Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH

ATAS TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN

Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
trisna_helda@yahoo.co.id, rahayu3_18@yahoo.co.id, titiekfujitayusandra@yahoo.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penguasaan kosakata siswa kelas X
SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman terhadap keterampilan
menulis jenis-jenis karangan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan metode
korelasional. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X1-X9 SMA Negeri 1 2x11 Enam
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017 yang
berjumlah 281 orang. Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah Proportional
Random Sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 27 orang. Berdasarkan hasil
perbandingan besarnya koefisien hubungan tersebut, dapat disimpulkan, bahwa
hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis terhadap kelima jenis
karangan, yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi, hubungan yang
paling signifikan adalah hubungan penguasaan kosakata dengan keterampilan menulis
karangan argumentasi karena memperoleh hasil r sebesar 0,588.

Kata Kunci: hubungan, penguasaan kosakata, jenis-jenis karangan

PENDAHULUAN undangan, laporan, resensi, karya tulis


Lima jenis karangan yang harus ilmiah dan berbagai karya sastra lainnya.
dipelajari oleh siswa kelas X SMA/MA. Dengan demikian, siswa kelas X
Jenis karangan tersebut ialah karangan SMA/MA dituntut untuk mampu
narasi, karangan deskripsi, karangan menulis kelima jenis karangan, yaitu
persuasi, karangan argumentasi dan narasi, deskripsi, ekposisi, argumentasi,
karangan eksposisi. Hal tersebut dan persuasi.
tercantum dalam Standar Isi Kurikulum Namun, pada saat ini, siswa kelas X
Tingkat Satuan Pendidikan SMA kelas X SMA belum mampu menulis kelima
semester 1, Standar Kompetensi (SK) jenis karangan tersebut. Berdasarkan
4.”mengungkapkan informasi dalam hasil wawancara yang dilakukan dengan
berbagai bentuk paragraf (naratif, guru mata pelajaran bahasa Indonesia
deskriptif, eksposistif)” Amalia, R., kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam
Sukirman, D., & Darmawan, D. (2017) Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
menyatakan bahwa kemampuan menulis dengan Ibu Dra.Yarmi Umar, pada
merupakan salah satu standar tanggal 20 Februari 2016, diperoleh
kompetensi yang ada pada mata informasi bahwa kemampuan menulis
pelajaran Bahasa Indonesia dengan karangan siswa kelas X SMA Negeri 1
tujuan untuk mengungkapkan pikiran, 2x11 Enam Lingkung Kabupaten
perasaan, dan informasi dalam bentuk Padang Pariaman masih tergolong
teks narasi, deskripsi, eksposisi, rendah. Permasalahannya sebagai
argumentasi, proposal, teks pidato, surat berikut. Pertama, siswa kekurangan

