Peran Media Baru Dalam Mengubah Perilaku Perokok Tembakau Ke Rokok Elektrik Di Kota Banda Aceh
Peran Media Baru Dalam Mengubah Perilaku Perokok Tembakau Ke Rokok Elektrik Di Kota Banda Aceh
Deni Yanuar
Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Syiah Kuala
Jl. Kopelma Darussalam, Banda Aceh 24415 - Indonesia
Email Korespondensi: deniyanuar@unsyiah.ac.id
DOI: https://doi.org/10.25008/jpi.v2i1.31
Subimitted: 09 Maret 2020, Revised: 19 April 2020, Published: 30 April 2020
Abstrak - Penelitian ini berjudul “Peran Media Baru dalam Mengubah Perilaku Perokok Tembakau ke
Rokok Elektrik di Kota Banda Aceh”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran media baru dalam
merubah perilaku perokok tembakau ke elektrik di Kota Banda Aceh. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Objek penelitian dalam penelitian ini ialah
peran media baru. Objek penelitiannya tentang perilaku perokok tembakau elektrik di Kota Banda Aceh.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini berupa wawancara mendalam yang dilakukan pada
pengguna vapor dan studi dokumentasi pada media baru. Hasil penelitian menunjukkan, Instagram dan
Youtube memjadi salah satu sumber informasi pengguna vapor tentang referensi terkait dunia vapor.
Permasalahan yang dialami oleh pengguna rokok ialah bagaimana caranya menghilangkan kecanduan
rokok tembakau yang dialami oleh mereka sehingga mereka beralih pada rokok elektrik, karena alasan
kesehatan dan keuangan. Informasi yang didapatkan pengguna vapor dapat ditemukan di media-media
baru dan memberikan gambaran tentang cara penggunaan vapor, sehingga dapat merubah perilaku
mereka.
Kata kunci: Peran media, Perokok tembakau, Perokok elektronik, Perilaku perokok
Abstract - This study is entitled "The Role of New Media in Changing the Behavior of Tobacco Smokers
to Electric Cigarettes in Banda Aceh City". This study aims to determine the role of new media in
changing the behavior of tobacco smokers to electrically in the city of Banda Aceh. The research method
used is a qualitative method with the type of descriptive research. The object of research in this study is
the role of new media. The object of his research is the behavior of electric tobacco smokers in the city
of Banda Aceh. Data collection techniques in this research are in-depth interviews conducted with vapor
users and documentation studies on new media. The results showed, Instagram and Youtube became one
of the sources of vapor user information about references related to the vapor world. The problem faced
by cigarette users is how to eliminate the addiction to tobacco cigarettes experienced by them so that they
switch to e-cigarettes, for health and financial reasons. Information obtained by vapor users can be found
in new media and provides an overview of how to use vapor, so that it can change their behavior.
Keywords: The role of the media, tobacco smokers, electronic smokers, smoker’s behavior
Tingginya minat para pengguna (Hutagalung, 2018). Tentunya hal ini tidak
Instagram dalam mencari informasi terkait terlepas dari perkembangan teknologi
vapor cukup mengejutkan, karena fitur internet yang menjadi penunjang dalam era
yang dimiliki Instagram tidak selengkap digital (Priantana, A.P. & S. B. Istiyanto,
jejaring sosial lain. Aplikasi Instagram 2019). Menurut Purbo (2003) internet
tidak dilengkapi halaman admin, tidak ada dengan berbagai aplikasi, seperti web,
profile brand ataupun verifikasi akun. VoIP, dan e-mail pada dasarnya merupakan
Namun, terdapat kemudahan yang mampu media yang digunakan untuk
menarik para pengguna Instagram, yaitu mengefisienkan proses komunikasi
cara sharing langsung ke Twitter ataupun (Nuggraha, Sudrajat, Hasanah, & Putri,
Facebook. Simply Measured menemukan, Satria, 2015).
