Anda di halaman 1dari 11

JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No.

PERBANDINGAN UNSUR INTRINSIK DALAM NOVEL MARIPOSA


KARYA LULUK HF DAN FILM MARIPOSA SUTRADARA FAJAR
BUSTOMI

Riski Ulandari1, Edi Suryadi2


Universitas Tridinanti Palembang
riskiulandari7@gmail.com, edi_suryadi@univ-tridinanti.ac.id

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan unsur intrinsik dalam novel
Mariposa karya Luluk HF dan film Mariposa sutradara Fajar Bustomi. Novel Mariposa
diterbitkan oleh Coconut Books pada Desember 2018 dengan tebal buku 482 halaman dan
film Mariposa dengan produser Frederica dan Chand Parwez Servia, rumah produksi Falcon
Pictures dan Starvision Plus tanggal rilis 12 Maret 2020 dengan durasi film 118 menit.
Masalah yang diangkat di dalam penelitian ini adalah perbandingan unsur intrinsik pada
novel dan film Mariposa. Penelitian ini menggunakan pendekatan intertekstual yaitu
membandingkan persamaan dan perbedaan terhadap unsur intrinsik berupa tema, alur, tokoh
dan penokohan, sudut pandang, dan amanat. Dalam penelitian ini digunakan metode
deskriptif, Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk kualitatif
karena penelitian ini berupa kutipan kata-kata, frasa, kalimat dan bukan angka. Sumber data
berupa novel Mariposa karya Luluk HF dan film Mariposa sutradara Fajar Bustomi. Teknik
pengumpulan data menggunakan studi pustaka atau studi dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan intertekstual yaitu membandingkan unsur intrinsik
pada novel dan film Mariposa berupa persamaan dan perbedaan bervariasi pada tema, alur,
tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang dan amanat. Secara keseluruhan persamaan yang
dilakukan pada tema, sudut pandang dan amanat masih relevan secara keseluruhan. Adapun
perbedaan peristiwa pada tokoh dan penokohan, latar dan alur telah mengalami perubahan
yang dianggap tidak mempengaruhi cerita yang dituliskan dalam novel.

Kata Kunci: unsur intrinsik, novel, film, intertekstual

COMPARE THE INTRINSIC ELEMENTS IN THE NOVEL ENTITLED


MARIPOSA WRITTEN BY LULUK HF AND MOVIE ENTITLED
MARIPOSA DIRECTED BY FAJAR BUSTOMI

ABSTRACT: This research aims to compare the intrinsic elements in the novel entitled
Mariposa written by Luluk HF and movie entitled Mariposa directed by Fajar Bustomi.
Mariposa novel, have 482 pages, was published by Coconut books in December 2018, while
Mariposa movie, was produced by Frederica and Chand Parwez Servia that managed by
Falcon pictures and starvision plus, released by March 12th 2020 with duration 118 minutes.
This research focus on comparing Mariposa novel and Mariposa movie by analysing the
similarities and differences in intrinsic elements by using intertextual approach. This study
used descriptive qualitative method in which the researcher used words, phrase and
sentences instead of numeric. The main source data of this study based on Mariposa novel
and Mariposa movie. Data were collected by literature review and documentation study.
Based on the analysis that were conducted the intrinsic elements contained in the novel and
the movie are divided into themes, plots, figures, characters, point of views, and moral
messages. Overall, themes, point of views and moral messages of both literary work are
similar. While, there is some differences such as figures, characters , plots and background
however these differences has not affected the whole story of the novel.

Keywords: intrinsic elements, novel, movie, intertextual

34
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

PENDAHULUAN imajinasinya dan menggambarkan

D alam hal

bermutu dan bernilai. Sastra tersebut


mendukung upaya pengembangan agar
sastra,
pengembangan dilakukan
terhadap sastra yang
sesuatu yang ditulis oleh pengarang
terhadap karya sastranya. Jenis karya
sastra yang berbentuk prosa yang
mempunyai unsur intrinsik
ekstrinsik. Karya sastra prosa maupun
dan

tradisi bersastra di kalangan sastrawan puisi memiliki hubungan dengan karya


dan penikmat sastra tumbuh secara baik. sastra sebelumnya. Berbeda dengan
Pengembangan sastra, baik dalam bentuk novel, film tidak hanya membutuhkan
fisik maupun nilai yang terkandung di indra penglihatan melainkan juga
dalamnya, dilakukan terhadap sastra membutuhkan indra pendengaran.
yang bernilai untuk aktualisasi. Namun dibalik perbedaan tersebut, novel
Aktualisasi yang di maksud adalah dan film memiliki persamaan sebagai
penuangan dalam bentuk aktual atau media yang digunakan pengarang untuk
mengadaptasi suatu karya ke karya yang mengungkapkan maksud cerita yang
lain, mempunyai hubungan berupa disampaikan.
persamaan maupun perbedaan yang Pada masa modern saat ini,
terdapat di dalam kedua teks yang saling penggemar dunia perfilman sangatlah
memiliki keterkaitan satu sama lain, banyak, film merupakan media hiburan
dalam beberapa karya sastra dapat di masyarakat yang dapat dilihat oleh
analisis dengan menggunakan prinsip semua orang yang berasal dari
intertekstual. Dalan hal ini, sastra bukan penggabungan antara video, suara, dan
hanya dapat di terjemahkan melainkan gambar sehingga apa yang dimaksudkan
dapat di transformasikan bagi karya dalam film tersebut dapat terekspresi.
sastra selanjutnya. Film juga dikenal sebagai movie,
Teori intertekstual merupakan teori gambar hidup, audio-visual, suara pun
sastra yang mencari hubungan interaksi ikut mengambil peranan di dalamnya.
antara teks sastra yang satu dengan teks Apakah itu suara manusia (dialog,
sastra lainnya, mencari persamaan, monolog), suara musik, atau hanya efek
perbedaan, melaikan juga sebaliknya suara. Setiap film bersifat menarik dan
mencari pertentangan. Oleh karena itu, menghibur, serta membuat para audiens
karya sastra tidak dapat dilepaskan berpikir.
dengan teks-teks yang menjadi latar Di Indonesia banyak film yang
belakang penciptanya. Menurut diangkat dari karya sastra seperti drama
Riffaterre (dikutip Pradopo, 2008, p. dan novel. Sudah banyak karya sastra
167) dalam kajian interteks, hal yang berupa novel yang diadaptasi ke dalam
perlu diperhatikan adalah prinsip sebuah film. Salah satu film yang
intertekstualitas. Hal ini di tunjukkan diangkat dari novel yaitu film Negeri 5
oleh Riffaterre dalam bukunya semiotics Menara karya Ahmad Fuadi yang dirilis
of poetry, bahwa sajak baru bermakna pada tanggal 1 Maret 2012 yang
penuh dalam hubungannya dengan sajak disutradarai oleh Affandi Abdul
lain (hubungan ini dapat berupa Rachman. Ada juga, Film Surga Yang
persamaan atau perbedaan). Tak Dirindukan karya Asma Nadia rilis
Sebuah karya sastra seperti novel pada tanggal 15 juli 2015 disutradarai
memberikan seluas-luasnya kepada oleh Kuntz, film Ayat-Ayat Cinta karya
pembaca untuk mengembangkan Habiburrahman El Shirazy dan lain-lain.

