di tempat bedah, dan kekambuhan tetap ada.(1)
Hernia inguinal adalah salah satu operasi yang paling umum dilakukan di
Amerika Serikat. Berdasarkan data yang dibuat oleh the National Center for
Health Statistics tahun 2010 hampir 515.000 operasi hernia inguinal dilakukan di
Rumah Sakit, dan 450.000 kasus tambahan dilakukan di pusat operasi rawat
jalan.(2)
Sekitar 75% hernia pada dinding perut terjadi di pangkal paha. Dari
pembedahan hernia inguinalis, 90% dilakukan pada pria, dan 10% dilakukan
pada wanita. Hal tersebut diduga karena risiko hernia inguinalis seumur hidup
terjadi 27% pada pria dan 3% pada wanita. Sekitar 70% bedah hernia femoralis
dilakukan pada wanita, namun hernia inguinalis lima kali lebih sering daripada
hernia femoralis.(2)
B. TUJUAN
Hernia merupakan situasi yang lazim dan sering ditemukan dalam
pembedahan dan sering ditemui oleh semua dokter, sehingga pengetahuan umum
mengenai manifestasi klinis, gambaran fisik dan penatalaksanaan hernia sangat
penting untuk diketahui.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI
Hernia mungkin dapat disebabkan oleh faktor kongenital, terutama pada
anak-anak. Untuk mengetahui etiologi hernia maka perlu memahami
embriologi, terutama bagian inguinal untuk menentukan penatalaksanaan
yang tepat. Ligamentum gubernakulum turun pada kedua sisi abdomen dari
polus inferior gonad ke permukaan internal labium-skrotal. Gubernakulum
berjalan melewati dinding abdominal pada area yang nantinya akan menjadi
kanalis inguinalis. Prosesus vaginalis adalah evaginasi divertikular
peritoneum yang membentuk bagian ventral berhadapan dengan
gubernakulum secara bilateral dan melewati dinding abdomen bersama
gubernakulum.
Pada laki-laki, testis umumnya terletak di peritoneal, dan dengan prosesus
vaginalis, struktur-struktur ini turun ke skrotum ketika gubernakulum
berkontraksi. Pada perempuan, ovarium turun ke pelvis dan menuju aspek
inferior gubernakulum, menjadi ligamentum rotundum, yang melewati
lingkaran interna dan menuju labia major. Prosesus vaginalis umumnya
menutup, sehingga menghilangkan perpanjangan kavitas peritoneum melewati
lingkaran interna. Pada laki-laki, sisa-sisa prosesus vaginalis menempel pada
testis sehingga disebut tunika vaginalis; jika prosesus vaginalis masih tetap
ada, maka dapat terjadi hidrokel dan hernia indirek. Jika prosesus vaginalis
masih terbuka pada wanita, maka akan memanjang menuju labia mayora
sehingga disebut canal of Nuck. Insidensi tetap terbukanya prosesus vaginalis
adalah sebanyak 60% pada usia 2 bulan dan 40% pada umur 2 tahun.
2
Proses Desensus testis
1. Kulit
Garis-garis lipatan kulit alami berjalan konstan dan hampir horizontal di
sekitar tubuh. Secara klinis hal ini penting karena insisi sepanjang garis lipatan
ini akan sembuh dengan sedikit jaringan parut sedangkan insisi yang menyilang
garis-garis ini akan sembuh dengan jaringan parut yang menonjol
3
inferior, stratum membranosum berjalan di depan paha dan di sini bersatu
dengan fascia profunda pada satu jari di bawah ligamentum inguinale.
Merupakan lembaran otot yang lebar dan tipis, dibentuk oleh dua lapisan:
superfisial dan profunda menjadi aponeurosis obliquus externus. Bersama
dengan aponeurosis otot obliqus internus dan transversus abdominis, mereka
membentuk sarung rektus dan akhirnya linea alba. Aponeurosis obliqus
eksternus menjadi batas superfisial dari kanalis inguinalis. Ligamentum
inguinal terletak dari spina iliaca anterior superior ke tuberculum pubicum.