182 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

kosakata dalam menulis karangan untuk memperkenalkan diri melalui


sehingga mengalami kesulitan dalam bahasa tulis. Untuk tujuan kreatif dan
menyampaikan ide atau gagasannya ke konsumtif, dapat melatih siswa untuk
dalam sebuah tulisan. Kedua, siswa membuat karya dengan proses kreatif
belum memahami tentang karangan dan nantinya dapat dikonsumsi untuk
beserta ciri-ciri karangan tersebut kepuasan diri (Sari, M. Y., & Kartono, J.
sehingga ketika ditugaskan menulis D. 2017).
karangan hasilnya tidak sesuai dengan Semi (2009:41) menjelaskan bahwa
ciri-ciri penulisan karangan yang benar. narasi merupakan bentuk percakapan
Ketiga, siswa sulit membedakan jenis atau tulisan yang bertujuan
karangan yang satu dengan jenis menyampaikan atau menceritakan
karangan lainnya, sehingga bentuk rangkaian peristiwa atau pengalaman
karangan yang ditulis siswa cenderung manusia berdasarkan perkembangan dari
sama dengan jenis karangan lain. waktu ke waktu. Novitasari, K.,
Keempat, siswa kesulitan Hasanah, M., & Pratiwi, Y. (2017)
mengembangkan ide dalam meulis menatakan menulis karangan narasi
karangan. Kelima, siswa sulit menulis merupakan salah satu jenis menulis
karangan yang kohesi dan koherensi, kreatif. Karangan narasi merupakan
sehingga ketika menulis karangan karangan yang biasa digunakan para
banyak yang tidak efektif. penulis untuk menceritakan tentang
Darwis (2013:69) menyatakan bahwa rangkaian kejadian atau peristiwa yang
menulis merupakan sebuah proses berkembang melalui waktu.
kreatif menuangkan gagasan dalam Semi (2009: 56-57), karangan deskripsi
bentuk bahasa tulis untuk tujuan, adalah tulisan yang bertujuan
misalnya, memberi tahu, meyakinkan, memberikan informasi tentang suatu
dan menghibur. Hasil dari proses objek secara detail atau rinci sehingga
kkreatif ini biasa disebut dengan istilah memberikan gambaran yang jelas yang
tulisan atau karangan. Menurut Rosidi berdampak mempengaruhi emosi dan
(2003:9), tujuan menulis dapat imajinasi pembaca bagaikan ikut melihat
dikategorikan sebagai berikut. Pertama, atau mengalami langsung hal tersebut.
memberitahukan atau menjelaskan. Hidayat, R. (2017) menyatakan
Kedua, menyakinkan atau mendesak. penulisan karangan deskripsi tak
Ketiga, menceritakan sesuatu. Keempat, ubahnya seorang pelukis. Hal yang
mempengaruhi pembaca. Kelima, membedakan keduanya adalah media
menggambarkan sesuatu. Sementara itu, yang digunakan, yaitu pena dan kanvas.
tujuan menulis ditinjau dari sudut Karangan eksposisi merupakan wacana
kepentingan pengarang, menulis yang bertujuan untuk memberitahu,
memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai mengupas, dan menerangkan sesuatu
berikut. Pertama, tujuan penugasan. sehingga dapat menambah pengetahuan
Kedua, tujuan estetis. Ketiga, tujuan si pembaca. Menurut Keraf (2007:3),
penerangan. Keempat, tujuan pernyataan argumentasi adalah suatu bentuk retorika
diri. Kelima, tujuan kreatif. dan Keenam, yang berusaha untuk mempengaruhi
tujuan konsumtif. Tujuan estetis dapat sikap dan pendapat orang lain, agar
melatih siswa untuk menciptakan orang percaya dan akhirnya bertindak
keindahan melalui tulisan. Tujuan sesuatu dengan apa yang diinginkan oleh
penerangan, melatih siswa untuk dapat penulis atau pembicara.
menjelaskan suatu hal. Tujuan Atmazaki (2007: 95), menyatakan
pernyataan diri, dapat melatih siswa bahwa persuasif sama dengan bujukan,