60 persen foto Instagram dibagikan secara Informasi yang disebarkan melalui
langsung ke Twitter (Manto, R, Arasky, media baru membuat pengguna rokok
2017). elektrik atau yang sering disebut juga
Pada sisi konsumen, gaya hidup dengan vape/e-cigarate di kota Banda
konsumtif mempunyai gambaran beraneka Aceh, kebanjiran informasi sehingga
ragam. Gaya hidup konsumtif merupakan mereka memanfaatkan media tersebut
tindakan menggunakan suatu produk secara dalam mencari informasi terkait rokok
tidak tuntas. Artinya belum habis suatu elektrik. Hal itu dapat dilihat dari
produk dipakai, seseorang telah banyaknya pengguna vape dan munculnya
menggunakan produk lain dengan fungsi outlet-outlet yang memperdagangkan
yang sama. Hal ini akan menghabiskan barang tersebut. Ini menjadi pertanyaan
pengeluaran individu lebih banyak bagi penulis untuk meneliti peran media
(Sumartono et al., 2015). baru dalam mengubah perilaku mereka.
Perilaku konsumtif juga ditunjukan Di Indonesia, popularitas rokok
dalam penggunaan segala hal yang elektrik sedang melejit, karena ditunjang
dianggap paling mahal yang memberikan ketersediaaan variasi teknologi perangkat,
kepuasan dan kenyaman fisik sebesar- model ukuran, warna, kapasitas batrai dan
besarnya. Perilaku konsumtif juga lainnya. Peminat rokok elektrik semakin
menggambarkan adanya pola hidup banyak. Ini terindikasi dengan
manusia yang dikendalikan dan didorong menjamurnya seller produk ini, dan rokok
oleh suatu keinginan untuk memenuhi elektrik dapat sangat mudah ditemukan
hasrat kesenangan semata (Ibrahim, 2001) terutama melalui penjualan online
Bentuk penyampaian informasi (Alawiyah, 2017).
yang ditawarkan perusahaan kepada Di Aceh, vapor tergolong laris.
konsumen juga tidak lepas dari media Vapor dijual ke semua kalangan, kecuali
komunikasi. Media tersebut merupakan pada orang berusia di bawah 18 tahun.
saluran komunikasi yang menghubungkan Larangan ini dikeluarkan Asosiasi Personal
antara perusahaan dengan konsumennya. Vaporizer Indonesia. Pembeli umumnya
Dengan media pesan yang disampaikan kalangan mahasiswa. Konsumen
dapat dipahami oleh konsumen hingga melontarkan alasan membeli vapor, karena
memberikan feedback yang diharapkan ingin berhenti merokok tembakau. Harga
oleh perusahaan (Pradana, Gandhi, 2013). vapor di Aceh bervariasi. Paketnya lengkap
Era perkembangan teknologi siap pakai dijual mulai dari Rp.600 ribu
informasi ternyata memiliki dampak hingga Rp. 2,5 juta (Surry, 2017).
terhadap kehidupan manusia. Wawancara awal dengan pemilik
Perkembangan teknologi informasi toko vapor Aceh, menyatakan latar
semakin mempermudah khalayak dalam belakang berdirinya toko vapor miliknya
mencari dan mendapatkan informasi karena dia tidak bisa berhenti
menggunakan perangkat elektronik digital menggunakan rokok tembakau, sehingga
secara privat maupun publik (Mondry, suatu hal yang wajar jika dilihat dari
2016). Definisi lain mengemukakan, media perkembangan-perkembangan lainnya.
baru merupakan digitalisasi yang mana Perkembangan teknologi merupakan suatu
sebuah konsep pemahaman dari hal yang menjadi acuan perkembangan-
perkembangan zaman mengenai teknologi perkembangan laiinnya. Perkembangan-
dan sains, dari semua yang bersifat manual, perkembangan itu bertujuan untuk
menjadi otomatis dan dari semua yang membantu kehidupan manusia. Akan
bersifat rumit menjadi ringkas. tetapi membawa dampak negatif pula buat
Selama tahun 2000, internet telah manusia yaitu ketergantungan.
