ANTARA
UPT PUSKESMAS PRAMBANAN
DENGAN
BIDAN PRAKTEK MANDIRI KUSWATININGSIH
TENTANG
PENYELENGGARAAN PROGRAM IMUNISASI
Nomor : ...........................
Nomor :...........................
Perjanjian Kerja Sama ini yang selanjutnya disebut Perjanjian, dibuat dan ditandatangani di
Sleman, pada hari Senin tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua ribu Delapan belas, oleh
dan antara :
Selanjutnya
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama-sama disebut PARA PIHAK
dan masing-masing disebut PIHAK sepakat untuk menandatangani Perjanjian dengan
syarat dan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Dalam Perjanjian ini yang dimaksud dengan :
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud Perjanjian ini adalah adanya ke sepakatan PARA PIHAK untuk melakukan kerja
sama dalam penyediaan layanan program imunisasi bagi masyarakat (bayi, anak usia
dibawah dua tahun (baduta), calon penganten (caten) dan ibu hamil) dengan syarat dan
ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini
2. Tujuan perjanjian ini adalah untuk mengikat para pihak dalam memberikan pelayanan
program imunisasi bagi masyarakat
PASAL 3
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kerjasama adalah pemberian pelayanan program imunisasi.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
1. Hak PIHAK PERTAMA
1. Mendapatkan data dan informasi tentang Sumber Daya Manusia, sarana
prasarana cold chain PIHAK KEDUA dan informasi lain tentang pelayanan
imunisasi kepada masyarakat;
2. Melihat registrasi/pencatatan hasil pelayanan imunisasi;
3. Menerima laporan hasil pelayanan imunisasi bulanan yang mencakup pencatatan
atas tanggal pelayanan, identitas lengkap sasaran imunisasi (nama lengkap,
gender, alamat lengkap, nama orang tua), jenis imunisasi yang diberikan serta
laporan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI);
4. Melakukan evaluasi dan penilaian atas pengelolaan vaksin dan pelayanan
program imunisasi yang diberikan PIHAK KEDUA;
1. Mendapatkan vaksin program imunisasi, ADS, Safety Box dari PIHAK PERTAMA
selama ada persediaan;
2. Memperoleh informasi tentang tata cara pemberian pelayanan program imunisasi
dari PIHAK PERTAMA;
3. Memperoleh informasi tentang tata cara pengelolaan vaksin program imunisasi dari
PIHAK PERTAMA;
4. Memperoleh informasi tentang pencatatan pelaporan hasi imunisasi;
5. Memperoleh informasi tentang pencatatan pelaporan hasil surveilans KIPI;
1. Memberikan data dan informasi tentang daftar Sumber Daya Manusia, sarana
prasarana Cold Chain PIHAK KEDUA serta informasi lain yang berhubungan dengan
pelayanan program imunisasi;
2. Melaksanakan dan mendukung seluruh program pelayanan program
imunisasi yang dilaksanakan PIHAK PERTAMA;
3. Memberikan pelayanan program imunisasi termasuk pelayanan HB-0 pada bayi baru
lahir sebagai bagian dari paket persalinan, imunisasi dasar lengkap, imunisasi
lanjutan pada anak baduta dan Wanita Usia Subur (caten dan ibu hamil);
4. Melaksanakan pemberian pelayanan imunisasi dengan berpedoman pada prinsip
“Safe Injection”; termasuk penyediaan anafilaksi KIT di ruang pelayanan imunisasi;
5. Mengelola vaksin program sesuai dengan Standar Operasioanl Prosedur(SOP)
dengan memperhatikan karakteristik vaksin golongan freeze sensitive maupun heat
sensitive;
6. Memonitor suhu lemari es dua kali sehari (pagi dan sore) dengan termometer dial
dan mencatat suhu hasil monitor tersebut pada format pencatatan suhu;
7. Melengkapi sarana cold chain yang terdiri dari vaccine carrier standart, ice pack,
lemari es type buka atas, apabila tidak memungkinkan bisa menggunakan lemari es
type rumah tangga yang memiliki 3 rak disertai dengan modifikasi penambahan ice
pack pada samping kanan kiri bagian dalam lemari es;
8. Melengkapi sarana pemantau suhu lemari es yang terdiri dari termometer (model
muller), freeze alert yang ditempatkan di rak ke-2
9. Melaporkan seluruh data pelayanan program imunisasi yang telah diberikan sesuai
dengan formulir program imunisasi;
10. Melaporkan seluruh data pemakaian vaksin program imunisasi sesuai dengan
formulir program imunisasi;
11. Mencatat stok vaksin pada setiap transaksi harian vaksin baik penerimaan maupun
pengeluaran dengan menggunakan kartu stok / kartu batch untuk setiap jenis vaksin;
12. Memberitahukan secara lesan/tertulis dalam hal terjadi perubahan/penyimpangan
terhadap suhu lemari es yang berpotensi dapat merusak vaksin;
PASAL 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku dua tahun secara efektif sejak tanggal Satu bulan Oktober
tahun Dua Ribu Delapan Belas (01/10/2018) dan berakhir pada tanggal Satu Bulan
Oktober tahun Dua Ribu Dua Puluh (01/10/2020).