Ligamentum inguinale (Poupart) merupakan penebalan bagian bawah
aponeurosis muskulus obliqus eksternus. Terletak mulai dari SIAS sampai
ke ramus superior tulang pubis. Lakunare (Gimbernati) merupakan paling
bawah dari ligamentum inguinale dan dibentuk dari serabut tendon obliqus
eksternus yang berasal dari daerah Sias.
Merupakan lembaran otot yang lebar dan tipis yang terletak di profunda
muskulus obliquus externus abdominis. Serabut tendon yang terbawah
bergabung dengan serabut-serabut yang sama dari muskulus transversus
abdominis membentuk conjoined tendon.
4
4. Fascia transversalis merupakan lapisan fascia tipis yang membatasi muskulus
transversus abdominis. Fascia transversalis digambarkan oleh Cooper memiliki
2 lapisan:Fascia transversalis dapat dibagi menjadi dua bagian, satu terletak
sedikit sebelum yang lainnya, bagian dalam lebih tipis dari bagian luar; ia
keluar dari tendon otot transversalis pada bagian dalam dari spermatic cord dan
berikatan ke linea semulunaris. Ligamentum Cooper terletak pada bagian
belakang ramus pubis dan dibentuk oleh ramus pubis dan fascia. Ligamentum
Cooper adalah titik fiksasi yang penting dalam metode perbaika laparoscopic
sebagaimana pada titik McVay.
5
Saraf-saraf dinding anterior abdomen:
6
Dua arteri intercostales posterior bagian bawah merupakan cabang aorta
descendens dan empat arteri lumbales yang berasal dari aorta
abdominalis. Mendarahi bagian lateral dinding abdomen.
CANALIS INGUINALIS
7
Korda spermatika berjalan lingkaran interna melewati kanalis
inguinalis dan keluar menuju lingkaran eksterna untuk bergabung dengan
testis di dalam skrotum. Korda spermatika mengandung beberapa struktur
termasuk fasia spermatika superfisial (berasal dari fasia Scarpa dan fasia
Camper), fasia spermatika eksterna (berasal dari muskulus oblikus
eksternus), lapisan muskulus kremaster sirkumferens (bersala dari
muskulus oblikus internus), dan arteri spermatika eksterna atau arteri
kremaster, fasia spermatika interna (berasal dari fasia transversalis), vas
deferens dan arteri vas deferens, arteri spermatika interna atau arteri
testikular yang berasal dari aorta, tepat di sebelah inferior arteri renalis,
pleksus vena pampiniforme yang berasal dari vena testicular dan berjalan
menuju vena kava di sebelah kanan dan vena renalis di sebelah kiri,
nervus ilioinguinal, dan cabang genital dari nervus genitofemoralis, dan
serat simpatis dari pleksus hipogastrikus.
8
Kanalis inguinalis dapat dibagi berdasarkan batasannya. Di anterior
kanalis inguinalis terikat oleh aponeurosis oblikus eksternus, di superior
oleh oblikus internus dan muskulus aponeurosis abdominis transversus,
dan di bagian inferior oleh ligament lakunar dan inguinal. Dinding
inferiormya dibentuk oleh fasia transversalis. Jika terjadi defek pada
dinding ini, maka perioteneum dan isi dari kavitas abdomen dapat
mengalami herniasi.
9
4. Bila diperlukan mengedan dengan kuat, seperti pada defekasi dan
partus, secara alamiah orang cenderung dalam posisi jongkok,
articulatio coxae fleksi, dan permukaan anterior tungkai atas
mendekati permukaan anterior dinding abdomen. Dengan cara ini,
bagian bawah dinding anterior abdomen dilindungi oleh tungkai atas.