35
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

Pentransformasian novel menjadi dan Starvision Plus yang disutradarai


sebuah film tidaklah mudah, di dalam Fajar Bustomi berhasil menembus 526
penggadaptasian tersebut akan ribu penonton dalam 4 hari penayangan
ditemukan persoalan-persoalan pada saat dan termasuk ke dalam year in Search
mengadaptasi. Persoalan muncul yang 2020 Google Indonesia di mana masuk
pertama dalam mengadaptasi novel ke dalam jajaran trending google tahun
adalah bagaimana menuangkan isi novel 2020 lalu (dikutip Gramedia.com).
tersebut dalam film yang berdurasi Novel Mariposa karya Luluk HF
sekitar dua jam, mengubah teks ke dalam memiliki cerita yang cukup sederhana
serangkaian gambar, suara dan dan ringan, tetapi kuncinya terletak di
mendramatisi apa yang terjadi dalam kedua tokoh utama, yakni Acha dengan
novel tersebut. Kedua media genre ini sikap yang super manja dan keras
memiliki karakteristik yang berbeda film kepala, serta Iqbal dengan karakter yang
yang menyajikan suatu bentuk gambaran dingin dan super cuek. Hal itu pula yang
langsung sebuah cerita yang diperankan menjadi salah satu daya pikat
oleh tokoh-tokoh yang berhubungan masyarakat, khususnya remaja
dengan cerita yang ingin disajikan, perempuan yang cenderung menyukai
sehingga membuat penonton memiliki cerita romance-comedy seperti Mariposa
sedikit kesempatan untuk berimajinasi ini. Kata Mariposa dari bahasa Spanyol
terhadap apa yang dilihat dalam sebuah yang artinya “kupu-kupu”. Filosofi
film. kupu-kupu, yaitu apabila semakin di
Tidak heran jika novel Mariposa kejar, ia akan semakin menjauh. Akan
dibuat ke dalam versi film. Mariposa tetapi, bila dibiarkan,ia akan mendekat.
merupakan novel fiksi bergenre Kiranya seperti itulah gambaran karakter
romance-comedy yang ditulis oleh dari salah satu tokoh utama pria dalam
Hidayatul Fajriyah atau yang kerap novel ini. Walaupun novel Mariposa
dikenal dengan Luluk HF. Perempuan dijadikan sebuah film, namun keduanya
kelahiran 1995 ini adalah seorang tetap memiliki keterkaitan satu sama
penulis yang aktif mengunggah hasil lain, yaitu keterkaitan intertekstual. Hal
karya tulisnya di Wattpad. Sebenarnya, ini diperkuat dengan adanya kesamaan
karya tulis yang telah dibuat oleh Luluk dan perbedaan pada cerita baik novel
bukan hanya Mariposa, tetapi novel maupun film terebut. Permasalahan yang
tersebut merupakan salah satu karya timbul salah satu pemeran tokoh seperti
tulisnya yang paling dilirik dan diminati Pak Bov (Ayah Iqbal) yakni memiliki
oleh masyarakat, khususnya remaja karakter berbeda. Di novel Mariposa
perempuan. Hal itu terbukti bahwa karya Luluk HF Pak Bov sebagai ayah
Mariposa telah berhasil menebus rekor yang baik, tidak egois dan mendukung
dengan pembaca terbanyak di Wattpad, penuh hobi anaknya (Iqbal). Terdapat
yaitu lebih dari 100 juta pembaca. perbedaan novel tersebut dengan teks
Akhirnya, Mariposa berhasil diterbitkan transformasinya yaitu film Mariposa
menjadi sebuah novel pada tahun 2018. sutradara Fajar Bustomi. Di dalam film,
Sampai saat ini penjualan novel tokoh Pak Bov digambarkan memiliki
Mariposa sudah lebih dari 17.800 sikap egois yang mengharuskan Iqbal
eksemplar. Hebatnya lagi sudah diminta menjadi juara Olympiade di sekolahnya
oleh 5 production house untuk diangkat di mata pelajaran Kimia dan
menjadi sebuah layar lebar atau film. Matematika, Iqbal sendiri terpaksa
Kemudian, novel ini pun berhasil mengikuti keinginan ayahnya itu,
dialihwahanakan ke dalam bentuk film meskipun Iqbal merasa sangat tertekan.
oleh rumah produksi Falcon Pictures

36
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

Peneliti memilih judul novel dengan segala macam kisah yang


Mariposa karya Luluk HF dan film memang dialami oleh remaja pada
Mariposa sutradara Fajar Bustomi umumnya dan itu-itu saja, Mariposa
karena beberapa alasan: pertama, novel memiliki nuansa yang berbeda. Novel ini
ini merupakan novel yang sangat membentuk karakter tokoh utama
menarik dan tetap mempertahankan sebagai sosok yang cerdas yang mudah-
eksistensinya untuk di gemari bagi mudahan dapat dijadikan panutan oleh
pembacanya. Awalnya, tahun 2017 remaja sekarang. Nuansa berbeda
hanya sekedar cerita di aplikasi wattpad tersebut berasal dari alur dan latar
yang mana saat itu aplikasi tersebut belakang tokoh. Latar belakang tokoh
tengah booming sampai menjadi sebuah yang merupakan siswa berprestasi.
buku novel di terbitkan tahun 2018. Novel zaman dulu kebanyakan memiliki
Kedua, film ini merupakan kategori year karakter lemah bertemu dengan tokoh
in Search 2020 Google Indonesia dengan karakter kuat. Di novel Mariposa
dimana masuk ke dalam jajaran trending ini, kedua tokoh utama memiliki
google tahun 2020 di tengah-tengah karakter yang sama-sama superior.
pandemi virus corona. Ketiga, menurut Novel Mariposa karya Luluk HF
saya ceritanya sangat hidup, cocok mematahkan stereotip kuno bahwa
dibaca maupun di tonton untuk remaja. wanita harus menunggu. Dalam novel
Novel dan film Mariposa ini telah ini, tokoh utama perempuan lah yang
melalui interpretasi yang berbeda antara melakukan pergerakan pertama kali.
penulis novel dan para pembuat film.
Perubahan-perubahan tersebut juga Film
terjadi untuk menyesuaikan dengan Film merupakan teks yang memuat
kebutuhan film yang berbeda dengan serangkaian citra fotografi yang
novel. Kajian intertekstual ini akan mengakibatkan adanya ilusi gerak dan
melihat bagaimana kedua hal ini tindakan dalam kehidupan nyata
berhadapan. Keempat, banyak diksi-diksi (Danesi, 2010, p. 134). Pratista (2008, p.
yang termasuk ke dalam konteks kelas 1) sebuah film terbentuk dari dua unsur,
cakapan atau tuturan di dalam novel yaitu unsur naratif dan unsur sinematik.
Mariposa ini populer yang sering Unsur naratif berhubungan dengan aspek
digunakan oleh remaja antara lain: cerita atau tema film. Setiap film cerita
jomblo, gue, lo dan sebagainya. tidak mungkin lepas dari unsur naratif
Sebetulnya, saya sedikit risih dengan dan setiap cerita pasti memiliki unsur-
penggunaan kata-kata yang tidak baku di unsur seperti tokoh, masalah, konflik,
novel ini, seperti kata “liat” yang lokasi, waktu serta lain-lainnya. Seluruh
seharusnya “lihat” atau “tau” yang elemen tersebut membentuk unsur
seharusnya ditulis “tahu”. Tapi, naratif secara keseluruhan. Aspek
menimbang genre yang diusung biasa kausalitas bersama unsur ruang dan
digunakan oleh remaja Indonesia, waktu merupakan elemen-elemen pokok
terutama oleh remaja yang tinggal di pembentuk suatu narasi. Sedangkan
kota. Diksi yang digunakan juga unsur sinematik merupakan aspek-aspek
mempresentasikan bagaimana kultur teknis dalam memproduksi sebuah film.
remaja masa kini. Kelima, dibandingkan unsur sinematik terbagi menjadi empat
dengan novel pada tahun 2000-an, novel elemen pokok yaitu mise en scane,
Mariposa menguatkan pendapat saya sinematografi, editing dan suara. mise en
bahwa dunia pernovelan masa kini telah scane merupakan segala hal yang berada
berkembang. Dibanding dengan novel di depan kamera. mise en scane memiliki
zaman dulu yang alurnya mudah ditebak empatelemen pokok yakni latar, kostum,

37
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

pencahayaan dan make-up. yang diduga mempunyai bentuk


Sinematografi merupakan perlakuan hubungan tertentu, seperti hubungan
terhadap kamera dan film nya serta unsur-unsur intrinsik seperti ide,
hubungan kamera dengan proyek yang di gagasan, peristiwa, plot, penokohan,
ambil. Editing merupakan transisi gaya bahasa dan lainnya di antara teks
sebuah gambar (shot) ke gambar (shot) yang dikaji (Nurgiyantoro, 2015, p. 76).
lainnya. Sedangkan suara adalah segala Hubungan antara teks terdahulu
hal dalam film yang mampu kita tangkap dengan teks kemudian itu disebut
melalui indera pendengaran (Pratista, hubungan intertekstual. Karya yang
2008, p. 2). mempunyai hubungan interteks tidak
hanya di dapat dari satu jenis karya,
Interteks misalnya novel dengan novel lain,
Interteks merupakan bagian dari cerpen dengan cerpen, namun hubungan
sastra bandingan. interteks secara luas di interteks tersebut dapat di lihat dari
artikan sebagai jaringan hubungan antara berbagai jenis, misalnya cerpen dengan
satu teks dengan teks yang lain lukisan, puisi dengan patung, novel
(Nurgiyantoro, 2015, p. 50). Penelitian dengan film, dongeng dengan novel,
dilakukan dengan cara menemukan puisi dengan drama dan sebagainya.
hubungan-hubungan bermakna diantara Kehadiran teks lain pada suatu teks, akan
dua teks atau lebih. Karya yang mewarnai teks baru tersebut
mempunyai hubungan interteks tidak (Endraswara, 2008, p. 133).
hanya didapat dari satu jenis karya, Dalam penelitian ini digunakan
misalnya novel dengan novel lain, metode deksriptif. Metode deskriptif
cerpen dengan cerpen, namun hubungan merupakan metode yang digunakan
interteks tersebut dapat dilihat dari untuk mendeskripsikan persamaan-
berbagai jenis, misalnya cerpen dengan persamaan dan perbedaan-perbedaan
lukisan, puisi dengan patung, novel tentang benda-benda, tentang orang,
dengan film, dongeng dengan novel, tentang prosedur, kerja, ide-ide, kritik
puisi dengan drama dan sebagainya. terhadap orang, kelompok, terhadap
Kehadiran teks lain pada suatu suatu ide atau suatu prosedur kerja
teks, akan mewarnai teks baru tersebut (Arikunto, 2013, p. 310).
(Endraswara, 2008, p. 133). Interteks Bentuk penelitian yang digunakan
dapat juga dikaitkan antara sastra dengan dalam penelitian ini adalah bentuk
peristiwa kultural, seperti sejarah, kualitatif, Bentuk ini digunakan karena
antropologi, dan peristiwa sehari-hari. data dalam penelitian ini berupa kutipan
Meskipun demikian, dalam pengertian kata-kata, frasa, kalimat dan tidak angka-
yang sesungguhnya, interteks pada angka karena dalam proses penelitian ini
umumnya dibatasi sebagai hubungan berkenaan dengan interpretasi terhadap
yang bermakna di antara teks-teks sastra, data yang di temukan (Sugiyono, 2014,
baik lama maupun modern, baik lisan p. 13).
maupun tulisan.