183 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

ajakan, atau rayuan. Seseorang yang Dengan demikian, salah satu hal yang
idenya ingin diikuti orang lain maka dia menyebabkan rendahnya keterampilan
akan berusaha memersuasi orang itu siswa dalam menulis karangan ialah
dengan kata-kata dan kalimat yang rendahnya penguasaan kosakata.
meyakinkan. Jika kalimat-kalimat itu Penguasaan kosakata sangat
disusun menjadi sebuah teks atau berpengaruh terhadap keterampilan
paragraf maka disebut teks atau paragraf menulis siswa, semakin tinggi tingkat
persuasif. Indikator penilaian karangan penguasaan kosakata siswa maka
persuasif mengacu pada pendapat keterampilan menulisnya akan semakin
Atmazaki (2007: 95-96). Indikator baik, begitu sebaliknya. Hal tersebut
pembelajaran keterampilan menulis sesuai dengan pendapat Tarigan
karangan persuasif yang diharapkan (2011:2), yang menyatakan bahwa
dapat dicapai sebagai berikut. (1) berisi kosakata merupakan salah satu bagian
ajakan; (2) berisi data dan fakta; (3) dari bahasa yang memiliki peranan
kalimatnya logis; (4) dapat dipercaya. penting dalam kegiatan menulis,
Menurut Chaer (2007:7), kata kosakata termasuk menulis karangan persuasif.
dalam bahasa Indonesia terbentuk dari Kualitas keterampilan berbahasa
gabungan “kosa” dan “kata”. Kosa seseorang bergantung kepada kuantitas
berasal dari bahasa Sansekerta yaitu dan kualitas kosakata yang dimilikinya.
koca yang berarti perbendaharaan, Semakin banyak kosakata yang dimiliki
kekayaan, atau khazanah. Kata berasal seseorang maka semakin bagus pula
dari bahasa sansekerta khata yang berarti terampil berbahasa dan menulisnya.
bahasa, konversasi, cerita atau dongeng Kosakata merupakan perbendaharaan
yang masuk ke dalam bahasa Indonesia kata atau himpunan kata-kata yang
melalui proses penyerapan. Dalam dimiliki oleh seseorang atau sekelompok
menilai pengusaan kosakata siswa, maka orang dari lingkungan yang sama, yang
perlu ditetapkan indikator penilaian apabila didengar atau dibaca akan
terhadap hasil tulisanya. Indikator menimbulkan reaksi bagi yang
penilaian penguasaan kosakata mengacu mendengar atau membacanya.
pada pendapat Tarigan (1993:67) Berdasarkan permasalahan tersebut,
tentang sinonim, antonim, dan homonim. penting dilakukan penelitian ini guna
Kosakata dan menulis karangan mengetahui apakah terdapat hubungan
deskripsi mempunyai hubungan yang penguasaan kosakata dengan
erat. Semakin tinggi penguasaan keterampilan menulis karangan narasi,
kosakata seseorang maka hasil karangan deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan
yang ditulisnya akan semakin baik. persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1
Sebaliknya, jika penguasaan kosakata 2x11 Enam Lingkung Kabupaten
seseorang rendah maka karangan yang Padang Pariaman.
dihasilkannya akan buruk. Sesuai
dengan pendapat Tarigan (1993:2), yang METODE
menyatakan bahwa kosakata merupakan Jenis penelitian ini adalah penelitian
salah satu bagian dari bahasa yang kuantitatif menggunakan metode
memiliki peranan penting dalam korelasional. Populasi penelitian ini
kegiatan menulis, termasuk menulis adalah siswa kelas X1-X9 SMA Negeri
karangan deskripsi. Semakin kaya 1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten
kosakata yang dimiliki maka semakin Padang Pariaman yang terdaftar pada
besar pula kemungkinan untuk terampil tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah
berbahasa. 281 orang siswa yang tersebar di dalam

184 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

sembilan kelas. Teknik penarikan mengkorelasikan nilai penguasaan


sampel penelitian ini adalah Proportional kosakata siswa dengan nilai kemampuan
Random Sampling. Sampel penelitian ini menulis karangan deskripsi siswa
berjumlah 27 orang. Penelitian ini dengan menggunakan rumus koefisien
memiliki dua variabel, yaitu variabel korelasi product moment. Kedelapan,
bebas dan variabel terikat. Variabel melakukan pengujian terhadap hipotesis
bebas penelitian ini adalah penguasaan yang diajukan. Kesembilan,
kosakata dengan indikator (1) sinonim, menganalisis, membahas,
(2) antonim, dan (3) homonim. Variabel menyimpulkan, dan membandingkan
terikatnya adalah kemampuan menulis hasil analisis data dengan cara
karangan siswa kelas X SMA Negeri 1 mendeskripsikan hubungan antara
2x11 Enam Lingkung Kabupaten penguasaan kosakata dengan
Padang Pariaman dengan indikator kemampuan menulis karangan siswa
tentang ciri-ciri karangan narasi, kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam
deskripsi, eksposis, argumentasi, dan Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
persuasi. Data dalam penelitian ini
berupa skor mentah penguasaan HASIL DAN PEMBAHASAN
kosakata dan kemampuan menulis Penguasaan Kosakata
karangan narasi, deskripsi, eksposis,
argumentasi, dan persuasi siswa kelas X Tabel 1. Penguasaan Kosakata Siswa
SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung pada Keterampilan Menulis Karangan
Kabupaten Padang Pariaman. Instrumen Narasi
yang digunakan pada penelitian ini No X F FX
adalah tes objektif yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya. Tes tersebut 1 100 11 1100
digunakan untuk mengetahui 2 81,43 1 81,43
penguasaan kosakata dan tes unjuk kerja 3 75,83 2 151,66
digunakan untuk mengetahui 4 62,56 2 125,12
kemampuan menulis karangan narasi,
deskripsi, eksposis, argumentasi, dan 5 60,96 1 60,96
persuasi siswa. 6 58,58 2 117,16
Teknik analisis data dalam penelitian ini 7 57,26 1 57,26
dilakukan dengan tahapan sebagai 8 52,32 2 104,64
berikut. Pertama, mencatat skor mentah.
9 47,68 2 95,36
Untuk mengukur penguasaan kosakata.
Kedua, mencatat skor keterampilan 10 43,98 2 87,96
menulis karangan. Ketiga, mengubah 11 28,15 1 28,15
skor tes penguasaan kosakata dengan ∑ 27 2009,7
skor kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa menjadi nilai dengan
Berdasarkan data tabel , diperoleh rata-
menggunakan rumus persentase.
rata hitung (M) sebesar 74,43. Mengacu
Keempat, menentukan nilai rata-rata
pada rata-rata hitung yang diperoleh,
hitung. Kelima, mengkonversikan nilai
disimpulkan bahwa penguasaan
penguasaan kosakata dan kemampuan
kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1
menulis karangan deskripsi ke tabel
2x11 Enam Lingkung Kabupaten
skala 10. Keenam, membuat histogram
Padang Pariaman secara keseluruhan
penguasaan kosakata dan kemampuan
tergolong lebih dari cukup karena rata-
menulis karangan deskrispsi. Ketujuh,

