Mutu pelayanan tetap dilaksanakan, sebagai panduan adalah INM (Indikator Nasional Mutu) dan IKP
(Insiden Keselamatan Pasien ).
Dinkes berperan sebagai pendamping dan melakukan monitoring setiap bulan ( mengecek pkm masa
yang belum memasukkan dan melaporkan INM dan IKP), menganalisa (dari 6 indikator mana yang belum
tercapai dan yang sudah tercapai. Selanjutnya dinkes membuat tindak lanjut.
Pelaporan INM dari Januari s/d Juni 2022 mengalami peningkatan, bulan Mei mencapai 80%
3. Identifikasi pasien
Sampel : maksimal 30, klo lebih dari 30 dimasukkan rumus slovin
Minimal 2 penanda identifikasi px (Nama, Alamat)
4. TB SO
Dianggap bermutu bila sembuh dan melakukan mengobatan lengkap
Contoh : ditemukan pasien Tb bulan November 2021, dimasukkan aplikasi setelah sembuh yaitu
6 bulan berikutnya.
5. ANC
Diaplikasi masih memakai 4x kunjungan
Contoh : hamil November 2021, baru dimasukkan aplikasi setelah melahirkan yaitu 9 bulan ke
depan.
Yang tidak masuk aplikasi :
1. Ibu hamil k1 periksa tidak di trimester 1
2. Ibu hamil drop out
3. Ibu hamil abortus
4. Ibu hamil tidak memiliki catatan pemeriksaan lengkap
5. Ibu hamil meninggal
6. Kepuasan pasien
Responden : pasien yang melakukan pemeriksaan di PKM pada saat menerima pelayanan atau
sudah pernah melakukan pelayanan. pasien di jaringan PKM tidak masuk responden.
Pengisian INM dilakukan 2x pertahun
Semester 1 : Juni
Semester 2 : Desember
Form survei ditandai pasien melakukan pelayanan di unit layanan mana.
Cara pengambilan sampel : diperkirakan total pasien di PKM itu ada 2000, setelah itu melihat
table morgan
Ditemukan 322, kemudian dibagi 2 jadi total sampel semester 1 : 161, semester 2 : 161
Hasil pengisian INM direkap setiap bulan atau 3 bulan dan dilakukan tindak lanjut dan evaluasi
Pelaporan IKP
KPC : belum terjadi dan masih berpotensi cidera
KNC : terjadi insiden hampir cidera
KTC : terjadi insiden tetapi tidak cidera
KTD : terjadi insiden dan cidera
Sentinel : insiden meninggal /parah
Yang dimasukkan / dilaporkan di IKP adalah kasus KTD dan sentinel saja
Insiden yang lain tetap dicatat dan didokumentasikan
Rekap dan monitoring biasanya ada perbedaan, oleh karena itu rutin melakukan pengecekan.
Lebih sesuai di monitoring
Daftar pertanyaan
1. Pada identifikasi pasien satu petugas melakukan beberapa intervensi apa bisa ? sepertinya
boleh
2. Pada identifikasi pasien dimasukkan intervensi dipilih “ya”harusnya di dasborad muncul nilai
100, tetapi hasilnya tidak 100, kenapa? sudah diperbaiki
3. Sudah memasukkan pasien ANC tapi di rekap hanya muncul 1 pasien? Di refresh lagi
4. Survei kepuasan pasien dilakukan setiap bulan, boleh apa tidak? Klo bisa survei jangka waktu
jangan Panjang,
5. Untuk PKM yang terlanjur belum mengisi bagaimana? Klo IKP sudah di set perbulan, hanya
terbaca di inputannya tapi tidak muncul di dasbord, jadi dimasukkan aja/ input saja tidak
masalah.
Ctt : saya ndak tau jawabannya ya gaees karena jawabannya mengambang hahahaha. Diikuti saja alur
dari aplikasinya, 😊, kecuali pertanyaan no 5, fix jawabannya
Bagi Pkm
PKM mengisi aplikasi INM sesuai panduan ( KKT, APD, Identifikasi pasien, TB, ANC sesuai standart)
dilakukan setiap bulan, kepuasan pasien dilakukan setiap 1 semester atau 6 bulan
Mengisi IKP nihil setiap akhir bulan apabila tidak ada kejadian
PKM melakukan analisis dan tindak lanjut hasil INM dan IKP
Dinkes melakukan pembinaan dan tindak lanjut monitoring dan evaluasi pelaksanaan IKP dan INM