Sumber data dalam penelitian


adalah subjek dari mana data dapat
METODOLOGI diperoleh (Arikunto, 2013, p. 172).
Pendekatan yang digunakan dalam Sumber data penelitian ini adalah novel
penelitian ini adalah kajian intertekstual. Mariposa karya Luluk HF cetakan
Kajian intertekstual dimaksudkan pertama yang dicetak oleh Coconut
sebagai kajian terhadap sejumlah teks Books, pada Desember 2018. Novel ini

38
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

terdiri dari 482 halaman. Novel ini berupa tema, tokoh dan penokohan alur,
diterbitkan pertama kali di Jawa Barat sudut pandang dan amanat. Bukan hanya
(dikutip Gramedia.com) Dan film itu saja, tetapi didapat juga hasil
Mariposa sutradara Fajar Bustomi penelitian intertekstual berupa
produser Frederica dan Chand Parwez persamaan, perbedaan dan penghilangan
Servia, tanggal rilis 12 Maret 2020 pada novel Mariposa karya Luluk HF
dengan durasi film 118 menit (dikutip dan film Mariposa sutradara Fajar
Studiofilm21.com). Bustomi.
Prosedur pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah Hasil Penelitian
melakukan studi pustaka atau studi Perbandingan Unsur Intrinsik pada
dokumentasi. Studi dokumentasi adalah Novel dan Film Mariposa pada tabel
mencari data mengenai hal-hal atau berikut:
variabel berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulis Tabel 1 Perbandingan Unsur Intrinsik
rapat, legger, agenda (Arikunto, 2013, p. Novel dan Film
274).
Teknik pengumpulan data pada No Unsur Novel Film
penelitian ini berasal dari novel . Intrinsik
Mariposa karya Luluk HF dan film 1 Tema Perjuangan Perjuangan
Mariposa sutradara Fajar Bustomi yang seorang wanita seorang
menjadi pusat analisis. mendapatkan wanita
hati seorang mendapatka
HASIL DAN PEMBAHASAN pria. n hati
seorang
Deskripsi Data pria.
Novel Mariposa merupakan novel 2 Tokoh Tokoh : 12 Tokoh : 10
fiksi bergenrekan Romance-Comedy dan Orang Orang
yang di tulis oleh Hidayatul Fajriyah penokoha Penokohan: Penokohan:
atau yang kerap dikenal dengan Luluk n 1. Dalam 1. Pada
novel, Pak Film, Pak
HF. Perempuan kelahiran 1995 ini Bov memiliki Bov
adalah seorang penulis yang aktif sifat baik, memiliki
mengunggah hasil karya tulisnya di mendukung sifat egois,
Wattpad. Novel ini di terbitkan oleh penuh apa yang penuh
Coconut Books pada tahun 2018 dengan diminati Iqbal. ambisi
2. Dalam terhadap
tebal buku 482 halaman, yang berukuran novel, Kirana Iqbal.
14 x 21 cm, berat 300 gram dan adalah ibu tiri 2. Pada
memiliki sampul buku berwarna merah Acha. film,
jambu dengan gambar sebuah kupu- Kirana
kupu. adalah ibu
kandung
Novel ini pun berhasil Acha.
ditransformasikan ke dalam bentuk film 3 Alur Alur maju Alur maju
yang di sutradarai oleh Fajar Bustomi, 4 Latar Sekolah, Kelas, Sekolah,
produksi Falcon Pictures dan Starvision kantin, Kelas,
Plus dengan durasi film 118 menit. Lapangan Kantin,
Upacara, UKS, Lapangan
Walaupun novel Mariposa dijadikan Kolam Renang, Upacara,
sebuah film, namun keduanya tetap Toko Boneka, UKS,
memiliki keterkaitan satu sama lain. Bioskop, Hotel, Kolam
Ditemukan hasil penelitian yaitu Rumah Sakit, Renang,
perbandingan antara novel dan film Rumah Iqbal, Hotel,
Rumah Acha, Rumah

39
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

Taman Bunga, Sakit, atau lebih. Selain itu, interteks di dapat


kota Malang, Rumah dari suatu karya, misalnya novel dengan
Bukit Tubbies Acha,
novel lain, cerpen dengan cerpen, novel
Rumah
Iqbal, ke film.
Lampu Dalam novel Mariposa karya
Merah, Luluk HF ke film Mariposa sutradara
Kota Fajar Bustomi terdapat persamaan dan
Malang.
perbedaan tertentu. Persamaan dan
5 Sudut Orang ketiga. Orang
Pandang Karena ketiga. perbedaan tersebut turut berpengaruh
pengarang Karena pada penciptaan karya-karya berikutnya
yang serba pengarang sehingga tidak sama persis dengan karya
tahu. yang serba yang ditransformasikan. Berikut
tahu.
persamaan dan perbedaan pada novel ke
6 Amanat Terus berusaha Terulah
sampai bermimpi film Mariposa
keinginan kita walau a. Persamaan novel dan film
tercapai, jangan kenyataan Mariposa terdiri dari :
mudah putus jauh 1) Mariposa (kupu-kupu) seperti
asa dalam berbeda.
kamu, aku mengejar tapi kamu
memperjuangk Percayalah,
an sesuatu, lelah ini menghindar. Begitulah gambar
selalu ada hanya sosok pria (Iqbal) terhadap wanita
jalan. sebentar (Acha) pada novel dan film tersebut.
saja. Jangan 2) Film Mariposa dijadikan sama
menyerah
dengan alur cerita di novelnya.
walau tak
mudah Kalau dibaca pada novel dengan
meraihnya. film hampir tidak jauh berbeda.
3) Dalam novel dan film Mariposa ,
Berdasarkan hasil analisis tabel di tokoh-tokoh yang keberadaannya
atas menunjukkan bahwa, terdapat paling banyak muncul antara lain:
perbandingan antara novel dan film Iqbal Guanna Freedy, Natasha Kay
Mariposa tidak terlampau jauh pada Loovy (Acha), Amanda, Arian, Glen
keduanya. Kedua nya sama-sama Anggara, Juna. Tokoh yang
menceritakan perjuangan kisah asmara keberadaanya tidak banyak muncul
seorang wanita dalam mendapatkan hati atau biasa disebut sebagai tokoh
seorang pria. Butuh waktu dan proses tambahan antara lain: Pak Bov
yang panjang hingga akhirnya wanita (Ayah Iqbal), Tante Kirana (Mama
(Acha) tersebut mendapatkan cinta Acha), Pak Bambang, Pak
pertama dari seorang pria (Iqbal Handoko, Dino, Mbak Wati dan
Guanna). Kakak Ify.
4) Memiliki sudut pandang orang
Intertekstualitas Novel Mariposa ketiga, pengarang sebagai orang
karya Luluk HF ke Film Mariposa yang serba tahu pada novel dan film
Sutradara Fajar Bustomi tersebut.
Intertekstualitas merupakan bagian 5) Terdapat persamaan pada amanat
dari sastra bandingan. Interteks secara yang diceritakan dalam novel dan
luas diartikan sebagai hubungan antara film tersebut.
satu teks dengan teks lain. Hubungan itu
berupa persamaan atau perbedaan, b. Perbedaan novel dan film Mariposa.
dengan cara menemukan hubungan-
hubungan bermakna di antara dua teks

40
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

Perbedaan novel dengan film Mariposa 3 Acha Diceritakan Digambarka


dapat digambarkan melalui tabel berikut Ulang dalam novel, n dalam
Tahun ulang tahun film,
ini. Acha yang ke perayaan
17 Tahun ulang tahun
Tabel 2 Perbedaan Novel dan Film perayaannya Acha yang
di Restauran ke 17 tahun
N Peristi Novel Film (Luluk HF, perayaannya
o wa 2018. P. 314). di rumah
1 Perubah Diceritakan Digambarka Acha.
an dalam novel n dalam film
tokoh Mariposa, Mariposa,
Dino Sosok Dino tokoh Juna
dan salah satu yang
Juna peserta menjadi
olimpiade perwakilan
sains tingkat peserta
(Gambar 4
nasional yang olimpiade
durasi
mewakilki tingkat
01:42:55)
sekolah nasional di
4 Menjala Diceritakan Digambarka
arwana. sekolah
(Luluk HF, Arwana. ni dalam novel, n dalam film
hukuma tubuh Acha Mariposa,
2018. P. 25).
n yang tidak Iqbal dan
member bisa Acha
sihkan diseimbangka berdebat di
pinggir n akhirnya pinggir
kolam terdorong kolam
(Gambar 2.
renang sendiri renang,
durasi
hingga sehingga
07:10)
terpeleset tubuh Acha
2 Iqbal Diceritakan Digambarka
masuk ke terjatuh dan
dan dalam novel, n dalam
dalam kolam pura-pura
Acha Acha melihat film,
(Luluk HF, tidak bisa
nonton penjual Penjual
2018. P. 34). berenang
film di boneka sapi boneka sapi
hingga Iqbal
Bioskop di Mall di lampu
menolongny
. (Luluk HF, merah.
a.
2018. P. 72).

(Gambar 3 (Gambar 5
durasi durasi
56:35) 24:52)
5 Kegiata Tidak Digambarka
n diceritakan n dalam film
Ekstrak Mariposa,
urikuler, Sebelum
Acha pulang
dan sekolah,
Amanda Acha,
latihan Amanda dan
alat siswa
musik lainnya
latihan alat
musik.

41
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

8 Bukit Diceritakan Tidak


Tubbies dalam novel, diceritakan
Acha
terkagum
dengan
pemandangan
(Gambar 6
, gemerlap
durasi
lampu kota,
38:02)
langit yang
6 keberan Tidak Digambarka
cerah (Luluk
gkatan diceritakan n dalam film
HF, 2018. P.
Mama Mariposa,
374).
Kirana mama
ke Kirana 9 Prom Diceritakan Tidak
Korea berbincang Night dalam novel, diceritakan
mengenai Party SMA Arwana
keberangkat akan
annya ke mengadakan
Korea acara Prom
dengan Night Party
Amanda. tahunan
sekaligus
perpisahan
bagi murid-
murid kelas
XII (Luluk
HF, 2018. P.
(Gambar 7 443).
durasi
56:52)
7 Perlomb Diceritakan Digambarka Pada intertekstual terjadi
aan dalam novel, n dalam film perbedaan dalam suatu karya, beberapa
Olimpia saat Mariposa, hal dalam karya sastra mengalami
de Sains perlombaan orang tua perbedaan pada karya adaptasinya.
olimpiade mereka bisa
nanti, orang secara Perubahan tersebut turut berpengaruh
tua mereka langsung pada informasi karya adaptasi sehingga
tidak bisa menyaksika tidak sama persis dengan yang adaptasi.
menyaksikan n
perlombaan perlombaan Pembahasan
di Kota Olimpiade
Malang Sains. Berdasarkan hasil penelitian
secara tersebut, terdapat beberapa persamaan
langsung dan perbedaan pada novel dan film
(Luluk HF, Mariposa. Persamaan pada novel dan
2018. P. 49). film Mariposa yaitu sebagai berikut:
Pertama, Terletak pada percakapan saat
(Gambar 8 perkenalan Acha dengan Iqbal di kantin.
durasi
01:30:23)
Kedua, Saat Acha memberikan sarapan
ke Iqbal di kelas. Ketiga, Acha dan Iqbal
mendapat hukuman ketika tidak
mengikuti upacara bendera. Keempat,
Ketika pulang sekolah Iqbal
mengantarkan Acha ke rumahnya,
karena dia mimisan. Kelima, Acha dan
Iqbal adalah murid berprestasi dan juga
mewakili sekolahnya dalam ajang