185 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

rata hitung (M) berada pada tingkat pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC).
penguasaan 66-75%. Mengacu pada rata-rata hitung yang
diperoleh, disimpulkan bahwa
Tabel 2. Penguasaan Kosakata Siswa penguasaan kosakata siswa kelas X
pada Keterampilan Menulis Karangan SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung
Deskripsi Kabupaten Padang Pariaman secara
No X F FX keseluruhan tergolong pada kualifikasi
1 86 1 86 lebih dari cukup (LDC) berada pada
2 84 1 84 tingkat penguasaan bekisar 66-75%.
3 82 4 328
4 80 7 560 Tabel 4. Penguasaan Kosakata Siswa
5 76 4 304 pada Keterampilan Menulis Karangan
6 74 1 74 Persuasi
7 68 1 68 No X F FX
8 66 1 66 1 100 400
9 62 5 310
10 46 2 92 4
Jumlah 27 1972 2 98,04 1 98,04
3 97,92 1 97,92
Berdasarkan data tabel, diperoleh rata- 4 95,83 1 95,83
rata hitung (M) sebesar 73,04. Mengacu 5 94,12 1 94,12
pada rata-rata hitung yang diperoleh, 6 94,00 1 94,00
disimpulkan bahwa penguasaan 7 92,16 3 276,48
kosakata siswa kelas X SMA Negeri 1 8 91,79 1 91,79
2x11 Enam Lingkung Kabupaten 9 90,07 1 90,07
Padang Pariaman secara keseluruhan 10 89,95 1 89,95
tergolong lebih dari cukup (LDC) karena 11 88,24 1 88,24
rata-rata hitung (M) berada pada tingkat 12 86,15 1 86,15
penguasaan 66-75%. 13 86,03 1 86,03
14 84,31 1 84,31
Tabel 3. Penguasaan Kosakata Siswa 15 76,47 1 76,47
pada Keterampilan Menulis Karangan 16 70,10 1 70,10
Eksposisi 17 69,49 1 69,49
No. X F FX 18 65,69 1 65,69
1 84,44 4 337,76 19 58,58 1 58,58
2 82,22 1 82,22 20 50,61 1 50,61
3 77,78 3 233,34 21 45,96 1 45,96
4 75,56 4 302,24 22 25,73 1 25,73
5 73,33 7 513,31 Jumlah 27 2,235.56
6 71,11 2 142,22
7 68,89 4 275,56 Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh
8 66,67 1 66,67 rata-rata hitung (M) sebesar 82,79.
9 22,22 1 22,22 Mengacu pada rata-rata hitung yang
Jumlah 27 1975,54 diperoleh, disimpulkan bahwa
penguasaan kosakata siswa kelas X
Berdasarkan data tabel, diperoleh rata- SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung
rata hitung (M) sebesar 73,17. Tergolong Kabupaten Padang Pariaman secara

186 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

keseluruhan tergolong baik karena rata- Tabel 6.


rata hitung (M) berada pada tingkat Keterampilan Menulis Karangan Narasi
penguasaan 76-85% pada skala 10. No X F FX

Tabel 5. Penguasaan Kosakata Kosakata 1 100 3 300


Siswa pada Keterampilan Menulis
Karangan Argumentasi 2 93,33 8 746,64
No X F FX 3 86,67 8 693,36
4 80 7 560
1 100 1 100
5 73,33 1 73,33
2 98,04 2 196,08
3 96,08 1 96,08 Jumlah 27 2373,33
4 95,96 1 95,96
5 94,12 4 376,48 Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh
6 94,00 1 94,00 rata-rata hitung (M) sebesar 87,90.
7 92,16 3 276,48 Mengacu pada rata-rata hitung yang
8 91,91 1 91,91 diperoleh, disimpulkan bahwa
9 90,07 1 90,07 keterampilan menulis karangan narasi
10 89,95 1 89,95 siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam
11 88,24 2 176,48 Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
12 87,87 1 87,87 secara keseluruhan tergolong baik sekali
13 79,90 1 79,90 karena rata-rata hitung (M) berada pada
14 83,95 1 83,95 tingkat penguasaan 86-95% pada skala
15 69,97 1 69,97 10.
16 62,26 1 62,26
17 51,96 1 51,96 Tabel 7.
18 42,91 1 42,91 Keterampilan Menulis Karangan
Deskripsi
19 42,16 1 42,16
No X F FX
20 30,02 1 30,02
Jumlah 27 2.234,49 1 86,67 2 186,6
2 80 6 520,02
Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh 3 73,33 4 320
rata-rata hitung (M) sebesar 82,75. 4 66,67 8 586,64
Mengacu pada rata-rata hitung yang 5 60 3 200,07
diperoleh, disimpulkan bahwa 6 53,33 1 60
penguasaan kosakata siswa kelas X 7 40 2 106,66
SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung Jumlah 27 2019,99
Kabupaten Padang Pariaman secara
keseluruhan tergolong baik karena rata- Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh
rata hitung (M) pada tingkat penguasaan rata-rata hitung (M) sebesar 74,81.
76-85% pada skala 10. Mengacu pada rata-rata hitung yang
diperoleh, disimpulkan bahwa
keterampilan menulis karangan deskripsi
siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
secara keseluruhan tergolong lebih dari
Keterampilan Menulis Karangan cukup karena rata-rata hitung (M) berada

187 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

pada tingkat penguasaan 66-75% pada No X F FX


skala 10. 1 100 6 600
2 91,67 4 366,68
Tabel 8. 3 83,33 10 833,3
Keterampilan Menulis Karangan 4 75,00 4 300
Eksposisi 5 66,67 3 200,01
No X F FX Jumlah 2.299,99
1 83,33 6 499,98
2 75 8 600 Berdasarkan data tabel tersebut,
3 66,67 8 533,36 diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar
4 58,33 4 233,32 85,18. Mengacu pada rata-rata hitung
5 50 1 50 yang diperoleh, disimpulkan bahwa
Jumlah 27 1916,66 keterampilan menulis karangan persuasif
siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam
Berdasarkan data tersebut, dapat Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
disimpulkan bahwa rata-rata hitung secara keseluruhan tergolong baik
untuk keterampilan menulis karangan karena rata-rata hitung (M) berada pada
eksposisi siswa adalah 70,98 tergolong tingkat penguasaan 76-85% pada skala
pada kualifikasi lebih dari cukup (LDC) 10.
berada pada tingkat penguasaan 66-75%. Berdasarkan hasil perbandingan
besarnya koefisien hubungan tersebut,
Tabel 9. Keterampilan Menulis dapat dirumuskan bahwa hubungan
Karangan Argumentasi penguasaan kosakata dengan
No X F FX keterampilan menulis terhadap kelima
jenis karangan, yaitu narasi, deskripsi,
1 100 6 600 eksposisi, argumentasi, dan persuasi,
2 88,89 9 800,01 hubungan yang paling signifikan adalah
3 77,78 5 388,9 hubungan penguasaan kosakata dengan
4 66,67 6 400,02 keterampilan menulis karangan
5 55,56 1 55,56 argumentasi karena memperoleh hasil r
Jumlah 27 2.244,49 sebesar 0,588. Setelah itu, hubungan
paling signifikan kedua diperoleh dari
Berdasarkan data tabel di atas, diperoleh hasil hubungan penguasaan kosakata
rata-rata hitung (M) sebesar 83,12. dengan keterampilan menulis karangan
Mengacu pada rata-rata hitung yang narasi yaitu sebesar 0,53. Hubungan
diperoleh, disimpulkan bahwa yang signifikan ketiga diperoleh dari
keterampilan siswa kelas X SMA Negeri hasil hubungan penguasaan kosakata
1 2x11 Enam Lingkung Kabupaten dengan keterampilan menulis karangan
Padang Pariaman secara keseluruhan persuasi yaitu sebesar 0,471. Hubungan
tergolong baik karena rata-rata hitung yang signifikan keempat diperoleh dari
(M) pada tingkat penguasaan 76-85% hasil hubungan penguasaan kosakata
pada skala 10. dengan keterampilan menulis karangan
deskripsi yaitu sebesar 0,444. Hubungan
yang signifikan kelima atau yang
terendah diperoleh dari hasil hubungan
penguasaan kosakata dengan
Tabel 10. Keterampilan Menulis keterampilan menulis karangan
Karangan Persuasif eksposisi yaitu sebesar 0,408.