memasuki fase yang disebut web 2.0., Perkembangan zaman memaksa teknologi
dimana semua menjadi lebih interaktif dan semakin maju dengan pesat. Hal-hal yang
telah menjadi area untuk semua orang, tidak dapat dilakukan di masa lampau
tidak hanya milik beberapa pihak saja. dengan waktu yang singkat, kini dengan
Semua orang saat ini dapat langsung bantuan teknologi yang disebut dengan
mengambil peran dan menaruh apapun internet dapat dilakukan dengan waktu
kedalam internet. Perkembangan web 2.0 yang sangat singkat. Internet membantu
sebagai platform telah mengubah sifat berbagai macam pekerjaan manusia yang
interaktivitas di web dan membuka alam tadinya memakan waktu lama kian menjadi
semesta bagi pengguna media. singkat, yang tadinya memakan ruang kini
Sedangkan metafora halaman web sudah tidak lagi dibatasi oleh ruang.
1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh Ciri sosiologis individu adalah
informasi sejalan dan karena itu tidak memiliki ruang sosial yang antara satu
berbeda dengan konsumsi media penyiaran. dengan lainnya terikat secara konsensus.
Aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna Dalam proses-proses sosial, konsensus
untuk menjadi produsen otonom. Blog, tumbuh dan berkembang seiring dengan
Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second munculnya kesadaran akan pentingnya
Life dan situs jaringan sosial online lainnya memelihara relasi yang didasarkan pada
memungkinkan pengguna media untuk asas kesalingtergantungan dan intimasi.
memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Ciri ini dapat saja ada pada masyarakat
Web 2.0 adalah media siar menghasilkan virtual namun sifatnya tetap maya dan
sebuah konteks hubungan sosial instan palsu, temporer dan akan punah.
nasional atau internasional. Obyektivasi intimasi dalam proses
Ada beberapa cara di mana individu sosial hanya benar-benar ada dalam off line
mendapatkan interaksi berharga untuk society oleh karena relasi yang terjalin
membuat koneksi global secara nyata. adalah relasi obyektif yang terselenggara
Faktanya, pengguna sekarang dapat bekerja dalam dunia konkrit. Tetapi, saat ini,
dengan materi media siar sebagai sebuah intimasi dalam ruang sosial yang dihuni
cara mengembangkan ide pada ruang oleh off line society mengalami degradasi
publik (Littlejohn, W, 2009). Salah satu dan bahkan erosi dalam konteks kualitas
bagian dari new media adalah Network relasi sosial.
Society, formasi sosial yang berinfrastuktur Terdapat kemiripan fenomena ini
dari kelompok, organisasi dan komunitas dengan terminologi “phantasmagoria” oleh
massa yang menegaskan bentuk awal dari (Baudrillard, 1994) Kendati tidak benar-
organisasi dari segala segi (individu, grup, benar sebangun pada dua konteks
organisasi, dan kelompok sosial). Dengan fenomena yang disebutkan tadi, konsep
kata lain, aspek mendasar dari formasi teori “phantasmagoria” (Baudrillard, 1994)
ini adalah semua yang memiliki hubungan relevan dipinjam untuk menjelaskan
yang luas secara kolektivitas (Van Dijk, ketergantungan individu terhadap media
2016). sosial. Phantasmagoria adalah kondisi
Perkembangan media merupakan
ruang waktu, yang di dalamnya manusia kaitannya dengan bentuk media “lama”,
dikendalikan oleh waktu. seperti surat kabar cetak dan majalah, yang
Kesadaran dan perhatian manusia merupakan representasi statis dari teks dan
dicetak oleh rangkaian peristiwa, citraan, grafik. Media baru meliputi: situs
dan representasi di dalam ruang dengan web dan blog, streaming audio dan video,
durasi yang semakin sempit. Ini ruang obrolan (chat room) ponsel/surel (e-
menyebabkan semakin sempit pula ruang mail), komunitas online, media sosial dan
bagi kegiatan berpikir, berfilsafat, platform berbagi, aplikasi seluler (mobile
merenung, menggunakan akal sehat, apps), iklan web, media DVD dan CD-
merangkai makna, dan menyusun strategi. ROM, lingkungan realitas virtual, integrasi
Jelas media baru/media online, data digital dengan telepon, seperti telepon
memiliki kecepatan untuk melakukan internet, Kamera digital.
