Anda di halaman 1dari 3

Dede Yulianti

NIM: 049424391

SESI 3
TUGAS 1
Setelah mempelajari Materi Sesi 1, 2 dan 3, Saudara diharapkan dapat mengerjakan Tugas 1 berikut ini. Dalam
hal ini, jangan takut untuk salah, karena tak akan ada pengurangan nilai. Partisipasi Saudara dalam
mengerjakan Tugas 1 memiliki bobot nilai tuton yang signifikan.
Untuk Tugas 1, jawablah sejumlah pertanyaan berikut ini:
1. Menurut Saudara, bagaimanakah sebaiknya seorang manajer menjalankan fungsinya? (Skor 25)
2. Jelaskan secara singkat ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non manajer! (Skor 20)
3. Menurut pendapat Anda, kapan manajemen itu muncul? (Skor 15)
4. Siapakah yang dikenal sebagai Bapak Manajemen ilmiah dan apa pendapatnya tentang manajemen?
(Skor 25).
5. Mengapa perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir? (Skor 15)                                         
Jawaban:
1. Manager merupakan orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara berbagai kelompok atau
sejumlah orang untuk mencapai sasaran, yang berwenang dan bertanggungjawab dalam membuat
rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran atau
tujuan yang telah ditetapkan. Jadi dalam hal ini seorang manajer dalam menjalankan fungsinya harus
mencakup dalam berbagai hal seperti:
- Memiliki integritas, kemampuan dalam mencapai tujuan;
- Memahami dan mengelola berbagai sumber daya;
- Dapat memimpin, mengatur, mengendalikan, mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah;
- Dapat menjaga hubungan tetap kondusif pada semua pihak;
- Dapat memberikan wewenang pada bawahan;
- Mengetahui kendala, dan mencarikan solusi, dan memiliki visi yang jauh kedepan dalam mencapai
tujuan yang tepat dan rasional dengan berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki dalam suatu
organisasi, yang tentu saja dengan pertimbangan dan tepat dengan visi yang jelas dan logis.

2. Ciri-ciri yang membedakan antara seorang manajer dan non manajer!


Manajer merupakan pimpinan tertinggi sebuah organisasi. Yang memiliki kewenangan, tugas dan hak
dalam mengelola, mengatur, mengendalikan, mendelegasikan wewenang, memberikan perintah dan
pertanggungjawaban atas berjalannya organisasi. Dalam menjalankan kewenangan, tugas dan hak ini,
seorang manajer tentunya harus memiliki keahlian dan kompetensi yang baik.

Sedangkan non manajer adalah pelaku dalam sebuah organisasi, atau bawahan dari seorang manager.
Seorang non manjer mempunyai hak, tugas dan wewenang yang diberikan oleh manajer yang
kemudian menjalankannya serta mempertanggungjawabkannya kepada manajer. Seorang non-manajer
tidak dapat menentukan kebijakan dan mengambil keputusan manajerial atas organisasi. Ia bekerja
sesuai ketentuan yang telah diatur oleh manajer.

3. Menurut pendapat saya manajemen muncul ketika suatu organisasi muncul atau dibentuk karena
organisasi itu sendiri merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih yang bekerja bersama untuk
mencapai tujuan bersama. Dan dalam mencapai tujuan tersebut, manajemen akan muncul sebagai
fungsi tentang hal-hal yang harus dilakukan, demi tercapainya tujuan bersama tersebut.
4. Frederick Winslow Taylor dikenal sebagai Bapak Teknik Industi atau Bapak Scientific Management
(Manajemen Ilmiah). Beliau berpendapat bahwa manajemen harus dijalankan dengan metode ilmiah
untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu proses kerja (se-efektif dan se-efisien
mungkin).

Beliau dalam bukunya, The Principles of Scientific Management, mengungkapkan bahwa:


“The principal object of management should be to secure the maximum prosperity for the employer,
coupled with the maximum prosperity for each employee. The words "maximum prosperity" are used, in
their broad sense, to mean not only large dividends for the company or owner, but the development of
every branch of the business to its highest state of excellence, so that the prosperity may be
permanent.”

Yang dapat diartikan:


“Hal paling penting dalam manajemen adalah bagaimana upaya untuk terus memaksimalkan
keuntungan dari pengusaha yang dibarengi dengan kesejahteraan karyawannya sebaik mungkin. Kata
‘kesejahteraan/keuntungan maksimal” dimaksudkan pada hal-hal secara umum, bukan hanya untuk
pembagian keuntungan bagi pemilik saham atau pemiliki perusahaan, namun juga untuk
pengembangan setiap unit usaha ke arah yang lebih baik sehingga kesejahteraan itu bisa bertahan
permanen.”

5. Perencanaan disebut sebagai sebuah proses tanpa akhir, Perencanaan itu sendiri adalah suatu fungsi
dasar kegiatan manajerial, yang meliputi:
1. Mendefinisikan tujuan dari suatu organisasi
2. Menetapkan strategi keseluruhan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut
3. Membangun suatu tatanan yang komprehensif dari rencana untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan kerja organisasi.
(Materi sesi 3a)

Menurut pendapat saya, mengapa perencanaan disebut sebagai suatu proses tanpa akhir, karena
ketika kita telah mencapai tujuan dari suatu organisasi/pribadi, maka akan diperlukan suatu rencana
yang baru dengan tujuan yang baru. Bahkan mungkin sekali dalam suatu waktu dalam proses ketika
menuju tujuan awal yang telah kita rencanakan (belum mencapai tujuan tersebut) diperlukan lagi
perencanaan baru atau suatu perubahan atau revisi perencanaan untuk hasil yang lebih baik. Jadi
bukan berarti selalu berencana tanpa tujuan, namun merupakan suatu proses panjang yang bertahap
dalam perencanaan, yang jika tujuan telah dicapai maka akan ada tujuan baru yang harus dicapai
kembali.

Menurut G.R Terry, perencanaan adalah kegiatan memilih dan menghubungkan fakta dan membuat
serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa datang dengan jalan menggambarkan dan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Dari definisi yang diberikan oleh G. R Terry, perencanaan disebutkan erat hubungannya dengan
menghubungkan fakta, asumsi akan masa depan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan
Kita tahu bahwa masa depan merupakan sebuah misteri yang tidak seorang pun dapat mengetahuinya
dengan pasti. Oleh karenanya, fungsi perencanaan hadir untuk mencari, membuat dan
menghubungkan fakta-fakta untuk mengimbangi asumsi akan masa depan sehingga diketemukan
langkah yang tepat untuk menghadapinya. Sehingga perencanaan ini sifanya dinamis, berubah-ubah
menyesuaikan berbagai faktor dan kemungkinan yang ada. Kita tentu sudah sering mendengar istilah
seperti; plan A, plan B sampai plan Z dalam sebuah film laga. Ini dikarenakan tokoh utamanya memiliki
kesiapan dalam merencakan langkah-langkah presisi apa yang harus dilakukan jika menghadapi
kendala ini, kendala itu, dan kendala-kendala yang lain demi tercapainya keberhasilan sebuah
misi/goal/akhir kisah yang happy ending.

Jadi, jelas bahwa perencanaan disebut sebagai proses tanpa akhir karena ia berkaitan dengan strategi
dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang ada.

(Modul BMP ISIP4111 Asas-Asas Manajemen – Universitas Terbuka)


www.goodreads.com
www.kumparan.com

Anda mungkin juga menyukai