188 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

hitung (M) 87,90. Kedua, keterampilan


SIMPULAN menulis karangan deskripsi siswa kelas
Berdasarkan penganalisisan data X SMA Negeri 1 2x11 Enam Lingkung
penguasaan kosakata, maka dapat Kabupaten Padang Pariaman tergolong
disimpulan sebagai berikut. Pertama, tergolong lebih dari cukup karena rata-
penguasaan kosakata jika dikaitkan rata hitung (M) 74,81. Ketiga,
dengan keterampilan menulis karangan keterampilan menulis karangan
narasi siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 eksposisi siswa adalah 70,98 tergolong
Enam Lingkung Kabupaten Padang pada kualifikasi lebih dari cukup dengan
Pariaman berada pada kualifikasi baik rata-rata (M) 70, 98. Keempat, rata-rata
dengan nilai rata-rata hitung 74,43 dan hitung keterampilan menulis karangan
berada pada rentangan 66-75% pada persuasif siswa kelas X SMA Negeri 1
skala 10. Penguasaan kosakata jika 2x11 Enam Lingkung Kabupaten
dikaitkan dengan keterampilan menulis Padang Pariaman secara keseluruhan
karangan deskripsi siswa kelas X SMA tergolong baik karena rata-rata hitung
Negeri 1 2x11 Enam Lingkung (M) 85,18. Kelima, keterampilan siswa
Kabupaten Padang Pariaman berada kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam
pada kualifikasi lebih dari cukup dengan Lingkung Kabupaten Padang Pariaman
nilai rata-rata hitung 73,04 dan berada secara keseluruhan tergolong baik.
pada rentangan 66-75% pada skala 10. Berdasarkan hasil perbandingan
Penguasaan kosakata jika dikaitkan besarnya koefisien hubungan tersebut,
dengan keterampilan menulis karangan dapat dirumuskan bahwa dari hubungan
eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 1 penguasaan kosakata dengan
2x11 Enam Lingkung Kabupaten keterampilan menulis terhadap kelima
Padang Pariaman tergolong lebih dari jenis karangan, yaitu narasi, deskripsi,
cukup (LDC) dengan nilai rata-rata eksposisi, argumentasi, dan persuasi,
73,17 berada pada rentangan 66-75%. hubungan yang paling signifikan adalah
Penguasaan kosakata jika dikaitkan hubungan penguasaan kosakata dengan
dengan karangan argumentasi siswa keterampilan menulis karangan
kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam argumentasi karena memperoleh hasil r
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman sebesar 0,588. Setelah itu, hubungan
tergolong baik (B) dengan nilai rata-rata paling signifikan kedua diperoleh dari
82,75 berada pada rentangan 76-85%. hasil hubungan penguasaan kosakata
Penguasaan kosakata jika dikaitkan dengan keterampilan menulis karangan
dengan keterampilan menulis karangan narasi yaitu sebesar 0,53. Hubungan
persuasi siswa kelas X SMA Negeri 1 yang signifikan ketiga diperoleh dari
2x11 Enam Lingkung Kabupaten hasil hubungan penguasaan kosakata
Padang Pariaman berada pada dengan keterampilan menulis karangan
kualifikasi baik dengan nilai rata-rata persuasi yaitu sebesar 0,471. Hubungan
hitung 82,79 dan berada pada rentangan yang signifikan keempat diperoleh dari
76-85% pada skala 10. hasil hubungan penguasaan kosakata
Berdasarkan penganalisisan data dengan keterampilan menulis karangan
keterampilan menulis, maka dapat deskripsi yaitu sebesar 0,444. Hubungan
disimpulkan sebagai berikut. Pertama, yang signifikan kelima atau yang
keterampilan menulis karangan narasi terendah diperoleh dari hasil hubungan
siswa kelas X SMA Negeri 1 2x11 Enam penguasaan kosakata dengan
Lingkung Kabupaten Padang Pariaman keterampilan menulis karangan
tergolong baik sekali dengan rata-rata eksposisi yaitu sebesar 0,408.