FUNIKULUS SPERMATIKUS
1.Vas deferens
2. Arteria testikularis
3. Vena testikularis
5. Saraf-saraf otonom
7. Arteria cremasterica
10
Gambar Funikulus spermatikus
SEGITIGA HASSELBACH
11
Gambar Segitiga Hasselbach
CANALIS FEMORALIS
Kanalis femoralis terletak medial dari v. Femoralis di dalam lakuna
varosum, dorsal dari ligamentum inguinalis, tempat v. Safena magna
bermuara di dalam v. Femoralis. Foramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi
yang keras dan tajam. Batas kranioventral dibentuk oleh ligamentum
inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamentum iliopektinaele
(ligamentum Cooper), sebelah lateral oleh v. Femoralis dan disebelah medial
oleh ligamentum lakunare Gimbernati. Hernia femoralis keluar melalui lakuna
vasorum kaudal dari ligamentum inguinale. Keadaan anatomi ini sering
mengakibatkan hernia femoralis.
12
B. DEFINISI
Hernia didefinisikan sebagai penonjolan abnormal dari suatu organ atau
jaringan melalui cacat pada dinding di sekitarnya. Meskipun hernia dapat terjadi
di berbagai tempat tubuh, defek ini paling sering terjadi pada dinding perut,
terutama daerah inguinal. Hernia dinding perut hanya terjadi pada tempat di mana
aponeurosis dan fasia tidak tertutup oleh otot lurik.(1)
Hernia berasal dari kata Latin yang berarti ruptur. Hernia adalah protrusi
atau penonjolan dari isi organ visceral melalui dinding abdomen. Kantung hernia
bisa berisi kandungan dalam abdomen, seperti usus halus, usus besar atau
kandung kemih, atau bisa juga kosong.(1)
Hernia dapat direduksi ketika isinya dapat dimasukkan kembali ke dalam
rongga abdomen. Jika tidak dapat direduksi atau inkarserata maka hernia tidak
dapat dimasukkan kembali. Hernia strangulata akan mengganggu pasokan darah
dan merupakan komplikasi serius dan dapat berpotensi fatal. Hernia strangulata
adalah hernia yang mengandung organ visera yang terjepit. Dalam situasi ini,
leher kecil hernia menghalangi aliran darah arteri, vena, atau keduanya ke dalam
isi kantung hernia.(1)
C. KLASIFIKASI
1. Menurut waktu
a. Hernia kongenital
b. Hernia akuisita/didapat
13
Umbilikus dibentuk oleh cincin pusar linea alba dan merupakan situs hernia
umumnya. Intraabdomen, Ligamentum teres, dan vera paraumbilikal
bergabung ke umbilikus superior dan ligamen umbilikus median (dilenyapkan
urachus) lalu masuk inferior.Hernia pada bayi adalah bawaan, sebagian besar
menutup spontan pada kasus usia 2 tahun. Yang bertahan setelah usia 5 tahun
sering diperbaiki melalui pembedahan. Kecenderungan yang kuat terhadap
perkembangan hernia pada individu keturunan Afrika.
Hernia sering terjadi pada wanita dan kondisi yang mengakibatkan
peningkatan tekanan inta-abdomen, seperti kehamilan, obesitas, asites, atau
distensi abdomen Hernia umbilikal lebih umum pada individu-individu yang
hanya memiliki decussation aponeurotic tunggal di bagian tengah dibanding
dengan decussation triple normal serat.Hernia umbilikaslis kecil asimptomatik
nyaris tidak terdeteksi pada pemeriksaan dan tidak perlu diperbaiki, orang
dewasa yang memiliki gejala, penahanan hernia, besar, penipisan kulit atau
asites yang tidak terkendali harus memiliki perbaikan hernia. Hernia umbilikal
pecah spontan pada pasien dengan ascites dapat mengakibatkan peritonitis dan
kematian
d. Hernia Femoralis yaitu benjolan di lipat paha melalui anulus femoralis.
