HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang dan
melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Jika tertular HIV maka kekebalan tubuh menjadi menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit, termasuk penyakit TBC, Sobat. Ada 2 keadaan pasien bisa mengidap penyakit TBC HIV : Pasien yang sudah terinfeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus)/ODHA(Orang Dengan HIV/AIDS) sebelumnya, kemudian disusul dengan terinfeksi TBC. Pasien yang sudah terinfeksi bakteri TBC sebelumnya, lalu terinfeksi oleh virus HIV/AIDS. Contoh orang dengan resiko tinggi tertular HIV : Menggunakan jarum suntik secara bergantian dengan orang lain, seperti pengguna narkoba suntik dan untuk membuat tato. Sering berganti-ganti pasangan, seperti pekerja seks komersial. Keturunan dari ibu dengan HIV positif ke anak selama masa kehamilan, melahirkan dan menyusui. Memiliki riwayat tranfusi darah yang terkontaminasi HIV. TBC tentunya bisa disembuhkan jika berobat dengan tuntas dan mengikuti anjuran dari dokter/petugas kesehatan. Sedangkan HIV bisa dikendalikan dengan pengobatan ARV (Anti Retro Virus). Jadi Sobat, orang dengan TBC HIV bisa memulai pengobatan ARV segera setelah pengobatan TB sudah bisa ditoleransi/diterima oleh tubuh. OAT dan ARV dapat diminum bersamaan, hanya perlu dilakukan pengaturan minum obat dengan memberikan jeda OAT dengan ARV ≥ 2,5 jam. Tentunya, tetap patuhi jadwal, dosis, dan cara minum obat baik OAT maupun ARV. Serta selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat ya. TBC dapat dicegah pada ODHA dengan mengonsumsi terapi pencegahan TBC (TPT) atau yang dikenal dengan PP-INH. TPT diberikan selama 6 bulan kepada ODHA yang terbukti tidak terinfeksi TBC. Tentunya sebelum mendapatkan obat pencegahan ini, akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu.