Makalah Siklus Biogeokimia
Makalah Siklus Biogeokimia
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kegiatan manusia di bumi semakin beragam telah memnimbulkan
dampak terhadap perubahan lingkungan. Salah satu perubahan lingkungan
yang menimbulkan dampak buru adalah perubahan iklim global yang akibat
efek emisi gas CO2 (karbon dioksida), CO (karbon monoksida), SO2 dan SO3
(oksida belerang), NO dan NO2 (oksida nitrogen), CH4 (metana), O3 (ozon),
CFC (carbon fluoro carbon).
Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab Efek Rumah Kaca penyebab
utama pemansan global yang menyebabkan perubahan iklim yang telah terjadi
di berbagai belahan dunia. Efek rumah kaca disebabkan naiknya konsentrasi
gas CO2 dan gas lainnya diatmosfer. Konsentrasi gas CO 2 meningkat
disebabkan oleh pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar
organik yang melampaui kemampuan tumbuh-tumbuhan dan laut untuk
mengabsorbsinya.
Udara, air, tanah, kehidupa dan teknologi saling berkaitan secara erat.
Atmosfer merupakan lapisan tipis gas-gas yang meliputi permukaan bumi,
memegang peranan penting sebagai tempat penampungan (reservoir) dari
berbagai macam gas. Atmosfer juga menyeimbangkan panas bumi,
mengabsorbsi energi dan merusak radiasi ultraviolet yang datang dari matahari.
Selain itu memindahkan energi panas dari wilayah ekuator, serta berfungsi
sebagai jalan atau media pergerakan air pada phase uap dalam siklus hidrologi.
Hidrosfer mengandung air bumi. Lebih dari 97% dari air bumi berupa
lautan dan sisanya berupa air tawar dalam bentuk es. Air laut mengalami
sirkulasi dalam lingkungan, proses-proses sirkulasi tersebut terjadi dalam
atmosfer, dalam sumber air dan dalam air permukaan seperti saluran air,
sungai-sungai, danau-danau, waduk-waduk dan penampungan-penampungan
air.
Geosfer terdiri dari padatan bumi meliputi tanah yang sangay mendukung
kehidupan tumbuhan. Bagian dari geosfer yang langsung terlibat dengan
proses-proses lingkungan melalui kontak dengan atmosfer, hidrosfer dan
semua kehidupan adalah litosfer. Semua kehidupan yang ada di bumi
membentuk geosfer. Komponen-komponen abiotik yaitu udara, air, atanah dan
komponen biotik saling berkaitan membentuk suatu sistem yang disebut
ekosistem. Ekosistem terdiri dari interaksi yang menguntungkan anatara
organisme-organisme dengan lingkungannya diman terjadi pertukaran dari
sejumlah besar material dalam bentuk siklus yang dikenal dengan siklus
materi.
Siklus materi menyangkut materi yang terdiri dari bahan-bahan kimia,
termasuk didalamnya media kehidupan. Bahan-bahan kimia yang termasuk
penyusun kehidupan yang paling banyak yaitu karbon, nitrogen, oksigen,
hidrogen, belerang dan fosfor. Perjalanan atau aliran bahan-bahan kimia dalam
ekosistem global di bumi ini ternyata berbentuk lingkaran yang dikenal dengan
siklus biogeokimia.
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud daur biogeokimia?
b. Apa fungsi daur biogeokimia dalam suatu ekosistem?
c. Bagaimana proses terjadinya siklus sulfur
1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN
1. Untuk mengetahui definisi singkat siklus biogeokimia yang meliputi siklus
karbon, siklus nitrogen, siklus oksigen, siklus belerang dan siklus fosfor.
2. Untuk menambah wawasan kita untuk menjaga lingkungan demi
kelangsungan mahluk hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFENISI DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia terjadi sejak munculnya makhluk hidup pertama kali di
bumi. Daur biogeokimia mendukung proses berlangsungnya kehidupan.
Makhluk hidup dapat memperoleh zat dari lingkungannya, melakukan
pertukaran zat, serta membuang zat-zat yang tidak berguna ke lingkungannya.
Jika daur ini terhenti, proses kehidupan juga berhenti. Jadi, kelancaran daur
biogeokimia penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.
Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus menerus,
antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu
ekosistem, materi pada setiap tingkat trofik tidak hilang. Materi berupa unsur-
unsur penyusun bahan organik tersebut didaur-ulang. Unsur-unsur tersebut
masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air. Daur ulang
materi tersebut melibatkan makhluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga
disebut Daur Biogeokimia. Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus
materi yang mengembalikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai
oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun komponen
abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat terjaga. (anonim (1))
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer bumi adalah gas
karbon dioksida (CO2). Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang
sangat kecil dari seluruh gas yang ada di atmosfer, namun memiliki peran
yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang
mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau
CFC (CFC ini merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut
adalah gas rumah kaca yang konsentrasinya di atmosfer telah bertambah
dalam dekade terakhir ini dan berperan dalam pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
a. Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk
mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat dan melepaskan
oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak menyerap
karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau
hutan yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
b. Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin
dan CO2 akan lebih mudah larut. Selanjutnya CO2 yang larut
tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang membawa
massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau
interior laut.
c. Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan
produktivitas yang tinggi, organisme membentuk jaringan yang
mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk
cangkang karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras.