Hernia femoralis melewati kanalis femoralis yang dibatasi oleh bagian
superior oleh saluran ileopubic, dan bagian inferior oleh ligamen cooper,
bagian lateral oleh arteri femoralis, dan medial oleh persimpangan saluran
ileopubic dan ligamen cooper. Hernia femoralis menghasilkan massa atau
tonjolan dibawah ligamen inguinal. Beberapa keadaan hernia femoralis ada
diatas kanalis inguinalis (sabiston)
3. Menurut sifatnya
a. Hernia Responible
Bila isi hernia dapat keluar masuk. Keluar saat berdiri atau mengedan, masuk
ketika berbaring atau bila didorong masuk perut
b. Hernia Iresponsible
14
Bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga perut. Ini
biasanya disebabkan oleh pelekatan isi kantong kepada peritoneum kantong
hernia.
c. Hernia Strangulasi
Hernia Iresponsibel yang disertai gangguan vaskularisasi
d. Hernia inkarserata
Hernia Iresponsibel yang disertai gangguan pasasse
D. HERNIA INGUINALIS
Hernia inguinal diklasifikasikan sebagai direk dan indirek. Kantung hernia
inguinalis indirek berpindah dari cincin inguinalis interna kearah cincin inguinalis
eksterna dan akhirnya menuju skrotum. Sebaliknya, kantung hernia inguinalis direk
menonjol keluar dan ke depan dan medial ke cincin inguinalis internal dan pembuluh
epigastrium inferior. Ketika hernia tidak langsung membesar, hal itu terkadang sulit
dibedakan antara hernia inguinalis direk dan indirek. Perbedaan ini tidak terlalu
penting karena perbaikan operasi kedua jenis hernia ini serupa.(1)
PATOFISIOLOGI
15
tersebut telah menutup. Namun karena daerah ini merupakan locus minoris
resistance, maka pada keadaan yang menyebabkan tekanan intra abdominal
meningkat seperti batuk kronik, bersin yang kuat dan mengangkat barang – barang
berat, mengejan. Prosesus yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul
hernia inguinalis lateralis karena terdorongnya sesuatu jaringan tubuh dan keluar
melalui defek tersebut. Akhirnya menekan dinding rongga yang telah melemas akibat
trauma, hipertropi protat, asites, kehamilan, obesitas, dan kelainan kongenital dan
dapat terjadi pada semua. Pria lebih banyak dari wanita, karena adanya perbedaan
proses perkembangan alat reproduksi pria dan wanita semasa janin.
GAMBARAN KLINIK
Gejala dan tanda klinis hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia.
Pada hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah adanya benjolan di lipat paha
yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau mengedan, dan menghilang
waktu berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, bila ada biasanya dirasakan di
16
daerah epigastrium atau para umbilical berupa nyeri visceral karena regangan pada
mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia.
Nyeri yang disertai mual atau muntah, afflatus dan tidak BAB baru timbul kalau
terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
DIAGNOSIS
Pada inspeksi, saat pasien diminta mengedan dalam posisi berdiri dapat
dilihat hernia inguinalis lateralis muncul sebagai penonjolan di regio inguinalis
yang berjalan dari lateral atas ke medial bawah. Perlu diperhatikan keadaan
asimetri pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia dalam posisi berdiri dan
berbaring. Pasien lalu diminta mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan
yang asimetri dapat dilihat.
Pada palpasi, dilakukan saat ada benjolan hernia, diraba konsistensinya, dan
dicoba mendorong apakah dapat direposisi. Bila hernia dapat direposisi, waktu jari
masih berada di annulus internus, pasien diminta mengedan, kalau ujung jari
menyentuh hernia berarti hernia inguinalis lateral, sementara jika bagian sisi jari
yang menyentuh, berarti hernia inguinalis medialis. Kantong hernia yang kosong
kadang dapat diraba pada funikulus spermatikus sebagai gesekan dari dua lapis
kantong yang memberikan sensasi gesekan dua kain sutera. Disebut tanda sarung
tangan sutera. Kalau kantong hernia berisi organ, palpasi mungkin meraba usus,
omentum (seperti karet) atau ovarium.
17
3. Penderita disuruh batuk:
Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.
Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis.
18
Gambar Zieman Test
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Laboratorium
19
Untuk mendukung kearah adanya strangulasi, sebagai berikut:
Leukocytosis dengan shift to the left yang menandakan strangulasi.
Elektrolit, BUN, kadar kreatinin yang tinggi akibat muntah-muntah dan
menjadi dehidrasi.
Tes Urinalisis untuk menyingkirkan adanya masalah dari traktus
genitourinarius yang menyebabkan nyeri lipat paha.
B. Pemeriksaan Radiologis
Pemeriksaan radiologis tidak diperlukan pada pemeriksaan rutin hernia.
Ultrasonografi dapat digunakan untuk membedakan adanya massa pada lipat
paha atau dinding abdomen dan juga membedakan penyebab pembengkakan
testis. Pada pemeriksaan radiologis kadang terdapat suatu yang tidak biasa
terjadi, yaitu adanya suatu gambaran massa. Gambaran ini dikenal dengan
Spontaneous Reduction of Hernia En Masse. Adalah suatu keadaan dimana
berpindahnya secara spontan kantong hernia beserta isinya ke rongga
extraperitoneal. Ada 4 tipe pembagian reduction of hernia en masse:
Retropubic
Intra abdominal
Pre peritoneal
Pre peritoneal locule
PENATALAKSANAAN
Konservatif :
- Reposisi bimanual : tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong
sedangkan tangan kanan mendorongnya ke arah cincin hernia dengan
tekanan lambat dan menetap sampai terjadi reposisi
20
- Reposisi spontan pada anak : menidurkan anak dengan posisi Trendelenburg,
pemberian sedatif parenteral, kompres es di atas hernia, kemudian bila
berhasil, anak boleh menjalani operasi pada hari berikutnya.
Operatif:
Prinsip dasar operasi hernia terdiri dari herniotomi dan hernioplasti.
21
Shouldice : seperti bassini ditambah jahitan fascia transversa dengan
lig. Cooper.
Lichtenstein : menggunakan propilene (bahan sintetik) menutup segitiga
Hasselbach dan mempersempit anulus internus.
Halsted, menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord
kebalikannya cara Bassini. seperti Bassini tetapi funikulus spermatikus
berada diluar Apponeurosis M.O.E.
Mc Vay, dikenal dengan metode ligamentum Cooper, meletakkan
conjoint tendon lebih posterior dan inferior terhadap ligamentum Cooper.
E. HERNIA FEMORALIS
Hernia femoralis terjadi melalui kanal femoralis, yang diikat secara superior
oleh saluran iliopubik, inferior oleh ligamentum Cooper, lateral oleh v. Femoralis,
dan medial oleh persimpangan traktus iliopubik dan ligamentum Cooper (ligamentum
ligamen). Hernia femoralis menghasilkan massa atau tonjolan di bawah ligamentum
inguinalis. Kadang-kadang, beberapa hernia femoralis akan hadir di atas kanal
inguinal. Dalam hal ini, kantung hernia femoralis masih keluar lebih rendah daripada
ligamentum inguinalis melalui kanal femoralis tetapi naik ke arah sefalad. Sekitar
50% pria dengan hernia femoralis akan mengalami hernia inguinalis langsung,
sedangkan hubungan ini hanya terjadi pada 2% wanita.
22
disukai karena mesh dikontraindikasikan. Ketika isi hernia femoralis inkarserata tidak
dapat direduksi, membagi ligamen lakunar bisa membantu.
Anatomi
Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia
masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dengan v.Femoralis
sepanjang kurang lebih 2 cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.