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian,PARA PIHAK sepakat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan perjanjian
ini .
3. Pada jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini :
PIHAK PERTAMA akan melakukan penilaian kembali terhadap PIHAK KEDUA atas :
a. Fasilitas dan kemampuan pelayanan program munisasi;
b. Penyelenggaraan pelayanan program imunisasi ;
c. Pengelolaan vaksin ;
d. Kepatuhan dan komitmen terhadap Perjanjian.
PASAL 7
MONITORING DAN PENGENDALIAN
1. PIHAK PERTAMA secara langsung atau dengan pihak lain (Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota atau DIY) dapat melakukan monitoring terhadap pengelolaan dan
penyelenggaraan pelayanan program imunisasi yang dilakukan dengan atau tanpa
pemberitahuan sebelumnya ;
2. Apabila ternyata dalam pengelolaan program imunisasi, ditemukan penyimpangan
terhadap Perjanjian yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
dapat menyampaikan pendapat, menegur secara tertulis sebanyak banyaknya 2
(dua) kali dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja kepada PIHAK KEDUA;
3. Setelah melakukan teguran secara tertulis sebanyak 2 (dua) kali sebagaimana
dimaksud dalam ayat (2) pasal ini dan tidak ada tanggapan atau perbaikan dari
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA akan meninjau kembali perjanjian ini;
PASAL 9
SANKSI
1. Dalam hal PIHAK KEDUA terbukti secara nyata melakukan hal-hal sebagai berikut
a. Tidak mencatat suhu dua kali per hari pagi dan sore tanpa kecuali hari libur
b. Tidak mengelola vaksin program sesuai prosedur ;
c. Tidak memberikan laporan hasil pelayanan program imunisasi;
d. Tidak memberikan laporan pemakaian vaksin ;
e. Tidak melengkapi sarana dan prasana cold chain dan sarana pemantau suhu; dan
atau
f. Melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
PASAL 10
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dapat diakhiri oleh PIHAK PERTAMA sebelum berakhirnya Jangka
Waktu Perjanjian, apabila : PIHAK KEDUA tidak memenuhi atau melanggar salah
satu atau lebih ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.
2. Dalam hal PIHAK KEDUA bermaksud untuk mengakhiri Perjanjian ini secara
sepihak sebelum berakhirnya Jangka Waktu Perjanjian, PIHAK KEDUA wajib
memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA sekurang-
kurangnya 3 (tiga) bulan sebelumnya;
3. Berakhirnya Perjanjian ini tidak menghapuskan hak dan kewajiban yang telah timbul
dan tetap berlaku sampai terselesaikannya hak dan kewajibannya tersebut.
PASAL 11
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
2. Dalam hal terjadinya peristiwa Force Majeure, maka PIHAK yang terhalang untuk
melaksanakan kewajibannya tidak dapat dituntut oleh PIHAK lainnya. PIHAK yang
terkena Force Majeure wajib memberitahukan adanya peristiwa Force Majeure
tersebut kepada PIHAK yang lain secara tertulis paling lambat 14 (empat belas) hari
kalender sejak saat terjadinya peristiwa Force Majeure, yang dikuatkan oleh surat
keterangan dari pejabat yang berwenang yang menerangkan adanya peristiwa
Force Majeure tersebut. Pihak yang terkena Force Majeure wajib mengupayakan
dengan sebaik-baiknya untuk tetap melaksanakan kewajibannya sebagaimana
diatur dalam Perjanjian ini segera setelah peristiwa Force Majeure berakhir.
3. Apabila peristiwa Force Majeure tersebut berlangsung terus hingga melebihi atau
diduga oleh PIHAK yang mengalami Force Majeure akan melebihi jangka waktu 30
(tiga puluh) hari kalender, maka PARA PIHAK sepakat untuk meninjau kembali
Jangka Waktu Perjanjian ini.
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu PIHAK sebagai akibat
terjadinya peristiwa Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab PIHAK yang
lain.
PASAL 13
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
2. Apabila musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyerahkan penyelesaian perselisihan tersebut secara berjenjang;
PASAL 14
PEMBERITAHUAN
2. Pemberitahuan yang diserahkan secara langsung dianggap telah diterima pada hari
penyerahan dengan bukti tanda tangan penerimaan pada buku ekspedisi atau buku
tanda terima pengiriman, apabila pengiriman dilakukan melalui pos atau ekspedisi
maka dianggap diterima sejak ditandatanganinya tanda terima atau maksimal 5
(lima) hari kerja sejak dikirimkannya surat tersebut sedangkan pengiriman melalui
telex atau faksimili dianggap telah diterima pada saat telah diterima kode
jawabannya (answerback) pada pengiriman telex dan konfirmasi faksimile pada
pengiriman faksimili.
PASAL 15
LAIN-LAIN
1. Pengalihan Hak dan Kewajiban Perjanjian ini tidak boleh dialihkan, baik sebagian
maupun seluruhnya kepada pihak lain, kecuali dilakukan berdasarkan persetujuan
tertulis.
2. Perubahan Perjanjian ini tidak dapat diubah atau ditambah, kecuali dibuat dengan
suatu Perjanjian perubahan atau tambahan (addendum/amandemen) yang
ditandatangani oleh PARA PIHAK dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
Perjanjian ini.
3. Batasan Tanggung Jawab PIHAK PERTAMA tidak bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas dan pelayanan program imunisasi kepada PIHAK KEDUA;
4. Kesatuan Setiap dan semua lampiran yang disebut dan dilampirkan pada Perjanjian
ini, merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), bermaterai cukup serta mempunyai
kekuatan hukum yang sama.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
KEPALA UPT PUSKESMAS PRAMBANAN BIDAN PRAKTEK MANDIRI
(Kristi Rutyadi) (Kuswatiningsih)
NIP
Lampiran I Perjanjian
Nomor :
I. RUANG LINGKUP :
Ruang lingkup pemberian pelayanan imunisasi hanya menggunakan vaksin program
dari pemerintah : HB-Uniject, BCG, DPT-HB-Hib, IPV, Campak, MR,
c. Pemberian Imunisasi :
- Bersihkan area penyuntikan dengan menggunakan kapas steril dan air hangat
(matang)
- Imunisasi HB-0 diberikan pada bayi umur < 24 jam secara intramuskulair pada
paha kanan, dengan didahului suntikan vitamin K1 minimal 2-3 jam sebelumnya.
- Imunisasi BCG diberikan pada bayi umur 1-2 bulan secara intrakutan pada lengan
kanan
- Imunisasi DPT-HB-Hib dan IPV dosis pertama diberikan pada bayi yang telah
berumur 2 bulan secara intramuskulair. Diberikan pada paha kiri dan kanan.
- Imunisasi Campak dasar diberikan pada bayi yang telah berumur 9 bulan secara
subkutan di lengan kiri,
- Imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib diberikan pada anak umur 18 bulan secara
intramuskulair pada lengan kanan (apabila syarat interval minimal antara
pemberian DPT-HB-Hib ke 3 pada bayi dengan pemberian imunisasi lanjutan
DPT-HB-Hib sudah mencapai > 12 bulan)
- Imunisasi lanjutan Campak diberikan satu bulan setelah anak mendapatkan
imunisasi lanjutan DPT-HB-Hib secara subkutan pada lengan kiri (apabila syarat
interval minimal antara pemberian Campak dasar pada bayi dengan pemberian
imunisasi lanjutan Campak sudah mencapai > 6 bulan)
NIP……