Anda di halaman 1dari 1

Dalil Mengenai Keputihan

Keputihan itu suci

Ulama Berbeda pendapat mengenai keputihan, tapi pendapat mengenai kesucian keputihan lebih
kuat

Dalil sucinya keputihan adalah hadits ‘Aisyah yang mengerik sisa mani Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang menempel pada baju, sedangkan mani tersebut sudah bercampur dengan
cairan lendir kemaluan wanita karena keluar akibat berhubungan badan. Baju tersebut digunakan
shalat dan sisa kerikan tersebut masih menempel sisanya.

‘Aisyah berkata,

‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ ْ‫ت َأ ْف ُر ُكهُ ِم ْن ثَو‬


َ ِ‫ب َرسُو ِل هللا‬ ُ ‫ُك ْن‬

“Aku mengerik mani itu dari baju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”[

Jika keluar tidak membatalkan wudhu

pendapat terkuat adalah tidak membatalkan wudhu dengan beberapa alasan, sebagaimana
dalam kitab  “hukmu Ar-Ruthubah”[6], alasannya:

 Tidak ada dalil satupun baik shahih, hasan bahkan dhaif mengharuskan berwudhu jika keluar
keputihan

 keputihan adalah hal yang biasa terjadi pada wanita baik di zaman Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, suatu hal yang biasa tentu akan ditanyakan oleh para sahabat wanita atau
dijelaskan syariat

 Pembebanan harus wudhu setiap keluar  keputihan akan memberatkan bagi para wanita

 Allah menyebut haid adalah “kotoran” dalam Al-Quran dan lainnya suci, maka hukum
asalnya keputihan adalah suci

Anda mungkin juga menyukai