23
Kantung hernia femoralis berasal dari kanalis femoralis melalui suatu defek
pada sisi medial sarung femoralis (femoral sheath). Kanalis femoralis berisi satu atau
dua kelenjar limfe, yang terbesar disebut dengan Cloquet. Nodus-nodus ini didesak
keluar dari kanalis femoralis oleh suatu penonjolan peritoenal dan seringkali
membentuk massa yang dapat dipalpasi.
Patofisiologi
24
Secara patofisiologi, peningkatan tekanan intraabdomen akan mendorong
lemak preperitoneal ke dalam kanalis femoralis yang akan menjadi pembuka jalan
terjadinya hernia. Faktor penyebab lainnya adalah kehamilan multipara, obesitas dan
degenerasi jaringan ikat karena usia lanjut. Hernia femoralis sekunder dapat terjadi
sebagai komplikasi herniorafi pada hernia inguinalis, terutama yang menggunakan
teknik bassini atau shouldice yang menyebabkan fasia transversa dan ligamentum
ingunal lebih tergeser ke ventrokranial sehingga kanalis femoralis lebih luas.
Gambaran Klinis
Keluhan biasanya berupa benjolan di lipat paha yang muncul terutama pada
waktu melakukan kegiatan yang menaikkan tekanan intraabdomen seperti
mengangkat barang atau batuk. Benjolan ini hilang pada waktu berbaring. Sering
penderita ke dokter atau rumah sakit dengan hernia strangulata. Pada pemeriksaan
fisik ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale di
medial v. Femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas
adalah tanda sumbatan usus, sedangkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan,
karena kecilnya, atau karena penderita gemuk. Hernia femoralis hampir selalu terlihat
sebagai massa yang iredusibel, meskipun kantungnya mungkin kosong, karena lemak
dan kelenjar limfe dari kanalis melingkari kantung. Kelenjar limfe tunggal yang
membesar dapat meniru hernia femoralis dengan sangat tepat.
Pemeriksaan Fisik
25
2. Palpasi : benjolan lunak di benjolan dibawah ligamentum inguinal
3. Perkusi : Bila didapatkan perkusi perut kembung maka harus dipikirkan
kemungkinan hernia strangulata. Hipertimpani, terdengar pekak.
4. Auskultasi : hiperperistaltis didapatkan pada auskultasi abdomen pada hernia
yang mengalami obstruksi usus (hernia inkarserata).
5. Colok dubur : tonjolan hernia yang nyeri yang merupakan tanda Howship -
romberg (hernia obtutaratoria).
6. Tanda-tanda vital : temperatur meningkat, pernapasan meningkat, nadi
meningkat, tekanan darah meningkat.
7. Pemeriksaan Ziemen Test:
Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).
Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. Penderita disuruh batuk bila
rangsangan pada:
26
Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan
27
kalau ada kelainan lokal atau umum yang merupakan kontraindikasi operasi.
Operasi terdiri atas herniotomi disusul hernioplastik dengan tujuan menjepit
anulus femoralis.
Pada prinsipnya teknik operasi pada hernia femoralis dpat dikelompokan dalam
tiga tipe ;
(2) high approach (pendekatan atas) melalui irisan di atas ligamentum inguinale,
meliputi teknik oschowitz dan Lotheissen-McVay; dan
28
Pada Teknik McVay-Lotheissen dilakukan penjahitan tendon dan arcus
aponeurosis transverses pada ligamentum Cooper. Dengan teknik ini adanya
hernia inguinalis yang menyertai hernia femoralis dapat di operasi pada saat yang
sama. Teknik McEvedy merupakan varisasi dari pendekatan preperitoneal, yang
pertama kali dideskripsikan oleh Henry dan Chetale. Dilakukan insisi vertical
sepanjang tepi leteral musculus rectus sampai ruang preperitoneal. variasi irisan
yang lainadalah insisi transversal dan oblik. Anulus femoralis ditutup dengan
menjahitkan conjoint tendon pada ligamentum Cooper.
