Anda di halaman 1dari 4

B.

Ujian Profesi Advokat


Ujian Advokat merupakan sebuah tolak ukur dimana para calon Advokat mampu
memahami serta mengetahui tugas pokoknya dalam menjalankan profesi seorang Advokat.
UPA(Ujian Profesi Advokat) merupakan syarat yang dinilai paling sulit untuk di lewati
dalam tahapan advokat.
Sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat tanggal 5
april 2003 Lembaran Negara Nomor 49 (UU Advokat), pengaturan tentang dunia
pengacaraan, penasehat hukum dan advokat masih didasarkan pada beragam ketentuan, baik
yang terdapat dalam produk hukum zaman kolonial sampai saat kemerdekaan termasuk
didalamnya Staatsblaad 184723 jo Stb 1848-57, mengenai Susunan Kehakiman dan
Kebijaksanan Mengadili (Reglement op Rechtelijke Organisatie en het beleid der justitie)
yang lazim disebut dengan RO. RO merupakan pranata hukum pertama yang mengatur
tentang lembaga advokat di Indonesia. Namun dengan politik diskriminasi (dualisme) yang
mewarnai penerapan hukum di Hindia Benlanda, RO sebenarnya diperuntukan bagi kaula
(warga negara) Belanda yang merupakan sarjana hukum lulusan Universitas di Belanda atau
lulusan sekolah tinggi hukum di Jakarta.1
Untuk menjadi seorang advokat, seseorang harus memenuhi beberapa persyaratan
sesuai dengan ketentuan pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Nomor 18
Tahun 2003 tentang Advokat ;
a. warga negara Republik Indonesia;
b. bertempat tinggal di Indonesia;
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau penjabat negara;
d. berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
e. berijazah sarjana yang belatar belakang pemdidikan tinggi hukum
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1);
f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advikat;
g. magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus-menerus dikantor advokat;
h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
i. berprilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil dan mempumyai integritas
yang tinggi.2
Kewajiban advokat dan organisasi advokat kepada masyarakat adalah menjaga agar
mereka yang menjadi anggota profesi advokat selalu harus mempunyai integritas pribadi dan

1
Ibid, hal. 4.
2
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 Tentang Advokat Pasal 3 ayat (1)
bersedia menyingkirkan mereka yang terbukti tidak memenuhi syarat-syarat sebagai advokat
dan tidak layak lagi menjalankan profesi terhormat ini.3

Tahapan-tahapan untuk dapat diangkat menjadi advokat:


1.      Mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (“PKPA”);

2.      Mengikuti Ujian Profesi Advokat (“UPA”);

3.      Mengikuti magang di kantor advokat sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun secara terus-


menerus di kantor advokat;

4.      Pengangkatan dan Sumpah Advokat.

Apabila peserta telah mengikuti PKPA sesuai dengan ketentuan-ketentuan di atas,


maka yang bersangkutan akan diberikan sertifikat oleh penyelenggara PKPA.4

Ujian Profesi Advokat (UPA) menjadi salah satu tahap menantang dalam perjalanan
seorang sarjana hukum menjadi advokat. Untuk menghadapi UPA, calon advokat wajib
membekali diri dengan materi-materi yang didapatkan dalam Pendidikan Khusus Profesi
Advokat (PKPA). Namun, kadang kala proses dan materi belajar melalui PKPA dirasa tidak
cukup.
Fakta membuktikan setiap pelaksanaan ujian advokat, selalu banyak peserta yang
dinyatakan tidak lulus. Mereka tidak memenuhi passing grade yang sudah ditentukan panitia
ujian. Penyebab ketidaklulusan tentu saja karena tidak berhasil menjawab soal-soal multiple
choice dengan benar, atau tak bisa menyelesaikan tugas essay. Bisa jadi, sebagian peserta
ujian tidak bisa ‘membaca’ arah pertanyaan meskipun sudah ada kurikulum pendidikan.
Banyak orang mengira bahwa semua sarjana hukum otomatis menjadi seorang
pengacara setelah wisuda. Faktanya, ada tahapan-tahapan tertentu yang harus dilalui sebelum
akhirnya diangkat dan disumpah menjadi seorang lawyer.
Mengikuti Ujian Profesi Advokat (UPA)
Setelah lulus dan mendapatkan sertifikat dari PKPA, maka tahapan selanjutnya yang
harus kamu ikuti adalah Ujian Profesi Advokat (UPA). Sama seperti PKPA, kamu juga harus
mempersiapkan biaya UPA. Namun tidak sebesar biaya PKPA, kamu hanya harus
mengeluarkan uang sebesar Rp1.000.000. Materi UPA ini adalah materi-materi yang
disampaikan saat kamu mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), diantaranya
adalah kode etik advokat, hukum acara perdata, hukum acara pidana, hukum acara perdata
agama, dan lainnya.

3
Mardjono Reksodiputro, Organisasi Advokat Indonesia, Jurnal Hukum Edisi 19, hal. 14-15.
4
Pasal 11 Peraturan Peradi No. 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Advokat.
Setelah mengikuti PKPA, calon Advokat harus mengikuti UPA yang dilaksanakan
oleh organisasi Advokat. Persyaratan umum mengikuti UPA5:
1. Warga Negara Indonesia
2. Membuat Formulir pendaftaran dengan:
– Fotokopi KTP
– Fotokopi Bukti Setor Bank biaya ujian Advokat
– Pas foto berwarna 3 x 4 jumlah 4 lembar
– Fotokopi Ijazah (S1)
– Latar Belakang pendidikan tinggi hukum yang telah dilegalisir oleh perguruan
tinggi
– Fotokopi Sertifikat pendidikan khusus profesi Advokat

Peserta yang lulus UPA akan menerima sertifikat lulus UPA dari organisasi Advokat.
Berdasarkan Pasal 3 untuk dapat diangkat menjadi Advokat, seorang calon Advokat harus
mengikuti magang di kantor Advokat minimal 2 tahun secara terus-menerus di kantor
Advokat. Magang tidak harus dilakukan pada satu kantor Advokat, yang penting adalah
magang tersebut dilakukan terus menerus dan sedikitnya selama 2 (dua) tahun.
Setelah mengikuti PKPA, calon advokat harus mengikuti UPA yang dilaksanakan
oleh organisasi advokat. Dalam UPA yang dilaksanakan oleh Perhimpunan Advokat
Indonesia (“Peradi”) ditentukan bahwa yang dapat mengikuti UPA adalah pihak-pihak yang
telah mengikuti PKPA yang diselenggarakan perguruan tinggi atau institusi lain yang
mendapat persetujuan dari PERADI.
Calon Advokat yang ingin menjalani magang wajib mengajukan permohonan magang
kepada Kantor Advokat yang memenuhi persyaratan dengan syarat-syarat yaitu warga negara
Indonesia, mengikuti Pendidikan Khusus oleh PERADI dan lulus Ujian Advokat.

Daftar pustaka :
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat
5
https://www.hukumonline.com/berita/a/baru-lulus-kuliah-hukum-ini-dia-cara-untuk-menjadi-seorang-
lawyer-lt628d77789ecff/?page=all
Pasal 11 Peraturan Peradi No. 3 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi
Advokat.
Lalompoh, V. (2017). Peranan Advokat Dalam Memberikan Pelayanan Hukum Kepada
Pelaku Bisnis. Lex Et Societatis , V (4), 19–27.
https://www.hukumonline.com/berita/a/baru-lulus-kuliah-hukum-ini-dia-cara-untuk-menjadi-
seorang-lawyer-lt628d77789ecff/?page=all

Anda mungkin juga menyukai