sebuah interaksi, lebih efisien, lebih murah, Pengertian Perilaku merupakan
lebih cepat untuk mendapatkan sebuah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
informasi terbaru dan ter-update sendiri yang mempunyai bentangan arti
informasinya. Kelemahannya pada jaringan yang sangat luas antara lain: berjalan,
koneksi internet saja jika jaringan internet berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
lancar dan cepat maka informasi yang kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya.
disampaikan kepada pembacanya dengan Dari uraian tersebut bisa disimpulkan
cepat serta harus ada juga koneksi internet bahwa perilaku manusia adalah semua
dimana pun berada bersamanya. kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
Media online (New Media) masuk diamati langsung, maupun yang tidak dapat
ke dalam kategori komunikasi massa, diamati oleh pihak luar (Cahyadi, 2018).
karena pesan yang disampaikan kepada Sedangkan dalam pengertian umum
khalayak luas lewat media online. Internet perilaku adalah segala perbuatan atau
merupakan salah satu teknologi komunikasi tindakan yang dilakukan oleh makhluk
baru juga memiliki kemampuan untuk hidup. Pengertian perilaku dapat dibatasi
membantu kita memilih dan mengatur sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat,
informasi yang kita inginkan atau perlukan berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang
dengan lebih efisien. Secara garis besar, merupakan refleksi dari berbagai macam
internet jauh leih luwes dalam aspek, baik fisik maupun non fisik. Perilaku
menjembatani waktu dan jarak juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis
dibandingkan media-media yang sudah ada seseorang terhadap lingkungannya, reaksi
terlebih dahulu. yang dimaksud digolongkan menjadi dua:
Sebagai media komunikasi, internet bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau
mempunyai peranan penting sebagai alat konkrit), dalam bentuk aktif (dengan
(channel) untuk menyampaikan pesan tindakan konkrit).
(message) dari komunikator/penyalur Proses pembentukan perilaku
pesan (source) kepada dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
komunikan/penerima pesan (receiver). berasal dari dalam diri individu itu sendiri,
Sifat dari internet sebagai media faktor-faktor tersebut antara lain: (1)
komunikasi adalah transaksional, dalam Persepsi, sebagai pengalaman yang
artian terdapat interaksi antar individu dihasilkan melalui indera penglihatan,
secara intensif (terus-menerus) dan ada pendengaran, penciuman, dan sebagainya,
umpan balik (feedback) dari antar individu (2) Motivasi, diartikan sebagai dorongan
dalam setiap interaksi tersebut. Selain itu, untuk bertindak untuk mencapai sutau
terdapat partisipasi antar individu dengan tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan
mempertimbangkan untung/rugi dalam dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk
setiap interaksi. perilaku, (3) Emosi, perilaku juga dapat
Ungkapan media baru dalam timbul karena emosi, (4) Aspek psikologis
Gambar 1. Akun Intstagram yang paling dicari oleh pengguna rokok elektrik
Hal serupa juga dinyatakan oleh yang benar sampai informasi yang dilarang
informan, kenapa mereka lebih memilih dalam penggunaan vapor termasuk
media baru dalam mencari informasi informasi liquid-liquid yang mengandung
terutama pada instagram dikarenakan narkoba. Informan lain juga menyatakan
keterbukaannya informasi dan terispirasi bahwa informasi yang sering dicari di
dari figur-figur artis yang menambah dan media baru ialah tentang rasa update
mengubah perilaku mereka untuk beralih terbaru terkait vapor seperti dikatakan oleh
ke rokok elektrik seperti dikatakan oleh Said Beldi Setiawan:
Ade Daman Huri :
“Informasi yang sering mungkin liquid
“saya sering menggunakan instagram rasa baru, ada mood terbaru,
karena informasinya lebih terbuka aja perubahan harga dan juga terkait bea
sih, lebih enak buka Instagram, sering cukai (Said Beldi Setiawan, wawancara,
liat artis artis vapor yang kita sukai, liat 15 Juli 2019)”.
akun vapor Aceh, mister Aceh. dan saya
sering mencari informasi tentang cara Hal tersebut menunjukkan bahwa
ngetrik , cara ngevape itu gimna, alat pengguna vapor selalu aktif menggunakan
alat vapor dan update terbaru tentang media baru untuk mencari informasi terkait
vapor. Kalau dari segi kesehatan saya vapor selain itu pengguna vapor sedikit lega
sering mencari informasi tentang liquid karena vapor sudah dilegalkan menurut
mengandung narkoba, agar saya lebih
peraturan undang-undang dimana liquid
waspada ( Ade Damanhuri, wawancara,
7 Juli 2019)”. vapor tersebut sudah masuk ke bea cukai.
Dengan menggunakan media baru
Hal di atas juga menunjukkan bukan berati pengguna vapor tidak
ternyata media baru sangat berpengaruh menggunakan media mindstream akan
dalam merubah perilaku mereka karena tetapi biasanya media mindstream lebih
informasi-informasi di sajikan sangat memberikan informasi tentang keburukan
terbuka, mulai dari cara pengguna vapor vapor yang dapat mengoyangkan pikiran
mereka untuk ragu menggunakan vapor dan masalah kesehatan seperti diungkapkan
seperti dikatakan oleh Ismail: oleh Ismail:
“Saya sering melihat berita-berita di “Alasan saya pilih vapor karena hemat,
televisi yang menjatuhkan vapor lebih keren, modern, ngtren.. trus liqudnya
banyak sih, gak baguslah, lebih buruk tidak berbahaya kemudian lihat-lihat
lah. (Ismail, wawancara,20 Juli kawan keren aja, trus alat-alat vapornya
2019)”. ter-update (Ismail, wawancara, 15 Juni
2018)”.
Hal diatas menunjukkan bahwa ada
peran yang diberikan oleh media televisi
Hal di atas menyatakan bahwa
tetapi lebih ke arah tentang hal yang buruk
dengan menggunakan vapor, pengguna
terkait vapor.
akan lebih hemat dalam persoalan
Perilaku pengguna vapor pada
pengeluaran biaya dibandingkan dengan
masyarakat Banda Aceh, kebanyakan
rokok tembakau, selain itu dengan
alasan pengguna rokok elektrik lebih
menggunakan vapor penampilan akan
memilih rokok elektrik ketimbang rokok
menjadi keren dan moderen, serta tidak
tembakau karena alasan mengikuti trend
berbahaya.
Hal ini juga dinyatakan informan menggunakan vapor dapat membuat tidur
Said Beldi ketika ditanya kenapa memilih lebih nyenyak dan dapat menghilangkan
rokok elektrik daripada rokok tembakau. Ia batuk seperti yang dirasakan ketika
mengatakan, memakai vapor membuat menghisap rokok tembakau.
tidur malam nyenyak, tidak pernah batuk Bahan yang terkandung didalam
lagi, dan tidak membuat mulutnya bau: vapor ternyata berbeda dengan rokok
tembakau. Hal tersebut yang membuat
“Karena lebih enak, kalau malam gak alasan pengguna rokok tembakau ke rokok
pernah batuk lagi, tidur enak dan gak elektrik, seperti diungkapkan oleh Ade
bau mulut (Said Beldi Seitiawan, Damanhuri:
wawancara, 15 Juni 2019)”
Vapor yang saya tahu itu bukan asap
Hal di atas menunjukkan dengan tapi uap, hasil pembakaran liquid
menggunakan vapor mereka beralasan menjadi uap. Fenomena vapor di
bahwa vapor lebih enak dari pada rokok Banda Aceh pada tahun 2009 pertama
tembakau dan dari segi kesehatan dengan ada outlet vapor, kemudian pada tahun
informasi tentang kesehatan, status hukum kekuatan-kekuatan intern dan ekstern yang
dan lain-lain. Oleh sebab itu, pengguna mempengaruhi konsumen, konsumen juga
vapor di Aceh termotivasi untuk merubah melakukan tindakan. Secara normal,
perilaku mereka, dan beralih menggunakan permintaan-permintaan yang bertentangan
rokok elektrik. Aktor maupun target bisa yang munculnya dari struktur internal dan
berupa individu ataupun kumpulan individu dunia ekstern memang dapat terjadi, tetapi
(kelompok). Hubungan antara kelompok konsumen berusaha mengatasinya. Mereka
dengan kelompok misalnya terjadi antara memilih rangsangan dari lingkungan
sebuah paduan suara (aktor) dan pendengar mereka, dan mereka menanggapinya
(target). Biasanya istilah aktor diganti dengan cara yang menguntungkan
dengan person, ego, atau self. Sedangkan (Dharmesta, Swastha, 1993).
target diganti dengan istilah alter-ego, ego, Sebagai pengguna rokok eletrik,
atau non-self (Sarwono, 1984) permasalahan yang dialami oleh mereka
Selain dari itu maraknya adalah bagaimana caranya menghilangkan
penggunaan vapor di kota Banda Aceh kecanduan terhadap rokok tembakau. Hal
karena sebagian pengguna vapor ini disebabkan oleh masalah kesehatan dan
membentuk komunitas vapor berlevel masalah keuangan yang mereka alami.
nasional maupun internasional. Kemudian, mengetaui informasi bahwa
Keterbukaan informasi yang didapat bahan yang terkandung didalam vapor
melalui media baru memberikan inspirasi berbeda dengan rokok tembakau sehingga
pengguna vapor mengubah perilaku mereka mereka beralih menggunakn rokok elektrik.
untuk beralih kerokok tembakau. Informasi Vapor terbuat dari pembakaran liquid
yang disajikan oleh media baru sangat menjadi uap, bukan dari tembakau yang
terbuka, informasi tersebut memberikan mengakibatkan kecanduan.
gambaran kepada pengguna vapor terkait Informasi efek samping tentang
permasalahan vapor seperti informasi kandungan yang ada di dalam vapor
terkait dengan hal hal yang dilarang dalam terindikasi aman, terbuat dari buah-buahan
penggunaan vapor. Seseorang dikatakan atau cairan yang mengandung uap. Hal ini
mempunyai beberapa kedudukan karena yang paling dipertimbangkan dalam
biasanya dia ikut serta dalam berbagai pola menggunakan rokok elektrik, selain
kehidupan yang beragam sedangkan masalah biaya yang dikeluarkan relatif
menurut Teori Uses dan Gratications ini lebih murah dibandingkan dengan rokok
adalah audience dianggap sebagai pihak tembakau. Pengeluaran saat menggunakan
yang aktif terlibat dalam penggunaan media rokok tembau adalah Rp 744.000 perbulan,
seperti yang ditekankan oleh (Baran & sedangkan bila menggunakan vapor hanya
Davis, 2015). sekitar Rp. 100.000 perbulan.
Kemudian media baru selalu aktif Informasi yang didapat pengguna
meperbaharui infornasi terkait vapor vapor tersedia di media media baru yang
sehingga masyrakat pengguna vapor memberikan gambaran tentang vapor dan
mendapatkan pengetahuan baru tentang cara penggunaannya. Dengan adanya
vapor. Pengguna vapor sedikit lega karena media baru pengguna vapor sangat mudah
vapor sudah legal. Selain media baru, mendapatkan informasi dan tersebut itu
media mindstream juga memberikan dapat mengubah perilaku mereka, beralih
informasi terkait vapor, tetapi lebih dari rokok tembakau ke rokok eletrik.
memberitakan tentang keburukan vapor Evaluasi alternatif pengguna vapor
yang bagi sebagian kalangan pengguna diawali dari mencari informasi terkait
membuat mereka ragu untuk menggunakan bahaya rokok elektrik. Sumber sumber
vapor tesebut. yang didapatkan dari media baru
Perilaku pengguna vapor di Banda menunjukkan minimnya informasi yang
Aceh di samping multiplisitas dari mengatakan vapor mengandung bahan-