Proses ini akan menyebabkan aliran karbon ke bawah.
d. Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya,
proses ini tidak memindahkan karbon ke dalam reservoir yang siap
untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat tidak
memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat
yang terbentuk terbawa ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk
membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya (reverse
reaction). Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara
pula, yaitu:
a) Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal
ini merupakan reaksi eksotermik dan termasuk juga di
dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya)
menjadi karbon dioksida dan air.
b) Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur
dan bakteri mengurai senyawa karbon pada binatang dan
tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon
dioksida atau menjadi metana jika tersedia oksigen.
c) Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi
karbon yang terkandung menghasilkan karbon dioksida (juga
yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil
seperti batu bara, produk dari industri
perminyakan (petroleum) dan gas alam akan melepaskan
karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam
geosfer. Hal inilah yang merupakan penyebab utama naiknya
jumlah karbon dioksida di atmosfer.
d) Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau
gamping atau kalsium oksida, dihasilkan dengan cara
memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan
menghasilkan juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
e) Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon
dioksida terlarut dilepas kembali ke atmosfer.
f) Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan
gas ke atmosfer. Gas-gas tersebut termasuk uap air, karbon
dioksida dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas ke
atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon
dioksida yang hilang dari atmosfer akibat pelapukan silikat.
Kedua proses kimia yang saling berkebalikan ini akan
memberikan hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan
tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon dioksida di atmosfer
dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
2.2.2. Karbon Di Biosfer.
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah
bagian yang penting dalam kehidupan di Bumi. Karbon memiliki peran
yang penting dalam struktur, biokimia dan nutrisi pada semua sel
makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam
siklus karbon: Autotroph adalah organisme yang menghasilkan
senyawa organiknya sendiri dengan menggunakan karbon dioksida
yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup. Untuk
menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber
energi dari luar. Hampir sebagian besar autotroph menggunakan
radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut dan proses
produksi ini disebut sebagai fotosintesis. Sebagian
kecil autotroph memanfaatkan sumber energi kimia dan disebut
kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam siklus karbon adalah
pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut.
Fotosintesis memiliki reaksi:
6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2
Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop
pada organisme lain atau bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk
di dalamnya pemanfaatan material organik yang mati (detritus) oleh
jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau
respirasi. Ketika tersedia oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang
melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di sekitarnya dengan
reaksi 6CO2 + 6H2O → C6H12O6 + 6O2. Pada keadaan tanpa oksigen,
respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke
lingkungan sekitarnya yang akhirnya berpindah ke atmosfer atau
hidrosfer.
Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang
digunakan untuk tungku penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga
memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah yang banyak.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Yang dapat disimpulkan dari makalah ini yaitu:
Siklus Biogeokimia adalah pertukaran atau perubahan yang terus
menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Fungsi
Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan semua
unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik
komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup
di bumi dapat terjaga.
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan
diantara biosfer, geosfer, hidrosfer dan atmosfer bumi.
Siklus nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfer ke dalam tanah.
Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen, penambahan nitrogen ke
dalam tanah terjadi melalui proses fiksasi nitrogen.
Siklus oksigen merupak siklus yang menggambarkan pertukaran dari
oksigen antara bentuk gas O2 yang terdapat dengan jumlah besat di atmosfer
dan oksigen yang terikat secara kimia dalam CO2, H2O dan bahan-bahan
organik.
Siklus belerang merupakan siklus yang berkaitan dengan siklus oksigen
dimana belerang bergabung dengan oksigen membentuk gas belerang
oksida SO2, sebagai bahan pencemar.
Silus fosfor, bersifat kritis karena fosfor secra umum merupakan hara
yang terbatas dalam ekosistem. Tidak ada bentuk gas dari fosfor yang stabil
oleh karena itu siklus fosfor adalah “endogenik”
3.2. SARAN
Mahasiwa dalam pembuatan sebuah makalah perlu mempunyai banyak referensi
atau rujukan yang dapat menunjang proses pembuatan makalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Rukaesih., 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta:Penerbit ANDI
http://bonardo-art.blogspot.com/2013/03/makala-siklus-biogeokimia-oleh-nama.html
diakses tanggal 25 September 2014
Anonim (1), http://slideshare.net/.../mater-yang-menyusun-tubuh-organisme-berasal-dari-
bumf. diakses tanggal 25 September 2014
Anonim (2), http://id.wikipedia.org/wiki/siklus_karbon
diakses tanggal 25 September 2014
Anonim (3), http://free.vism.org/v12/sponsor/sponsor../.htm
diakses tanggal 25 September 2014
http://scribd.com/AGROEKOLOGI-siklus-biogeokimia-dan-hidrologi.pdf
diakses tanggal 30 Oktober 2014
http://docudesk.com/siklus-biogeokimia.pdf diakses tanggal 30 Oktober 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha ESA atas berkat dan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah siklus biogeokimia
ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing, serta semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kami menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan
dalam diri kami. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan
dalam pembuatan makalah selanjutnya.
Penyusun