42
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

perlombaan Olimpiade Sains tingkat dengan sangat jelas. Pembaca pun dapat
nasional. Keenam, Amanda adalah mengkhayalkan sendiri tokoh yang
sahabat Acha, sahabat yang begitu berperan dalam cerita tersebut.
peduli, dan selalu memberikan saran Sedangkan di film penikmat karya sastra
yang terbaik. Ketujuh, Orang tua Acha tidak perlu lagi membaca setiap
mendukung penuh apa yang diminati peristiwa karena sudah digambarkan
oleh anaknya. Kedelapan, Memiliki oleh sutradara mulai dari para tokoh
unsur tema yang sama yaitu tentang hingga ceritanya.
perjuangan seorang wanita (Acha) dalam Dari pembahasan di atas, terdapat
mendapatkan hati seorang pria (Iqbal). perbandingan berupa persamaan dan
Kesembilan, Mempunyai sudut pandang perbedaan pada novel dan film
yang sama, orang ketiga sebagai Mariposa. Setelah dibandingkan, di
pengarang yang serba tahu. novel pada tokoh Dino menjadi siswa
Adapun Perbedaan pada novel dan berprestasi, mewakili sekolah SMA
film Mariposa yaitu sebagai berikut : Arwana dalam perlombaan Olimpiade
Pertama, Pada novel, sebuah buku sains tingkat nasional sedangkan juna
dengan 482 halaman dapat dimuat sebagai ketua OSIS SMA Arwana. Pada
menjadi film dengan durasi 2 jam. film Mariposa, kedua tokoh tersebut
Kedua, Interpretasi sutradara digabungkan menjadi satu tokoh yaitu
mempunyai imajinasi berbeda dalam tokoh Juna yang melengkapinya.
penggambaran cerita dalam film. Ketiga, Penokohan pada film tidak banyak
Anggaran pembuatan film menjadi salah dilibatkan, hanya beberapa tokoh yang
satu faktor penentu apakah sebuah film digambarkan oleh sutradara. Hal tersebut
adaptasi bisa seberapa mirip dengan tidak mempengaruhi suatu cerita. Latar
bukunya. Keempat, Perluasan dan tempat pada novel Mariposa begitu
penyempitan alur cerita. Dalam film banyak dituliskan oleh pengarang seperti
Mariposa terjadi perluasan jalan cerita, latar tempat pada bioskop, taman bunga,
film memiliki perluasan dan toko boneka, bukit tubbies, acara
penyempitan cerita begitu juga pada perpisahan di sekolah, kota Malang dan
karakter tokoh. Di film tokoh mengalami restoran. Sedangkan pada film Mariposa
penyempitan karena tidak berpengaruh hanya beberapa latar tempat
banyak dilibatkan. terdapat latar tempat digambarkan, seperti contoh pada saat
yang begitu luas pada novel beda halnya perayaan ulang tahun Acha yang ke 17
di film, disempitkan karena tidak tahun perayaannya di rumah Acha.
berpengaruh serta adegan seperti Mengingat durasi film yang tidak begitu
melempar handphone guna menambah panjang dan menghemat anggaran biaya
efek dramatis dan memperkaya emosi. yang diperoleh. Namun perbedaan pada
Kelima, Segala perubahan baik film tersebut, tidak terlampau jauh
penyempitan maupun perluasan alur, disesuaikan dalam cerita yang di film
tokoh, latar dalam film dibuat kan. Terdapat sembilan persamaan dan
sedemikian rupa oleh staff di belakang enam perbedaan pada novel dan film
layar dengan usaha untuk meningkatkan tersebut, karena penulis hanya
data tarik minat penonton. Keenam, mengambil hal-hal inti cerita baik itu
Pada novel, setiap cerita dijelaskan dari novel dan film Mariposa.
dengan sangat terperinci. Penikmat karya
sastra (novel) merasa ikut terlibat secara
langsung di dalam cerita saat mereka SIMPULAN
membaca novel, karena setiap perubahan Berdasarkan hasil penelitian dan
dan perpindahan peristiwa diceritakan pembahasan dapat disimpulkan bahwa

43
JURNAL DIDACTIQUE BAHASA INDONESIA Juli 2022, Vol. 3 No. 2

novel Mariposa karya Luluk HF dan Pratista, H. (2008). Memahami film.


film Mariposa sutradara Fajar Bustomi Yogyakarta: Homerian
mempunyai hubungan intertekstual Pustaka.
berupa persamaan dan perbedaan dari
unsur intrinsik yang terdiri dari tema, Studiofilm21.com (2020). About Us:
alur, tokoh dan penokohan, latar, sudut http://63.250.44.241/mariposa
pandang dan amanat. -2020/play/?ep=2&sv=1
Saran untuk peneliti lanjutan, (diakses pada 15 Juni 2021:
hendaknya diadakan penelitian lanjutan 20.00).
tentang unsur ekstrinsik dalam novel
Mariposa karya Luluk HF dan film Sugiyono. (2014). Metode penelitian
Mariposa sutradara Fajar Bustomi. pendidikan: Pendekatan
Diharapkan pembaca dapat menambah Kuantitatif, Kualitatif, dan
apresiasi sastra sebagai salah satu bentuk R&D. Bandung: Alfabeta.
acuan dalam upaya pengembangan sastra
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian


suatu pendekatan praktik.
Edisi revisi. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.

Danesi, M. (2010). Pengantar


memahami semiotika media.
Yogyakarta: Jalansutra.

Endraswara. (2008). Metodologi


penelitian sastra. Yogyakarta:
Medpress.

Gramedia.com (2018). About Us:


http://63.250.44.241/mariposa
-2020/play/?ep=2&sv=1
(diakses pada 15 Juni 2021:
10.10).

Luluk H. F. (2018). Mariposa. Jakarta


Selatan: Coconut Books.

Nurgiyantoro, B. (2015). Teori


pengkajian fiksi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University
Press.
Pradopo, R. D. (2008). Beberapa teori
sastra, metode kritik, dan
penerapannya. Yogyakarta:
Pustaka Belajar.

44

Anda mungkin juga menyukai