Pada teknik Henry dilakukan insisi median dari umbilicus sampai symphisis
pubis diperdalam sampai ruang preperitoneal. Hernioplasti dilakukan dengan
menjahit iliopubic tract pada ligamentum Cooper. Bila defek terlalu luas dapat
dipasang mesh. Teknik ini memungkinkan reparasi hernia femoralis kontralateral
pada saat yang sama. Hernia femoralis dengan orifisium yang kecil pada wanita,
hanya diperbaiki dari bawah ligamentum inguinalis dengan sedikit jahitan atau
disumbat dengan sumbat silindris dari Marlex, karena hernia ini jarang berkaitan
dengan hernia di atas ligamentum inguinalis. Hernia femoralis yang besar pada
wanita dan semua hernia femoralis pada pria, bagaimanapun juga, diperbaiki
dengan perbaikan ligamentum Cooper McVay-Lotheissen. Hernia femoralis
strangulata lebih baik didekati secara properitoneal, karena ini memberikan jalur
langsung ke orifisium hernia femoralis yang berkonstriksi, usus yang terjebak
mudah dilepaskan dengan insisi traktus iliopubik dan ligamentum lakunaris, dan
tersedia ruang yang luas untuk reseksi usus.
29
F. HERNIA VENTRALIS
G. Hernia ventral didefinisikan oleh penonjolan melalui fascia dinding perut anterior.
Cacat ini dapat dikategorikan sebagai spontan atau didapat atau dengan lokasinya
di dinding perut. Hernia epigastrik terjadi pada umbilkus, dan hernia hipogastrik
merupakan hernia spontan langka yang terjadi di midline dibawah umbilicus.
Hernia didapat secara tipikal terjadi setelah insisi bedah dan karenanya disebut
hernia insisional. Meski bukan hernia sesungguhnya, diastasis rekti dapat terjadi
sebagai penonjolan pada midline.
1. Hernia Epigastrik
Manifestasi klinik
Tanpa Gejala (Symptomless) Hernia epigastrik dengan ukuran kecil hanya dapat
diketahui melalui perabaab. Akan sulit ditemukan melalui inspeksi. Ditemukan pada
periksaan palpasi abdomen
Referred pain
Tatalaksana:
30
Apabila hernia memberikan gejala yang meningkat, maka operasi adalah pilihan
terbaik untuk hernia epigastrik
2. Hernia Umbilikal
Penatalaksanaan :
2. Operasi Hernia inkarserata dan hernia dengan ukuran lebih dari 1,5 cm harus di
operasi. Teknik yang populer adalah teknik Mayo
3. Hernia Paraumbilikal
31
Etiologi : Peningkatan berat badan, kehamilan yang sering, kelemahan dinding
abdomen, peningktan tekana intra abdomen
4. Hernia Insisional
Penatalaksanaan
Prinsip perbaikan hernia ventralis adalah mencegah efentrasi, inkorporasi sisa dinding
abdomen, provisi dinamika kekuatan otot dan restorasi kontinuitas dinding abdomen
dalam keadaan bebas tegangan. Teknik-teknik operasi pada hernia ventral antaranya
adalah perbaikan sutura primer, perbaikan dengan mesh, bioprostetik, teknik
pemisahan komponen.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
1. Townsend CM, Bauchamp JRD, Evers BM, Mattox KL, editors. Sabiston
Textbook of Surgery : the biological basis of modern surgical practice. 20th ed.
Vol. 1, Hilos Tensados. Philadelphia: Elsevier, Inc.; 2019. 1–476 p.
2. Brunicardi FC, editor. Schwartz’s Principles of Surgery. 11th ed. Vol. 21, The
Journal of Nervous and Mental Disease. Mc Graw Hill Education; 1896. 575 p.
34