189 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020
HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS JENIS-JENIS KARANGAN
Trisna Helda, Rahayu Fitri, Titiek Fujita Yusandra

Mc Keith, I. G., dkk. (2017). Diagnosis


DAFTAR PUSTAKA and management of dementia with
Amalia, R., Sukirman, D., & Darmawan, Lewy bodies: Fourth consensus
D. (2017). The Influence, of Media report of the DLB Consortium.
ssisted Learning Model Sinektit Neurology, 89 (1), 88-100.
Poster to Improving the Writing (https://s.id/2nWVd. diakses 1
Skills of Students in The Subject of November 2019).
Indonesian, Educational Manaf, Ngusman Abdul. 2008.
Technologia, 3(2). Semantik Teori dan Terapannya
(https://s.id/2q5ba, diakses 3 dalam Bahasa Indonesia. Padang:
Agustus 2020). Sukabina Offset.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Nurgiyantoro, Burhan. 2001. Penilaian
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra
Atmazaki. 2007. Kiat-kiat Mengarang Indonesia. Yogyakarat: BPSE.
dan Menyunting. Padang:Citra Novitasari, K., Hasanah, M., & Pratiwi,
Budaya Indonesia. Y. (2017). Pemanfaatan Gambar
Chaer, Abdul. 2009. Semantik Bahasa sebagai Media dalam Pembelajaran
Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Menulis Karangan Narasi. In
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Seminar Nasional Teknologi
Jakarta: Rajawali Pers. Pembelajaran dan Pendidikan Dasar
Darwis, Riadi,dkk. 2013. Terampil 2017(pp. 763-769).
Berbahasa. Bandung: Alfabeta. (https://s.id/2q5Bn, diakses 3
Depdiknas 2006. Standar Isi Kurikulum September 2020).
2006: Untuk Satuan Pendidikan Sari, M. Y., & Kartono, J. D.
Dasar (2017).Penerapan Model Kooperatif
dan Menengah Mata Pelajaran Bahasa Tipe Think Pair Share untuk
Indonesia. Jakarta: Departemen Meningkatkan Keterampilan
Pendidikan Nasional. Menulis Deskripsi pada Siswa
Fitriyani, D. (2015). Penguasaan Sekolah Dasar. Jurnal Didaktika
Kalimat Efektif dan Penguasaan Dwija Indria (SOLO), 6(2).
Diksi dengan Kemampuan Menulis (https://s.id/2q5H8, diakses 3
Eksposisi Pada Siswa SMP. Jurnal Agustus 2020).
Pesona, 1(2). (https://s.id/2q6fq, Semi, M. Atar. 2009. Menulis Efektif.
diakses 3 September 2020). Padang: Etika Offset Padang.
Hidayat, R. (2017). Pengaruh Model Tarigan, Henry Guntur. 2011.
Pembelajaran Picture and Picture Pengajaran Kosakata. Bandung:
terhadap Kemampuan Menulis Angkasa Bandung.
Karangan Deskripsi Siswa Kelas
VII SMP Nurul Aazman Gunung
Putri Bogor. Deiksis, 9 (03), 385-
391. (https://s.id/2q5Xz, diakses 3
November 2018).
Keraf, Gorys. 2007. Argumentasi dan
Narasi. Jakarta: Gramedia.
Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya
Bahasa Komposisi Lanjutan I.
Jakarta: PT Gramedia Pusataka
Utama.

190 | J u r n a l L I T E R A S I
Volume 4 | Nomor 2 | Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai